Subjektif Objektif Artritis gout Pdx : - KU : Nyeri pada kaki kanan KU : Tampak nyeri Ptx : sejak 1 hari SMRS GCS : CM Ketorolac 1x30 mg iv RPS : Pasien datang dengan TD : 100/80 mmHg Obat pulang keluhan nyeri pada jari-jari RR : 20 x/mnt Allopurinol 0-0-100 kaki kanan sejak 1 hari SMRS. HR : 80 x/mnt Meloxicam 7.5 mg prn nyeri Keluhan nyeri dirasakan Suhu : 36.5 C memberat sehingga SpO2 : 98 % membuat pasien sulit Mata : CA (-/-), SI (-/-) berjalan dan menjalankan Thorax : Simetris, Fokal Fremitus D=S, aktivitas sehari-hari. Pasien Sonor pada seluruh lapang paru, Vez memiliki Riwayat asam urat (-/-), Rh (-/-), Whz (+/+) tinggi (8.5)dan sering Cor : IC tidak tampak, IC teraba pada ICS mengkonsumsi obat 5 linea midclavicularis S, S1 S2 tunggal allopurinol 100 mg regular murmur (-) gallop (-) RPD : Pasien post MRS di RS Abdomen : Tampak cembung, BU (+), Kartini 3 hari SMRS dengan NT (+) regio epigastium, timpani pada diagnosis hiperurisemia. seluruh lapang abdomen Eksremitas : Akral hangat CRT < 2 detik Tampak tofus pada metatarsophalangeal join digiti 2 Diagnosis dan Penatalaksanaan Artritis Gout • Gout adalah kelainan patologis pada organ akibat penumpukan kristal urat pada penderita hiperurisemia. • Manifestasi klinis dapat berupa Artritis Gout, Tofus, kelainan ginjal dan kelainan organ lainnya • Merupakan issue populer di masyarakat, Para dokter masih belum sempurna dalam membuat diagnosis dan penaganannya. • Disampaikan Diagnosis dan Penatalaksanaan Artritis Gout dengan rekomendasi terbaru. Hiperurisemia • Adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah diatas normal. • Hiperurisemia: Peningkatan metabolisme asam urat (overproduction), Penurunan pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya. • Batasan pragmatis yang sering dipergunakan untuk hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat yang bisa mencerminkan adanya kelainan patologis. • Penyebab: hiperurisemia primer, sekunder dan idiopatik Kelainan genetik pada Hiperurisemia primer • Hiperurisemia primer Kelainan tanpa kelainan penyebab lain Terbanyak (99%) : belum diketahui kelainan molekulernya Hanya < 1 % telah diketahui karena kekurangan ens. tertentu • Kelainan molekuler yang belum jelas terbanyak karena underexcretion (80-90%) • Kelainan ensim spesifik, karena: Peningkatan varian ens. PRRPP synthetase Kekurangan ‘Sebagian’ ens. HPRT Faktor yang mempengaruhi metabolism asam urat • Metabolisme purine dipengaruhi oleh Factor endogen (genetik) dan Faktor eksogen • Faktor genetic Pengaruh berbagai kelainan ensim Peningkatan ens. PRPP synthetase – pengingkatan de nova biosynthesis penurunan ens. HPRT – penurunan reutilization dari purine base Peningkatan ens. amodaPRT – peningkatan de novo biosynthesis • Faktor eksogen Makanan dan Latihan fisik yang berat • Hiperurisemia sekunder Akibat adanya kelainan penyakit lain dalam tubuh yang bukan karena kelainan genetic Overproduksi : pada penyakit keganasan Undersecretion : penyakit yang fungsi ginjalnya terganggu Diagnosis gout Diagnosis AG : kriteria “The American Rheumatism Association, Sub Commite on Classification Criteria for Gout (1997), yaitu : Terdapat kristal urat pada cairan sendi, dan atau pada topi, secara kimiawi atau secara mikroskop cahaya dengan Teknik polarisasi. Apabila tidak bisa menemukan kristal urat, memenuhi paling sedikit 6 butir dari 12 kriteria, yaitu 1. Peradangan memuncak dalam waktu sehari, 2. Serangan artritis akut lebih dari satu kali, 3. Artritis monoartikuler 4. Kemerahan sekitar sendi 5. Nyeri atau pembengkakan sendi metatarso-falangeal I 6. Serangan pada sendi metatarso-falangeal I unilateral 7. Serangan pada sendri tarsal unilateral 8. Dugaan adanya topi 9. Hiperurikemia 10. Foto sndri terlihat pembengkakan asimetris, 11. Foto sendi terlihat kista subkortikal tanpa erosi dan 12. Pada kultur cairan sendi tidak didapatkan pertumbuhan kuman An American College of Rheumatology (ACR) Bersama European League Againts Rheimatism (EULAR) 2015 • Kriteria baru untuk meningkatkan spesivitas diagnose Gout, dalam 3 step : Step 1, Entry criterion, didapatkan satu episode pembengkakan nyeri atau tenderness pada sendi perifer atau bursa Step 2, Sufficient criterion, didapatkan kristal urat pada sendri atau bursa yang dikeluhkan. Apabila didapatkan kristal urat pada pemeriksaan, diagnose gout telah tegak dan tidak diperlukan lanjutkan step 3. apabila tidak, dilanjutkan dengan step 3. Step 3, kriteria yaitu memakali kriteria yang dilihat dari pemeriksaan klinis, laboratorium dan imaging.
Kriteria Gout menurut kriteria ACR/EULAR 2015 minimal didapatkan nilai 8.
Spesivitas jauh lebih baik dengan memakai kriteria ACR & EULAR 2015 (0.89) dibandingkan kriteria ARA 1997 hanya (0.51) Rekomendasi diagnosis gout • Diagnosis pasti : menemukan kristal urat pada jaringan • Apabila tidak mungkin dilaksanakan, Dibantu dengan tanda klinis klasik (podagra, tofus, dan Respon baik dengan obat kolkhisin atau Adanya tanda penanda imaging.
Hiperurisemia saja tidak kuat dalam menentukan diagnosis Gout
Penatalaksanaan Gout • Tujuan : mencapat kadar asam urat darah normal, sehingga tidak terjadi kerusakan organ karena penumpukan kristal, terjadi komplikasi organ. Dengan : Edukasi Program diet rendah purin, dan Penanganan medisinal, • Target : kadar asam urat darah ≤ 6 mg (laki-laki), ≤ 5 (perempuan) Pada gout kronis dengan tofus : Asam urat ≤ 5 mg%