Anda di halaman 1dari 26

Tn AB/L/52 thn

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Assasment Planing


Subjektif Objektif Artritis gout Pdx : -
KU : Nyeri pada kaki kanan KU : Tampak nyeri Ptx :
sejak 1 hari SMRS GCS : CM Ketorolac 1x30 mg iv
RPS : Pasien datang dengan TD : 100/80 mmHg Obat pulang
keluhan nyeri pada jari-jari RR : 20 x/mnt Allopurinol 0-0-100
kaki kanan sejak 1 hari SMRS. HR : 80 x/mnt Meloxicam 7.5 mg prn nyeri
Keluhan nyeri dirasakan Suhu : 36.5 C
memberat sehingga SpO2 : 98 %
membuat pasien sulit Mata : CA (-/-), SI (-/-)
berjalan dan menjalankan Thorax : Simetris, Fokal Fremitus D=S,
aktivitas sehari-hari. Pasien Sonor pada seluruh lapang paru, Vez
memiliki Riwayat asam urat (-/-), Rh (-/-), Whz (+/+)
tinggi (8.5)dan sering Cor : IC tidak tampak, IC teraba pada ICS
mengkonsumsi obat 5 linea midclavicularis S, S1 S2 tunggal
allopurinol 100 mg regular murmur (-) gallop (-)
RPD : Pasien post MRS di RS Abdomen : Tampak cembung, BU (+),
Kartini 3 hari SMRS dengan NT (+) regio epigastium, timpani pada
diagnosis hiperurisemia. seluruh lapang abdomen
Eksremitas : Akral hangat CRT < 2 detik
Tampak tofus pada
metatarsophalangeal join digiti 2
Diagnosis dan
Penatalaksanaan Artritis Gout
• Gout adalah kelainan patologis pada organ akibat penumpukan kristal
urat pada penderita hiperurisemia.
• Manifestasi klinis dapat berupa Artritis Gout, Tofus, kelainan ginjal
dan kelainan organ lainnya
• Merupakan issue populer di masyarakat, Para dokter masih belum
sempurna dalam membuat diagnosis dan penaganannya.
• Disampaikan Diagnosis dan Penatalaksanaan Artritis Gout dengan
rekomendasi terbaru.
Hiperurisemia
• Adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah diatas
normal.
• Hiperurisemia:
Peningkatan metabolisme asam urat (overproduction),
Penurunan pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau
gabungan keduanya.
• Batasan pragmatis yang sering dipergunakan untuk hiperurisemia adalah
suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat yang bisa
mencerminkan adanya kelainan patologis.
• Penyebab: hiperurisemia primer, sekunder dan idiopatik
Kelainan genetik pada Hiperurisemia primer
• Hiperurisemia primer
Kelainan tanpa kelainan penyebab lain
Terbanyak (99%) : belum diketahui kelainan molekulernya
Hanya < 1 % telah diketahui karena kekurangan ens. tertentu
• Kelainan molekuler yang belum jelas terbanyak karena underexcretion
(80-90%)
• Kelainan ensim spesifik, karena:
Peningkatan varian ens. PRRPP synthetase
Kekurangan ‘Sebagian’ ens. HPRT
Faktor yang mempengaruhi metabolism asam
urat
• Metabolisme purine dipengaruhi oleh
Factor endogen (genetik) dan
Faktor eksogen
• Faktor genetic
Pengaruh berbagai kelainan ensim
Peningkatan ens. PRPP synthetase – pengingkatan de nova biosynthesis
penurunan ens. HPRT – penurunan reutilization dari purine base
Peningkatan ens. amodaPRT – peningkatan de novo biosynthesis
• Faktor eksogen
Makanan dan Latihan fisik yang berat
• Hiperurisemia sekunder
Akibat adanya kelainan penyakit lain dalam tubuh yang bukan karena
kelainan genetic
Overproduksi : pada penyakit keganasan
Undersecretion : penyakit yang fungsi ginjalnya terganggu
Diagnosis gout
Diagnosis AG : kriteria “The American Rheumatism Association, Sub Commite on Classification Criteria for Gout (1997),
yaitu :
Terdapat kristal urat pada cairan sendi, dan atau pada topi, secara kimiawi atau secara mikroskop cahaya dengan Teknik
polarisasi.
Apabila tidak bisa menemukan kristal urat, memenuhi paling sedikit 6 butir dari 12 kriteria, yaitu
1. Peradangan memuncak dalam waktu sehari,
2. Serangan artritis akut lebih dari satu kali,
3. Artritis monoartikuler
4. Kemerahan sekitar sendi
5. Nyeri atau pembengkakan sendi metatarso-falangeal I
6. Serangan pada sendi metatarso-falangeal I unilateral
7. Serangan pada sendri tarsal unilateral
8. Dugaan adanya topi
9. Hiperurikemia
10. Foto sndri terlihat pembengkakan asimetris,
11. Foto sendi terlihat kista subkortikal tanpa erosi dan
12. Pada kultur cairan sendi tidak didapatkan pertumbuhan kuman
An American College of Rheumatology (ACR) Bersama
European League Againts Rheimatism (EULAR) 2015
• Kriteria baru untuk meningkatkan spesivitas diagnose Gout, dalam 3 step :
Step 1, Entry criterion, didapatkan satu episode pembengkakan nyeri atau tenderness
pada sendi perifer atau bursa
Step 2, Sufficient criterion, didapatkan kristal urat pada sendri atau bursa yang dikeluhkan.
Apabila didapatkan kristal urat pada pemeriksaan, diagnose gout telah tegak dan tidak
diperlukan lanjutkan step 3. apabila tidak, dilanjutkan dengan step 3.
Step 3, kriteria yaitu memakali kriteria yang dilihat dari pemeriksaan klinis, laboratorium
dan imaging.

Kriteria Gout menurut kriteria ACR/EULAR 2015 minimal didapatkan nilai 8.


Spesivitas jauh lebih baik dengan memakai kriteria ACR & EULAR 2015 (0.89) dibandingkan
kriteria ARA 1997 hanya (0.51)
Rekomendasi diagnosis gout
• Diagnosis pasti : menemukan kristal urat pada jaringan
• Apabila tidak mungkin dilaksanakan,
Dibantu dengan tanda klinis klasik (podagra, tofus, dan
Respon baik dengan obat kolkhisin atau
Adanya tanda penanda imaging.

Hiperurisemia saja tidak kuat dalam menentukan diagnosis Gout


Penatalaksanaan Gout
• Tujuan : mencapat kadar asam urat darah normal, sehingga tidak
terjadi kerusakan organ karena penumpukan kristal, terjadi komplikasi
organ. Dengan :
Edukasi
Program diet rendah purin, dan
Penanganan medisinal,
• Target : kadar asam urat darah ≤ 6 mg (laki-laki), ≤ 5 (perempuan)
Pada gout kronis dengan tofus : Asam urat ≤ 5 mg%

Anda mungkin juga menyukai