Anda di halaman 1dari 23

PENCEGAHAN PEMASUNGAN

BERULANG DAN

PENDAMPINGAN MINUM OBAT

dr. Indriana Lestariningtias, SpKJ


Referensi
ODGJ di Indonesia  belum mendapat perlakuan yang layak
Referensi
Pemasungan  tindakan yang melanggar hak asasi
tidak diperkenankan dengan alasan apapun

UU nomor 36 pasal 148 ayat (1) tahun 2009  ODGJ seharusnya


mendapat pengobatan dan perawatan di fasilitas pelayanan
kesehatan.

UU nomor 18 tahun 2014  upaya pengobatan ODGJ,baik itu


preventif, kuratif, dan rehabilitatif harus berdasarkan atas hak
asasi  pemasungan yang jelas melanggar hak asasi harus
ditertibkan
Pendahuluan
Latarbelakang pemasungan:
Pendahuluan
perilaku agresif , keamanan pasien terutama pada pasien yang
memiliki perilaku keluyuran, ketidakmampuan pelaku rawat
untuk merawat pasien, jauh dari pusat pelayanan psikiatri,
ketidaktahuan mengenai gangguan jiwa, kemiskinan.

Apabila alasan pemasungan ini tidak diintervensi, maka


pembebasan pasung merupakan hal yang sia-sia.

Pasien akan mengalami kesulitan, penerimaan masyarakat


buruk, stigma, dan bahkan mengalami pemasungan kembali
dengan alasan sama yang menyebabkan ia dipasung
Ilustrasi Kasus
Sebelum dipasung, pernah dibawa berobat ke Rumah Sakit Jiwa Menur,
Ilustrasi Kasus
dirawat inap selama 2 bulan dan pulang dengan perbaikan.

Pasien kontrol setiap bulannya dan obat dikelola oleh pasien


sendiri.
Keluarga tidak mengetahui bahwa pasien tidak meminum obatnya secara
teratur ,pasien tidak merasa sakit.

Keluarga juga tidak mengetahui bahwa gangguan jiwa yang diderita pasien
memerlukan pengobatan teratur dalam waktu lama.

Akibat ketidakpatuhan pengobatan, gangguan jiwa yang dialami pasien


kambuh kembali.
Perilaku pasien semakin agresif  melempari rumah tetangga dan
jalan raya dengan batu. Ilustrasi Kasus
Keluarga seringkali harus mengganti kerusakan rumah ataupun
mobil yang disebabkan oleh pasien dan bahkan dipanggil ke balai
desa karena perilaku pasien yang mengganggu dan membahayakan
lingkungan.
Keluarga kemudian meminta pertimbangan perangkat desa (lurah,
kepala desa, dan ketua RT/RW) karena merasa tidak mampu
menghadapi pasien sehingga diambillah keputusan bahwa pasien
harus dipasung.
Pada saat pemasungan, keluarga dibantu oleh perangkat desa dan
pihak puskesmas setempat untuk mensedasi pasien.
Pasien dipasung di gubug kayu yang terpisah sekitar 4 meter dari rumah
Ilustrasi Kasus
utama. Dua tahun pertama menggunakan rantai, pasien mengikir rantainya
dengan sendok, garpu, dan piring sehingga-> rantai terlepas.
Pasien kemudian dipasung menggunakan balok kayu selama 8 tahun, pasien
tidak bisa berdiri dan berjalan. Selama dipasung, pasien masih bicara
melantur, marah-marah, berteriak-teriak dan kadang menghancurkan
dinding tempat pasien dipasung. Setelah dinding diperbaiki dihancurkan lagi.
Keluarga tidak segera membenahi pasien kadang kehujanan. Keluarga
menganggap itu sebagai hukuman. Setiap minggu pasien dimandikan dengan
cara disiram dengan ember besar berisi air. Bagian bawah pondok dilubangi
dan ditaruh ember plastik besar untuk keperluan BAB dan BAK. Untuk makan
sehari-hari keluarga memberikan makanan 2 kali per hari, tetapi kadang
dilemparkan oleh pasien, apabila makanan dilemparkan, keluarga tidak
memberikan makanan lagi.
• Gangguan Skizofrenia bersifat kronik, menimbulkan disabilitas yang tinggi
• Memerlukan pengobatan jangka panjang
• Pasien dan keluarga perlu diajak memahami dan menerima kondisi penyakitnya bersama
waktu dengan psikoedukasi yang terus menerus
• Pemilihan obat yang tepat untuk pasien dengan melihat kondisi pasien (personalized
medicine) dan mendiskusikannya dengan keluarga dan pasien (shared decision making)
dapat membantu kepatuhan berobat serta penanganan non-obat yang tepat
• Follow up yang terus menerus bersama pasien dan keluarga meningkatkan insight dan
mencapai penerimaan (acceptance) untuk mengembalikan pasien kepada fungsi personal
(personal recovery) dan meningkatkan kualitas hidup pasien (QoL)
• Memperhatikan beliefs, kultur dan agama pasien dan keluarga menjadi fokus yang
penting dalam pemberian psikoedukasi dan psikoterapi bersamaan dengan medikasi
• Akhirnya menghayati gangguan psikiatri khususnya gangguan skizofrenia dan gangguan
bipolar dapat menjadi berkat/hikmah dalam kehidupan pasien
Efek samping obat-obatan antipsikotik :
Tipikal  Extrapiramidal Syndrome

Macam-macam : Tremor, Akatisia, Oculogiric crisis, Distonia Akut,


Tardive diskinesia, Bradikinesia, hipersalivasi, dll

Atipikal  Sindroma Metabolik

Macam-macam : BB naik, amenoroe, Dislipidemia, Resisten


Insulin, dll
Mengapa khawatir tentang Efek Samping?

 Quality of Life Functionality

Cognitive impairment, Sedation, Weight gain, EPS,


Hyperprolactinemia, Cardiovascular

 Non – compliance  Relapse , Suicide risk,


Cognitive deterioration Poor outcome
Mengapa Ketidakpatuhan menjadi yang Utama?
• Denial of illness (anosognosia)
• Cognitive impairment – Memory functions – Executive functions
• Negative symptoms – Lack of initiative – Lack of motivation

Side effects of medications


• Stigma
• Chaotic lifestyle with substance abuse
• Complicated drug regimen
• Doctor-patient’s alliance
• Partial compliance is HUMAN NATURE! (even in people with
chronic pain!)
Faktor yang penting untuk memastikan Pengobatan yang Kontinu

1. dosis obat oral yang simpel


2. Injeksi long acting
3. Edukasi ke pasien dan keluarga tentang perlunya pengobatan
dan memberikan info tentenag kemungkinan efek samping
obat dan penanganannya
4. Good Therapeutic Alliance
5. Adherence therapy
Penutup
Kondisi dan psikodinamika setiap pasien dan keluarga sangat
bervariasi
Menangani gangguan jiwa berat seperti gangguan skizofrenia
memerlukan pengambilan keputusan yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi pasien dan keluarga
Psikiter sebagai pusat rujukan dari layanan primer diharapkan
dapat memberikan penanganan yang lebih komprehensif, lebih
personanlized dan terintegrasi
Untuk itu diperlukan kerjasama dari semua yang terlibat, pasien-
keluarga-klinisi-tenaga kesehatan lain: pemegang program keswa,
psikolog klinis, paramedis, terapis okupasi, pekerja sosial, terapis
lainnya bila diperlukan, dll

Anda mungkin juga menyukai