Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 6

EVALUASI
PEMBELAJARAN
1. Dwi Setyaningrum/07
2. Pratiwi Nurwulandari/08
3. Zindy Novita P/27
4. Fidyan Rifky/ 31
5. Alvi Maghfiroh/41
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dapat didefinisikan paling sederhana sebagai
penentuan nilai sesuatu (Imam Muchoyar, dkk 2013: 327).
Zainal Arifin (2016: 5) bahwa evaluasi adalah suatu proses
yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan
kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka
pembuatan keputusan

Menurut Nana Sudjana evaluasi memiliki prinsip umum dan


penting yaitu adanya prinsip trigulasi (tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi.
TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI HASIL BELAJAR
(Menurut Suharsimi Arikunto)

• Selektif
• Diagnostik
• Positioning
• Alat ukur kebehasilan
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN EVALUASI
PEMBELAJARAN

• Kepraktisan (Practicality)
• Keterandalan (Reliability)
• Kesahihan (Validity)
• Keotentikan (Authenticity).
TAHAP PERENCANAAN TES
(SINTAKMANTIK) BERDASARKAN MODEL
WILSON:
1. Penentuan tujuan tes (ditentukan dari silabus pembelajaran)
2. Penentuan kompetensi yang diujikan (ditentukan dari silabus
pembelajaran)
3. Penentuan materi yang diujikan (ditentukan dari silabus pembelajaran)
4. Penyusunan kisi-kisi tes (
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1fISrz_l75hVHPP4GGkEEqNR
agjV05CwjyASVsKbzhZw/edit?usp=sharing
)
5. Penulisan item berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan Tes HOTS
and LOTS (Perpedoman pada Taksonomi Bloom)
6. Validasi item tes
7. Perbaikan item dan perakitan tes (Berpedoman pada teori analisis butir
soal)
8. Penyusunan pedoman penskoran (Berdasarkan teknik penskoran
model konvensional)
PENJABARAN
PENULISAN ITEM BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN TES HOTS AND LOTS
Taksonomi Bloom (Benjamin S. Bloom)
Taksonomi Bloom adalah struktur hieraki yang
mengklasifikasikan skill mulai dari tingkat rendah
(sederhana) hingga tingkat yang lebih tinggi (kompleks).
Taksonomi Bloom baru versi Kreathwohl (2002: 214) dalam
ranah kognitif meliputi remembering (mengingat),
understanding (memahami), applying (menerapkan),
analyzing (menganalisis), evaluating (menilai) dan creating
(mencipta).
VALIDASI ITEM TES
Langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi atau konten
dari suatu instrument soal dengan tujuan untuk mengukur
ketepatan instrument (Sugiono:2016)
PERBAIKAN ITEM DAN PERAKITAN TES
Analisis Butir Soal
Menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 207) ” tujuan dari
analisis butir soal dalam sebuah tes yang dibuat guru antara lain
adalah untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik,
kurang baik, dan soal yang jelek”
Analisis secara kuantitatif ini meliputi:
1. Validitas
2. Realibilitas
3. Daya pembeda
4. Tingkat kesukaran
5. Efektivitas pengecoh.
• Validitas: pengujian yang dilakukan terhadap isi (content)
dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur
ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu
penelitian (Sugiyono, 2016).
• Realibilitas: tingkat keajegan ataukemantapan hasil dari
dua pengukuran terhadap hal yang sama (Festiyed, 2017)
• Tingkat kesukaran: mengkaji soal-soal tes dari segi
kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana
yang termasuk mudah, senang, dan sukar.
• Daya beda: Surapranata (2004: 23) indeks daya beda
adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta
tes yang berkemampuan rendah.
• Efektivitas pengecoh: seberapa baik pilihan yang salah
tersebut dapat mengecoh peserta tes yang memang tidak
mengetahui kunci jawaban yang tersedia.
TEKNIK PENSKORAN
Menurut Cricker dan Algina skor adalah jumlah dari tiap
utie yang dijawab benar oleh siswa, dan siswa mendapat
nilai satu untuk jawaban yang benar dan nilai nol untuk
jawaban yang salah (Algina, 1986).
Menurut Naga (1992) pada ujian terdapat tiga besaran
dasar yang berhubungan dengan skor, yaitu siswa, butir
tes, dan skor tes.
Ada tiga model teknik penskoran:
1. Konvensional
2. Pinalti, Dan
3. Kompensasi
LINK SOAL YANG DIUJIKAN
• https://forms.gle/REV4wjvEUs7WVxQaA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai