Anda di halaman 1dari 8

RAGAM BAHASA

Shelila Karima S ( C11.2019.02082 )


Dasya Dara P ( C11.2019.02091 )
Pengertian
Yang dimaksud dengan ragam atau variasi bahasa adalah varian dari
sebuah bahasa menurut pemakaian. Variasinya pun bisa berbentuk
dialek, aksen, laras, gaya, sosiolinguistik termasuk variasi bahasa baku
itu sendiri. Selain itu ragam bahasa juga ditandai oleh beberapa ciri-
ciri linguistik tertentu seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Disamping ditandai oleh ciri-ciri linguistik tertentu, timbulnya ragam
bahasa juga ditandai oleh ciri-ciri non-linguistik seperti lokasi /
tempat / lingkungan penggunaan bahasa itu sendiri. Baik dalam hal
sosial maupun yang lainnya.
Berdasarkan hubungan Berdasarkan pokok
antar pembicara : Pembicaraan :
• Ragam bahasa resmi • Ragam bahasa undang-undang =
• Ragam bahasa akrab digunakan dalam pembuatan undang-
• Ragam bahasa agak resmi undang negara maupun sesuatu yang
• Ragam bahasa santai berkaitan dengan perundang-undangan.
• Dan lain sebagainya Seperti UUD, dll.
• Ragam bahasa jurnalistik = biasa
digunakan dalam media massa. Seperti
reporter, majalah, koran, dll.
• Ragam bahasa ilmiah = digunakan dalam
pembuatan suatu karya ilmiah.
• Ragam bahasa sastra = digunakan oleh
seorang sastrawan untuk membuat sebuah
sastra.
Berdasarkan media pembicaraan
• Ragam lisan = suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap (organ of speech).
Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata
bahasa, kosakata, dan lafal dalam pengucapannya. Karena dengan memperhatikan hal-
hal tersebut, pembicara dapat mengatur tinggi rendah suara atau tekanan yang
dikeluarkan, mimik/ekspresi muka yang ditunjukkan, serta gerak tangan atau isyarat
untuk mengungkapkan ide dari sang pembicara.

• Ragam tulis = bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf
sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan
beberapa hal seperti tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan
pemilihan kosa kata. Karena dalam ragam bahasa tulis ini kita dituntut untuk tepat dalam
pemilihan unsur tata bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat, pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan, dan juga penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide kita.
Berdasarkan Penutur dapat dibedakan:
1. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah
(logat/dialek).
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian
bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal
di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa
Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli.
Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat
bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan /b/ pada posisi
awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi,
dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada
kata ithu, kitha, canthik, dll.
2. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam
pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing. Misalnya fitnah, kompleks,
vitamin, video, film, fakultas, dll. Penutur yang tidak berpendidikan
mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm,
pakultas, dll. 
Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa,
misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari, dll.
Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering meninggalkan awalan yang
seharusnya dipakai.
Contoh :
- Ira mau nulis surat padahal seharusnya Ira mau menulis surat
- Saya akan ceritakan tentang asal mula Lubang Buaya padahal
seharusnya Saya akan menceritakan tentang asal mula Lubang Buaya
3. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.
Ragam bahasa juga dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap lawan bicaranya
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap penyajian tulisannya (jika dituliskan).
Sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai.
Kedudukan lawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang
bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara
penutur dan lawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa
resmi atau bahasa baku. Semakin formal jarak antara penutur dan lawan bicara,
akan semakin resmi dan tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya, semakin rendah pula tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan oleh sang penutur.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai