Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

(Teori Edward Le Thorndike dan Albert Bandura)


Kelompok 9
Ach. Nadiva Annijam
M. Arief Muzakki
Nafisah Tazkiatin Nufus
Edward L. Thorndike
A. Teori Belajar Connectionism
Dalam perspektif Thorndike , ia menyatakan bahwa pembelajaran adalah
proses membentuk asosiasi-asosiasi atau ikatan-ikatan yang didefinisikan
sebagai koneksi suatu tindakan tertentu dengan situasi tertentu dan
kenikmatan yang dihasilkan. Pada tahun 1989 ia menyebut segi
pandangannya ini sebagai koneksionisme (connectionism). Teori belajar
Thorndhike deikenal sebagai teori “trial and error” atau “selecting and
Conecting” yaitu menyatakan bahwa belajar teradi karena adanya proses
mencoba-coba dan membuat suatu kesalahan.
Edward L. Thorndike
B. Hukum-Hukum connectionism
Teori Belajar Thorndike mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara stimulus dan respon ini
mengikuti hukum-hukum berikut:
1. Hukum kesiapan (law of readiness), yaitu semakin siap suatu organisme memperoleh suatu
perubahan tingkah laku. Maka pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan
individu sehingga asosiasi cenderung di perkuat.
2. Hokum latihan (law of exercise), yaitu semakin sering suatu tingkah laku di ulang/di latih (di
gunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.
3. Hukum akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus respon cenderung di perkuat bila
akibatnya menyenangkan dan cenderung di perlemah jika akibatnya tidak memuaskan.
Edward L. Thorndike
C. Prinsip Belajar Connectionisme di dalam Kelas
Terdapat prinsip-prinsip belajar yang melengkapi hukum-hukum yang telah dikemukakan oleh
Thorndike, sebagai berikut :
1. Siswa harus mampu membuat berbagai jawaban terhadap stimulus (Multiple Response).
2. Belajar dibimbing atau diarahkan ke suatu tingkatan yang penting melalui sikap siswa itu sendiri.
3. Suatu jawaban yang telah dipelajari dengan baik dapat digunakan juga terhadap stimulus yang
lain (bukan stimulus yang semula), yang oleh Thorndike disebut dengan “perubahan asosiatif”
4. Jawaban terhadap situasi-situasi baru dapat dibuat apabila siwa melihat adanya analogi dengan
situasi terdahulu.
5. Siswa dapat mereaksi secara selekstif terhadap faktor-faktor yang esensial didalam situasi itu
Edward L. Thorndike
Prinsip-prinsip pengajaran. Guru harus membantu siswa membentuk kebiasaan baik.
Thorndike(1912) mengatakan bahwa:
 Bentuklah kebiasaan, jangan beharap kebiasan-kebiasaan terbentuk sendiri.
 Hati-hati jangan sampai membentuk suatu kebiasaan yang nantinya harus diubah.
 Jangan membentuk dua atau lebih kebiasaan ketika suatu kebiasaan saja sudah cukup.
 Jika hal-hal lain berjalan sasuai harapan, bentuklah kebiasaan dengan cara yang sesuai dengan
bagaiman ia nanti gunakan. Prinsip yang terakhir merupakan peringatan agar jangan menghilang
materi ajar dari aplikasi-aplikasinya
Albert Bandura
A. Teori Pembelajaran Sosial
Teori pembelajaran sosial menyatakan bahwa lingkungan tempat seseorang
terpapar biasanya dipilih dan diubah oleh orang lain melalui tindakan mereka
sendiri. Menurut Bandura. Sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan
secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain, inti dari pembelajaran
social adalah pemodelan (modelling). dan pemodelan ini merupakan salah satu
langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu. Prinsip-prinsip Teori
Social Learning Bandura:
OUR CENTER
Jupiter is a gas giant and the biggest
planet in the Solar System. It's the
fourth-brightest object in the night sky. It
was named after the Roman god of the
skies and lightning
TABLE OF CONTENTS
01 02
OUR CENTER KEY NUMBERS
You can describe the topic of the You can describe the topic of the
section here section here

03 04
PATIENT CARE ACCOMPLISHMENT
You can describe the topic of the You can describe the topic of the
section here section here
Albert Bandura
Ciri Ciri Teori Pemodelan Bandura
1.Unsur pembelajaran utama ialah perhatian dan peniruan.
2.Tingkah laku model bisa dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai, dan lain-
lain.
3. Pelajar meniru suatu kemampuan dan kecakapan yang didemonstrasikan guru
sebagai model.
4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan
yang positif.
5. Proses pembelajaran melalui perolehan, mengingat. Penilaian dengan tingkah
laku dan timbal balik yang sesuai diakhiri dengan penguatan yang positif.
JENIS JENIS MODELLING
Peniruan Peniruan langsung
Sesaat

Peniruan Peniruan Tak


Berkelanjutan Langsung

Peniruan
Gabungan

Anda mungkin juga menyukai