Anda di halaman 1dari 20

ASSALAMU’ALAIKUM

Wr.Wb
PEMERIKSAAN AKUNTANSI 2

PENYELESAIAN PEKERJAAN AUDIT DAN


LAPORAN AUDIT

Oleh:
M.BASYARUDDIN.R.SE.M.Si.Ak
Fakultas Ekonomi UMP
Bab 26
PENYELESAIAN PEKERJAAN AUDIT

A. PENYELESAIAN PEKERJAAN LAPANGAN


Selama auditnya, auditor membuat dan mengumpulkan
skedul pendukung (supporting schedules) untuk mencatat
hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif yang
dilaksanakannya.Yang perlu diperhatikan oleh auditor di
dalam me-review jurnal adjustment tersebut adalah:
 Kebenaran akun yang di debit dan dikredit serta ketelitian
perhitungan jurnal adjustment yang akan di usulkan
tersebut.
 Kelengkapan penjelasan jurnal adjustment.
 Reaksi klien yang mungkin timbul atas adjustment yang
diusulkan tersebut.
B. PERISTIWA KEMUDIAN (SUBSEQUENT EVENT)

Peristiwa kemudian yang perlu dijelaskan didalam


laporan audit adalah yang:
 Jumlahnya material.
 Merupakan peristiwa yang penting dan bersifat luar
biasa.
 Terjadi dalam periode sejak tanggal neraca sampai
dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan.
C. Prosedur Audit terhadap Peristiwa Kemudian

Prosedur audit terhadap peristiwa kemudian adalah


sebagai berikut:
 Pelajari notulen rapat pemegang saham, dewan
komisaris, dan komisi-komisi yang di bentuk dalam
periode setelah tanggal neraca.
 Review laporan keuangan klien yang dibuat dalam
jangka waktu antara tanggal neraca auditan sampai
dengan tanggal penerbitan laporan audit.
 Adakan wawancara dengan pimpinan perusahaan
mengenai peristiwa yang kemungkinan berdampak
material terhadap penyajian laporan keuangan.
 Lakukan wawancara dengan penasihat hukum klien
 Review penagihan piutang usaha yang terjadi setelah
tanggal neraca.
 Review jurnal penerimaan kas terutama yang mengenai
transaksi penerimaan kas dari penarikan kredit atau dari
penjualan aktiva yang jumlahnya material.
 Review transaksi yang material jumlahnya yang dicatat
di dalam buku jurnal memorial.
Bab 27
LAPORAN AUDIT

A. LAPORAN AUDIT BENTUK PENDEK (SHORT-FORM


AUDIT REPORT)
Laporan audit bentuk pendek baku terdiri dari tiga
paragraf yaitu:
 Paragraf pengantar
 Paragraf lingkup
 Paragraf pendapat
B. ISI LAPORAN AUDIT BAKU
Laporan audit baku adalah laporan audit yang berisi pendapat
wajar tanpa pengecualian.Unsur penting laporan audit adalah
sebagai berikut:
 Judul laporan.
 Pihak yang dituju.
 Paragraf pengantar.
 Paragraf lingkup.
 Paragraf pendapat.
 Tanda tangan.
 Tanggal laporan.
Auditor dapat memilih dua metode berikut ini dalam
tanggal laporan :
 Menggunakan tanggal ganda ( dual dating )
 Menggunakan tanggal kemudian
Laporan Auditor Independen
[Pihak yang dituju oleh auditor]
Kami telah mengaudit neraca perusahaan KXT tanggal 31 Desember 20X2 serta
laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut. Laporan keungan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan
Ukuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencaanakan dan
melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan
bebasdari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksan , atas dasr pengujian ,
bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntasi yang digunakan dan estimasi signifikan
yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan KXT tanggal 31
Desember 20X2, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan public, nomor izin kantor akuntan publik]
[Tanggal]
Contoh : Laporan Audiit Baku
C. TIPE PENDAPAT AUDITOR
 Pendapat wajar tanpa pengecualian,
 Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit
baku,
 Pendapat wajar dengan pengecualian,
 Pendapat tidak wajar,
 Pernyataan tidak memberikan pendapat.


D. PENGARUH MATERIALITAS TERHADAP PENDAPAT AUDITOR

Tingkat materialitas dibagi menjadi tiga:


(1) Tidak material,
(2) Material,
(3) Sangat material.
E. PEMBATASAN TERHADAP LINGKUP AUDIT

Adakalanya auditor dibatasi lingkup auditnya oleh


klien atau keadaan sehingga ia tidak dapat
melaksanakan prosedur audit penting yang seharusnya
ia lakukan. Sebagai contoh, klien tidak memperkenankan
auditor mengirimkan surat konfirmasi kapada para
debitur klien, sehingga auditor tidak dapat melakukan
salah satu prosedur audit yang diharuskan oleh standar
auditing dalam audit atas piutang usaha.
F. PENYIMPANGAN DARI PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM

Penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum


dapat mengakibatkan auditor memberikan pengecualian
pendapat wajar dengan pengecualian, jika akibat
penyimpangan tersebut material, atau dapat
mengakibatkan auditor memberikan pendapat tidak wajar,
jika akibat penyimpangan tersebut merembes kehampir
semua informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
G. PENERAPAN PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM YANG TIDAK
KONSISTEN DENGAN TAHUN SEBELUMNYA
Jika klien tidak menerapkan secara konsisten prinsip akuntansi
berterima umum, ada dua kemungkinan yang dilakukan oleh
auditor:
Jika (a) Prinsip akuntansi yang baru diterapakan bukan prinsip
akuntansi berterima umum, (b) Metode akuntasi untuk
memperlakukan dampak perubahan tersebut tidak sesuai denagn
prinsip akuntansi berterima umum, atau (c) Manajemen tidak
memberikan alasan perubahan yang masuk akal, auditor harus
menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau, jika
dampak perubahan tersebut cukup material, auditor harus
menyatakan pendapat tidak wajar atas laporan keuangan.
Jika manajemen tidak memberikan alasan yang masuk akal
tentang perubahan prinsip akuntansi yang diterapkan, auditor
harus menyatakan pengecualian mengenai perubahan akuntansi
yang telah dilakukan oleh perusahaan tanpa alasan yang masuk
akal tersebut.
H. LAPORAN AUDIT YANG MENCAKUP DUA PERIODE AKUNTANSI

Laporan keuangan klien tahun sebelumnya diaudit oleh


auditor independen lain
Laporan audit sebagian di dasarkan atas audit yang
dilakukan oleh auditor independen lain
I. JUMLAH PARAGRAF DALAM LAPORAN AUDIT

Jumlah paragraf yang dicantumkan dalam laporan


audit, modifikasi kata-kata yang dilakukan oleh auditor,
dan pencantuman paragraf yang dimodifikasi ditentukan
tipe pendapat yang diberikan auditor.
J. LAPORAN AUDIT BENTUK PANJANG (LONG-FORM AUDIT REPORT)

Isi laporan audit bentuk panjang adalah sebagai berikut:


Laporan audit.
Daftar rincian unsure-unsur tertentu yang dicantumkan dalam
laporan keuangan (seperti daftar umur piutang).
Data statistik (misalnya distribusi penjualan kepada pelanggan
besar dan pelanggan kecil, kepada pemerintah dan swasta).
Komentar yang bersifat penjelasan (misalnya penjelasan
mengenai metode akuntansi, penjelasan mengenai kebijakan
ppemberian kredit, penjelasan mengenai transaksi antar pihak
intern perusahaan).
Penjelasan mengenai lingkup audit (misalnya mengenai
jjumlah surat konfirmasi piutang yang dikirmkan, diterima
jawabannya, dan jumlah yang berisi kesalahan dan yang tidak).
Pendapat Auditor dalam Laporan Audit Bentuk Panjang

Laporan audit bentuk panjang tidak hanya meliputi


laporan keuangan pokok, tetapi juga berisi berbagi daftar,
komentar dan penjelasan. Pendapat auditor hanya
terbatas pada kewajaran informasi yang dicantumkan
dalam laporan keuangan pokok (neraca, laporan laba-rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus-kas).
Kesimpulan
Ada dua bentuk utama laporan audit : laporan audit bentuk pendek dan
laporan audit bentuk panjang. Isi laporan audit bentuk pendek baku terdiri
dari tiga paragraf : (1) paragraf pengantar, (2) paragraf lingkup, (3) paragraf
pendapat penyusuna isi laporan audit di dasarkan pada (4) standar pelaporan
yang terdapat dalam standar auditing.
Pendapatan auditor dipengaruhi oleh materialitas informasi yang
diperolehnya dalam auditnya. Jika menurut pertimbangan auditor, informasi
ditemukan dalam auditnya tidak material dampaknya terhadap kewajaran
laporan keuangan yang diauditnya, auditor memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian atas laporan keuangan auditan. Jika informasi tersebut material,
namun tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan,
auditor masih dapat memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atas
laporan keuangan auditan. Namun, jika menurut pertimbangan auditor,
informasi yang ditemukan dalam auditnya sangat material dampaknya
terhadap kewajaran laporan keuangan auditan, auditor memilih untuk tidak
memberikan pendapat atau meberikan pendapat tidak wajar atas laporan
keuangan auditan.
Susunan dan gaya (style) kalimat yang digunakan untuk menggungkapkan
pendapat auditor telah ditentukan oleh propesi akuntan publik.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai