Anda di halaman 1dari 16

MITIGASI RISIKO PBJ

DAN PENGELOLAAN
ASET

Nasrul Wathon
PERAN APIP
 Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah
(assurance activities).
 Memberikan peringatan dini dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi instansi pemerintah (anti corruption
activities).
 Memberikan masukan yang dapat memelihara dan
meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan
tugas dan fungsi instansi pemerintah (consulting
activities).
FRAUD TRIANGLE
Perceived
Opportunity

Fraud
Triangle

Pressure Rationalization

Donald R. Cressey, others people money, A study in the social psychology of


Embezzlement.
Pressure
Umumnya disebabkan oleh kebutuhan keuangan mendesak dan
pelaku tidak mendapatkan solusinya

KEBUTUHAN MATERI SIFAT BURUK JOB DISSATISFACTION


• hidup melebihi • penjudi • kurang perhatian dari
kemampuan • pemabok atasan
• banyak hutang • narkoba • suasana kerja yang
• kebutuhan tidak • gemar dugem buruk
terduga • royal • hubungan buruk
• tekanan istri / suami • hidup boros dengan rekan kerja
• kondisi lingkungan • tidak puas
• kondisi keluarga • terancam PHK

4
Opportunity
Pelaku berasumsi bahwa fraud yang dilakukannya, kecil kemungkinan
untuk terdeteksi

• Lack of controls (kontrol lemah)


• Ineffectively applied controls (kontrol tidak efektif)
• Inability to judge the quality of work (penilaian kualitas kerja tidak jelas)
• Lack of discipline (disiplin yang rendah)
• Lack of access to information (kurang transparan)
• Ignorance or apathy (sikap masa bodoh atau apatis)
• There is no audit trail (internal audit tidak efektif)

5
Rationalizations
Pelaku fraud berasumsi bahwa tindakannya bukan fraud, dan
berdalih setiap orang melakukannya
• Saya hanya meminjam uang dan saya akan
mengembalikannya
• Setiap orang melakukan fraud
• Saya tidak akan menyakiti setiap orang
• Dilakukan untuk tujuan yang baik
• Ini tidak berdampak secara serius
• Mereka meminjamkan kepada saya dan saya
pantas membayar lebih

6
KONSEP PERTAHANAN TIGA LINI
THREE LINE OF DEFENSE
NOT EVERYONE IS HONEST

Hasil riset di A.S.


menunjukkan (Steve
Albrecht, 2003):

• 30% orang tidak jujur


(dishonest)
dishonest
• 30% orang jujur sesuai situtionally honest
situasi (situtionally honest) honest at all time

• 40% jujur (honest at all time)

9
RISIKO RISIKO PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH

1. Perencanaan
1. Penggelembungan biaya pada rencana pengadaan;
2. Rencana pengadaan yang diarahkan untuk
kepentingan produk atau kontraktor tertentu;
3. Pemaketan untuk memudahkan KKN;
4. Rencana yang tidak realistis;
5. Konsultan Perencana tidak cermat /profesional;
6. Kualitas pekerjaan rendah yang mengakibatkan
durability hasil pekerjaan pendek.
RISIKO RISIKO PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH

2. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa


1. Panitia bekerja secara tertutup dan tidak adil;
2. Panitia tidak jujur;
3. Kelompok Usaha yang tidak jujur;
4. Panitia memberi keistimewaan pada kelompok tertentu;
5. Panitia dikendalikan oleh pihak tertentu;
6. Pengusaha mempengaruhi ULP/Panitia atau pihak lain
yang berwenang untuk melanggar ketentuan ;
7. Persengkokolan mengatur proses pengadaan;
8. Dokumen lelang tidak benar atau palsu.
RISIKO RISIKO PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH

3. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa


1. Pengusaha megundurkan diri dari kontrak dengan
alasan yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan;
2. Wanprestasi terhadap ketentuan yang termuat
dalam kontrak;
3. Konsultan Pengawas tidak Profesional;
4. Pengusaha tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan kontrak/terlambat dalam
menyelesaikan pekerjaan.
RISIKO RISIKO PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH

4. Penyerahan Barang
a. Ketidaksesuaian spesifikasi barang (merk, seri
dsb);
b. Ketidaksesuaian jumlah;
c. Kualitas barang rendah (KW 2 dsb).
YANG PERLU DIWASPADAI PADA PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
PEGANG TEGUH INTERGRITAS !!!
TERIMA KASIH

. 16

Anda mungkin juga menyukai