Anda di halaman 1dari 13

Penilaian Pembelajaran Fisika

Selasa 16 Mei 2023


Materi: Reliabilitas
Misbahul Jannah,S.Pd
Iva Nandya Atika, S.Pd., M.Ed.
RELIABILITAS
• Apa itu Reliabilitas?
Pengertian Reliabilitas

Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat


ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat
pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan
hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut dapat diandalkan. Dengan kata lain, realibitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur
gejala yang sama (Susanto, Rinaldi, and Novalia 2015)
• Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama (Makbul 2021).
Tujuan Reliabilitas
Tujuan dari reliabilitas adalah untuk mengukur seberapa konsisten dan dapat
diandalkan suatu instrumen pengukuran atau tes dalam mengukur variabel tertentu.
Reliabilitas adalah mengukur seberapa baik suatu instrumen dapat memberikan hasil
yang konsisten ketika digunakan secara berulang-ulang pada waktu yang berbeda
atau dalam kondisi yang berbeda.
Tujuan utama dari reliabilitas adalah untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang
diperoleh dari instrumen atau tes adalah akurat dan dapat diandalkan sehingga dapat
digunakan secara efektif dalam pengambilan keputusan atau penelitian.
Sebuah tes dianggap memiliki reliabilitas yang baik apabila memiliki
karakteristik sebagai berikut:
• a) Reliabilitas adalah milik dari satu set nilai tes bukan milik tes itu sendiri, artinya
suatu tes dikatakan baik apabila dapat menghasilkan skor yang cukup akurat, apabila
tes tersebut diberikan pada kelas tertentu, maka bisa juga menghasilkan skor yang
cukup konsisten bila diberikan pada kelas yang berbeda atau ketika diberikan pada
kelas yang sama pada waktu yang berbeda.
• b) Suatu tes dikatakan reliable jika dua buah tes dilakukan pada jarak waktu yang
berbeda dan menunjukkan skor yang tidak jauh berbeda.
Menurut Thorndike sebagaimana dikutip Sumarna (2016) menyajikan
enam faktor penyebab terjadinya perbedaan skor, yaitu:
1. Karakter umum yang permanen peserta tes, meliputi; 4. Karakteristik khusus yang temporer,
Kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam menghadapi Seperti; Khusus yang berkaitan dengan tes secara
tes, kemampuan umum dan teknik yang digunakan ketika keseluruhan (Pemahaman terhadap petunjuk
mengambil tes, kemampuan umum memahami petunjuk tes khusus, trik atau teknikteknik mengatasi tes,
2. Karakter khusus yang permanen peserta tes, meliputi; pengalaman atau latihan menghadapi tes terlebih
Khusus yang berkaitan dengan tes secara keseluruhan lagi dalam tes psikomotor, kebiasaan menghadapi
(Kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan atribut sebuah tes), khusus yang berkaitan dengan soal
yang diukur dalam sebuah tes, pengetahuan dan kemampuan (Fluktuasi ingatan yang dimiliki peserta didik, hal-
khusus yang berkaitan dengan soal, keajegan respon peserta hal yang berkaitan dengan perhatian dan
didik terhadap pilihan jawaban), khusus yang berkaitan keakuratan).
dengan soal (meliputi pengetahuan khusus yang berkaitan
dengan fakta atau konsep khusus, pengetahuan dan 5. Kelima. Faktor penyelenggaraan,
kemampuan khusus yang berkaitan dengan soal) yang meliputi waktu, bebas dari gangguan, dan
3. Karakteristik umum yang temporer, seperti petunjuk yang jelas, pengawasan, dan penskoran.
Kesehatan, kelelahan, motivasi, gangguan emosi, kemampuan 6. Keenam. Faktor yang tidak pernah
umum dan teknik yang digunakan ketika mengambil tes, diperhitungkan,
pemahaman mekanisme tes, factor panas, cahaya, ventilasi.
Meliputi keberuntungan karena factor menebak
dan mengingat soal yang pernah dilihatnya.
Pengujian Reliabilitas Instrumental
Reliabilitas instrumen dapat diuji dengan beberapa uji reliabilitas. Beberapa uji
reliabilitas suatu instrumen yang bisa digunakan antara lain
• Test-retest, Ekuivalen, dan Internal consistency.
Internal consistency sendiri memiliki beberapa teknik uji yang berbeda. Teknik uji
relibilitas internal consistency terdiri dari
1. KR 20, KR 21,
2. Alfa Cronbach.
Namun, setiap uji memiliki kriteria instrument
seperti apa yang bisa diuji dengan teknik tersebut (Yusup 2018).
a. Test-Retest
Pengujian reliabilias dengan test-retest dilakukan dengan cara mencobakan
satu jenis instrumen beberapa kali pada subjek (responden) yang sama.
b. Equivalent
Pengujian reliabilias dengan uji equivalent dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen yang berbeda tetapi ekuivalen (sebanding/sepadan.
c. Internal Consistency
Pengujian reliabilias dengan uji internal consistency, dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen sekali saja pada subjek penelitian. Pengujian ini dapat
dilakukan dengan teknik belah dua (split half) dari Spearman Brown, KR 20, KR
21, atau dengan teknik Alfa Cronbach
1) KR 20

Teknik pengujian reliabilitas dengan uji internal consistency yang


selanjutnya dibahas adalah teknik Kuder Richardson atau sering
disingkat KR. Instrumen yang dapat diuji reliabilitasnya menggunakan
KR adalah instrumen dengan satu jawaban benar saja yaitu pilihan
ganda. Rumus KR yang sering digunakan adalah KR 20
Berikut ini disajikan rumus KR 20 (Sugiyono 2014)

( )( )
2
𝑛 𝑆𝑡 − ∑ pq
𝑅 20 =
𝑛 −1 𝑆𝑡
2

n adalah jumlah responden


St 2 = Varians total
∑ pq = Jumlah p dikali q
Cara menghitung dengan KR 20
2) Alfa CronbaA3ch

Pengujian reliabilitas menggunakan uji Alfa Cronbach dilakukan untuk


instrumen yang memiliki jawaban benar lebih dari 1 atau dengan
menggunakan skala 1-5 (Adamson and Prion 2013). Instrumen tersebut
misalnya instrumen berbentuk esai, angket, atau kuesioner. Rumus
koefisien reliabilitas Alfa Cronbach adalah sebagai berikut.

ri = koefisien reliabilitas Alfa Cronbach


k = jumlah item soal
∑si 2 = jumlah varians skor tiap item
st 2 = varians total
Contoh Menghitung dengan Cronbach Alfha

Anda mungkin juga menyukai