Raihan Fachriyan
Raihan Fachriyan
Raihan Fachriyan
64201200
Dosen Pengampu :
Ibu Nurvi Oktiani, SE, MM
Manajemen Sumber Daya Manusia
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Bina Sarana Informatika
Pendahuluan
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sebagai lembaga riset di
bawah Kementerian Pertanian, dituntut untuk menghasilkan berbagai terobosan teknologi
inovatif pertanian (memiliki nilai kebaruan, lebih baik dari sebelumnya, secara sosial
ekonomi layak, dan berprospektif pasar) yang bermanfaat (impact recognition) dan bernilai
ilmiah (scientific recognition). Peningkatan peran dan tuntutan kinerja Balitbangtan sebagai
lembaga riset tersebut secara tegas diamanahkan oleh Undang Undang No. 11 tahun 2019
tentang Sistem Nasional IPTEK 2019.
Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang potensial baik pemimpin
maupun pegawai pada pola tugas dan pengawasan yang merupakan penentu tercapainya
tujuan organisasi. Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi
perusahaan. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki
pegawai yang berpengetahuan dan berketerampilan tinggi serta usaha untuk mengelola
perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja pegawai meningkat
Penelitian Yang Relevan
Inayat Hanum Indriati I Dewa Made Endiana dan I Made Sudiartana
01 02 03
Untuk mengetahui pengaruh Untuk mengetahui pengaruh Untuk mengetahui pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja kompensasi terhadap kinerja kepemimpinan dan kompensasi
karyawan Badan Penelitian dan karyawan Badan Penelitian dan terhadap kinerja karyawan
Pengembangan Pertanian. Pengembangan Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian
Krangka
Berpikir
X1 Gaya Kepemimpinan
Y Kinerja Karyawan
X2 Kompensasi
Metode Penelitian
Teknik Pengolahan
Jenis Data data
Jenis data pada penelitian ini adalah data 1. Uji Reliabilitas
primer dan data sekunder 2. Uji Validitas
3. Uji Asumsi Klasik
4. Uji Regresi Linear Berganda
Populasi dan Sampel
Populasi Sampel
Populasi menurut Sugiyono (2017:215) adalah Metode pengumpulan sampel menggunakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau purposive sampling dengan rumus slovin.
subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi bukan hanya manusia
tetapi juga objek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada objek atau objek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.
Uji Reabilitas
Reliability Statistics
Variabel Cronbach's Alpha keterangan
Kepemimpinan (X1) .965 Reliabel
Kompensasi (X2) .958 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) .964 Reliabel
Uji Multikolinearitas dapat dilihat dengan menunjukan nilai adanya multikolinearitas dimana nilai tolerance <
0.10, atau dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga harus menunjukan nilai kurang dari 10, berdasarkan
hasil table Coefficients juga menunjukan tidak ada variabel independent yang memiliki nilai tolerance kurang
dari 0.10 serta berdasarkan hasil Nilai VIF diatas menunjukan nilai kurang dari 10 yakni 6.667, jadi dapat
disimpulkam bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independent dalam model regresi.
Uji Asumsi Klasik
B. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error of
R Adjusted R the R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .955a .913 .909 2.572 .913 220.063 2 42 .000 2.628
a. Predictors: (Constant), Total Kompensasi, Total Gaya Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Total Kinerja Karyawan
Pengambilan keputusam ada tidaknya autokorelasi dimana persyaratan dalam uji asumsi klasik ini Ketika tidak
terdapat autokorelasi dimana dirumuskan dengan : du < d < 4 – du maka dapat disimpulkan bahwa tidak dapat
menolak H0. Du : (n, k, 5%) dimana n : jumlah sampel, k : jumlah variabel independent, 5 % : tingkat
erroritasnya. Maka Ketika dilihat pada table durbin Watson d statistic dapat diperoleh nilai du : (45, 2, 5%) :
2,628 Jika di analogikan pada rumus : 1,6662< 2,628< 4 – (1,6662) : 1,6662< 2,628 < 2,3338 maka dari hasil
persyaratan uji autokorelasi dapat dinyatakan dapat disimpulkan bahwa tidak dapat menolak H0 berarti tidak
adanya autokorelasi.
Uji Asumsi Klasik
C. Uji Heterokedasitas
Pada grafik scatter plot dapat dilihat bahwa terlihst bahwa titik – titik menyebar secara acak serta tersebar baik
diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y maka sesuai dengan dengan dasar analisis dapat dinyatakan
bahwa tidak terjadi heterokedasitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
prestasi belajar, dengan variabel motivasi diri dan kemandirian belajar (Ghozali, 2018)
Uji Asumsi Klasik
D. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan output one sample Kolmogorov –
Smirnov dapat di jelaskan bahwa Nilai test Unstandardized
statistic sebesar 0.124 atau dapat dinyatakan Residual
bahwa nilai ini lebih besar dari 0.005 dan N 45
sedangkan nilai Asmpp’sig (2 tailed) lebih kecil Normal Parametersa,b Mean .0000000
dari 0.005 atau bernilai 0.79, berdasarkan hasil Std. Deviation 2.51280537
tersebut dapat dinyatakan bahwa menerima H0 Most Extreme Differences Absolute .124
atau data residual berdistribusi normal.
Positive .124
Negative -.071
Test Statistic .124
Asymp. Sig. (2-tailed) .079c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Analisis Grafik
Histrogram
Change Statistics
Std. Error of
R Adjusted R the R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .955a .913 .909 2.572 .913 220.063 2 42 .000 2.628
a. Predictors: (Constant), Total Kompensasi, Total Gaya Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Total Kinerja Karyawan
Dari table model summary yang diperoleh dimana besar R square : 0.913
C2 Hitung : Rsquare x n : 0,913 x 45 : 41,085
Dan Nilai C2 Tabel : ( n – k - 1 , 5% ) : 45 – 2 – 1,5 : 42, 5% jika melihat table Critical values of Chi Squares
maka didapatkan nilai C2 tabel : 58,12
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai C2 Hitung < dari C2 Tabel (41,085 < 58,12) adapun syarat
dalam uji ini adalah jika C2 Hitung < dari C2 Tabel maka hipotesis yang menyatakan model linear diterima
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error of
R Adjusted R the R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .955a .913 .909 2.572 .913 220.063 2 42 .000 2.628
a. Predictors: (Constant), Total Kompensasi, Total Gaya Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Total Kinerja Karyawan
Dari table model summary diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Gaya
Kepemimpinan(X1), Kompensasi X2, Kinerja Karyawan (Y), dimana dapat pengaruh yang
dibuktikan dengan nilai Sg .F Change : 0.000 atau < dari 0.005, maka dapat dinyataakan H1 diterima
Adapun besarnya pengaruh antara X1, X2 terhadap Y dapat dilihat dari dari nilai R – Square :
0.913 atau sebesar 91,3 % dan sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak di uji dalam penelitian ini
Correlations
Korelasi
Dari table correlation di samping dapat
Total Gaya Kepemimpinan Pearson Correlation
Kepemimpinan
1
Kompensasi
.922 **
Karyawan
.943**
disimpulkan bahwa terdapat hubungan Sig. (2-tailed) .000 .000
antara Gaya Kepemimpinan(X1), N 45 45 45
Kompensasi (X2), Kinerja Karyawan Total Kompensasi Pearson Correlation .922** 1 .929**
(Y), dimana dapat hubungan yang Sig. (2-tailed) .000 .000
dibuktikan dengan nilai Sig. (2-tailed) : N 45 45 45
0.000 atau < dari 0.005, maka dapat
Total Kinerja Karyawan Pearson Correlation .943** .929** 1
dinyataakan H1 diterima terdapat
Sig. (2-tailed) .000 .000
hubungan antara Variabel Gaya
N 45 45 45
Kepemimpinan(X1), Kompensasi X2,
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Kinerja Karyawan (Y),
Adapun besarnya hubungan antara X1, X2 terhadap Y dapat dilihat dari
dari nilai Pearson Correlation yakni Kinerja Karyawan (y) terhadap Gaya
Kepemimpinan(X1) sebesar : 0.943 dimana dalam table interpretasi corelasi
dinyatakan sangat kuat, sedangkan Kinerja Karyawan (y) Kompensasi (X2)
bernilai 0.929 dimana dalam table interpretasi corelasi dinyatakan sangat
kuat.
Regresi
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 1.498 .932 1.607 .116
Total Gaya .613 .126 .572 4.868 .000 .150 6.667
Kepemimpinan
Total Kompensasi .404 .118 .402 3.415 .001 .150 6.667
a. Dependent Variable: Total Kinerja Karyawan
Dari table Coefficient diatas maka di dapatkan persamaan regresi sebagai berikut :
Y ; 1.498 + 0.613 X1 + 0.404 X2
Dimana dapat diartikan jika terdapat penambahan dalam peningkatan Kepemimpinan (X1) dan Kompensasi (X2) dianggap konstan
maka akan berdampak terhadap kenaikan Kinerja Karyawan (Y), sebaliknya jika terdapat pengurangan dalam peningkatan
Kepemimpinan (X1) dan Kompensasi (X2) dianggap konstan maka akan berdampak terhadap pengurangan Kinerja Karyawan (Y),
begitu halnya dengan jika terdapat peningkatan dalam Kepemimpinan (X1) dan nilai variable Kompensasi (X2) dianggap konstan
atau tetap maka akan mempengaruhi peningkatan Kinerja Karyawan (Y), jika sebaliknya dengan jika terdapat pengurangan dalam
Kepemimpinan (X1) dan nilai variabel Kompensasi (X2) dianggap konstan atau tetap maka akan mempengaruhi penurunan Kinerja
Karyawan (Y).
Kesimpulan
2.Bagi perusahaan
a.Diharapkan perusahaan dapat mempertahankan atau meningkatkan kepemimpinan yang baik
agar kinerja karyawan tersebut dapat lebih baik lagi kedepannya.
b.Kompensasi merupakan salah satu hal penting bagi kinerja karyawan, maka perusahaan
diharapkan meningkatkan kompensasi untuk para karyawannya, agar mendapatkan hasil kinerja
karyawan yang baik.
THANK
S!