Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI FORTIFIKASI

MASAL
TIPE FORTIFIKASI

1. fortifikasi masal
2. firtifikasi dengan target khusus
3. pemenuhan permintaan pasar
GAMBARAN UMUM TENTANG FORTIFIKASI MASAL
• Fortifikasi makanan adalah praktik sengaja meningkatkan kandungan mikronutrien
esensial dalam makanan untuk meningkatkan kualitas gizi pasokan makanan dan untuk
memberikan kesehatan masyarakat manfaat dengan risiko minimal terhadap kesehatan
(Pedoman WHO/FAO dalam Fortifikasi Pangan).
• Fortifikasi masal  salah satu jenis fortifikasi makanan, yang merujuk secara khusus pada
penambahan satu atau lebih vitamin dan/atau mineral pada makanan olahan yang biasa
dikonsumsi  tepung, minyak dan bumbu
• Peran pemerintah dalam mengarahkan, merancang, mengamanatkan, dan mengatur
fortifikasi makanan masal.
• Sedang dipromosikan sebagai intervensi gizi dengan manfaat biaya yang paling
menguntungkan untuk mencegah konsekuensi fisiologis dan klinis yang terkait dengan
defisiensi mikronutrien
SYARAT PELAKSANAAN FORTIFIKASI MASAL
Aksesibilitas pembawa “pangan fortifikasi” oleh populasi sasaran
Manufaktur yang memadai dan pengaturan industri yang memastikan biaya yang
efektif produksi dan pengawasan
Kesesuaian fortifikan (sumber mikronutrien) dengan sifat dan kegunaannya dengan
makanan pembawa
Kerterjangkauan biaya produksi Daya beli konsumen dari proses fortifikasi
Konfirmasi kualitas produk di tempat produksi
Tindakan penegakan hukum yang tegas oleh otoritas pemerintah untuk memastikan
kepatuhan standar dan peraturan

Pelabelan makanan yang sah dan dibenarkan serta klaim nutrisi dan kesehatan
yang mempromosikan praktik yang sehat
Dampak biologis fortifikasi makanan tergantung pada:

1. Jumlah tambahan asupan zat gizi mikro yang rendah


dalam makanan;

2. Bioavailabilitas dan biokonversi mikronutrien yang


disediakan;

3. Besarnya celah nutrisi (fortifikan) yang akan diisikan.


PENTINGNYA FORTIFIKASI SECARA MASAL
• Memenuhi kebutuhan pokok keberlangsungan proses fisiologis dalam
tubuh  vitamin dan mineral
• Vitamin larut air
• Vitamin larut minyak/lemak
• Mineral

•  mikronutrien utama
TAHAP-TAHAP FORTIFIKASI PANGAN
1. Memilih Makanan pembawa yang Tepat untuk Fortifikasi Massal
2. Mendefinisikan Tujuan Diet

3. Menemukan Kombinasi diet yang Tepat

4. Memperkirakan Asupan

5. Menentukan Tingkat Fortifikasi yang Layak

6. Mendefinisikan Biaya yang Diijinkan yang Dapat Diterima

7. Menilai Dampak nutrient dalam menentukan Tingkat Penambahan

8. Memperkirakan Parameter Produksi


9. Menghitung Parameter Regulasi
10. Merumuskan formula bahan-bahan tambahan
FOOD FORTIFICATION FORMULATOR

A. Description of the Formulator

B. Special Features of the Formulator

C. Instructions for the Use and Interpretation of the “Formulator”

Anda mungkin juga menyukai