Anda di halaman 1dari 21

BUKU : Media Effects & Society - Elizabeth M.

Perse

Chapter 3

EFEK MEDIA
& KRISIS
Di Bahas oleh :
Elsa Elisiana Elli
Fajrun
Definisi :
• Graber (1989) mendefinisikan krisis sebagai "peristiwa alam atau
buatan manusia yang menimbulkan ancaman langsung dan serius
terhadap kehidupan dan harta benda atau ketenangan pikiran banyak
orang“

Contoh :
• Seperti pembunuhan John F. Kennedy (1963) dan percobaan
pembunuhan Ronald Reagan (1981); serangan dan ancaman dari
kekuatan luar, seperti Perang Yom Kippur (1973), situasi penyanderaan
di Iran (1979 hingga 1981)
• Sehingga Apa pun penyebabnya, masa krisis adalah periode luar biasa
yang ditandai dengan ketidakstabilan, ketidakpastian, stres, dan
signifikansi emosional karena ketakutan akan hasil yang tidak
diinginkan.
Fokus Teoritis :
FUNGSI
KOMUNIKASI
MASSA
Berdasarkan Lasswell (1948), Wright menunjukkan bahwa komunikasi
massa melayani empat fungsi utama bagi masyarakat:

1. Pengawasan : Fungsi informasi dari komunikasi massa


2. Korelasi : Fungsi editorial dan penjelasan dari komunikasi massa
3. Sosialisasi : Fungsi komunikasi massa yang berhubungan dengan
transmisi nilai-nilai sosial dan warisan budaya
4. Hiburan : Berfungsi sebagai sumber istirahat, jeda, dan pengalihan.
FUNGSI
KOMUNIKASI
MASSA
SAAT KRISIS
Selama masa krisis, kepentingan fungsional media massa meningkat
secara dramatis. Schramm (1965) mencatat bahwa krisis meningkatkan
kebutuhan masyarakat akan informasi, interpretasi, dan penghiburan.

Ketidakpastian yang intens ditambah dengan ketakutan akan bahaya


membuat orang bergantung pada satu-satunya sumber utama yang
memiliki akses ke sumber berita dan informasi. Selama perang Yom
Kippur tahun 1973, “media telah menjadi pusat kehidupan masyarakat”.
Pentingnya fungsi media untuk memberikan pengawasan dan korelasi
tercermin dalam peningkatan penggunaan berita selama krisis.
LIPUTAN
KRISIS sebagai
PERISTIWA
MEDIA.
Menurut Katz (1980), peristiwa media (a) disiarkan secara langsung
sehingga liputannya memungkinkan pemirsa untuk merasakan seolah-
olah mereka mengalami peristiwa seperti yang terjadi; (b) direncanakan
untuk memudahkan akses dan liputan oleh televisi; (c) dramatis dan
mengandung konten emosional dan simbolis; (d) memaksa melihat
sebagai partisipasi dalam sejarah; (e) menegangkan (meskipun i
peristiwa itu mungkin menjadi berencana dan hasil akhir tidak
diketahui); (f) dibingkai untuk menangkap dan mempertahankan
perhatian penonton; dan (g) fokus pada orang-orang yang terlibat
sebagai simbol.
Meskipun krisis itu sendiri jarang direncanakan, media memiliki
kebijakan dan rencana dan segera mencurahkan sumber daya untuk
meliput krisis tersebut.
APAKAH MEDIA
MEMENUHI
FUNGSINYA ?
Fungsi media massa menjadi sangat jelas selama masa
darurat. Pers mencurahkan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan informasi, penjelasan,
sosialisasi, solidaritas, dan pelepasan ketegangan. Melalui
peran pengawasan dan korelasinya, media dapat
meningkatkan kesadaran akan ancaman melalui
penyebaran berita dan berkontribusi pada efek kognitif.
Pengaruh Konten
Media Membangun
Solidaritas
Pada saat krisis, media bereaksi terhadap kebutuhan masyarakat akan
pengawasan dan informasi dengan mencurahkan waktu dan energi
yang besar untuk meliput krisis. Adapun efek dari terpaan informasi
tersebut adalah menghasilkan efek reli.
 
Contoh Efek Reli :
“Efek solidaritas disebut efek reli karena menandakan solidaritas
patriotik—semacam berkumpul di sekitar bendera”
Beberapa pernyataan mengenai efek reli :
Semakin dramatis dan tiba-tiba ancamannya, semakin besar
kemungkinan efek reli (Mueller, 1970).
Efek reli mencerminkan solidaritas yang muncul ketika masyarakat
terancam (Coser, 1956).
Media massa berkontribusi pada efek reli dalam dua cara :
1. Pertama, karena sumber dayanya dan akses langsung ke pihak yang
berwenang, media merupakan saluran informasi utama bagi publik.
2. Kedua, selama krisis, ketika pembangunan solidaritas itu penting,
media mengambil sikap yang kurang kritis terhadap kebijakan
pemerintah; mereka jarang menentang tindakan presiden.
Ditambah dengan peningkatan penggunaan media selama krisis,
konten media kemungkinan besar berkontribusi pada efek reli.
Menjelaskan Efek
Media di Saat Krisis
Selama krisis, banyak orang beralih ke media yang merupakan sumber
berita paling langsung: televisi.

Model efek langsung dapat memberikan penjelasan yang baik untuk


efek media ini. Orang-orang merespon dengan segera dan seragam
terhadap pesan media tentang krisis. Ketika orang banyak beralih ke
media, paparan selektif tidak relevan. Selain itu, tanggapan mereka
sebagian besar ditentukan oleh konten media, bukan interpretasi orang
terhadap konten tersebut.
 
Model
Ketergantungan Efek
Media
Ketergantungan pada media massa cenderung lebih tinggi dalam
dua kondisi :

1. Pada kondisi pertama, ketika masyarakat menjadi lebih kompleks,


media massa menjalankan fungsi khusus dan unik—terutama
mengumpulkan dan menyebarkan berita.
2. Kondisi kedua yang meningkatkan ketergantungan khalayak pada
media massa adalah krisis, konflik dan perubahan, yang
menciptakan ketidakpastian dalam masyarakat dan pada gilirannya
meningkatkan kebutuhan khalayak akan informasi, pengurangan
ketegangan, dan solidaritas
RINGKASAN
• Pendekatan fungsional untuk memahami peran media massa dalam
masyarakat menunjukkan bahwa media massa melayani masyarakat
dengan memberikan pengawasan, korelasi, sosialisasi, dan hiburan.
Meskipun aktivitas fungsional ini konstan, selama masa krisis, sifat
fungsional komunikasi massa sangat jelas terlihat.
• Meningkatnya ketidakpastian dan ketakutan, orang mengandalkan
media massa untuk mendapatkan informasi, penjelasan, dan
solidaritas. Komunikasi massa merupakan sumber penting untuk
penyebaran berita, atau mengingatkan orang tentang peristiwa dan
ancaman.
• Banyak efek media selama krisis tampaknya cukup seragam dan
universal; variabel audiens menawarkan sedikit penjelasan untuk
efek ini. Efek selama krisis dapat dijelaskan dengan model efek
langsung karena ketergantungan yang meningkat pada media
massa.
• Kontrol ketat media atas informasi membatasi paparan dan
persepsi selektif, sehingga efek diarahkan oleh sifat konten media.
Banyak dari efek ini, meskipun dramatis, seringkali bersifat jangka
pendek. Namun, penelitian perlu mengeksplorasi apakah dan
bagaimana efek jangka pendek ini mungkin memiliki konsekuensi
jangka panjang bagi orang-orang, sistem media, dan masyarakat.
TERIM
A
KASIH.

Anda mungkin juga menyukai