Anda di halaman 1dari 7

Model-Model

Pendekatan dalam
Konseling

“Puteri Humaerah”
Pendekatan konseling (counseling
approach) disebut juga teori konseling,
merupakan dasar bagi suatu praktek
konseling. Pendekatan itu dirasakan
penting karena jika dapat dipahami
berbagai pendekatan atau teori-teori
konseling, akan memudahkan dan
menentukan arah proses konseling.

2
Pendekatan Psikoanalitik

Corey (2009) mengatakan bahwa Contoh kasus :


psikonalisis merupakan teori pertama klien pernah mengalami trauma
yang muncul dalam psikologi diperkosa oleh pamannya sehingga
khususnya yang berhubungan dengan sangat membenci pamannya dan
berusaha melupakannya. Terapis
gangguan kepribadian dan perilaku
mencoba menggali informasi dengan
neurotis.
membuat klien mengingatnya sehingga
memancing emosi klien maka klien
diberikan katarsis (pelampiasan) yaitu
Kelebihan : Membantu mengatasi sebuah ruangan dimana klien dapat
kecemasan melalui analisa terhadap mengekspresikan kemarahannya seperti
mimpi, resistensi, dan transferensi. berteriak sekeras-kerasnya didalam
Kekurangan : Terlalu menekankan pada ruangan katarsis atau meninju boneka.
masa lalu sehingga seolah olah tanggung
jawab individu menjadi berkurang Ini merupakan contoh kasus dimana
meskipun maksudnya tidak demikian. klien dibiarkan untuk memunculkan
ketidaksadarannya.
 

3
Pendekatan Behavioral

Pendekatan behavioral berpandangan Contoh Kasus :


bahwa setiap tingkah laku dapat dipelajari Dinda adalah seorang mahasiwa di
melalui kematangan dan belajar. Manusia Universitas Sumatera Utara. Dinda
dipandang mampu melakukan refleksi atas
tingkah lakunya sendiri, dapat mengatur
merupakan perokok aktif dan berat.
serta mengontrol perilakunya dan dapat Sebenarnya, Dinda tahu bahwa
belajar tingkahlaku baru atau dapat merokok tidak baik apalagi bagi
mempengaruhi perilaku orang lain. kalangan wanita, resiko yang dihadapi
akan sangat besar. Karena Dinda
mengetahui dampak dari perilakunya
Kelebihan : Mengembangkan perilaku dengan adanya program motivasi
spesifik sebagai hasil konseling yang dapat merokok merusak kesehatan dan dia
diukur.
ingin mengakhirinya, maka dia
Kekurangan : Pendekatan konseling
termotivasi serta berusaha keras untuk
behavioral bersifat dingin, kurang menyentuh lepas dari rokok.
aspek pribadi, bersifat manipulatif, dan
mengabaikan hubungan antar pribadi 

4
Pendekatan Eksistensial Humanistik

Pendekatan Konseling Eksistensial-
Contoh kasus :
humanistik berfokus pada diri Siska mahasiswa semester akhir pada universitas
manusia. Pendekatan ini mengutamakan ternama di Semarang. Saat ini dia sedang
suatu sikap yang menekankan pada merasakan kekhawatiran karena dia akan dilamar
oleh pemuda idaman orang tuanya. Mereka sudah
pemahaman atas manusia. pernah bertemu pada acara keluarga, menurutnya
Terapi eksistensial-humanistik menekankan pemuda itu mempunyai akhlak yang baik dan sudah
kondisi-kondisi inti manusia dan bekerja sebagai dosen di perguruan tinggi swasta.
Siska menjadi ragu untuk menghadapi lamaran itu
menekankan kesadaran diri sebelum karena selama ini dia tidak pernah memiliki teman
bertindak. pria yang special atau bisa disebut pacar. Karena
teman laki-laki Siska dulu saat masih SMA sudah
meninggal karena kecelakaan saat mereka berdua
berboncengan motor dari pulang sekolah. Sejak
informasi bahwa ada pemuda yang akan
Kelebihan : Teknik ini dapat digunakan bagi melamarnya, perasaannya menjadi asing, dia ingin
memberikan kepercayaan namun sangat sulit
klien yang mengalami kekurangan dalam baginya. Siska selalu terbayang bahwa dia bisa
perkembangan dan kepercayaan diri. saja kehilangan lagi orang yang dia kasihi, namun
Kekurangan : Proses terapi membutuhkan disisi lain Siska merasakan kesepian dan
membutuhkan seorang teman yang bisa
waktu yang panjang dan ketakpastian kapan
memahaminya. Ketidakkonsistenan dan
berakhir, berapa jam dan berapa kali pertentangan ini membuat siska menjadi bingung.
pertemuan  Hingga akhirnya memutuskan untuk menemui
konselor.

5
Pendekatan Client – Centered

Pada saat duduk di sekolah dasar (SD) Lia selalu masuk dalam
Pendekatan konseling client centered peringkat tiga besar di kelasnya dari 35 siswa.  Dia juga sering
menekankan pada kecakapan klien untuk mengikuti lomba cerdas cermat antar sekolah, tingkat SD. Dan
Lia selalu mendapatkan dukungan dari guru-guru di sekolahnya. 
menentukan isu yang penting bagi dirinya Hingga Lia lulus SD dengan nilai yang baik sehingga ia dapat
dan pemecahan masalah dirinya. Konsep melanjutkan sekolah menengah pertama (SMP) di salah satu
sekolah favorite di kecamatannya.
pokok yang mendasari adalah hal yang
menyangkut konsep-konsep mengenai diri Dan saat duduk di sekolah menengah pertama (SMP), Lia adalah
(self),aktualisasi diri, teori kepribadian,dan anak yang tergolong cerdas. Dia masuk ke kelas A yang berarti
dia masuk di kelas anak yang tergolong pintar. Dia mendapatkan
hakekat kecemasan. nilai-nilai yang baik khusunya di bidang IPA. Dia juga selalu
masuk dalam peringkat 10 besar di sekolahnya. Hingga dia lulus
dengan nilai-nilai yang baik dan di rekomendasikan oleh guru
wali kelasnya agar melanjutkan sekolah menengah atas (SMA) di
salah satu SMA favorit di Samarinda karena Lia terbilang anak
Kelebihan : Lebih menekankan pada sikap terapi
yang cerdas di antara teman-temannya yang lain.
daripada Teknik dan Klien merasa mereka dapat
mengekpresikan dirinya secara penuh ketika mereka Tapi mengapa pada saat Lia duduk di bangku sekolah menengah
mendengarkan dan tidak dijustifikasi atas (SMA), Lia mengalami kemundurun dalam prestasi
belajarnya. Di karenakan Lia kurang mampu beradaptasi pada
lingkungan sekolahnya. Lia selalu merasa minder terhadap teman-
Kekurangan : Terlalu menekankan aspek afektif,
teman yang ada di sekolahnya. Dan akhirnya berdampak pada
emosional, perasaan, tujuan untuk setiap klien yaitu proses belajarnya. Jika di lihat dari nilai-nilai harian konseli dapat
memaksimalkan diri, dirasa terlalu luas dan umum terlihat dengan jelas bahwa konseli mengalami kemunduran.
sehingga sulit untuk menilai individu. Nilai-nilai konseli semakin hari terus menerus saja menurun.
Tidak adanya kemajuan yang di berikan terhadap konseli.
Sehingga Lia sekarang terancam tidak bisa naik kelas.

6
Pendekatan Gestalt

Suatu pendekatan konseling yang Contoh kasus :


didasarkan pada suatu pemikiran bahwa Angel adalah seorang mahasiswi yang
individu harus dipahami pada konteks menganggap bahwa semua laki-laki itu
hubungan yang sedang berjalan dengan tidak baik. Ia menganggap bahwa semua
lingkungan (ongoing relationships). laki-laki selalu menyakiti dan bersikap
Gestalt berkeyakinan bahwa melalui kasar. Perilaku Angel cenderung
kesadaran ini maka perubahan akan muncul menjauhi laki-laki. Hal ini membuat
secara otomatis. ibunya cemas apabila anaknya tidak
mendapatkan pasangan hidu pada
Kelebihan : mendapatkan “insight” artinya: akhirnya. Merekapun mendatangi
 dimengertinya persoalan, dimengertinya hubungan
tertentu, antara berbagai unsur dalam situasi tertentu, konselor dengan pendekatan gestalt,
hingga hubungan tersebut jelas dan akhirnya didapatkan ternyata diketahui bahwa pada masa
kemampuan memecahkan masalah.  lalunya, Angel mengalami perlakuan
Kekurangan : Karena menurut Gestalt sesuatu yang
yang buruk dari ayahnya, sewaktu
dipelajari dimulai dari keseluruhan, maka dikawatirkan berusia sekolah dasar, ia seringkali
akan menimbulkan kesulitan dalam proses belajar, sebab dipukuli dihardik dengan sangat kasar.
beban yang harus ditanggung sangatlah banyak.  
(unfinished bussines).

Anda mungkin juga menyukai