Anda di halaman 1dari 20

Penerapan Terapi Non

Farmakologi Pada Penyakit


Tidak Menular (Hipertensi,
Diabetes Mellitus,
Hiperlipidemia)
UNIVERSITAS MULIA
HIPERTENSI

kondisi dimana suatu tekanan


darah melebihi batas normal
yaitu 140/90mmHg

(Dipiro, 2020)
Klasifikasi Hipertensi
menurut JNC VIII
Faktor penyebab Hipertensi

kurang konsumsi kebiasaan merokok stress Obesitas Junk food


buah dan sayur

konsumsi kafein riwayat keluarga dengan


jarang olahraga konsumsi alkohol
kondisi yang sama
Penurunan berat badan
dengan diet yang tidak
berlebihan

kurangi konsumsi alkohol

Terapi non Rutin olahraga seperti

Farmakologi aerobik, senam, lari dan


bersepeda <90-150
menit/minggu
kurangi asupan garam
berlebih

konsumsi buah dan sayur


serta susu rendah lemak
Pengolahan minuman herbal membantu menurunkan
tekanan darah
BUNGA TELANG
SELEDRI
• Bunga telang segar dicuci, lalu ditiriskan dan dihamparkan atas wadah bersih
• Disiapkan 4 batang
• Pengeringan bisa dilakukan dengan oven suhu 50oC selama 2 jam
seledri
• Pengeringan dibawah sinar matahari langsung selama 4jam
• Dipotong kecil
• diambil 10 helai bunga telang kering dan dimasukkan dalam gelas
ditambahkan 200ml air
• dituangkan air panas 250ml, ditunggu beberapa menit hingga warna air
• direbus hingga mendidih
menjadi berwarna biru
• ditambahkan pemanis, seperti madu, gula dan kayu manis

Dikonsumsi 2 kali/hari

(FOHI,2016)
DIABETES
MELLITUS (DM)

Suatu penyakit kronis yang ditandai dengan


tingginya kadar gula dalam darah

(Dipiro, 2020)
Kadar Tes Laboratorium Darah
untuk Diagnosis Diabetes dan
Prediabetes
Penyebab Diabetes Mellitus

Kurang Diet tidak seimbang Riwayat penyakit


beraktivitas jantung

Kegemukan Hipertensi Kolesterol


Terapi non farmakologi
olahraga teratur,
Konsumsi saat hendak
cek gula darah seperti renang (15
makanan sehat melakukan
secara rutin minimal menit), senam
seperti buah olahraga alangkah
3 bulan sekali (10-15 menit),
apel, jeruk, serta baiknya 1 jam
dan jogging
sayuran seperti (30menit) dapat setelah makan
bayam dan sawi dilakukan 3-5 kali
seminggu
Contoh menu diet untuk pasien
diabetes

Nasi Nasi Nasi


Telor ceplok Ikan bakar Daging bumbu bali
Tempe goreng Tempe balado Tahu bakso
Sayur sop Sayur asem Capcay kuah
Terapi non farmakologi

Kayu Manis Daun Salam


2gr batang kayu manis 2gr serbuk direbus dengan
direbus dengan 2 gelas air 2 gelas air sampai menjadi
sampai air berkurang 1 gelas.
menjadi 1 gelas. dinginkan
dan disaring dibagi menjadi Dikonsumsi 2 kali sehari
2 bagian.
Dikonsumsi 2 kali sehari

(FOHI,2016)
Dislipidemia
kondisi ketika seseorang
memiliki terlalu banyak zat
lemak dalam darah

(Dipiro, 2020)
Klasifikasi kadar kolesterol
faktor penyebab dislipidemia
1.makanan berlemak 2.kurang olaharaga 3. kegemukan

4.merokok dan minum 5. kolestrol dipicu kondisi


alkohol genetik
Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi

Kuning telur Keju Fastfood Makanan bersantan

Ice cream makanan laut Gorengan


sumber
kolestrol
menjadiTerapi non farmakologi
makanan
yang sehat
• Disarankan
3.Dianjurkan
mengkonsum
untuk si makanan
menghindari
padat gizi
makanan tinggi
(sayuran,kac
kalori 4.Meningkatkan
ang-
(makanan aktivitas fisik
kacangan
berminyak dan
dan buah) seperti jalan
softdrink) cepat,bersepeda
dan berenang
selama
20menit/hari 5.Menghentikan
kebiasaan
merokok
Alpukat
Konsumsi alpukat 1 buah setiap
Kunyit
hari dapat menurunkan kadar Rebus 3 gelas air hingga
kolesterol mendidih, dicampurkan dengan 2
sendok teh kunyit bubuk/parut.
Temulawak direbus hingga air tersisa 1 gelas.
Direbus 1 ruas jari temulawak disaring air rebusan kunyit dan
dengan 1 gelas air sekitar 15 menit, tambahkan madu/jeruk nipis
disaring dan dinginkan. tambahkan sesuai selera
perasan jeruk nipis dan madu

(FOHI,2016)
Daftar Pustaka

AHA (american Heart Association). (2017). Hypertension : The Silent Killer :


Updated JNC-8 Guideline Recommendations. Alabama Pharmacy
Association. https://doi.org/0178-0000-15-104-H01-P

Dipiro, J. T., Yee, G. C., Posey, L. M., Haines, S. T., Nolin, T. D., & Dipiro, V. E.
(2020). Pharmacotherapy: A Pathophysiology Approach, 11th Edition. McGraw
Hill.

Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Formularium Obat Herbal Indonesia.


Jakarta : Kemenkes RI
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai