Anda di halaman 1dari 42

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DENGAN PENURUNAN

FUNGSI KOGNITIF DAN LANSIA TANPA PENURUNAN FUNGSI


KOGNITIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKANBARU KOTA
Presentasi Mini Project
Program Internsip Dokter Indonesia
Puskesmas Pekanbaru Kota

Oleh:
dr. Rizky Fairuz Balqis
dr. Aulia Lestari
dr. Indah Dwi Junita Yeza
dr. Rizki Agusmai
dr. Deniati Fitri
dr. Tesa Jastin Wulandari
BAB I MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia


PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Depresi:
• masalah kesehatan mental paling umum bagi lansia
•Proses patologis
•Bukan reaksi normal dalam proses penuaan

Gangguan Fungsi Kognitif:


• Masalh gang. Fungsi otak yang utama pada lansia
• Beban kesehatan masyarakat
•Akan semakin berat seriring bertambahnya usia
• Epidemiologi :
International

Depresi
− WHO  10-20%, tergantung situasi budaya

Gangguan fungsi Kognitif


− 171 orang (15,2%) lansia keturunan chines di
Singapure
− 31,0% dari 525 lansia di India Selatan

Indonesia
Djaali & Sappaile (2013)  depresi lansia di Indonesia tergolong tinggi

Kejadian depresi & gangguan fungsi kognitif pd lansia (Indonesia)  akan terus me↑
seiring dgn pe↑ UHH di negara ini
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

Gangguan fungsi kognitif pada lansia terhadap kejadian depresi

Studi oleh Surprenant & Neath (2007) menunjukkan bahwa


perubahan fungsi kognitif pada lansia berasosiasi secara signifikan
dengan peningkatan depresi dan memiliki dampak terhadap
kualitas hidup seorang lansia.

Perumusan masalah
Apakah ada perbedaan tingkat depresi
pada lansia dengan penurunan
fungsi kognitif dan lansia tanpa
penurunan fungsi kognitif?
MINI PROJECT

ORISINALITAS PENELITIAN Program Internsip Dokter Indonesia

No Autor, Judul Penelitian, Tahun Desain Hasil penelitian

1. Faradina Samanthi; Hubungan Cross Uji analisis chi square menunjukkan adanya
Gangguan Kognitif dengan Depresi sectional hubungan antara gangguan kognitif dengan
pada Lansia; 2012 depresi pada lansia dengan nilai p= 0,001
(p<0,05). Dan kekuatan hubungan antara
gangguan kognitif dengan depresi pada lansia
termasuk dalam kategori sedang dengan nilai
0,563.
2. Ika Yuni Wulansari; Hubungan Cross Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan
antara Gangguan Kognitif dengan sectional hubungan antara gangguan kognitif dengan
Depresi pada Lanjut Usia Demensia depresi pada lanjut usia demensia tidak
di Posyandu Lansia; 2015 signifikan (p= 0,247>0,05).

• Variabel independen
Perbedaan dengan penelitian • Tujuan penelitian
sebelumnya • Usia responden
• Tempat penelitian
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

TUJUAN PENELITIAN
Umum  Perbedaan tingkat depresi pada lansia
• Dengan penurunan fungsi kognitif
• Tanpa penurunan fungsi kognitif
Tujuan khusus :
• Gambaran kejadian gangguan fungsi kognitif pada lansia
• Gambaran kejadian depresi lansia

MANFAAT PENELITIAN
BAB II MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia


TINJAUAN PUSTAKA

LANSIA

Seseorang yang sudah mencapai usia 60 tahun


keatas
(UU Negara Republik Indonesia No 13 Tahun
1998)
MINI PROJECT
Usia Harapan Hidup (UHH)
atau Program Internsip Dokter Indonesia

Angka Harapan Hidup (AHH)

Definisi Peningkatan UHH atau AHH di


Indonesia
Komisi Nasional Lanjut Usia
Jakarta (2010)  perkiraan Kementerian Kesehatan Republik
rata-rata lama hidup yang
Indonesia:
dicapai sekelompok penduduk,
• 2004  66,2 tahun
mulai lahir sampai meninggal.
• 2009  70,6 tahun
• 2014  72 tahun

Dampak Peningkatan UHH

transisi epidemiologi di bidang kesehatan akibat


me↑nya angka kesakitan karena penyakit
degeneratif

Kementrian Kesehatan RI (2013) dan Depkes (2013)


MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

KOGNITIF ?
aktivitas fisik & mental yg
diformulasikan dgn kemampuan
berfikir, mengingat, belajar dan
bahasa yang merupakan proses
kerja otak terdiri dari atensi,
memori, visuospasial, bahasa dan
fungsi eksekutif (Kemenkes RI,
2010).
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

ASPEK
KOGNITIF ?
 Attention Process (pemusatan
perhatian)
 Language Function and Verbal
Abilities (bahasa)
 Visuoperceptual and
Visuoconstructive Abilities
 Learning and Memory (Belajar dan
Memori)
 Processing Speed (Kecepatan
Pemprosesan)
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

GANGGUAN FUNGSI
KOGNITIF ?
•Umumnya  pe↓ fungsi dgn gejala 1/lebih
gang. atau pe↓ persepsi, atensi, konsentrasi,
gangguan bahasa, memori & emosi.
•Dapat terjadi gangguan :
Pemecahan masalah,
Pengambilan keputusan,
Komunikasi,
Mobilitas,
Pemeliharaan diri (self care),
Interaksi sosial,
Kegiatan rekreasi, dan
Aktivitas sehari-hari
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

KLASIFIKASI GANGGUAN
KOGNITIF

Mudah lupa Mild Cognitive


(Forgetfulness) Impairment Demensia
(MCI)
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Usia
Jenis kelamin
Inflamasi
Aktifitas fisik
Riw. Kardiovaskular
Tempat tinggal
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

DEPRESI
Definisi

WHO (2012) : gangguan mental umum muncul


dengan suasana hati tertekan, kehilangan minat/kesenangan,
penurunan energi, perasaan bersalah/harga diri rendah, gangguan
tidur/nafsu makan, & konsentrasi buruk.
sering datang dengan gejala cemas.
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

• (kasus berat)
WHO (2012) 7 Irawan (2013)

dapat menyebabkan bunuh diri

•  5%–
Dadang (2011) dalam Djaali & Sappaile (2013)

15% pasien depresi bunuh diri tiap


tahun

• 
Birrer & Vemuri (2004) dalam Onya & Stanley (2013)

20% kasus bunuh diri terjadi pada


lansia depresi
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

Etiologi gangguan depresi

Traywick (2007), WHO (2010) dan Bjornlund (2010)


dalam Irawan (2013)
faktor genetik,
biokimia,
lingkungan, dan
psikologis
Gejala & tanda depresi menurut PPDGJ-III

• gagasan/perbuatan membahayakan
diri/bunuh diri;
• tidur terganggu;
• nafsu makan berkurang.

Penggolongan episode depresi (gejala utama & lainnya):


• ringan: minimal 2 gejala utama + minimal 2 gejala lain.
• sedang: minimal 2 gejala utama + minimal 3 gejala lain.
• berat: Semua gejala utama + minimal 4 gejala lain.
 Maslim (1996) dalam Njoto (2014)
Depresi Pada Lanjut Usia

Penurunan fungsi
kognitif, seperti
demensia
Evans dan Mottram, 2000; Psychiatric Evans dan Mottram, 2000; Psychiatric Evans dan Mottram, 2000; Psychiatric
Association, 1999 dan Baldwin et al, Evans dan Mottram, 2000; Psychiatric Association, 1999 dan Baldwin et al, Association, 1999 dan Baldwin et al,
2002 dalam Canadian Coaliation for Association, 1999 dan Baldwin et al, 2002 dalam Canadian Coaliation for 2002 dalam Canadian Coaliation for
2002 dalam Canadian Coaliation for Evans dan Mottram, 2000; Canadian
Senior’s Mental Health, 2006; Wiese, Senior’s Mental Health, 2006; Wiese, Senior’s Mental Health, 2006; Djaali
Senior’s Mental Health, 2006; Wiese, Coaliation for Senior’s Mental Health,
2011; Djaali dan Sappaile, 2013 2011; Djaali dan Sappaile, 2013 dan Sappaile, 2013
2011 2006; Wiese, 2011

Perubahan otak
Peristiwa Kesulitan tidur
akibat masalah Tipe Kepribadian
kehidupan buruk yang terus-menerus
vaskular

Psychiatric Association, 1999 dan


Canadian Coaliation for Senior’s Mental Canadian Coaliation for Senior’s Mental Baldwin et al, 2002 dalam Canadian Canadian Coaliation for Senior’s Mental
Canadian Coaliation for Senior’s Mental Health, 2006; Wiese, 2011 Health, 2006; Wiese, 2011 Coaliation for Senior’s Mental Health, Health, 2006; Wiese, 2011
Health, 2006; Wiese, 2011 2006
Depresi Gang.
neurotransmiter

serotonin norepinefrin asetilkolin dopamin

Fs.
Fs. Fs.konsentrasi,
penenang Fs. Kesiagaan,
Kesiagaan, mengatur motivasi,
mjg pusat perhatian
kewaspadaan memulai aktivitas
stabilitas & orientasi.
, pemusat yg bertutujuan &
emosi & Proses
perhatian & terarah &
mjg siklus pembelajaran
recall kompleks. Fs.
tidur dan dan memori
memory Tugas eksekutif.
mood

Proses Penurunan jlh neuron Ggn. Fs


nenuaan bertahap Kognitif
Mekanisme Fc.
belum jelas penyebab

Hipotesis Ggn. Metabolisme


neurotransmiter neurotransmitter
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

Mini Mental State Examination (MMSE)

Terdiri dari 11 item  total skor 30 poin


Bidang fungsi kognitif yg dinilai :
Orientasi
Memori
Perhatian
Bahasa
Visuospasial
Sensitivitas 87% & spesitifitas 82%
Keterangan skor
0-17 : Kelainan kognitif parah
18-23 : Kelainan kognitif sedang
24-30 : Tidak terdapat kelainan fungsi
kognitif
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

Instrumen skala depresi khusus usia lanjut


(Geriatric Depression Scale)

 Geriatric Depression Scale (GDS)  paling sering digunakan untuk


mendiagnosis depresi pada lansia.
– Beberapa pertanyaan
– Tiap pertanyaan dijawab “ya” atau “tidak”
– Setiap 1 jawaban dari 1 pertanyaan skor “0” atau “1” (sesuai ketentuan)

GDS Short Form (GDS-15)


− Skor 0-4 : normal
− Skor 5-8 : depresi ringan
− Skor 9-11 : depresi sedang
− Skor 12-15 : depresi berat
GDS Long Form (GDS-30)
− Skor 0-9 : normal
− Skor 10-19 : depresi sedang (mild depression)
− Skor 20-30 : depresi berat (severe depression)
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

Tempat Aktifitas Riwayat diabetes Inflamas Jenis Usia


tinggal fisik mellitus i kelamin

Perubahan otak akibat Faktor-faktor yang


masalah vaskular mempengaruhi fungsi kognitif

Kesulitan tidur Masalah Gangguan fungsi


terus-menerus kesehatan kognitif

Depresi Pada
Psikologis atau tipe kepribadian Lansia

Genetik Mengalami peristiwa


yang merugikan
KERANGKA TEORI
Peristiwa kehidupan buruk
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen


Fungsi kognitif pada lansia Tingkat depresi lansia

Hipotesi Penelitian

Tingkat depresi pada lansia dengan


penurunan fungsi kognitif lebih tinggi
daripada lansia tanpa penurunan fungsi
kognitif.
BAB III MINI PROJECT

METODE PENELITIAN Program Internsip Dokter Indonesia

Jenis & Rancangan Penelitian

Metode cross sectional  observasi atau pengukuran


variabel pada satu saat tertentu

Variabel Penelitian
• Variabel Bebas  Fungsi kognitif pada
lansia.
• Variabel Terikat  Tingkat depresi pada
lansia.
MINI PROJECT
DEFINISI OPERASIONAL Program Internsip Dokter Indonesia

No Variabel Definisi Operasional Skala Alat Ukur Hasil Ukur


Ukur
1. Gangguan Gangguan fungsi luhur otak, Ordinal Mini Mental 1. Skor 0-17 = kelainan
fungsi dapat berupa gangguan pada State kognitif parah
kognitif aspek bahasa, memori, Examination 2. Skor 18-23 =
emosi, visuospasial dan (MMSE) kelainan kognitif
kognisi. sedang
3. Skor 24-30 = tidak
terdapat kelainan
kognitif.
2. Depresi Keadaan depresi pada Ordinal Geriatric 1. Depresi berat= 12-15
lansia responden lansia, yang Depression point
dinilai berdasarkan jawaban Scale Short 2. Depresi sedang= 9-
atas pertanyaan dalam Form 11 point
wawancara terarah. 3. Depresi ringan= 5-8
point
4. Normal= 0-4 point
MINI PROJECT

Program Internsip Dokter Indonesia

POPULASI & SAMPEL

Populasi Sampel
− Populasi terjangkau
 Populasi target
− memenuhi kriteria inklusi
− ≥ 60 tahun
Teknik pengambilan sampel
− Datang ke Poli Usila & posyandu pd
wilayah kerja Puskesmas Pekanbaru Kota
Total sampling
 Populasi terjangkau

– ≥ 60 tahun

– Datang ke Poli Usila & posyandu pd


wilayah kerja Puskesmas Pekanbaru Kota
MINI PROJECT

KRITERIA INKLUSI & Program Internsip Dokter Indonesia

EKSKLUSI

Analisis Hasil
Alat & Bahan
 Analisis data univariat
dinyatakan dalam bentuk tabel
Mini Mental State Examination (MMSE)
distribusi frekuensi & persentase
Geriatric Depression Scale Short Form
(GDS-15)
 Analisis bivariat  uji Chi Square
BAB IV MINI PROJECT

HASIL & PEMBAHASAN Program Internsip Dokter Indonesia

Karakteristik responden yang datang ke poli usila dan posyandu lansia di wilayah
kerja Puskesmas Pekanbaru Kota berdasarkan jenis kelamin ditiap kelurahan

Frekuensi
Kelurahan Total (%)
Perempuan Laki-laki
Tanah Datar 29 18 47 (25,3)
Sumahilang 25 14 39 (21)
Kota Tinggi 11 14 25 (13,4)
Sukaramai 8 15 23 (12,4)
Kota Baru 13 12 25 (13,4)
Simpang Empat 24 3 27 (14,5)
Total 110 (59,1) 76 (40,9) 186 (100)
BAB IV MINI PROJECT

HASIL & PEMBAHASAN Program Internsip Dokter Indonesia

ANALISIS UNIVARIAT
Gambaran Fungsi kognitif lansia yang datang ke poli usila dan posyandu lansia di wilayah
kerja Puskesmas Pekanbaru Kota

Kelurahan Penurunan Penurunan Tanpa Total (%)


Kognitif Kognitif Penurunan
berat sedang Kognitif
Tanah Datar 1 27 19 47 (25,3)
Sumahilang - 17 22 39 (21)
Kota Tinggi 2 10 13 25 (13,4)
Sukaramai - 14 9 23 (12,4)
Kota Baru - 13 12 25 (13,4)
Simpang Empat 1 17 9 27 (14,5)
Total 4 (2,2) 98 (52,7) 84 (45,1) 186 (100)

Ket: 54,9% lansia telah mengalami penurunan kognitif


BAB IV MINI PROJECT

HASIL & PEMBAHASAN Program Internsip Dokter Indonesia

ANALISIS UNIVARIAT
Gambaran Tingkat depresi pada lansia yang datang ke poli usila dan posyandu lansia di
wilayah kerja Puskesmas Pekanbaru Kota

Kelurahan Depresi Depresi Depresi Normal Total (%)


berat sedang ringan
Tanah Datar 2 10 15 20 47 (25,3)
Sumahilang 1 11 11 16 39 (21)
Kota Tinggi 1 8 12 4 25 (13,4)
Sukaramai 1 5 11 6 23 (12,4)
Kota Baru 1 9 8 7 25 (13,4)
Simpang - 7 6 14 27 (14,5)
Empat
Total 6 (3,2) 50 (26,9) 63 (33,9) 67 (36) 186 (100)

Ket: 64% lansia mengalami depresi


BAB IV MINI PROJECT

HASIL & PEMBAHASAN Program Internsip Dokter Indonesia

ANALISIS BIVARIAT
Perbedaan tingkat depresi pada lansia dengan penurunan fungsi kognitif dan lansia tanpa
penurunan fungsi kognitif

Fungsi Kognitif pada Tingkat Depresi pada Lansia Total pvalue


Lansia Normal Depresi Depresi Depresi
Ringan Sedang Berat
N % N % N % N % N %
Penurunan Fungsi 7 3,8 49 26,3 42 22,6 4 2,2 102 54,9 0,000
Kognitif
Tanpa Penurunan 60 32,2 14 7,5 8 4,3 2 1,1 84 45,1
Fungsi Kognitif
Total 67 36,3 63 33,9 50 26,2 6 3,6 186 100
BAB IV MINI PROJECT

HASIL & PEMBAHASAN Program Internsip Dokter Indonesia

ANALISIS BIVARIAT
Perbedaan tingkat depresi ringan pada lansia dengan penurunan fungsi kognitif dan
lansia tanpa penurunan fungsi kognitif
Fungsi Kognitif pada Tingkat Depresi Total POR pvalue
Lansia pada Lansia (95% CI)
Normal Depresi
Ringan
N % N % n %
Penurunan Fungsi Kognitif 7 5,4 49 37,7 56 43,1 30.000 0,000
Tanpa Penurunan Fungsi 60 46,1 14 10,8 74 56,9 (11.230-
Kognitif
80.145)
Total 67 51,5 63 48,5 130 100

Keterangan: POR = 30
nilai ini menjelaskan bahwa lansia dengan penurunan fungsi kognitif berisiko 30 kali lipat
mengalami depresi ringan dibandingkan lansia tanpa penurunan fungsi kognitif
BAB IV MINI PROJECT

HASIL & PEMBAHASAN Program Internsip Dokter Indonesia

ANALISIS BIVARIAT
Perbedaan tingkat depresi sedang pada lansia dengan penurunan fungsi kognitif dan
lansia tanpa penurunan fungsi kognitif

Fungsi Kognitif pada Tingkat Total POR pvalue


Lansia Depresi pada (95%
Lansia CI)
Normal Depresi
Sedang
N % N % n %
Penurunan Fungsi Kognitif 7 6 42 35,9 49 41,9 45,000 0,000
Tanpa Penurunan Fungsi 60 51,3 8 6,8 68 58,1 (15,155-
Kognitif 133,618)
Total 67 57,3 50 42,7 117 100

Keterangan: POR = 45
nilai ini menjelaskan bahwa lansia dengan penurunan fungsi kognitif berisiko 45 kali lipat
mengalami depresi sedang dibandingkan lansia tanpa penurunan fungsi kognitif
BAB IV MINI PROJECT

HASIL & PEMBAHASAN Program Internsip Dokter Indonesia

ANALISIS BIVARIAT
Perbedaan tingkat depresi berat pada lansia dengan penurunan fungsi kognitif dan lansia
tanpa penurunan fungsi kognitif
Fungsi Kognitif pada Tingkat Depresi Total POR pvalue
Lansia pada Lansia (95%
CI)
Normal Depresi
Berat
N % N % N %
Penurunan Fungsi Kognitif 7 9,6 4 5,5 11 15,1 17,143 0.000
Tanpa Penurunan Fungsi 60 82,2 2 2,7 62 84,9 (2,644-
Kognitif 111,139)
Total 67 91,8 6 8,2 73 100

Keterangan: POR = 17
nilai ini menjelaskan bahwa lansia dengan penurunan fungsi kognitif berisiko 17 kali lipat
mengalami depresi berat dibandingkan lansia tanpa penurunan fungsi kognitif
BAB IV MINI PROJECT

HASIL & PEMBAHASAN Program Internsip Dokter Indonesia

PEMBAHASAN
Analisis Univariat
1.Fungsi Kognitif Lansia di poli usila & posyandu lansia di wilayah kerja
Puskesmas Pekanbaru Kota
> ½ (54,9%) mengalami penurunan fungsi kognitif  (banyak)
Hal ini sesuai dengan Mavrodaris (2013) dlm Bulletin WHO (2013)  gang.
fungsi kognitif & demensia akan meningkat secara global & diperkirakan
meningkat secara proporsional lebih banyak di negara berkembang, seperti
Indonesia
Penelitian lain:
Di Malaysia oleh Al-Jawad et al (2007) dari 167 responden
lansia 36,5% mengalami gangguan kognitif
Ortiz et al (2012)  dr 1142 lansia di Mexico didapatkan
gangguan fungsi kognitif sebesar 13,8%.
MINI PROJECT
PEMBAHASAN
Program Internsip Dokter Indonesia

Umur yg semakin me↑

diikuti dgn perubahan & pe↓ fungsi anatomi, spt semakin menyusutnya otak, &
perubahan biokimiawi di SSP

Berbagai cadangan homeostatik pd lansia mulai berkurang

terjadi pe↓ pasokan glukosa serta O2 sbg sumber nutrisi utama


metabolisme otak

mengganggu jalur metabolik otak

berimbas pd gang. fungsi kognitif


BAB IV MINI PROJECT

HASIL & PEMBAHASAN Program Internsip Dokter Indonesia

Lanjutan Pembahasan…….
2. Tingkat Depresi Lansia di poli usila & posyandu lansia di wilayah kerja
Puskesmas Pekanbaru Kota
– > 3/5 (64%) mengalami depresi (banyak)
– Hal ini sesuai dengan penelitian Irawan (2013), Depsos (2006) , Kusumowardani
dan Puspitosari (2014) :
Selain penuaan yg tdk dpt dihindari & perubahan keadaan
fisik yg pasti terjadi
spt keadaan dimana para lansia mulai kehilangan Kehidupan lansia sering diwarnai
pekerjaan, kehilangan tujuan hidup, kehilangan teman, dgn kondisi hdp yg tdk sesuai dgn
risiko terkena penyakit, terisolasi dari lingkungan, & harapan
kesepian

Depresi
Memicu terjadinya gangg. mental
(yg tersering)
– Penelitian lain oleh Bhayu (2015)  tingkat depresi pd lansia
di wilayah kerja Puskesmas Kubu II tergolong cukup tinggi,
dr 84 lansia, 30,9% depresi ringan & 14,3% depresi berat
BAB IV MINI PROJECT

HASIL & PEMBAHASAN Program Internsip Dokter Indonesia

Lanjutan Pembahasan……….
Analisis Bivariat

Perbedaan Tingkat Depresi pada Lansia dengan Penurunan Fungsi Kognitif &
Lansia Tanpa Penurunan Fungsi Kognitif
– Pvalue 0,000 < Alpha 0,05
– Terdapat perbedaan antara tingkat depresi pd lansia dgn pe↓ fungsi kognitif &
lansia tanpa pe↓ fungsi kognitif
– Hipotesis penelitian diterima
– Hal ini sesuai dengan :
• Irawan (2013)  Lansia gejala depresi lbh byk terjadi pd
org dgn peny. kronik, pe↓ fungsi kognitif, & disabilitas.
• Penelitian olh Vinkers DJ et al (2004)  adanya korelasi
yg sgt signifikan pd responden lansia yg memiliki gejala
depresi & pe↓ kognitif  dgn nilai Pvalue < 0,001.
BAB V MINI PROJECT

SIMPULAN & SARAN Program Internsip Dokter Indonesia


BAB V MINI PROJECT

SIMPULAN & SARAN Program Internsip Dokter Indonesia

Simpulan

Tingkat depresi pada lansia dengan penurunan fungsi


kognitif lebih tinggi daripada lansia tanpa penurunan
fungsi kognitif.
BAB V MINI PROJECT

SIMPULAN & SARAN Program Internsip Dokter Indonesia

Saran
THANK
YOU
MINI PROJECT
Program Internsip Dokter Indonesia

PUSKESMAS PEKANBARU KOTA

Anda mungkin juga menyukai