Anda di halaman 1dari 33

STUDI DESKRIPTIF DAN ANALITIK

“PENGARUH HIPERTENSI TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PASIEN


LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKIK NYARING”

Dr. Fahrur Rozi Illahi


PUSKESMAS PEKIK NYARING
Pendahuluan

Pada tahun 2007 jumlah


Di Indonesia, penduduk lansia
penduduk lanjut usia (lansia) di
pada tahun 2000 berjumlah 14,4
seluruh dunia diperkirakan
juta jiwa (7,18%). Pada tahun
mencapai angka 500 juta dengan
2020 diperkirakan akan
usia rata-rata 60 tahun.
berjumlah 28,8 juta jiwa
Diperkirakan pada tahun 2025
(11,34%)
akan mencapai 1,2 milyar
Pendahuluan
Menurunnya metabolisme
dan daya cadangan biologis

Munculnya tanda dan


gejala dari penyakit klasik
Lansia Multipatologi
Penurunan
Terganggunya status
fungsi
fungsional kognitif

Gangguan nutrisi dan status


gizi
Pendahuluan

Masyarakat baru akan mencari


Perhatian dan pengetahuan
pengobatan setelah terjadi
masyarakat terhadap gangguan
gangguan kognitif yang berat
kognitif saat ini masih sangat
dan gangguan perilaku atau
kurang. Masyarakat cenderung
demensia, sehingga
menganggap hal tersebut
penatalaksanaanya tidak akan
sebagai bagian dari proses
memberikan hasil yang
menua yang wajar.
memuaskan.
Pendahuluan

Hipertensi kronis

Meningkatkan kerusakan struktur otak


(sub nigra, sub alba, hipokampus)

Menyebabkan gangguan fungsional


termasuk fungsi kognitif
Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang


prevalensi hipertensinya lebih besar Berdasarkan data Puskesmas
jika dibandingkan dengan negara Asia Pekik Nyaring, bulan Februari
lain.
tahun 2019 hipertensi
Prevalensi hipertensi pada kelompok; merupakan urutan ke 2 penyakit
45-54 tahun 22,5% terbanyak yang melakukan
55- 64 tahun 27,9% kunjungan ke poli lansia.
65 tahun keatas 29,3%
Rumusan Masalah

Adakah pengaruh hipertensi terhadap penurunan


fungsi kognitif pada pasien lansia di wilayah kerja
Puskesmas Pekik Nyaring ?
Tujuan Penelitian
• Membuktikan terdapat pengaruh hipertensi terhadap
penurunan fungsi kognitif pada pasien lansia di wilayah
Tujuan
Umum kerja Puskesmas Pekik Nyaring.

• Menganalisis pengaruh hipertensi terhadap penurunan


fungsi kognitif pada pasien lansia (60-74 tahun) di wilayah
Tujuan
Khusus kerja Puskesmas Pekik Nyaring.
TINJAUN PUSTAKA
BAB II
Hipertensi JNC 7
Hipertensi JNC 8

• Tekanan darah >140/90mmHg yang dikonfirmasi


1-4 minggu setelah kunjungan pertama.
Bagaimana • Hipertensi urgensi (tekanan darah 180/110mmHg)
mendiagnosis?
Hipertensi JNC 8

• Pasien < 60 tahun mulai terapi jika tekanan darah mulai dari 140/90mmHg
• Pasien 60 tahun ke atas mulai terapi jika tekanan darah mulai dari 150/90mmHg
Kapan mulai • Pasien dengan diabetes dan CKD mulai terapi jika tekanan darah mulai dari
terapi? 140/90mmHg
Hipertensi JNC 8

• Pasien < 60 tahun : < 140/90mmHg


• Pasien 60 tahun ke atas : < 150/90mmHg
Target
• Pasien dengan DM dan CKD : < 140/90mmHg
terapi
Faktor risiko hipertensi

Konsumsi
Keturunan Kegemukan Stres
garam tinggi

Minum Kurang Mengonsumsi


Merokok
alkohol olahraga steroid rutin
Gejala Hipertensi

Tidak memiliki
gejala khusus. Apabila tidak ditangani
“gejala ringan dengan baik dapat
seperti pusing, nyeri Silen berujung kematian.
kepala, gelisah, t “komplikasi seperti
mimisan, berdebar, killer stroke, serangan
sesak napas, mual, jantung, gagal jantung
telinga berdenging, dan gagal ginjal”
dll”
Penatalaksanaan
Farmakologi (JNC 8)
Lanjut Usia (Lansia)

Usia • Usia 45-59 tahun


Pertengahan
Lanjut usia • Usia 60-74 tahun

Lanjut usia • Usia 75-90 tahun


tua
Usia sangat • Usia diatas 90 tahun
tua
Proses Penuaan

Penuaan Primer :
merupakan proses kemunduran tubuh Penuaan Sekunder :
gradual tak terhindarkan yang dimulai merupakan hasil penyakit, kesalahan
pada masa awal kehidupan dan terus dan penyalahgunaan faktor-faktor yang
berlangsung selama bertahun-tahun, sebenarnya dapat dihindari dan berada
terlepas dari apa yang orang-orang dalam kontrol seseorang.
lakukan untuk menundanya.
Fungsi Kognitif

Kognitif adalah suatu konsep yang


kompleks yang melibatkan sekurang-
kurangnya aspek memori, perhatian,
fungsi eksekutif, persepsi, bahasa,
dan fungsi psikomotor
Kognitif Pada Lansia
Berkurangnya kemampuan meningkatkan fungsi intelektual

Berkurangnya efisiensi transmisi saraf di otak sehingga proses


informasi melambat dan banyak informasi hilang selama transmisi

Berkurangnya kemampuan mengakumulasi informasi baru

Kemampuan mengingat kejadian masa lalu lebih baik dibandingkan


kemampuan mengingat kejadian yang baru saja terjadi
MMSE (Mini Mental State
Examination)

Intepretasi Hasil:
 
Skor 24-30 :Fungsi Kognitif Normal

Skor <24: definitive Fungsi Kognitif


METODE PENELITIAN
BAB III
Hipertensi

Tekanan darah ke otak Vasokontriksi


meningkat pembuluh darah otak

Sel-sel saraf kekurangan asupan darah

Kerangka Sebagial sel-sel saraf otak


mati
Teori
Penurunan fungsi kognitif
Hipotesis

Terdapat pengaruh hipertensi terhadap


penurunan fungsi kognitif pada pasien
lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekik
Nyaring.
Metodologi Penelitian
• di poli lansia Puskesmas Pekik Nyaring
Lokasi dan waktu • tanggal 13-21 Mei 2019

Design penelitian • penelitian survei dengan pendekatan cross sectional

Populasi dan • Semua pasien lansia yang berobat ke poli lansia


Puskesmas Pekik Nyaring pada tanggal 13-21 Mei 2019
sampel
Metodologi Penelitian
• Merupakan pasien lanjut usia yang berumur 60 – 74 tahun yang
berobat ke poli lansia Puskesmas Pekik Nyaring.
• Bersedia mengikuti penelitian/ mengisi quesioner
Kriteria Inklusi • Pasien lanjut usia yang tidak mengalami kecacatan mental dan fisik.
• Pasien lanjut usia yang memiliki pendidikan minimal SD/setara,
sehingga bisa baca, tulis dan menggambar.
• Tidak menderita penyakit diabetes mellitus dan stroke.

Kriteria Ekslusi • Hipertensi emergency dan urgensi ( TD ≥ 180/110 mmHg)


HASIL PENELITIAN
BAB IV
Hasil Penelitian

Fungsi Kognitif Normal Fungsi Kognitif terganggu


Hipertensi Total
Frekuensi % Frekuensi %
Ya 0 0 10 100% 10
Tidak 5 50% 5 50% 10
PEMBAHASAN
BAB V
Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara
penyakit hipertensi dengan
penurunan fungsi kognitif pada
pasien lanjut usia, sesuai dengan
teori yang mengatakan bahwa Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
hipertensi akan menyebabkan yang dilakukan Kuusisto, yaitu membandingkan
peningkatan tekanan darah ke
pasien lanjut usia yang dikelompokkan berdasarkan
otak diikuti dengan
vasokonstriksi pembuluh darah usia dan ada atau pun tidak adanya hipertensi.
ke otak, maka asupan darah akan Hasilnya menunjukkan bahwa fungsi kognitif
berkurang di otak. Hal ini dapat penderita hipertensi lebih terganggu
mengakibatkan kerusakan sel-sel
di otak hingga berujung kepada
gangguan fungsi otak, salah
satunya gangguan fungsi
kognitif.
Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu penelitian yang hanya menganalisa
suatu keadaan dalam suatu saat tertentu saja.
2. Adanya kemungkinan terjadinya bias karena faktor kesalahan interpretasi responden dalam
memahami maksud dari pertanyaan sebenarnya. Jawaban responden tergantung pada
pemahaman responden terhadap pertanyaan kuesioner.
3. Sampel yang kurang banyak karena keterbatasan waktu penelitian juga bisa menjadi salah
satu bias dalam hasil penelitian.
Saran
• dapat memberikan dukungan emosional dan perhatian khusus pada lansia
yang menderita hipertensi agar memperlambat dan tidak memperparah yang
Bagi keluarga sudah terlanjur mengalami penurunan fungsi kognitif, seperti meningkatkan
komunikasi, interaksi, memfasilitasi kegiatan yang mengasah pikiran misal
dengan mengajak pasien untuk membaca atau mengisi TTS (Teka-teki Silang).

• dapat lebih baik lagi dalam menangani dan mendeteksi secara dini pasien
Bagi nakes lansia penderita hipertensi yang mengalami penurunan fungsi kognitif,
sehingga penurunan fungsi kognitif dapat diperlambat.

Bagi peneliti • penelitian dapat dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar, dan
mencari dan mengidentifikasi faktor-faktor lain yang turut berpengaruh
selanjutnya terhadap gangguan fungsi kognitif pada lansia.
Daftar Pustaka
◦ Badan Pusat Statistik. Data Statistik Indonesia:Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin,Provinsi, dan
Kabupaten/kota.2010
◦ Dayamaes,R.Gambaran fungsi Kognitif Klien Usia Lanjut di Posbindu Rosela Legoso Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur
Tangerang Selatan(Karya Tulis Ilmiah) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.Jakarta:2013.
◦ Dikot Y & Ong.PA. Diagnosa Dini dan Penatalaksanaan Demensia di Pelayanan Medis Primer.Asosiasi Alzheimer Indonesia.Cab.Jawa
Barat dan Asna Dementia Standing Comitte.2007
◦ Folstein,M.”Mini Mental State” a Practical Method for Grading the Cognitive State of Patients for the Clinician, Journal of
Psychiatric Research.1975
◦ Gunawan,Lany.Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.Yogyakarta:Kanisius.2000
◦ Kuusisto J. Essential Hypertension and Cognitive Function. The Role of Hyperinsulinemia.Hypertension.1993
◦ Macnair,Trisha.2001.Tekanan Darah Tinggi.Jakarta:Erlangga
◦ Nehlig, A. Is Caffeine a Cognitive Enhancer?.Journal of Alzheimer Disease 20:S85-S94.2010
◦ Notoatmodjo,Soekidjo.2002.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta
◦ Sarwono Warpadzi, Soeparman, dkk.2006.Ilmu Penyakit Dalam jilid VI.Jakarta:Balai Penerbitan FKUI

Anda mungkin juga menyukai