ANIMAL BITE
Gigitan &
sengatan
HEMATOTOKSIK
NEUROTOKSI
K SITOTOKSIK
PRINSIP UMUM PENANGANAN GIGITAN ULAR
SABU diencerkan di sekitar 5-10 ml cairan isotonik per kg berat badan (yaitu 250-500
ml saline isotonik atau
5% dextrose dalam kasus pasien dewasa) dan dikontrol laju selama satu periode sekitar
satu jam.
SABU dapat dilakukan dengan injeksi IM dengan di encerkan sebnyak 5 sampai 10 cc.
Akan tetapi hal ini banyak kelemahan dalam terapi, disamping kinerja injeksi IM yang
lambat juga nyeri efek injeksi juga sangat di perhitungkan. Karena dengan injeksi IM
akan membuat odema dareah yang di suntik karenna berkapasitas besar sekitar 5-10cc.
Recomendasi pilihan tindakan pemberian
sabu
•
:
Jika dapat diketahui secara jelas bahwa ular yang mengigit jenis berbisa dengen kreterian
luka yang menyebabka perdarahan di derah lokasi gigitan maka dapat digunakan methode
yang pertama yaitu pemberian sabu dengan diikuti pemberian cairan isotonik serta
observasi selama 1 jam kemudian dilakukan tindakan keperawatan lanjutan.
• Jika tidak diketahui dengan pasti jenis ular yang mengigit dengan kreteria luka terdapat
pembengkakan atau odem di sekitar gigitan dapat diberikan pada methode yang ke 2 dengan
memberikan sabu secara IV selama 2 menit dan di observasi selama 1 jam, kemudian bila
dimungkinkan diberikan tindakan perawatan lanjutan apabila ada reksi bisa yang tidak di
kehendaki
• Pemberian sabu secara IM di WHO dapat dilakukan akan tetapi sangat diperhitungkan
efektifitas dan resiko setelah pemberian. Di Indonesia tidak banyak yang menerapkan
methode ini, karena tidak banyak efek yang positif bagi pasien dengan gigitan ular berbisa
Indikasi
SABU