Anda di halaman 1dari 16

ANIMAL BITE

ANIMAL BITE
Gigitan &
sengatan

• Tanda & gejala


• Riwayat gigitan atau sengatan
• Bekas gigitan atau sengatan
• Nyeri segera bila berat atau terbakar
• Mati rasa setelah beberapa jam
• Merah atau warna lain disekitar luka
• Bengkak disekitar luka atau kadang-kadang perlahan-lahan
membengkak
Bila korban alergi, timbul tanda &
gejala:
Kulit Sistem pernapasan
• Kesemutan dalam mulut, wajah, • Tertekan/ berat di dada atau
dada,dan tangan tenggorokan
• Gatal di mulut, telinga • Batuk
• Kulit merah (menyebar) • Napas cepat atau berat
• Bintik-bintik • Parau (suara hilang)
• Bengkak pada lidah, wajah, leher, • Napas berbunyi
tangan, kaki
Temuan umum
Sistem peredaran darah • Gatal, mata berair
• Denyut jantung meningkat • Sakit kepala
• Tekanan darah menurun • Rasa mau mati
• Hidung basah
• Status mental menurun
Gigitan ular/ Snake
Bite
Snake
• bitetermodifikasi kelenjar ludah parotid yang terletak
Bisa pada ular merupakan ludah yang
di setiap bagian bawah sisi kepala di belakang mata. Bisa ular tidak hanya terdiri atas
satu substansi tunggal, tetapi merupakan campuran kompleks, terutama protein, yang
memiliki aktivitas enzimatik.
• Efek toksik bisa ular pada saat menggigit mangsanya tergantung pada spesies, ukuran
ular, jenis kelamin, usia, dan efisiensi mekanik gigitan (apakah hanya satu atau kedua
taring menusuk kulit), serta banyaknya serangan yang terjadi.
• Beberapa ciri ular berbisa adalah bentuk kepala segitiga, ukuran gigi taring kecil, dan
pada luka bekas gigitan terdapat bekas taring
Riwayat
gigitan
BISA ULAR MENURUT SIFATNYA PADA TUBUH MANUSIA

HEMATOTOKSIK

NEUROTOKSI

K SITOTOKSIK
PRINSIP UMUM PENANGANAN GIGITAN ULAR

• Pertolongan Pertama pra rumah sakit


 Istirahatkan daerah gigitan dalam posisi horizontal (imbilisasi), lebih

efektif pada 30 menit awal


 Tenangkan korban
 Pemasangan tourniket, insisi daerah gigitan, mengisap daerah gigitan, idk di
rekomendasikan
 Awasi sindrom kompartemen : edema tungki dengan tnda2 5 p (pain,
pallor, paresthesia, paralisis, pulselessness)
Penatalaksanaan di rumah
sakit
 Bersihkan daerah luka dengan NACL, kompres dengan air
dingin, untuk vasokonstriksi

 Untuk efek lokal dianjurkan imobilisasi menggunakan perban


katun elastis dengan lebar + 10 cm, panjang 45 m, yang
dibalutkan kuat di sekeliling bagian tubuh yang tergigit, mulai
dari ujung jari kaki sampai bagian yang terdekat dengan
gigitan. Bungkus rapat dengan perban seperti membungkus
kaki yang terkilir, tetapi ikatan jangan terlalu kencang agar
aliran darah tidak terganggu.
• Pemberian tindakan pendukung berupa stabilisasi reposisis yang meliputi
penatalaksanaan jalan nafas, penatalaksanaan sirkulasi, resusitasi perlu
dilaksanakan bila kondisi klinis korban berupa hipotensi berat dan shock,
perdarahan, kelumpuhan saraf pernafasan, kondisi yang tiba-tiba memburuk
akibat terlepasnya penekanan perban, hiperkalaemia akibat rusaknya otot
rangka, serta kerusakan ginjal dan komplikasi nekrosis lokal.
• Pemberian sedasi atau analgesik untuk menghilangkan rasa takut dan nyeri
Beberapa Teknik Pemberian SABU:
Memberikan injeksi Intravena dengan melarutkan sabu sebanyak 10 ml dan di berikan
selama kurang dari 2 menit. Methode ini meringankan bagi dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lainya. sangat baik serta efisien digunakan karena membutuh waktu yang
singkat dan memiliki sifat ekonomi di kerenakan tidak mengunakan infus

SABU diencerkan di sekitar 5-10 ml cairan isotonik per kg berat badan (yaitu 250-500
ml saline isotonik atau
5% dextrose dalam kasus pasien dewasa) dan dikontrol laju selama satu periode sekitar
satu jam.

SABU dapat dilakukan dengan injeksi IM dengan di encerkan sebnyak 5 sampai 10 cc.
Akan tetapi hal ini banyak kelemahan dalam terapi, disamping kinerja injeksi IM yang
lambat juga nyeri efek injeksi juga sangat di perhitungkan. Karena dengan injeksi IM
akan membuat odema dareah yang di suntik karenna berkapasitas besar sekitar 5-10cc.
Recomendasi pilihan tindakan pemberian
sabu

:
Jika dapat diketahui secara jelas bahwa ular yang mengigit jenis berbisa dengen kreterian
luka yang menyebabka perdarahan di derah lokasi gigitan maka dapat digunakan methode
yang pertama yaitu pemberian sabu dengan diikuti pemberian cairan isotonik serta
observasi selama 1 jam kemudian dilakukan tindakan keperawatan lanjutan.
• Jika tidak diketahui dengan pasti jenis ular yang mengigit dengan kreteria luka terdapat
pembengkakan atau odem di sekitar gigitan dapat diberikan pada methode yang ke 2 dengan
memberikan sabu secara IV selama 2 menit dan di observasi selama 1 jam, kemudian bila
dimungkinkan diberikan tindakan perawatan lanjutan apabila ada reksi bisa yang tidak di
kehendaki
• Pemberian sabu secara IM di WHO dapat dilakukan akan tetapi sangat diperhitungkan
efektifitas dan resiko setelah pemberian. Di Indonesia tidak banyak yang menerapkan
methode ini, karena tidak banyak efek yang positif bagi pasien dengan gigitan ular berbisa
Indikasi
SABU

DERAJAT 0-1 : TIDAK PERLU


DERAJAT 2 : 5 – 20 CC ( 1-2 AMPUL)
DERAJAT 3 : 40 – 100 CC (4 – 10 AMPUL)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai