Anda di halaman 1dari 89

PENANGANAN KEGAWATAN

GIGITAN BINATANG BERBISA

SUKINI, S.Kep.,Ns
1 Pertolongan Pertama
untuk
Gigitan Ular
Review
Jenis Ular Berbisa
Ciri Ular Berbisa
Tipe Bisa Ular
Neu • Menyerang dan mematikan jaringan syaraf
roto
xic

• Menyerang darah dan sistem sirkulasinya dimana terjadi


Hae
mot haemolysis
oic

• Efek pada jaringan otot, bisa dapat menonaktifkan kontraksi otot


Myo secara cepat.
toxi
c

• Menghancurkan sel, menghasilkan gejala lokal dan sistemik yang


Cyt parah, perdarahan, dan kerusakan jaringan, menyebabkan kematian.
otox
ic
Gejala Klinis
Pertolongan Pertama
1. Metode DR CAB
(Danger Response Circulation Airways Breath) :
 Danger (Bahaya)
 Response (Respon)
 Circulation (Sirkulasi)
 Airways (Jalur Nafas)
 Breath (Pernafasan)
2. Imobilisasi luka gigitan
dan Lakukan
pembalutan elastis
3. Tenangkan korban
4. Kenali ular yang menggigit
5. Posisikan bagian yang tergigit
lebih rendah dari jantung
6. Bawa ke IGD
Penanganan Lanjutan
• SABU
 Dalam satu 1ml berisi :
 10‐50 LD50 bisa Calloselasma rhodostoma (Ular
Tanah)
 25‐50 LD50 bisa Bungarus candidus / fasciatus
(Welang / weling)
 25‐50 LD50 bisa Naja sputarix (Ular Kobra)
 Fenol 0,25% v/v.
• Teknik Pemberian 2
vial @ 5 ml
intravena dalam 500
ml NaCl 0,9% atau
Dextrose 5% dengan
kecepatan 40‐80
tetes per menit.
Maksimal 100 ml
(20 vial).
2 Pertolongan Pertama
untuk
Gigitan Kucing
Karakteristik Luka
• Biasanya berupa luka tusukan
pada tangan maupun lengan
• Luka panjang, kecil, namun
dalam
• Luka gigitan kucing
memiliki resiko tinggi infeksi
Etiologi
Bakteri yang terdapat dalam gigitan kucing antara
lain:
1. Pasteurella species
2. Actinomyces species
3. Propionibacterium species
4. Bacteroides species
5. Fusobacterium species
6. Clostridium species
7. Wolinella species
8. Peptostreptococcus species
9. Staphylococcus species
10. Streptococcus species
Gejala Klinis
• Infeksi luka terlokalisasi
 Eritema, panas, pembengkakan atau edema, nyeri,
nanah, hilangnya fungsi.
• Infeksi sistemik (shock)
 Takipnea, takikardia, hipotensi, kebingungan,
pucat.
Pertolongan Pertama
• Usahakan korban gigitan kucing dalam keadaan tenang agar lebih mudah
diobati
• Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang luka gigitan tersebut,
gunakan handscoen ketika memegang luka bila tersedia
• Cucilah daerah gigitan dengan sabun dan air hangat selama 5 menit,
kemudian oleskan dengan krim antibiotik untuk mencegah infeksi. Tutup
luka gigitan tersebut dengan pembalut luka yang steril
• Jika luka gigitannya dalam, tekan luka dengan kain handuk bersih untuk
menghentikan pendarahannya. Kemudian siram luka dengan air selama 10
menit dan segera carilah bantuan dokter
• Jika ada luka gigitan yang membengkak, bungkus es di dalam handuk lalu
letakkan di atas luka tersebut
• Pastikan anjing dan kucing peliharaan anda sudah divaksinasi
Pertolongan Lanjutan
Saat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) hal yang perlu
diperhatikan adalah:
• Pemeriksaan
• Debridement
– Menghapus jaringan devitalisasi, partikulat, dan
pembekuan yang dapat menjadi sumber infeksi.
• Irrigation
• Penutupan
– Luka gigitan kucing dilakukan penutupan primer
tertunda.
Terapi
Pathogen Pasteurella multocida aerobes dan anaerob,
Antibiotik EMPIRICAL OPTIONS >>
Profilaksis: amoksisilin 500 mg + klavulanat 125 mg tid, jika IM penisilin prokain + PO
amoksisilin + klavulanat.
Infeksi yang telah diketahui: akses IV dan terapi kombinasi antimikroba yang tepat.

Imunisasi TETANUS TOXOID >>


Diiberikan jika ada riwayat tiga atau lebih vaksinasi tetanus toxoid, tapi injeksi
terakhir lebih dari lima tahun yang lalu.
Boostrix: 10 - >65 tahun
Adacel: 11-64 tahun
Dosis: 0.5 ml sekali IM (otot deltoid), umumnya 5 tahun sekali.

Imunoglobulin Tetanus immune globulin (HyperTET S/D)


Dewasa:
Prophylaxis: 250 Units IM (single dose)
Active tetanus: 3000-6000 Units
Anak – anak:
>7 years old: 250 Units IM (single dose)
<7 years old: 4 Unit/kg or 250 Units IM
Rabies Immune Globulin (Imogam Rabies-HT, HyperRab S/D)
20 IU/kg, infiltrate locally around bite/ berikan IM (gluteal/lateral muscle)
3 Pertolongan Pertama
untuk
Gigitan Anjing
Etiologi
Bakteri yang terdapat pada gigitan anjing antara
lain:
• Staphylococcus species
• Streptococcus species
• Eikenella species
• Pasteurella species
• Proteus species
• Klebsiella species
• Haemophilus species
• Enterobacter species
• DF-2 atau Capnocytophaga canimorsus
• Bacteroides species
• Moraxella species
• Corynebacterium species
• Neisseria species
• Fusobacterium species
• Prevotella species
• Porphyromonas species
Patofisiologi
Gejala Klinis
• Gejala awal yang terjadi sewaktu virus menyerang susunan saraf pusat adalah perasaan
Stadi
um gelisah, demam, malaise, mual, sakit kepala, gatal, merasa seperti terbakar, kedinginan,
Prod kondisi tubuh lemah dan rasa nyeri di tenggorokan selama beberapa hari.
roma
l

• Penderita merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka kemudian
Stadi
um disusul dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap ransangan sensoris.
Sens
oris

• Tonus otot-otot akan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala berupa eksitasi atau
Stadi ketakutan berlebihan, rasa haus, ketakutan terhadap rangsangan cahaya, tiupan angin atau
um suara keras.
Eksit
asi

• Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi. Kadang – kadang
Stadi ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi, melainkan paresis otot-otot yang bersifat
um progresif.
Paral
is
Pertolongan Pertama
• Tanyakan riwayat gigitan
• Bilas luka gigitan
• Segera ke RS
Pertolongan Lanjutan
• Pemeriksaan
• Debridement
• Irigation
• Penutupan (ditunda 8-12 jam)
Antidot Spesifik
Purified Vero Rabies Vaccine (PVRV): Disuntikkan secara i.m.
di daerah deltoideus (di daerah paha)
a) Pemberian VAR Sesudah digigit:
Vaksinasi Dosis Waktu pemberian

Dasar Anak Dewasa 4X pemberian:


·Hari ke-0, 2X pemberian sekaligus
(deltoideus kiri dan kanan)
0,5 mL 0,5 mL
·Hari ke-7 dan hari ke-21

Ulangan - - -
4 Pertolongan Pertama
untuk
Sengatan Ubur - Ubur
Review
• Jenis Racun
• Jellyfish Venom
• Jenis Ubur – Ubur
• Lion's mane (Cyanea capillata)
• Portuguese man-of-war (Physalia physalis)
• Sea nettle (Chrysaora quinquecirrha)
• Sea wasp (Chironex fleckeri, Chiropsalmus
quadrigatus)
Gejala Klinis
Portuguese man-of-war
• Nyeri perut
• Perubahan denyut jantung
• Nyeri dada
• Collapse
• Sakit kepala
• Nyeri otot dan kejang otot
• Mati rasa dan kelemahan
• Nyeri di lengan atau kaki
• Titik merah besar di mana disengat
• Meler hidung dan mata berair Lion’s Mane
• Kesulitan menelan Kesulitan Bernapas
• Berkeringat
Kram otot
Sea Wasp atau Ubur – Ubur Kotak
Pembakaran kulit dan terik (berat)
• Kesulitan Bernapas
• Mual dan muntah Sea Nettle
• Nyeri parah dan pembengkakan Ruam kulit ringan (dengan sengatan ringan)
• Detak jantung Lambat Kram otot dan kesulitan bernapas (dengan
• Kematian jaringan kulit kontak yang luas)
Pertolongan Pertama
• Cari penanganan medis segera
• Jika Anda tahu pasti bahwa orang tersebut telah disengat oleh
Portuguese man-of-war atau Sea Nettle, cuci dengan air garam (air
laut tidak apa-apa, tapi pastikan luka tidak terkena pasir)
• Lindungi daerah yang terkena jika memungkinkan
• Rendam daerah dengan larutan yang terbuat dari 1/2 cuka dan 1/2 air
selama sekitar 30 menit, hal ini membantu menghilangkan tentakel.
• Bilas dan kemudian kembali rendam dengan cuka. (Anda juga dapat
menghapus tentakel dengan menerapkan pasta yang terbuat dari
tepung atau krim untuk mencukur dan mengorek daerah dengan
instrumen tumpul)
• Oleskan krim yang mengandung penghilang rasa sakit, antihistamin,
atau kortikosteroid.
Pertolongan Lanjutan
• Antivenin (untuk sengatan sea wasp)
• Darah dan tes urine
• Bantuan Pernapasan
• Terapi cairan (dengan IV)
• Obat sesuai gejala
• Sinar-X

• Prognosis
• Sengatan Portuguese man-of-war dan Sea nettle jarang mematikan.
Sengatan Sea wasp dapat mematikan dalam beberapa menit. Angka
kematian keseluruhan setelah sengatan ubur – ubur kotak mungkin
mendekati 15% sampai 20% di pilih lokal.
5 Pertolongan Pertama
untuk
Sengatan Kalajengking
• Dosis mematikan racun kalajengking adalah dosis 50 (LD50)
dalam satuan mg / kg melalui sengatan subkutan pada tikus.
Sayangnya, manusia jauh lebih sensitif dibandingkan tikus.
– Leiurus quinquestriatus (Timur Tengah) - 0,25 mg/ kg
– Androctonus crassicauda (Arab Saudi) - 0,08-0,5 mg/ kg
– Centruroides noxius (Mexico) - 0,26 mg / kg
– Androctonus mauritanicus (Afrika Utara) - 0.32 mg / kg
– Centruroides santa maria (Amerika Tengah) - 0,39 mg / kg
– Tityus serrulatus (Brasil) - 0,43 mg / kg
– Buthus occitanus (Afrika Utara) - 0,9 mg / kg
– Centruroides sculpturatus (Southwest Amerika Serikat) - 1,12
mg / kg
– Mesobuthus eupeus (Iran) - 1,45 mg / kg
• Umumnya, kalajengking yang mematikan memiliki LD50 di
bawah 1,5 mg / kg.
• Manifestasi klinis dapat berupa nyeri lokal kecil sampai
kerusakan multisistem tubuh bahkan kematian.
– Takikardia dan disritmia
– Hipertensi atau hipotensi
– Hipertermia
– Hilangnya refleks jalan napas
– Edema paru telah dijelaskan dan mungkin sekunder.
– Gerakan mata berputar, penglihatan kabur, fasikulasi lidah, dan
hilangnya kontrol otot faring
– Kesulitan menelan dengan sekresi saliva yang berlebihan
– Kegelisahan dan kejang
– Infark serebral, trombosis serebral, dan ensefalopati hipertensi akut

• Tanda-tanda terjadi dalam beberapa menit setelah sengatan dan


biasanya maju ke tingkat keparahan maksimal dalam waktu 5
jam. Tanda-tanda berlangsung selama 24-72 jam dan tidak
memiliki urutan yang jelas.
Pertolongan Pertama
• Pengkajian dari saluran napas, pernapasan, dan
sirkulasi diutamakan
• Bersihkan area luka dengan air mengalir
• Keluarkan bisa bila memungkinkan
• Lakukan bendungan pada daerah sengatan
• Lakukan intubasi endotrakeal dan akses
vaskular yang diperlukan.
Pertolongan Lanjutan dan Terapi
• Antivenom pada kasus berat yang digunakan untuk pengobatan
antibisa kalajengking.
• Extractor Alat ini menghasilkan tekanan negatif 1 atm.
Menerapkannya pada situs sengatan setelah insisi. Ekstraksi oral
merupakan kontraindikasi.
• Kantong es untuk mengurangi rasa sakit dan memperlambat
penyerapan racun melalui vasokonstriksi. Hal ini paling efektif
selama 2 jam pertama setelah sengatan.
• Immobilisasi bagian yang sakit dalam posisi lebih rendah dari
jantung untuk memperlambat penyerapan racun.
• Tenangkan pasien untuk menurunkan denyut jantung dan tekanan
darah, sehingga membatasi penyebaran racun.
• Lakukan bendungan di bagian proksimal dari luka gigitan
• Anestesi topikal atau lokal untuk luka.
• Perawatan luka lokal dan antibiotik topikal untuk luka.
• Profilaksis tetanus.
• Antibiotik sistemik jika tanda-tanda infeksi sekunder
terjadi.
• Relaksan otot untuk kejang otot yang parah (misalnya,
benzodiazepin.)
• Memperbaiki jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi (yaitu,
ABC) untuk memberikan napas yang memadai, ventilasi,
dan perfusi.
• Pantau tanda-tanda vital (misalnya, oksimetri pulsa, denyut
jantung, tekanan darah, dan monitor denyut pernapasan).
• Menggunakan pemantauan invasif untuk pasien yang tidak
stabil dan hemodinamik.
• Oksigen.
• Cairan infus
• Lakukan intubasi dan ventilasi mekanik
• Untuk perubahan kardiovaskular hiperdinamik, administrasi
kombinasi beta-blocker dengan simpatik alpha-blocker yang paling
efektif dalam membalikkan efek racun-diinduksi ini.
• Untuk perubahan jantung hypodynamic, yang dititrasi dipantau
infus cairan dengan pengurangan afterload membantu mengurangi
angka kematian.
• Mengelola atropin untuk melawan efek parasimpatomimetik racun.
• Mengelola barbiturat dan atau infus kontinu benzodiazepine untuk
aktivitas motorik yang berlebihan berat.
• Penggunaan steroid untuk mengurangi guncangan dan edema.
6 Pertolongan Pertama
untuk
Sengatan Tawon
Review
Gejala Klinis
• Gejala sengatan serangga yang berbahaya
dapat berupa nyeri, bengkak dan memerah,
gatal, dan tempat sengatan atau gigitan
serangga terasa panas.
Pertolongan Pertama
• Bila terkena sengatan lebah, cabutlah sengatan
itu. Jangan menggunakan kuku atau pinset, sebab
racun akan cepat masuk ke dalam tubuh, cabutlah
dengan menggunakan pisau yang bersih. Bisa
juga denga mendorongnya kesamping.
• Balutlah bagian sengatan tersebut dengan NaCl.
• Beri kompres dingin pada gigitan untuk
mengurangi nyeri dan gatal.
• Beri salep antihistamin dan parasetamol.
Pertolongan Lanjutan
• Patensi jalan nafas
• Gunakan es untuk mengurangi pembengkakan
• Antihistamin
• Periksa ABC
• Intubasi
• Distres ringan dengan beta nebulasi
• Epinefrin
Terapi
• Antihistamin
 Diphenhydramine
 Hydroxyzine
• Glukokortikoid
 Methylprednisolone
 Prednison
• Simpatomimetik
 Epinefrin
 Albuterol
• Glukagon
7 Pertolongan Pertama
untuk
Sengatan Lipan
Gejala Klinis
• Iritasi kulit
• Sakit
• Pewarnaan coklat pada tempat
kontak
• Derik sedikit
• Iritasi mata dan sakit
• Eritema lokal
• Edema ringan
• Vesikel
• Kadang-kadang, retak kulit yang
dapat mengelupaskan dan bisa
sembuh sendiri
• Konjungtivitis, yang dapat
menyebabkan ulserasi kornea dan
konjungtiva
Pertolongan Pertama
• Setiap sekresi kulum-kulum pada kulit pasien
harus dicuci bersih dengan sabun dan air.
• Jika mata yang terkena, mereka harus dicuci
dengan air mengalir sesegera mungkin.
Pertolongan Lanjutan
• Kulit yang terkena harus dicuci dengan sabun
dan air.
• Paparan mata harus meminta angsur segera
tetes anestesi lokal, diikuti oleh irigasi
berlebihan dengan larutan garam atau air.
• Status imunisasi tetanus yang memadai harus
dipastikan.
• Krim steroid topikal mungkin bermanfaat untuk
iritasi kulit lokal.
Terapi
• Agen Ophthalmoscopi
• Prednisolon, tetes mata (Pred Forte)
• Prednisolon / tetes mata sulfacetamide
• Kortikosteroid, topikal
• Triamcinolone topikal
• Hidrokortison topikal
8 Pertolongan Pertama
untuk
Sengatan Tomcat
Racun
• Cairan Hemolimf dalam tubuh (kecuali sayap)
hewan ini memiliki potensi racun yang
berbahaya. Toksin tersebut diidentifikasi
sebagai 'aederin': (C24 H43 N O9)
diidentifikasi pada tahun 1953.
Gejala Klinis
• Muncul warna kemerahan pada kulit
• Kulit akan terasa gatal
• Iritasi atau peradangan pada kulit
• Kulit akan tampak melepuh akibat iritasi
• Jika parah, maka akan ada nanah di kulit
Pertolongan Pertama
• Jika terkena serangan ini, cuci kulit yang terkena
gigitan dengan air sabun
• Gunakan salep kulit Hydrocortisone 1%, salep
betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3x
sehari atau dengan salep acyclovir 5%
• Bila timbul infeksi sekunder, jangan sampai terkadi
luka
• Jangan menggaruk luka, agar racun tidak berpindah
• Segera ke dokter
Terapi
• Memakai salep Hydrocortisone satu persen,
salep Betametasone, antibiotik Neomycin
Sulfat tiga kali sehari, atau dengan salep
Acyclovir lima persen, adalah cara medis
menangani gigitan tomcat.
9 Pertolongan Pertama
untuk
Sengatan Laba - Laba
Laba Laba VS Ular
Laba Laba VS Ular
Kadal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai