Kepemimpinan
Disampaikan oleh:
Drs. SRI WIDODO, MM.Pd
Widyaiswara Ahli Madya
HP mati
Hanya satu orang Menghormati
bicara pd satu waktu Mendengarkan
orang bicara
Jikalau korupsi itu masih ada, kita tidak akan pernah mampu memajukan
kesejahteraan umum. Jikalau korupsi itu ada, kita tidak akan pernah mencapai
Indonesia cerdas, sejahtera, dan maju. Mari kita merapatkan barisan, menyatukan
komitmen gerakan bersama Indonesia Pulih, Bersatu Berantas Korupsi,”
ujarnya.
Mengapa Agenda Self Mastery diberikan di awal pembelajaran?
1. Memayungi Mengapa
keseluruhanAgenda
aktivitasSelf
pembelajaran, pelatihan, penugasan
Mastery diberikan
selama PKNdi awal pembelajaran?
2. Menyadari energi, kompetensi, focusing, menjunjung tinggi integritas sbg
peserta PKN : Disiplin, hadir, tugas, proper
3. Mendasari sikap, perilaku, dan pemikiran dalam evaluasi Pemahaman
dan Praktik Kepemimpinan Strategis, Evaluasi Visitasi Kepemimpinan
Nasional, Evaluasi Proyek Perubahan, dan Evaluasi Sikap Perilaku
4. Mendasari agenda2 lain selain Agenda Mengelola Diri/Self Mastery yakni
Kepemimpinan Strategis, Manajemen Strategis dan Aktualisasi
1. Energy of Leadership
2. Integritas Kepemimpinan
1.
1.Energi Kepemimpinan; 4
SELF
2.Integritas Kepemimpinan AKTUALISASI
MASTER KEPEMIMPINAN
Y 3. STRATEGIS
MANAJEMEN
1. Manajemen Strategis Sektor Publik; STRATEGIS
2. Isu Strategis;
3. Marketing Sektor Publik; dan
4. Kemitraan Swasta dan Pemerintah (Public Private 1. Visitasi Agenda Pembelajaran;
Partnership). 2. Visitasi Kepemimpinan Nasional;
3. Policy Brief; dan
4. Proyek Perubahan.
Kepkalan 1/2023 10
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATI PEDULI
F
Positioning
AGENDA I PKN II
1
SELF
MASTER
Y
• Done..
1) 2) 1. kebijakan pemerintahan
Energi Integritas 2. tantangan dan risiko
kepemimpinan kepemimpinan
3. strategi organisasi
Kepkalan 1/2023 11
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATI PEDULI
F
Mata Pelatihan ini, bertujuan
menguatkan Integritas kita agar
semakin kokoh.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Penyajian Penugasan&
materi pembahasan
Hasil Belajar:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta mengetahui konsep dan pemahaman
pemerintahan yang bersih dan akuntabel serta menyusun strategi organisasi dalam
penegakan integritas
Indikator Belajar
1. menjelaskan kerangka kebijakan
pemerintahan yang bersih dan akuntabel;
b) Menurut Wahjosumidjo (1999: 79) bahwa seorang pemimpin memiliki kecerdasan, pertanggung jawaban,
sehat dan memiliki sifat sifat antara lain Dewasa, keleluasaan hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan
prestasi serta sikap hubungan kerja kemanusiaan. Sebaliknya dalam realitas sosial modern, juga dikenal
pemimpin karismatik, terutama dalam lingkungan sosial dan politik.
● https://www.republika.co.id/berita/r3owtn380/sosok-
inspiratif-kpk-beri-penghargaan-pelapor-gratifikasi
(6 Desember 2021, diakses pada 9 Juni 2022) Sosok
Inspiratif, KPK Beri Penghargaan Pelapor Gratifikasi
Pengertian gratifikasi
integrity
2. Infografis Nilai-Nilai Antikorupsi
https://aclc.kpk
.go.id/materi-pembelajaran/sosial- budaya/
Aksi Integritas untuk Berantas Korupsi: infografis/nilai-nilai-antikorupsi
https://www.youtube.com/watch?v=nihUi9xfZRo
Kerangka 1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,
Kebijakan 2. Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Pemerintahan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,
Korupsi ini berkaitan erat dengan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang merugikan keuangan atau perekonomian
Negara, baik itu dilakukan dengan secara melawan hukum maupun dengan
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang melekat karena
jabatan/kedudukannya.
pasal 372 KUHP, Konsep Penggelapan yaitu suatu perbuatan mengambil barang milik
orang lain (baik seluruhnya atau sebagian) di mana pelaku sudah menguasai barang
tersebut secara sah.
UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi mengatur
beberapa perbuatan yang dikategorikan sebagai penggelapan dalam jabatan. Pegawai
negeri atau orang lain yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan dipidana dengan
penggelapan dalam jabatan, antara lain apabila:
● menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau
membiarkannya diambil dan digelapkan oleh orang lain, atau membantu orang lain
dalam melakukan perbuatan tersebut;
● dengan sengaja memalsukan buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk
digunaan dalam pemeriksaan administrasi;
● melakukan / membiarkan / membantu orang lain menggelapkan, menghancurkan,
merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai, barang/akta/surat/daftar terkait
pembuktian yang berada dalam penguasaannya;
D. Korupsi Yang Terkait Perbuatan Pemerasan
Faktor dominan
perilaku, rakus +
kesempatan
Mental Barier • Mental barrier adalah hambatan mental seorang penyelenggara negara yang
tidak mampu dan tidak mau keluar dari zona nyaman dan merasa senang
pada zona nyaman • I am my position vs takut tidak cukup, takut tidak dikenal
Organisational Defensive Routine
1. Saling melindungi • The enemy is out there
2. Tepo seliro, ewuh – pakewuh • Enjoying result of my struggle
3. Jangan membuat malu
4. Kalau kita bgm
5. Dia kawan kita
6. Kita bantu
7. Whistle-blowing system blm efektif
8. Saling memahami, TST
Konflik Kepentingan
• Situasi dimana seorang penyelenggara negara
dihadapkan pada pilihan antara memegang teguh
integritas atau mengorbankannya.
• Loyalitas vs profesionalitas
Korupsi terbesar : Penyuapan dan Gratifikasi
• Berdasarkan statistik tipikor KPK per
31 Desember 2021, berdasarkan
jenis perkara suap dan Gratifikasi
merupakan jenis kasus/perkara
tertinggi yang terjadi yaitu mencapai
80% dari total jenis perkara yang
ditangani KPK. Dengan kata lain
risiko korupsi penyuapan dan
Gratifikasi masih mendominasi
terjadinya tindak pidana korupsi
khususnya dalam sektor publik.
Risiko Tindak Pidana KORUPSI
• Untuk meminimalisir terjadinya risiko tindak pidana korupsi, salah satu upaya
yang bisa dilakukan adalah melakukan mitigasi risiko korupsi secara
komprehensif terhadap tindakan fraud dan korupsi.
• Definisi risiko diberikan oleh banyak pakar dan/ peraturan yaitu menurut COSO
(2014) risiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi, kemudian menurut Peraturan
Pemerintah No.6 Tahun 2008, risiko adalah suatu kejadian yang mungkin
terjadi dan apabila terjadi memberikan dampak negative pada pencapaian
tujuan organisasi pemerintah.
• Kemudian menurut ISO 31000:2009 risiko didefinisikan sebagai “the effect of
uncertainty on objectives” dan menurut Prof. Dr. Ir. Soemarno, M.S. yang
mendefinisikan risiko sebagai suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian
dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.
Manajemen Risiko Tindak Pidana Korupsi
Proses komunikasi dan konsultas
4. Silakan..
Teori Penyebab Korupsi
1.Teori GONE, Jack Bologne Opportunity, kesempatan
◾ sistem sebaik apapun ada celahnya,
Greed, serakah, rakus, tamak, loba
Potensial ada dalam diri setiap ada kelemahan, kekurangan, dan
orang. keterbatasannya sendiri.
Orang berintegritas mampu ◾ Kesempatan selalu ada, muncul,
mengengalikan nafsu
keserakahannya. Bersyukurlah. tersedia. Hanya orang
berintegritas tidak mengambil
kesempatan itu utk perbuatan
tercela
Exposure Need,kebutuhan
◾ hukuman koruptor rendah, ◾ sikap mental tertutup nafsu yang
◾ korupsi sudah mjd budaya, tidak pernah terpuaskan kebutuhan
◾ tertangkap itu hanya sial, apes, materialnya, konsumtif.
◾ hukuman yg tdk membuat jera pelaku maupun orang ◾ Sudah punya satu lembah emas,
lain. masih butuh lembah emas
lagi sampai masuk liang kubur
Pemetaan Tantangan dan Risiko Penegakan Integritas Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel
1. Teori GONE
2. Teori CAPTURE
3. Teori Kebijakan Sosial
4. Teori Triangle Fraud
5. DMA
6. Willingness and Opportunity
7. Cost-Benefit
Integritas
INDIVIDU
Content Here
1. Kejujuran: melakukan perbuatan atau
pekerjaan secara jujur dan benar;
2. Komitmen: melakukan atau berbuat sesuai dengan
Ikrar yang telah diucapkan atau disepakati, readiness
to do whatever it takes.
Integritas
Integritas 3. Konsisten: berperilaku sesuai nilai, sikap, dan KEPEMIMPINAN
ORGANISASI
ucapan
dengan perbuatan
Content Here
1. Integritas organisasi : perpaduan • Kepribadian yang teguh dalam menegakkan
kompetensi, akuntabilitas, etika dan kejujuran, berani, bijaksana, dan bertanggung
pengendalian/penolakan terhadap jawab untuk membangun kepercayaan dalam
korupsi pengambilan keputusan.
2. Akuntabilitas: kemampuan pemangku • Bila dikaitkan dengan kode etik, INTEGRITAS
kepentingan untuk melakukan cek atau KEPEMIMPINAN adalah tindakan yang konsisten
pertanggung jawaban mengenai apa yang dengan kebijakan dan kode etik organisasi.
telah dilakukan dan apa yang diungkapkan
oleh organisasi.
Penguatan Strategi Organisasi Dalam Penegakan Integritas
Saya, Juminten, adalah wanita yang mandiri, jujur, dan penuh kasih sayang
Saya, Sumanto, adalah laki-laki yang berani, tegar, dan bertanggung jawab
148
Buat sekarang..
149
Penutup.
Tulislah peristiwa dilema etik yang pernah Anda alami dalam organisasi. Tulisan Anda tidak
akan menjadi bahan diskusi secara langsung antar rekan dalam pelatihan ini, karena kisah
dilema etik mungkin menjadi cerita yang cukup sensitif dan para pihak yang terlibat perlu
dirahasiakan identitasnya.
Namun, cerita Anda akan menjadi bahan yang akan disampaikan oleh pengajar, tentunya dengan
menghilangkan atau mengaburkan identitas pihak yang terlibat sebagai bahan pelajaran untuk
peserta pelatihan yang lain.
Dalam tulisan tersebut, deskripsikan situasi dilema etik yang dialami, apa masalahnya, siapa
yang terlibat, apa saja pilihan keputusan yang tersedia untuk Anda, dan keputusan apa
yang akhirnya Anda pilih beserta alasannya.
Tugas Kelompok 1
Sebagai pimpinan, Anda akan menghadapi berbagai resiko TPK ataupun pelanggaran
integritas/kode etik di lingkungan kerja, lakukan analisa dari kasus yang yang potensial
ataupun sering terjadi di lingkungan kerja Saudara dengan menggunakan tabel berikut:
No Poin-poin yang dianalisis Jawaban
NamaPeserta : ...........................................
Lembaga : ..........................................
UnitKerja : ...........................................
Internal Eksternal
Penutup.