Anda di halaman 1dari 9

KERAJAAN DEMAK

KELOMPOK 3
ANGGOTA : 1. DHAMA MAHADIKA
2. DIMAS PUJI ISMAIL
3. MUHAMAD IKBAL
4.NISA RAHMALIA W
5.RAFAEL MAHESA A
6. RIZA NURAFRIADY

KERAJAAN DEMAK ATAU KASULTANAN DEMAK MERUPAKAN KERAJAAN ISLAM PERTAMA DI JAWA.
KERAJAAN YANG BERDIRI PADA AWAL ABAD KE-16 INI DIDIRIKAN OLEH RADEN PATAH DAN MENCAPAI
MASA KEJAYAAN DI BAWAH KEPEMIMPINAN SULTAN TRENGGONO.
TATA LETAK

LETAK KERAJAAN DEMAK

KERAJAAN DEMAK TERLETAK DI JAWA TENGAH DI SEBUAH


DAERAH BERNAMA BINTORO YANG MULANAY BERADA DI
BAWAH KEKUASAAN MAJAPAHIT.

MENJADI KERAJAAN ISLAM PERTAMA DI PULAU JAWA, LETAK


KERAJAAN DEMAK SANGAT STRATEGIS KARENA DEKAT DENGAN
PANTAI UTARA JAWA.

SELAIN DEKAT DENGAN JALUR PELAYARAN DAN


PERDAGANGAN, KERAJAAN DEMAK JUGA MENJADI PINTU
MASUK KEBUDAYAAN ISLAM YANG DIBAWA OLEH PARA
PEDAGANG YANG MAMPIR KE DAERAH TERSEBUT.MA
PERKEMBANGAN KERJAAN DEMAK
SELAMA MEMERINTAH, RADEN PATAH BANYAK DIBANTU OLEH WALI SANGA YANG BERPERAN SEBAGAI PENASIHAT. AWAL PEMERINTAHANNYA DITANDAI DENGAN PEMBANGUNAN
MASJID AGUNG DEMAK DAN PERLUASAN WILAYAH. BAHKAN, SULTAN SEMPAT MENGIRIM PASUKAN UNTUK MENYERANG KEDUDUKAN PORTUGIS DI MALAKA, DALAM RANGKA
MEREBUT DOMINASI DI SELAT MALAKA.

SERANGAN TERSEBUT, DIPIMPIN OLEH DIPATI UNUS ATAU PUTRA DARI SULTAN RADEN PATAH. MESKIPUN PADA AKHIRNYA SERANGAN TERSEBUT GAGAL, TETAPI IA MENDAPAT
JULUKAN PANGERAN SABRANG LOR ATAU PANGERAN YANG MENYEBERANG KE UTARA SEBAGAI PENGHARGAAN ATAS KEBERANIANNYA.

SEPENINGGAL RADEN PATAH, MAKA DIPATI UNUS NAIK TAKHTA MENJADI SULTAN DEMAK DAN SEMASA PEMERINTAHANNYA IA BERUPAYA LAGI MENGGEMPUR PORTUGIS DI
MALAKA DENGAN MENGGALANG PASUKAN GABUNGAN DEMAK, JEPARA, DAN PALEMBANG. NAMUN, SAYANGNYA SERANGAN TERSEBUT KEMBALI BERAKHIR DALAM KEGAGALAN.

SETELAH DIPATI UNUS WAFAT PADA TAHUN 1521 MAKA TERJADI KEMELUT DI DEMAK AKIBAT ADANYA PERSAINGAN ANTARA PANGERAN SEKAR SEDA LEPEN DAN PANGERAN
TRENGGANA, AKHIRNYA KEMELUT INI DIMENANGKAN OLEH PANGERAN TRENGGANA YANG NAIK TAKHTA. SELAMA PEMERINTAHAN SULTAN TRENGGANA, DEMAK MENCAPAI
PUNCAK KEJAYAAN KARENA BERHASIL MEMPOSISIKAN DIRI SEBAGAI BANDAR TRANSIT PENJUALAN REMPAH-REMPAH.

BUKAN HANYA ITU, KARENA DEMAK PUN MAMPU TAMPIL SEBAGAI PUSAT PENYEBARAN ISLAM DI JAWA, DAN KEKUASAAN DEMAK SAAT ITU MELIPUTI SEBAGIAN JAWA BARAT,
JAYAKARTA, JAWA TENGAH, DAN SEBAGIAN JAWA TIMUR.

SAYANGNYA, SULTAN TRENGGANA HARUS GUGUR DALAM PERJALANAN MENYERANG PASURUAN UNTUK MEMPERLUAS PENGARUH DEMAK KE JAWA TIMUR. KOSONGNYA PUNCAK
KEKUASAAN MENYULUT KEMBALI PERSAINGAN POLITIK ANTARA KELUARGA PANGERAN SEKAR SEDA LEPEN DENGAN KELUARGA SULTAN TRENGGANA.

DI TENGAH KEMELUT TERSEBUT, TAMPILLAH JOKO TINGKIR, SEORANG ADIPATI PAJANG BAWAHAN DEMAK. IA MEREDAM PEMBERONTAKAN ARYA ATAU ARIO PENANGSANG,
PUTRA PANGERAN SEKAR SEDA LEPEN YANG BERKUASA DI JIPANG ATAU SEKARANG BOJONEGORO.

SETELAH KEMELUT BERAKHIR, MAKA JOKO TINGKIR MEMINDAHKAN PUSAKA KERAJAAN DARI BINTORO DEMAK KE PAJANG YANG MENANDAI BERAKHIRNYA KERAJAAN DEMAK
SEKALIGUS AWAL DARI KESULTANAN PAJANG. PERISTIWA INI MENANDAI MASA INTEREGNUM YAKNI MASA TRANSISI DARI KESULTNAN DEMAK KE KESULTANAN MATARAM
RAJA RAJA YANG MEMIMPIN KERAJAAN
DEMAK
1. Raden Patah
Raden Patah sebagai raja pertama dan pendiri Kerajaan Demak pada tahun 1478.
namun ada pula teori yang menyebut bahwa Raden Patah memimpin sejak sekitar
tahun 1500-1518.
Raden Patah menjabat dengan gelar Sultan Alam Akhbar al Fatah atau juga disebut
dengan Panembahan Jimbun.
Kekuasaan Kerajaan Demak saat kepemimpinan Raden Patah meliputi daerah Jepara,
Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan.
Pada masa pemerintahanya dibangun juga Masjid Agung Demak yang melibatkan
peran para wali dan sunan.
2. Pati Unus
Setelah Raden Patah wafat, kepemimpinannya kemudian digantikan oleh Pati Unus (1518-1521).
Pati Unus tidak memimpin lama, namun namanya sangat dikenal sebagai panglima perang yang
membendung masuknya tentara Portugis.
Keunggulan Pati Unus sebagai panglima perang membuatnya mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor.
Pada tahun 1521 di pertempuran Malaka, Pati Unus akhirnya tutup usia.

3. Sultan Trenggono
Kepemimpinan Pati Unus dilanjutkan oleh Sultan Trenggono (1521-1546) yang menjadi
masa kejayaan Kerajan Demak.
Sultan Trenggono yang memiliki gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin bergerak menyebarkan
agama Islam sekaligus memerangi tentara Portugis di Pulau JAwa, kekuasaan Kerajaan
Demak meluas hingga Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.
Pada masa kepemimpinan Sultan Trenggono inilah Sunda Kelapa berganti nama menjadi
Jayakarta.
4. Sultan Prawoto
Setelah wafatnya Sultan Trenggono, Kerajaan Demak mulai mengalami
kemunduran.
Di masa pemerintahan Sultan Prawoto mulai terjadi perebutan kekuasaan
antara dirinya dengan Arya Penangsang.
Dalam konflik ini Arya Penangsang berhasil mengambil alih kekuasaan
setelah berhasil membunuh Sultan Prawoto.
5. Arya Penangsang
Kekuasaan Arya Penangsang yang tadinya menjabat sebagai bupati Demak yang
merebut tahta kerajaan juga tak berlangsung lama.
Pemerintahan Arya Penangsang tidak disambut baik oleh rakyat dan menerima
perlawanan.
Arya Penangsang akhirnya harus menyerah setelah terbunuh oleh Jaka Tingkir dari
Kerajaan Pajang.
Tahta Kerajaan Demak akhirnya jatuh ke tangan Jaka Tingkir yang merupakan
menantu Sultan Trenggono.
Jaka Tingkir memindahkan pusat kerajaan Kerajaan Demak ke daerah Pajang.
PENINGGALAN KERAJAAN DEMAK
1.Masjid Agung Demak

Berlokasi di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.


Masjid Agung Demak termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia.

Masjid ini dibangun pada abad ke-15 Masehi oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak
dengan bantuan para Wali Songo. masyarakat mempercayai, Masjid Agung Demak
merupakan tempat para Wali Songo berkumpul dan menyebarkan agama Islam di Pulau
Jawa. Demak juga mendapat julukan kota wali.

Masjid Agung Demak dibangun dengan arsitektur khas Indonesia. Bagian atapnya
berbentuk limas bersusun tiga melambangkan Iman, Islam dan Ihsan. Sejumlah bagian
dalam masjid, seperti tiang dan pintunya juga punya sejarah dan arti sendiri.
2).Soko Guru
Terdapat empat tiang utama di bagian tengah Masjid Agung Demak. Soko guru terbuat dari kayu jati
yang berguna untuk menyangga kerangka masjid.
Tak hanya di Masjid Agung Demak, soko guru juga ditemukan di beberapa bangunan tradisional Jawa.
Soko Guru dibuat oleh Wali Songo yang menunjukkan empat penjuru.
Sunan Bonang membuat soko guru barat laut, Sunan Ampel membuat soko guru tenggara, Sunan
Gunung Jati membuat soko guru barat daya dan Sunan Kalijaga membuat soko guru timur laut.
Soko guru yang dibuat Sunan Kalijaga lebih unik dari yang lain sehingga dinamakan soko tatal. Tinggi
tiang tersebut 17 meter yang bermakna jumlah salat dalam sehari.

3).Makam Sunan Kalijaga


Sunan Kalijaga merupakan salah satu anggota Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di
Kerajaan Demak. Makam Sunan Kalijaga terletak di Kadilangu, 2 kilometer dari pusat kota Demak.
Raden Patah dan keluarganya juga dimakamkan di tempat yang sama dengan Sunan Kalijaga. Makam
ini tidak pernah sepi peziarah yang datang dari berbagai daerah, lokal maupun mancanegara.
Kabupaten Demak juga menggelar acara adat Grebeg Besar di Makam Sunan Kalijaga.
4).Surya Majapahit
Merupakan lambang Kerajaan Majapahit yang berbentuk segi delapan.
Surya Majapahit dapat ditemukan di Masjid Agung Demak yang terletak di
atas pasujudan imam.
Surya Majapahit di Masjid Agung Demak dapat bermakna Hasta Brata
atau delapan sifat pemimpin, di antaranya Bumi, Matahari, Bulan,
Samudra, Bintang, Angin, Api, dan Air.
5).Pintu Lawang Bledeg
Disebut juga pintu petir merupakan pintu tengah di Masjid Agung Demak. Pintu ini dikerjak
Ageng Selo yang terkenal sakti menaklukkan petir. Pintu terbuat dari kayu dengan ukiran m
tumbuhan, suluran, jambangan mahkota dan kepala bintang (naga) dengan mulut terbuka.
Kepala naga tersebut bermakna petir yang ditangkap oleh Ki Ageng Selo. Konon pintu ini ju
menahan petir. Pintu Bledeg termasuk prasasti Candra Sengkala yang bertuliskan Nogo Mu
bermakna, 1388 Saka atau 1466 Masehi.

Anda mungkin juga menyukai