Anda di halaman 1dari 14

Assalammu ‘alaikum Wr.

Wb
UJIAN SKRIPSI

Sri Hartati
NPM : 12020005
Dibawah Bimbingan :

1. Drs. Edy Rahman, M.Pd


2. Nurfaizal, M.Pd.
EFEKTIFITAS TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM
MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
SISWAKELAS VII SMP N 3 GADINGREJO TAHUN
PELAJARAN 2015/2016

OLEH
Sri Hartati
NPM: 12020005
LATAR BELAKANG MASALAH
• berkomunikasi dibutuhkan sikap yang dapat
mengomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan
dipikirkan kepada orang lain yang disebut sifat assertive.
Sikap dan prilaku assertive sangat berpengaruh dalam dalam
membina hubungan baik dengan orang lain, sehingga dapat
menambah pengetahuan yang mungkin belum diketahui yang
dapat menunjang prestasi akademik maupun non akademik
dan bermanfaat bagi hubungan sosial. Dan apabila seseorang
mengalami kegagalan dalam melakukan komunikasi
interpersonal dengan orang lain ia akan menjadi agresif,
senang berhayal,dingin, sakit fisik,dan mental, dan mengalami
‘flight syndrome’( inggin melarikan diri dari lingkungannya).
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah tersebut maka
masalahnya dirumuskan sebagai berikut :

“Apakah tehnik assertive training efektif dalam


meningkatkan hubungan komunikasi
interpersonal siswa kelas VII SMP N 3 gading
rejo?”
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui efektivitas tehnik


assertive training dalam meningkatkan
komunikasi interpersonal siswa kelas VII
SMP N 3 Gading rejo tahun pelajaran
2015/2016
MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi sekolah
Mengembangkan pengetahuan sikap dan ketrampilan
penulis melalui karya ilmiah.
b. Bagi guru bk
Sebagai informasi bagi tenaga pengajar, dalam
meningkatkan komunikasi interpersonal siswa.
c. Bagi siswa
Untuk Membantu siswa memahami komunikasi
interpersonal siswa.
 
KERANGKA PIKIR
Komunikasi interpersonala.
 
a. Keterbukaan (Opennss)
Assertive Training
b. Empati (Empathy)
c. Dukungan (Supportiveness)
d. Rasa positif (Positiveness)
e. Kesetaraan dan kesamaan
(Equality)
HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

“Tehnik assertive training efektif dalam


meningkatkan komunikasi interpersonal pada
siswa kelas VII Smp N 3 Gading rejo Tahun
pelajaran 2015/2016”.
METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan


adalah :

1. Observasi
2. Angket
3. Metode dekomuntasi
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah
Dalam menganalisis data penulisan
menggunakan metode statistic, karena data
yang diperoleh berupa anka-angka atau data
kuantitatif. Untuk menegetahui variabel dalam
penelitian ini menggunakan analisis t atau
t-test.
HASIL PENELITIAN
Dari hasil pretest dan posttest diperoleh nilai 12,256,
kemudian didistribusikan dengan derajat kebebasan (db = N-1 =
26-1 = 25) diperoleh nilai untuk uji satu fihak (one tail test)
pada taraf signifikan 5% = 1,708. Maka diperoleh hasil
atau 12,256 > 1,708.
Dari perhitungan data diatas maka diperoleh hasil sebagai
berikut :
= 12,256 (5%) = 1,708 . jika Ha diterima dan
jika hasil Ha ditolak. Ternyata hasil (12,256)
>
(1,708) pada taraf 5%. Dengan demikian hipotesis penelitian
yang berbunyi : teknik assertive training efektif dalam
meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VII 3 SMP
Negeri 3 Gading Rejo, “diterima”.
SIMPULAN
Berdasarkan pengumpulan data dan pembahasan diperoleh
kesimpulan bahwa
“teknik Assertive Training efektif dalam meningkatkan komunikasi
interpersonal siswa yang komunikasi interpersonalnya rendah
kelas VII 3 SMP NEGERI 3 Gading Rejo Tahun Pelajaran 2015/2016”.
efektifitas tersebut adalah setelah diberikan teknik
assertive training (post-test) komunikasi interpersonalnya
meningkat lebih tinggi dengan memperoleh skor rata-rata
91,34 jika dibandingkan pada saat sebelum siswa
diberikan teknin assertive training (pretest) memeperoleh
skor rata-rata 58,19.
Lanjutan
Hal ini juga dibuktikan berdasarkan hasil
perhitungan dengan rumus t-test yaitu 12,256
> 1,708 atau maka Ho diterima dan
Ha ditolak, artinya terdapat peningkatan dan
perbedaan yang signifikan pada siswa yang
sudah deberi teknik assertive training
dibandingkan pada saat sebelum diberikan
teknik assertive traing.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran-
saran sebagai berikut:
•Bagi Kepala Sekolah
Agar kepala sekolah lebih melengkapi sarana dan prasaran
untuk memberikan teknik assertive training perlengkapan bimbingan
kelompok seperti ruangan bimbingan atau konseling sehingga memudahkan
konselor dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai guru BK/ konselor
sekolah.
•Bagi Guru Bk
Guru bk Agar dapat melaksanakan bimbingan kelompok melalui teknik
assertive training atau teknik-teknik lain lebih rutin dan teratur serta lebih
menekankan pada siswa tentang cara-cara komunikasi interpersonal yang
baik, terjadwal dan lain sebagainya.
•Bagi Siswa
Agar dapat mengikuti layanan bimbingan dan konseling yang diberikan di
sekolah khususnya layanan bimbingan kelompok seperti teknik assertive
training.
 

Anda mungkin juga menyukai