Anda di halaman 1dari 18

MARITIME VIBES

YEREMIA TOMAS JHODY


AJIE SAKA
TRI MULYOKO
WISNU AGENG
ALIF KAAB

T7B
Topic
01 IMO
To
Present 02 MARPOL 73/78

03 SOLAS ‘74

04 MLC 2006
MT. SC EXPRESS LV
PRESENTATION
IMO
International Maritime
Organization atau IMO (dulunya dikenal
sebagai Inter-Governmental Maritime
Consultative Organization atau IMCO)), didirikan
pada tahun 1948 melalui PBB untuk
mengkoordinasikan keselamatan maritim
internasional dan pelaksanaannya. Walaupun telah
didirikan sepuluh tahun sebelumnya, IMO baru bisa
berfungsi secara penuh pada tahun 1958. Dengan
berpusat di London, Inggris, IMO mempromosikan
kerja-sama antar-pemerintah dan antar-industri
pelayaran untuk meningkatkan keselamatan
IMO dijalankan oleh sebuah majelis dan dibiayai oleh sebuah maritim dan untuk mencegah polusi air laut.
dewan yang beranggotakan badan-badan yang tergabung di
dalam majelis tadi. Dalam melaksanakan tugasnya, IMO
memiliki lima komite. Kelima komite ini dibantu oleh beberapa Kantor Pusat
sub-komite teknis. Organisasi-organisasi anggota PBB boleh Kantor pusat IMO terletak di sebuah bangunan besar yang dibangun khusus
meninjau cara kerja IMO. Status peninjau (observer) bisa menghadap Sungai Thames di Tanggul Albert, di Lambeth, London.
diberikan juga kepada LSM yang memenuhi syarat tertentu. Organisasi tersebut pindah ke markas barunya pada akhir tahun 1982, dengan gedung
Add resmi
tersebut secara Text dibuka oleh Ratu Elizabeth II pada tanggal 17 Mei 1983. Arsitek
IMO didukung oleh sebuah kantor sekretariat yang para bangunanGet
tersebut adalah Douglass Marriott, Worby & Robinson.
a modern
pegawainya adalah wakil-wakil dari para anggota IMO Bagian depan bangunan didominasi oleh patung haluan kapal dari perunggu setinggi
PowerPoint
sendiri. Sekretariat terdiri atas seorang Sekretaris Jendral tujuh meter,
Presentation ton,
sepuluh that dengan
is seorang pelaut yang menjaga jarak. Markas besar IMO
yang secara berkala dipilih oleh Majelis, dan berbagai divisi sebelumnya berada di 101 Piccadilly (sekarang
beautifully designed. markas Kedutaan Besar Jepang),
sebelumnya di 22 Berners Street di Fitzrovia dan aslinya di Chancery Lane.
termasuk Inter-Alia, Keselamatan Laut (Marine Safety),
Perlindungan Lingkungan dan sebuah seksi Konferensi.
.
IMO
Tujuan Organisasi Maritim Internasional dapat disimpulkan melalui slogan mereka: “Pelayaran yang selamat, aman dan efisien di lautan bersih.”

IMO bertugas menetapkan


IMO “menciptakan kerangka kebijakan untuk pelayaran
kerja regulasi untuk industri

01
internasional; memastikan
perkapalan yang adil dan perusahaan pelayaran

02
efektif, diadopsi secara memperhatikan
universal dan keselamatan, keamanan dan
diimplementasikan secara lingkungan; dan mendorong
universal.” inovasi dan efisiensi.

IMO juga terlibat dalam masalah


IMO adalah “otoritas penetapan hukum yang berkaitan dengan
standar global untuk keselamatan,
04
pelayaran internasional, seperti
keamanan dan kinerja lingkungan masalah pertanggungjawaban dan

03
pelayaran internasional.” kompensasi, dan fasilitasi lalu
lintas maritim internasional
PERANAN IMO
SELAMA BEBERAPA TAHUN
IMO MENETAPKAN STANDART AKHIRNYA IMO MEMPERKENALKAN
UNTUK KESELAMATAN, SERANGKAIAN TINDAKAN YANG
KEAMANAN DAN DIRANCANG UNTUK MENCEGAH
PENCEGAHAN POLUSI DI KECELAKAAN KAPAL TANKER DAN
LINGKUNGAN PELAYARAN MEMINIMALKAN KONSEKUENSINYA.
INTERNATIONAL. PERAN HAL TERSEBUT DILAKUKAN UNTUK
UTAMANYA ADALAH MENGATASI ANCAMAN
MENCIPTAKAN PERATURAN LINGKUNGAN YANG DISEBABKAN
DAN REGULASI UNTUK OLEH OPERASI RUTIN SEPERTI
INDUSTRI KAPAL. LANGKAH TANK CLEANING MINYAK DAN
YANG DIAMBIL IMO MENCAKUP DISCHARGE OIL KAMAR MESIN.
SEMUA ASPEK TERMASUK BERIKUT ADALAH PRODUK YANG
DESIGN KAPAL, KONTRUKSI DIKELUARKAN OLEH IMO :
KAPAL, PERALATAN, MANNING 1. SOLAS
(CREWING), OPERASIONAL 2. MARPOL
KAPAL, PENCEGAHAN POLUSI 3. STCW
MARITIM. 4. COLREG
CONTOH SALAH SATU KASUS 5. IMDG CODE
YANG PERNAH TERJADI IALAH 6. ISPS CODE
KECELAKAAN TORREY 7. INTERNATIONAL CONVENTION
CANYON TAHUN 1967, DIMANA FOR SAFE CONTAINERS 1972
MINYAK 120.000 TON TUMPAH 8. CARGO, STOWAGE AND
DI LAUTAN ( SECURING CODE
Torrey Canyon Oil Spill Uniliver 9. FACILIATION CONVENTION
1967 – YouTube) (FAL)
10. CONVENTION ON LOAD LINES
MARPOL 73/78 
Konvensi Internasional untuk Pencegahan Polusi dari
Kapal atau dikenal juga sebagai MARPOL 73/78 (akronim
dari maritime pollution, angka 73 sebagai tahun
penandatanganan konvensi tersebut, dan angka 78
sebagai tahun konvensi tersebut diamendemen dengan
Protokol tahun 1978) merupakan konvensi internasional
tentang pencegahan polusi di laut dari kapal akibat dari
aktivitas operasional di kapal ataupun kecelakaan kapal.
Konvensi ini, yang berfokus pada penetapan regulasi
untuk pencegahan pencemaran lingkungan laut dari
berbagai polutan tertentu yang berhubungan dengan
kapal, digelar oleh Organisasi Maritim Internasional

Konvensi MARPOL 73/78 berlaku bagi seluruh kapal


berbendera negara-negara yang telah menandatangani
konvensi tersebut dan di mana pun kapal tersebut berlayar.
Kapal-kapal tersebut menjadi tanggung jawab negara-negara
anggota yang mendaftarkannya dalam badan klasifikasi
nasional negara bersangkutan.
SEJARAH
Pada 17 Februari 1973, dalam pertemuan Organisasi Maritim Internasional (IMO),
konvensi bernama "International Convention for the Prevention of Pollution from
Ships" (MARPOL) dikeluarkan dan ditandatangani oleh anggota-anggota IMO.
Meskipun demikian, pemberlakuan konvensi tersebut belum diterapkan secara
resmi
Sebagai tanggapan dari serangkaian kecelakaan kapal tanker yang terjadi pada
periode tahun 1976-1977, konvensi tersebut kemudian diamendemen dengan
Protokol tahun 1978. Hal ini menyebabkan nama resmi konvensi tersebut
diperbarui menjadi "International Convention for the Prevention of Pollution from
Ships, 1973 as modified by the Protocol of 1978" (MARPOL 73/78). Dengan
demikian, MARPOL 73/78 pada akhirnya diberlakukan secara resmi pada 2
Oktober 1983.
Per Januari 2018, konvensi MARPOL 73/78 telah disepakati oleh 158 negara
anggota IMO yang mencakup 98,95% jumlah tonase pengapalan dunia.
KETENTUAN 4 ANNEX 4
Regulasi untuk
MARPOL terbagi menjadi enam lampiran (annex) teknis pencegahan polusi
berdasarkan kategori polutan yang ditangani. Setiap akibat pembuangan
lampiran menjelaskan regulasi teknis untuk pencegahan limbah dari kapal
polusi tertentu dari kapal. (9) MARPOL Annex 4 -
YouTube
ANNEX 1
Regulasi untuk
1 5 ANNEX 5
pencegahan polusi Regulasi untuk
akibat minyak dan air pencegahan polusi
berminyak akibat sampah dari
9) MARPOL Lampiran kapal.
1 - YouTube (9) MARPOL Annex 5 - Y
ouTube

ANNEX 2
Regulasi untuk
2
pengendalian polusi ANNEX 6
akibat zat cair
berbahaya dalam
6 Regulasi untuk
bentuk curah pencegahan polusi
(9) MARPOL Annex 2 - udara dari kapal
YouTube (9) MARPOL Annex 6 - Y
ouTube

ANNEX 3
Regulasi untuk
pencegahan polusi
akibat zat berbahaya
3
yang dibawa melalui
laut dalam bentuk
kemasan
(9) MARPOL Annex 3 -
SOLAS ‘74
SOLAS adalah akronim dari Safety Of Life At Sea, merupakan konvensi
paling penting dari seluruh konvensi internasional tentang
kemaritiman. SOLAS menjadi standar keselamatan maritim yang wajib
diterapkan pada kapal niaga (merchant vessel) berukuran tertentu
dan menjadi induk bagi terbitnya berbagai standar (code) bagi
kontruksi kapal, peralatan, dan pengoperasian..

Konferensi SOLAS di tahun 1974 diadakan di markas IMO di London sejak 21 Oktober hingga 1
November, dan dihadiri oleh 71 negara. Menghasilkan konvensi SOLAS 1974 yang formatnya
berlaku hingga saat ini.
Selain berisi tentang persyaratan keselamatan, SOLAS 1974 juga menetapkan prosedur penerimaan
terhadap sebuah perubahan (amandemen) atau disebut the tacit acceptance. Prosedur ini
dirancang untuk memberi kepastian bahwa perubahan terhadap konvensi dapat dilakukan dan
diterima dalam jangka waktu yang ditentukan.
Prosedur acceptance menetapkan bahwa suatu amandemen akan mulai berlaku (enter into force)
pada tanggal tertentu, kecuali dalam kurun waktu sebelum enter into force, ada penolakan dari
sejumlah tertentu negara anggota. Konvensi SOLAS sendiri, walau diadopsi pada 1 November 1974,
namun baru diberlakukan (enter into force) pada 25 Mei 1980.
Dengan adanya pemberlakuan prosedur acceptance di atas, IMO dapat bekerja secara sistematis
membahas usulan perbaikan konvensi sesuai perkembangan industri pelayaran. Itulah mengapa
konvensi SOLAS 1974 pada perjalanannya mengalami beberapa kali amandemen. Hampir setiap
dua tahun sekali terjadi perubahan terhadap SOLAS 1974. Usulan perubahan dibahas di MSC
(Marine Safety Commitee) yang merupakan badan kelengkapan IMO.
ISI SOLAS 1974
Format SOLAS 1974 mengatur standar keselamatan pelayaran
pada tiga aspek: konstruksi kapal, peralatan, dan operasional,
yang tersebar dalam 14 bab (chapter), plus code yang menjadi
derivasinya. Isi dari SOLAS 1974 cetakan tahun 2014
(Consolidated Edition 2014), adalah sebagai berikut:

Bab I: Ketentuan Bab II-1: Konstruksi, Bab III: Alat-alat


Umum, berisi tentang berisi persyaratan keselamatan dan
peraturan-peraturan konstruksi kapal, sekat- penempatannya. Dari
survei berbagai jenis sekat kedap air, Bab ini kemudian
kapal, dan ketentuan stabilitas kapal, diberlakukan LSA Code.
pemeriksaan kapal oleh permesinan kapal dan
negara lain. kelistrikan.
Bab IV: Komunikasi
Radio (Radio
Bab II-2: Perlindungan Communications),
dari kebakaran, deteksi berisi ketentuan
kebakaran dan pembagian wilayah
pemadam kebakaran. laut, jenis dan jumlah
Berisi tentang alat komunikasi yang
ketentuan tentang harus ada di kapal
sekat kedap api, sistim serta peroperasiannya.
deteksi kebakaran, dan Derivasi dari bab ini
peralatan, jenis dan adalah GMDSS.
jumlah pemadam
kebakaran diberbagai
jenis kapal. Detail bab
ini dapat dilihat di FP
Code.
ISI SOLAS 1974

Bab VI: Pengangkutan


muatan (Carriage of Cargoes),
berisi ketentuan tentang
bagaimana menyiapkan dan
Bab V: Keselamatan Navigasi penanganan ruang muat dan
(Safety of Navigation), berisi
muatan, pengaturan muatan
ketentuan tentang peralatan
termasuk lashing. Derivasinya
navigasi yang harus ada di
adalah IG (International Grain)
kapal, termasuk Radar, AIS,
Code.
VDR dan mesin serta kemudi
kapal.
Bab VIII: Kapal nuklir
(Nuclear ships), berisi
Bab VII: Pengangkutan ketentuan yang harus dipenuhi
muatan berbahaya (Carriage of oleh kapal yang menggunakan
dangerous goods), berisi tenaga nuklir, termasuk
ketentuan tentang bagaimana bahaya-bahaya radiasi yang
menyiapkan dan menangani ditimbulkan.
muatan berbahaya yang
dimuat di kapal. Turunan dari
bab ini kita kenal dengan nama
IMDG Code.
ISI SOLAS 1974
Langkah khusus untuk
meningkatkan Langkah khusus untuk
keselamatan maritim meningkatkan
(Special measures to keamanan maritim
enhance maritime (Special measures to
safety), berisi enhance maritime
Manajemen ketentuan tentang RO security), berisi
keselamatan dalam (Recognized ketentuan bagaimana
mengoperasikan kapal Organization), yaitu meningkatkan
(Management for the badan yang ditunjuk keamanan maritim,
Safe Operation of Keselamatan untuk pemerintah sebagai oleh kapal, syahbandar
Ships), berisi ketentuan kapal berkecepatan pelaksana survey kapal dan pengelola
tentang manajemen tinggi (Safety measures atas nama pemerintah, pelabuhan. Dari Bab ini
pengoperasian kapal for high-speed craft), nomor identitas kapal kemudian diberlakukan
untuk menjamin berisi ketentuan dan Port State Control ISPS Code
keselamatan pelayaran. pengoperasian kapal (Pemeriksaan kapal
Bab ini hadir karena yang berkecepatan berbendera asing oleh
peralatan canggih tidak tinggi. Dari sini suatu negara). BAB XI-2
menjamin keselamatan kemudian diberlakukan
tanpa manajemen HSC Code.
pengoperasian yang BAB XI-1
benar. Dari Bab inilah
lahir ISM Code BAB X

BAB IX
ISI SOLAS 1974
Bab XII: Langkah keselamatan tambahan untuk kapal
pengangkut muatan curah (Additional safety measures for
bulk carriers), berisi ketentuan tambahan tentang
konstruksi untuk kapal pengangkut curah yang memiliki
panjang lebih dari 150 meter.

Bab XIII: Verifikasi kesesuaian (Verification of


compliance), berisi ketentuan tentang implementasi
SOLAS 1974 di negara-negara yang telah meratifikasi.
Penambahan Bab ini untuk mendukung pemberlakuan
Triple I Code (IMO Instrument Implementation Code).

Bab XIV: Langkah keselamatan untuk kapal yang


beroperasi di perairan kutub (Safety measures for ships
operating in polar waters), berisi ketentuan yang harus
dipenuhi oleh kapal yang berlayar di wilayah kutub dan
sekitarnya. Derivasi bab ini adalah Polar Code.

(9) Bab SOLAS | Keselamatan Kehidupan Di Laut


- Bab dari 1 - 14 - YouTube
MLC 2006

2015 2016 2017 2018 2019


Maritime Labour Convention (MLC) 2006 adalah konvensi
MLC 2006 pada mulanya hanya bersifat anjuran untuk
yang diselenggarkan oleh International Labour Organization
diterapkan oleh semua pihak yang berkaitan dengan
(ILO) pada tahun 2006 di Genewa, Swiss. MLC 2006 bertujuan
pekerjaan di dunia maritim. Namun, per 20 Agustus
untuk memastikan hak-hak para pelaut di seluruh dunia
2013, standar MLC 2006 mulai diwajibkan untuk
dilindungi dan memberikan standar pedoman bagi setiap
diterapkan meskipun sayangnya sampai saat ini
negara dan pemilik kapal untuk menyediakan lingkungan
Indonesia belum meratifikasi MLC 2006.
kerja yang nyaman bagi pelaut. Ini dilakukan karena pelaut
bekerja lintas negara sehingga perlu diatur suatu standar
bekerja yang berlaku secara internasional.
ISI MLC 2006
Ada 5 tema (klausul) yang dibahas dalam MLC 2006
yang berisi persyaratan-persyaratan yang
kesemuanya dibuat untuk melindungi hak pelaut.
Kelima klausul itu adalah:

1. Persyaratan Minimal Pelaut Yang Bekerja Di Kapal 2. Kondisi Kerja


Klausul ini berisi tentang persyaratan minimal yang Klausul ini mengatur tentang kontrak, gaji, dan
harus dipenuhi oleh seorang pelaut seperti kondisi kerja pelaut selama di kapal. Ini mencakup
persyaratan usia, persyaratan kondisi kesehatan, kontrak yang jelas, waktu istirahat, hak cuti,
persyaratan kompetensi, keahlian, dan training serta pemulangan ke negara asal, dan sebagainya
persyaratan rekrutmen dan penempatan
.

3. Akomodasi, Fasilitas Rekreasi, Makan, dan Catering


Klausul ini berisi tentang hak-hak yang berkaitan
dengan makan, akomodasi dan fasilitas yang wajib 5. Penerapan dan Pelaksanaan
diberikan kepada para pelaut. •Flag states: Flag states (Negara dimana bendera kapal beroperasi)
bertanggung jawab memastikan penerapan aturan untuk kapal yang
4. Perlindungan dan Perawatan Kesehatan, menggunakan benderanya. Setiap kapal harus dilengkapi “Certificate of
Kesejahteraan, dan Perlindungan Keamanan Sosial Maritime Compliance
• . PERAWATAN DI ATAS KAPAL •Port States: Port States (negara dimana kapal bersandar) harus
• KEWAJIBAN PEMILIK KAPAL melakukan inspeksi tergantung pada keberadaan “Certificate of Maritime
• PERLINDUNGAN KESEHATAN DAN Compliance” harus diinspeksi untuk memastikan mereka menerapkan
KESELAMATAN KERJA dan tersertifikasi MLC 2006 (juga peraturan lain yang terkait keamanan
• AKSES FASILITAS KE DARATAN sosial)
• KEAMANAN SOSIAL
sesi pemotretan

Contents Title

48.6%
Thank You
YEREMIA TOMAS JHODY
561911217235 T

Anda mungkin juga menyukai