Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH
SEMINAR EBN
SEMARANG

IMPLEMENTASI CLOSE SUCTION TERHADAP


PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA
PASIEN YANG TERPASANG ETT DI RUANG
ICU
HARVINA SINDY PRASTIWI
NIM : G3A022135

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
2023 SEMARANG
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SEMARANG
ICU (Intensive Care Unit) adalah salah satu bagian rumah sakit
dengan staf dan perlengkapan yang khusus ditujukan untuk
observasi, perawatan dan terapi pasien yang menderita penyakit
Latar akut, kronis, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam
nyawa dengan harapan masih reversible. Pasien yang mengalami
Belakang penurunan kesadaran umumnya mengalami gangguan jalan nafas,
gangguan pernafasan dan gangguan sirkulasi. Bersihan jalan
nafas tidak efektif merupakan ketidakmampuan untuk melakukan
sekresi serta penyempitan jalan nafas oleh sekret atau obstruksi
untuk mempertahankan jalan nafas (Nanda NIC & NOC, 2013).

SEMINAR EBN 02
UNIVERSITAS
Perawatan jalan nafas terdiri dari pelembapan adekuat,tindakan suctioning,
MUHAMMADIYAH
SEMARANG perubahan posisi, dan tindakan membuang sekret. Kelembapan saluran nafas
dapat dilakukan dengan menggunakan cairan humidifier, semua udara dialirkan
dari ventilator melalui air humidifier, dihangatkan dan dijenuhkan. Tindakan
ini berfungsi untuk mencegah obstruksi jalan nafas yang disebabkan oleh
sekresi kering dan perlengketan mukosa. Suction dilakukan apabila pernafasan
Latar terdengar suara ronkhi atau sekresi. Peningkatan tekanan inspirasi puncak pada
ventilator dapat mengindikasikan adanya perlengketan atau penyempitan jalan
Belakang nafas oleh sekret, juga menunjukkan kebutuhan untuk dilakukan suction.
Ada dua metode berbeda untuk suction berdasarkan jenis kateter yaitu metode
hisap terbuka dan tertutup. Metode hisap terbuka dengan melapaskan pasien
dari ventilator dan memasukkan kateter suction kedalam saluran napas buatan.
Metode hisap tertutup memerlukan sistem suction trakea yang steril dan
memungkinkan pasien untuk tetap menggunakan ventilator ketika suction.
Metode tertutup lebih disukai, karena menunjukkan bahwa metode ini
membatasi terjadinya hipoksemia yang diasosiasikan dengan penghisapan.

SEMINAR EBN 03
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SEMARANG

RESUME ASKEP

SEMINAR EBN 04
UNIVERSITAS A.Identitas pasien
MUHAMMADIYAH 1.Nama : Ny.D
SEMARANG 2.Umur : 48 tahun
3.Jenis kelamin : perempuan
4.Diagnosa medis : CA ovary
5.Tanggal masuk : 05/08/2023
6.Tanggal pengkajian : 19/08/2023

PENGKAJIAN B.Alasan masuk Rumah Sakit


Pasien mengatakan nyeri dibagian perut bagian bawah.

C. Riwayat kesehatan Sekarang


Saat ini pasien terintubasi susah dikaji, kesadaran somnolen, hemodinamik tidak stabil, pasien post OP
debulking massa, URS + systoskopi ai Ca Ovary laparatomi aff packing (11/08/2023)
Respirasi terpasang ETT Support VM mode CPAP PSV PEEP 7 Fio2 40% Ps 5
Terpasang DC, NGT, drain, WSD pasif.
Pasca aff packing intraabdomen (11/8/2023)
Pasca secondary debulking (8/8/2023)
Pasca pemasangan WSD ai efusi pleura (8/8/2023)
Pasca systoskopi (8/8/2023)

D. Riwayat Kesehatan terdahulu


Riwayat pasca subtotal histerektomi + BSO + omentektomi ai kistoma ovary (6/12/2022) 05
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SEMARANG

01. AIRWAY
PENGKAJIAN Terpasang ETT support VM mode CPAP PSV PEEP 7 Fio2 40%
Ps 5. obstruksi oleh lendir atau adanya penumpukan secret. Suara
PRIMER nafas ronkhi karena adanya secret pada jalan nafas.

02. BREATHING
Pola nafas tidak teratur, pasien terlihat sesak nafas, adanya retraksi
dinding dada. Kelemahan menelan/batuk. RR : 26x/menit. SpO2
98% on VM CPAP PSV PEEP 7 FiO2 40%. VTE : 375

CIRCULATION
03.
TD : 130/72 mmHg
HR : 90 x/menit
Nadi teraba lemah, akral dingin, sianosis, tidak ada
perdarahan SEMINAR EBN 06
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SEMARANG

PENGKAJIAN 04.
DISABILITY

PRIMER Kesadaran somnolen, GCS : E :3 V :4 M :2

EXPOSURE
05.
Suhu tubuh : 36.2

SEMINAR EBN 07
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SEMARANG

• Hemoglobin 10.2 (L)


• leukosit 18.6 (H)
PEMERIKSAAN LAB
• albumin 2.4 (L)
19/08/2023 • calcium 2.35 (H)
• ureum 90 (H)
• kreatinin 17 (H)
• magnesium 0.57 (L)
• chloride 117 (H)

SEMINAR EBN 08
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SEMARANG

PEMERIKSAAN
BGA

SEMINAR EBN 09
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SEMARANG

KLINIS : Obs dyspnea dd bronkopneumonia, pulmonary


metastasis, pasca pemasangan WSD ai efusi pleura (8/8/2023)
Pasca systoskopi (8/8/2023), post sub total histerektomi +
HASIL FOTO BSO + omentektomi ai clear cell carcinoma ovary.
THORAK Masih terpasang chest tube dari arah lateral dengan ujung
distal super posisi os costa VI posterior kanan
17/08/2023
KESAN :
·konfigurasi jantung relative sama (cor tak membesar)
·gambaran edema pulmonum disertai bronkopneumonia
dengan infiltrate rfelatif bertambah

SEMINAR EBN 10
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SEMARANG

THERAPY

SEMINAR EBN 11
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SEMARANG DS:
-
DO:
-Pasien tampak sesak nafas

ANALISA -Terdapat suara ronkhi


-Terdapat secret di rongga mulut dan selang ETT
DATA -Karakteristik secret :
·Warna : putih kekuningan
·Konsistensi kental
·Volume +- 10 ml tiap 1x suction
RR : 26x/menit
-terpasang ETT Support VM mode CPAP PSV PEEP 7 Fio2 40%
Ps 5 SpO2 : 98%

DIAGNOSA : BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF


BD HIPEREKRESI JALAN NAFAS
SEMINAR EBN 12
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Manajemen jalan nafas (I. 01011)
SEMARANG
Observasi :
- Monitor pola nafas
-Monitor bunyi nafas tambahan

INTERVENSI -Monitor sputum


Terapeutik
-Pertahankan kepatenan jalan nafas
-Posisikan semi fowler atau fowler
-Berikan minum hangat
-Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
-Berikan oksigenasi jika perlu
Edukasi
-Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
SEMINAR EBN 13
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH 19/08/2023
SEMARANG 08.30
-Memonitor pola nafas
-Memonitor sputum
-Mempertahankan kepatenan jalan nafas
Melakukan penghisapan lendir (suction)
IMPLEMENTAS
I RESPON (S,O)
-Pasien tampak sesak nafas
-Terdengar ronkhi
-RR : 26x/menit
-Sputum dikeluarkan melalui kanul suction
-Karakteristik :
Warna putih kekuningan
Konsistensi kental
Volume 9 ml
-SpO2 100% on VM CPAP PSV PEEP 7 FiO2 40% 14
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH 21/08/2023
SEMARANG 10.30

S:-
O:

EVALUASI -TD : 131/81 (78) mmHg


-HR : 93 x/menit
-RR : 24 x/menit
-Pasien masih sesak nafas
-Ronkhi berkurang
-Tampak terasang NRM 8lpm
-Sputum sudah berkurang
-Karakteristik sputum :
Warna putih kekuningan
Konsistensi kental
Volume +-7 ml
A : masalah bersihan jalan nafas teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi SEMINAR EBN 15
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SEMARANG

KESIMPULAN
Dari implementasi yang dilakukan yaitu dengan melakukan
close suction (suction tertutup) dapat berpengaruh terhadap
saturasi oksigen. Dari data yang dihasilkan close suction
terbukti dapat meningkatkan saturasi oksigen pada pasien
yang terpasang ETT.

SEMINAR EBN 16
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai