Anda di halaman 1dari 7

PEMBERONTAKAN PRRI PERSEMESTA.

MENJELASKAN TENTANG 1. LATAR


BELAKANG PEMBERONTAKAN 2.TUJUAN
PEMBERONTAKAN 3.AKSI GERAKAN
PEMBERONTAKAN 4. AKHIR DARI
PEMBERONTAKAN
PRRI (Pemerintah Revolusioner
Republik Indonesia)
• Pemberontakan PRRI PERMESTA adalah
sebuah peristiwa sejarah berupa gerakan
revolusi dari golongan oposisi terhadap
pemerintahan Indonesia pasca kemerdekaan.
Kondisi pemerintahan Indonesia yang belum
stabil dan belum meratanya kesejahteraan
serta pembangunan membuat situasi sangat
sulit. Pemberontakan ini terjadi setelah
Belanda mengakui kedaulatan NKRI pada
tahun 1955
LATAR BELAKANG
PEMBERONTAKAN
• Gerakan yang disebut juga PERMESTA (Perjuangan Rakyat Semesta)
berawal dari kekecewaan angkatan militer daerah terhadap pusat
khususnya di wilayah Sumatera dan Sulawesi. Bentrokan PRRI PERMESTA
awalnya sebatas kekecewaan atas minimnya kesejahteraan dan ketidak
adilan yang di rasakan warga sipil dan militer di daerah tersebut.
• Situasi yang sudah memanas sejak terjadi pengurangan devisi pada Brigade
di angkatan darat yang menyisakan resimen infanteri. Para perwira dan
tokoh militer merasa terhina akan hal tersebut setelah berjuang
mempertaruhkan jiwa raga untuk membela Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
• Ketidak puasan tersebut terjadi di sejumlah wilayah Sumatera dan Sulawesi
serta di perparah dengan tingkat kesejahteraan prajurit dan masyarakat
yang sangat rendah kala itu. Hal ini menjadi pemicu kemunculan dewan
perjuangan daerah pada Desember 1956 hingga Februari 1957
TUJUAN
PEMBERONTAKAN
• Tujuan pemberontakan PRRI PERSEMESTA
adalah untuk menuntut pembubaran kabinet
di Djuanda dengan pembentukan
pemerintahan sementara yang di pimpin oleh
Mohammad Hatta dan Sultan
Hamengkubuwono IX hingga pemilihan umum
selanjutnya dan juga menuntut Soekarno
untuk kembali ke posisi konstitusional nya.
AKSI GERAKAN
PEMBERONTAKAN
• Puncak pemberontakan PRRI dan PERSEMESTA terjadi
pada tanggal 10 Februari 1958, ketua dewan banteng
mengeluarkan ultimatum kepada pemerintahan pusat. Isi
ultimatum tersebut adalah menyatakan bahwa kabinet
Djuanda harus mengundurkan diri dalam waktu 5×24
Jam (5 Hari)
• Setelah menerima ultimatum tersebut, pemerintahan
pusat bertindak tegas dengan cara memberhentikan
letkol Achmad Husein secara tidak hormat.
• Namun pemerintah menolak ultimatum tersebut pada 15
Februari 1958. Kemudian Letkol Achmad Husein
mendirikan PRRI dan diikuti oleh pengumuman
PERSEMESTA pada 17 Februari 1958 di Sulawesi.
• Pemerintah melancarkan operasi militer gabungan yang
bernama Operasi Gabungan dibawah komando Letnan
Kolonel Rukminto Hendradiningrat. Oleh sebab itu
Achmad Husein dan beberapa tokoh lainnya menyerah.
AKHIR DARI PEMBERONTAKAN
• Dengan berakhir nya pemberontakan ini, pemerintahan
pusat kemudian membentuk operasi penumpasan
dengan anggota yang merupakan gabungan dari
Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan
Angkatan Perang.
• Mereka melakukan berbagai tindakan guna
memberantas gerakan PRRI. Menjadikan ribuan orang
ditangkap paksa akibat diduga menjadi simpatisan
PRRI/PERMESTA
• Hal ini menyebabkan banyak dampak negatif,
setidaknya terdapat 22.124 jiwa, 4.360 luka-luka dan
8.072 orang menjadi tawanan. Kondisi ekonomi juga
terganggu dan munculnya inflansi deflasi. Terjadi
perpecahan antar hubungan persaudaraan, serta
kurangnya bahan makanan.
• Hingga pada akhir nya di tahun 1961 Presiden Soekarno
memberikan kesempatan kepada anggota
pemberontakan PRRI PERMESTA untuk berdamai dan
KELOMPOK 7
*Nabilla Aulia
*Ayatul Husna
*Fidhan Rezabillah
*Muhammad Sukri M. Dg. Badjo

Anda mungkin juga menyukai