LINGKUNGAN”
Dini Nur Fadillah
(D131221064)
PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan menanyakan riwayat gejala penyakit,
melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang terkait penyakit
Salmonellosis. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan
laboratorium darah, urine, dan pemeriksaan tinja. Pemeriksaan penunjang lainnya dapat
dilakukan pemeriksaan serologis, yaitu pemeriksaan antigen dalam darah terhadap
kuman Salmonella.
”SALMONELLLOSIS”
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan menanyakan riwayat gejala penyakit,
melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang terkait penyakit
Salmonellosis. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan
laboratorium darah, urine, dan pemeriksaan tinja. Pemeriksaan penunjang lainnya dapat
dilakukan pemeriksaan serologis, yaitu pemeriksaan antigen dalam darah terhadap
kuman Salmonella.
Rantai penyebaran penyakit Salmonella, yang seringkali terkait
dengan makanan yang terkontaminasi, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Sumber Utama: Salmonella adalah jenis bakteri yang umumnya ditemukan di hewan,
terutama unggas, hewan ternak, dan reptil seperti kura-kura dan ular. Kontaminasi makanan
atau air oleh bakteri Salmonella adalah sumber utama infeksi pada manusia.
3. Penetrasi ke dalam Tubuh: Setelah tertelan, Salmonella dapat melewati sistem pencernaan
dan mencapai usus manusia.
4. Infeksi di Usus: Di usus manusia, bakteri Salmonella dapat berkembang biak dan
menyebabkan infeksi usus. Ini bisa menyebabkan gejala seperti diare, mual, muntah, demam,
dan sakit perut.
5. Penyebaran ke Bagian Lain: Dalam beberapa kasus, Salmonella dapat menyebar melalui aliran darah
(bakteremia) dan menginfeksi bagian-bagian lain dari tubuh, seperti sendi, jantung, atau sistem saraf.
6. Gejala dan Pengobatan: Gejala penyakit Salmonella bervariasi dari ringan hingga parah. Pengobatan
biasanya melibatkan hidrasi yang cukup dan istirahat, tetapi dalam kasus yang lebih serius, mungkin
diperlukan antibiotik.
7. Pencegahan: Pencegahan infeksi Salmonella melibatkan praktik higiene yang baik, termasuk mencuci
tangan dengan sabun dan air, memasak makanan dengan benar, dan menghindari konsumsi makanan yang
sudah kadaluwarsa atau terkontaminasi.
Penting untuk diingat bahwa mencegah infeksi Salmonella adalah langkah terbaik untuk melindungi
kesehatan Anda. Selalu cuci tangan dengan baik sebelum menyiapkan atau mengonsumsi makanan, dan
pastikan makanan dimasak dengan benar serta menjaga kebersihan dapur dengan baik. Selain itu, pastikan
untuk menyimpan makanan dalam suhu yang aman dan hindari mengonsumsi produk susu yang tidak
dipasteurisasi dengan baik.
PENYAKIT BAWAAN UDARA
2 (AIR-BORNE DISEASES)
“VIRUS INFLUENZA”
Influenza, atau lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerangyannggas dan
mamalia. Gejala paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri
otot, nyeri kepala berat, batuk, kelelahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.
Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan
aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan
tinja burung atau ingus. Bisa pula menular melalui kontak dengan permukaan yang telah
terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian
besar infeksi.
Influenza, atau lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerangyannggas dan
mamalia. Gejala paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri
otot, nyeri kepala berat, batuk, kelelahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.
Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan
aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan
tinja burung atau ingus. Bisa pula menular melalui kontak dengan permukaan yang telah
terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian
besar infeksi.
6. Penularan ke Orang Lain: Orang yang terinfeksi influenza dapat menularkan virus ini
kepada orang lain melalui kontak langsung atau melalui benda-benda yang
terkontaminasi dengan virus, seperti tangan yang disentuh oleh seseorang yang
terinfeksi.
7. Siklus Penularan: Proses ini terus berlanjut, menciptakan siklus penularan yang
memungkinkan virus influenza menyebar dengan cepat dari satu individu ke individu
lainnya, terutama selama musim flu atau wabah.
Penting untuk menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang yang
sakit, dan melakukan vaksinasi influenza untuk membantu mencegah penyebaran
penyakit ini. karena virus influenza berevolusi dengan cepat, dan galur baru akan segera
benggantikan galur yang lama. Obat-obatan antivirus dapat dipergunakan untuk
mengobati influenza, neuraminidase inhibitor (seperti Tamiflu atau Relenza) yang
terutama efektif.
3
PENYAKIT BAWAAN TANAH
(SOIL-BORNE DISEASES)
“PENYAKIT TETANUS”
Tetanus adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani.
Infeksi dari bakteri ini berpotensi menyebabkan kerusakan pada sistem saraf. Bakteri C.
tetani menginfeksi seseorang melalui luka terbuka. Jadi, ketika seseorang terkena paku
berkarat, bukan paku berkarat yang menyebabkan terjadinya tetanus. Melainkan, luka terbuka
akibat tusukan atau sayatan tersebut yang menjadi jalan bagi bakteri C. tetani untuk menginfeksi
sistem saraf.
1. Masuknya Bakteri: Bakteri C. tetani biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka
terbuka atau kulit yang rusak, terutama jika terkena benda tajam, kotoran, atau tanah yang
mengandung spora bakteri ini.
2. Perkembangan dalam Luka: Setelah masuk, bakteri C. tetani mulai berkembang biak di dalam
luka. Di sini, mereka menghasilkan toksin yang disebut tetanospasmin.
3. Penyebaran Toksin: Toksin tetanospasmin ini menyebar melalui sistem saraf tepi, yaitu saraf-
saraf yang mengendalikan otot-otot kita. Toksin ini terus menyebar melalui saraf-saraf ke sistem
saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
4. Gangguan Saraf: Setelah mencapai sistem saraf pusat, tetanospasmin mengganggu pengiriman
sinyal saraf normal. Ini mengakibatkan kontraksi otot yang tidak terkendali, kaku, dan kram yang
merupakan ciri khas penyakit tetanus.
5. Gejala: Gejala tetanus meliputi kekakuan otot yang meningkat, kram yang menyakitkan,
kesulitan menelan, kejang, dan bahkan gangguan pernapasan yang dapat menjadi fatal.
1. Rantai ini menunjukkan bagaimana bakteri C. tetani dan toksinnya menyebar melalui tubuh
manusia dan menyebabkan gejala penyakit tetanus yang serius. Pencegahan melalui
vaksinasi adalah kunci untuk menghindari penyakit ini. Sementara itu, beberapa upaya
penanganan luka yang harus dilakukan sebagai cara mencegah tetanus adalah sebagai
berikut:
2. Segera bersihkan luka dengan air mengalir.
3. Gunakan krim antibiotik.
4. Menutup luka dengan perban.
5. Rutin mengganti perban setiap hari.
Selain melakukan pencegahan tetanus dengan beberapa perawatan di atas, yang penting adalah
melakukan vaksinasi tetanus. Vaksinasi Dipteri & Tetanus Dewasa
PENYAKIT BAWAAN
VECTORE (VECTORE-BORNE
4 DISEASES)
“DEMAM BERDARAH (DBD)”
Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk yang terjadi di daerah tropis
dan subtropis di dunia. Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu. Sementara
itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah
secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian. Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40
derajat Celsius. Selain itu, beberapa gejala lainnya, antara lain:
• Sakit kepala.
• Nyeri otot, tulang atau sendi.
• Mual dan muntah.
• Sakit di belakang mata
• Kelenjar bengkak.
• Ruam.
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
“DEMAM BERDARAH (DBD)”
Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk yang terjadi di daerah tropis
dan subtropis di dunia. Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu. Sementara
itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah
secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian. Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40
derajat Celsius. Selain itu, beberapa gejala lainnya, antara lain:
• Sakit kepala.
• Nyeri otot, tulang atau sendi.
• Mual dan muntah.
• Sakit di belakang mata
• Kelenjar bengkak.
• Ruam.
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
RANTAI PENYEBARAN DEMAM BERDARAH
(DBD)
1. Gigitan Nyamuk: Nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue menggigit seseorang. Saat nyamuk
menggigit, virus dengue masuk ke dalam aliran darah manusia melalui air liur nyamuk yang
mengandung virus.
2. Periode Inkubasi: Setelah terinfeksi, virus dengue memasuki aliran darah manusia dan memiliki
periode inkubasi selama 4-10 hari. Selama periode ini, seseorang mungkin tidak merasakan gejala apa
pun.
3. Replikasi Virus: Virus dengue mulai menggandakan diri dalam sel-sel manusia, terutama dalam sel
darah putih (leukosit) dan sel endotel (sel yang melapisi dinding pembuluh darah).”
4. Proliferasi Virus: Selama periode ini, virus dengue menyebar melalui darah ke berbagai organ dan
jaringan dalam tubuh, termasuk hati, limpa, dan sumsum tulang. Ini dapat menyebabkan kerusakan sel
dan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk merespons.
5. Manifestasi Klinis: Setelah beberapa hari, gejala demam berdarah biasanya muncul, termasuk demam
tinggi, nyeri otot dan sendi, ruam, pendarahan ringan, dan penurunan jumlah trombosit dalam darah.
Gejala ini dapat berkembang menjadi dengue berat atau syok dengue, yang merupakan kondisi medis
serius.
6. Transmisi melalui Nyamuk: Jika seseorang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk Aedes lain, nyamuk
ini dapat menjadi pembawa virus dengue. Dengan demikian, nyamuk ini dapat menularkan virus kepada
orang lain saat menggigit mereka. Itulah secara umum bagaimana penyakit demam berdarah menyebar
dalam tubuh manusia dan dapat ditularkan melalui nyamuk.
Penting untuk menghindari gigitan nyamuk, mengawasi gejala-gejala demam berdarah, dan mencari
perawatan medis jika terjadi gejala yang mencurigakan. Selain itu, upaya pengendalian vektor nyamuk
seperti penggunaan kelambu, penghapusan tempat berkembang biak nyamuk, dan penggunaan repelen
nyamuk juga penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Gunakan AC atau kelambu pada
ventilasi dan tempat tidur. Kenakan pakaian pelindung saat kamu pergi ke daerah yang banyak nyamuk,
kenakan baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu. Gunakan obat nyamuk seperti
permetrin karena dapat dipakai pada pakaian, sepatu, perlengkapan berkemah, dan kelambu. Kamu juga
dapat membeli pakaian yang terbuat dengan permetrin yang sudah ada di dalamnya. Untuk kulit,
gunakan repellent yang mengandung setidaknya 10 persen konsentrasi DEET. Mengurangi habitat
nyamuk dengan menutup genangan air.
TERIMA KASIH!