Anda di halaman 1dari 19

PENYELESAIAN SENGKETA

LINGKUNGAN LAHAN BASAH

OLEH
A H M A D S YA U F I
SENGKETA
• Sengketa merupakan sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat, pertengkaran,
pembantahan, pertikaian, perselisihan, perkara (Departemen Pendidikan Nasional,
2015:1272).
• Sengketa atau konflik merupakan bentuk aktualisasi atas perbedaan kepentingan
diantara kedua belah pihak atau lebih (Sutiyoso, 2006).
• Sengketa: suatu situasi dimana kedua belah pihak atau lebih dihadapkan pada
perbedaan kepentingan, tidak akan berkembang menjadi suatu sengketa apabila pihak
yang merasa dirugikan hanya memendam perasaan tidak puas atau keprihatinannya.
Sebuah situasi berubah atau berkembang menjadi sebuah sengketa apabila pihak yang
merasa dirugikan menyatakan rasa tidak puas atau keprihatinannya, secara langsung
maupun tidak langsung kepada pihak penyebab kerugian atau pihak lain (Usman, 2002).
SENGKETA
• Sengketa adalah perselisihan yang terjadi antara pihak-pihak dalam perjanjian karena adanya
wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam perjanjian. (Nurnaningsih Amriani
(2012: 13))
• Konflik/Sengketa merupakan situasi dan kondisi di mana orang-orang saling mengalami
perselisihan yang bersifat faktual maupun perselisihan-perselisihan yang ada pada persepsi
mereka saja. (Takdir Rahmadi (2011: 1))

Sengketa/konflik ialah suatu perselisihan yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang saling
mempertahankan persepsinya masing-masing, di mana perselisihan tersebut dapat terjadi
karena adanya suatu tindakan wanprestasi dari pihak-pihak atau salah satu pihak dalam
perjanjian, kecurangan, ketidakadilan, kesewenang-wenangan, dll.
PEMICU SENGKETA / KONFLIK
• Kesalahpahaman;
• perbedaan penafsiran;
• ketidakjelasan pengaturan;
• ketidakpuasan;
• ketersinggungan;
• kecurigaan;
• tindakan yang tidak patut,
• curang atau tidak jujur;
• kesewenang-wenangan atau ketidakadilan;
• terjadinya keadaan-keadaan yang tidak terduga.
SENGKETA
KONFLIK SENGKETA

• Nader dan Todd membedakan pengertian conflict (perselisihan) dan dispute (sengketa).
• Nader dan Todd : konflik adalah perselisihan yang hanya melibatkan dua pihak (diadik), sedangkan sengketa
merupakan perselisihan antar dua pihak atau lebih yang bersifat terbuka dan penyelesaiannya melibatkan pihak ketiga.
Proses Sengketa / Konflik :
1. preconflict stage
2. conflict stage
3. dispute stage
Sengketa adalah suatu situasi dimana ada pihak yang merasa dirugikan oleh pihak lain, yang kemudian pihak tersebut
menyampaikan ketidakpuasan ini kepada pihak kedua. Jika situasi menunjukkan perbedaan pendapat, maka terjadi lah
apa yang dinamakan dengan sengketa.
JENIS SENGKETA LINGKUNGAN LAHAN BASAH

• Sengketa Perdata adalah sengketa mengenai perselisihan hubungan antara perseorangan (subjek
hukum) yang satu dengan perseorangan (subjek hukum) yang lain mengenai hak dan
kewajiban/perintah dan larangan dalam lapangan keperdataan (mis perselisihan tentang perjanjian
jual beli, sewa, pembagian harta bersama, dsb).
• Sengketa Tanah adalah perselisihan pertanahan antara orang perseorangan, badan hukum, atau
lembaga yang tidak berdampak luas secara sosio-politis. (Peraturan Kepala Badan Pertanahan
Nasional Indonesia No. 3 Tahun 2011).
• Konflik Tanah adalah perselisihan pertanahan antara orang perseorangan, kelompok, golongan,
organisasi, badan hukum, atau lembaga yang mempunyai kecenderungan atau sudah berdampak luas
secara sosio-politis.
• Perkara pidana timbul karena terjadi pelanggaran terhadap perbuatan pidana yang telah ditetapkan
dalam hukum pidana.
JENIS SENGKETA LINGKUNGAN LAHAN BASAH

• Sengketa Lingkungan Hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang
ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup (Pasal 1 angka 25 UU No. 32/2009 ttg PPLH)

• Sengketa lingkungan (environmental disputes) merupakan “species” dari “genus” sengketa


yang bermuatan konflik atau kontroversi di bidang lingkungan yang secara leksikal diartikan:
“Dispute. A conflict or controversy; a confllct of claims or rights; an assertion of a rlght, claim, or
demand on oneside, met by contrary claims or allegations on the other” (Perselisihan. Sebuah
konflik atau kontroversi; konflik klaim atau hak; pernyataan hak, klaim, atau tuntutan di satu
sisi, dipenuhi oleh klaim atau tuduhan yang bertentangan di sisi lain) (Black Law Dictionary)
JENIS SENGKETA LINGKUNGAN LAHAN BASAH

• Dalam suatu sengketa, termasuk sengketa lingkungan, tidak hanya berdurasi


perselisihan para pihak ansich, tetapi perselisihan juga diiringi adanya tuntutan (claim).

• Tuntutan adalah atribut primer dari eksistensi suatu sengketa (konflik). Dengan
demikian, rumusan Pasal 1 angka 25 UUPPLH yang hanya mengartikan sengketa
lingkungan sekedar “perselisihan antara dua pihak atau lebih…” tanpa mencantumkan
“claim” adalah kurang lengkap dan tidak merepresentasikan secara utuh keberadaan
suatu sengketa.
SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP
• Sebagai kenyataan yang
senantiasa terjadi dan
menggejala, sengketa lingkungan
Siapakah sesungguhnya para pihak yang membutuhkan penyelesaian
yuridis untuk melindungi
berkonflik dalam sengketa lingkungan? Atau,
kepentingan korban pencemaran-
siapakah subyek sengketa lingkungan itu dan perusakan lingkungan sekaligus
apa pula yang disengketakan (objek sengketa menyelamatkan lingkungan
lingkungan)? melalui pendekatan hukum.

• Konsekuensi suatu negara hukum


• Tidak satu Pasal pun dalam UUPPLH adalah menempatkan hukum di
yang memberikan jawaban otentik- atas segala kehidupan bernegara
stipulatif atas pertanyaan tersebut. Namun, dan bermasyarakat. Negara dan
masyarakat diatur dan diperintah
melalui metode penafsiran interpretatie
oleh hukum, bukan diperintah
dapat di tentukan subyek sengketa oleh manusia. Hukum berada di
lingkungan, yakni: para pihak yang atas segala-segalanya, kekuasaan
berselisih. dan penguasa tunduk kepada
• Namun, bukan berarti UUPPLH harus hukum.
mengesampingkan sengketa lingkungan
tanpa penyelesaian.
TEORI PENYEBAB SENGKETA / KONFLIK

Teori hubungan masyarakat, menitikberatkan adanya


ketidakpercayaan dan rivalisasi kelompok dalam masyarakat.
Para penganut teori ini memberikan solusi-solusi terhadap
TEORI konflik-konflik yang timbul dengan cara peningkatan
HUBUNGAN komunikasi dan saling pengertian antara kelompok-kelompok
MASYARAKAT yang mengalami konflik, serta pengembangan toleransi agar
masyarakat lebih bisa saling menerima keberagaman dalam
masyarakat
TEORI PENYEBAB SENGKETA / KONFLIK

Teori negosiasi prinsip menjelaskan bahwa konflik terjadi


karena adanya perbedaan-perbedaan diantara para pihak. Para
penganut teori ini berpendapat bahwa agar sebuah konflik dapat
TEORI NEGOSIASI
diselesaikan, maka pelaku harus mampu memisahkan perasaan
PRINSIP
pribadinya dengan masalah-masalah dan mampu melakukan
negosiasi berdasarkan kepentingan dan bukan pada posisi yang
sudah tetap
TEORI PENYEBAB SENGKETA / KONFLIK

Teori ini menjelaskan bahwa konflik terjadi karena sekelompok


orang merasa identitasnya terancam oleh pihak lain. Penganut
teori identitas mengusulkan penyelesaian konflik karena
identitas yang terancam dilakukan melalui fasilitasi lokakarya
dan dialog antara wakil-wakil kelompok yang mengalami
TEORI IDENTITAS konflik dengan tujuan mengidentifikasikan ancaman-ancaman
dan kekhawatiran yang mereka rasakan serta membangun
empati dan rekonsiliasi. Tujuan akhirnya adalah pencapaian
kesepakatan bersama yang mengakui identitas pokok semua
pihak
TEORI PENYEBAB SENGKETA / KONFLIK

Teori kesalahpahaman antar budaya menjelaskan bahwa konflik


terjadi karena ketidakcocokan dalam berkomunikasi diantara
TEORI orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Untuk itu,
KESALAHPAHAMA diperlukan dialog antara orang-orang yang mengalami konflik
N ANTAR BUDAYA guna mengenal dan memahami budaya masyarakat lainnya,
mengurangi stereotipe yang mereka miliki terhadap pihak lain
TEORI PENYEBAB SENGKETA / KONFLIK

Teori ini menjelaskan bahwa konflik dapat terjadi karena adanya


masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan serta
kesenjangan yang terwujud dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat baik sosial, ekonomi maupun politik. Penganut teori ini
TEORI berpendapat bahwa penyelesaian konflik dapat dilakukan melalui
TRANSFORMASI beberapa upaya seperti perubahan struktur dan kerangka kerja yang
menyebabkan ketidaksetaraan, peningkatan hubungan, dan sikap
jangka panjang para pihak yang mengalami konflik, serta
pengembangan proses-proses dan sistem untuk mewujudkan
pemberdayaan, keadilan, rekonsiliasi dan pengakuan keberadaan
masing-masing
TEORI PENYEBAB SENGKETA / KONFLIK

Teori ini mengungkapkan bahwa konflik dapat terjadi karena


kebutuhan atau kepentingan manusia tidak dapat terpenuhi/
terhalangi atau merasa dihalangi oleh orang/ pihak lain.
Kebutuhan dan kepentingan manusia dapat dibedakan menjadi tiga
TEORI KEBUTUHAN / jenis yaitu substantif, prosedural, dan psikologis. Kepentingan
KEPENTINGAN substantif (substantive) berkaitan dengan kebutuhan manusia yang
MANUSIA yang berhubungan dengan kebendaan seperti uang, sandang, pangan,
papan/rumah, dan kekayaan. Kepentingan prosedural (procedural)
berkaitan dengan tata dalam pergaulan masyarakat, sedangkan
kepentingan psikologis (psychological) berhubungan dengan non-
materiil atau bukan kebendaan seperti penghargaan dan empati
TUGAS

• ANALISA SATU KASUS SENGKETA/KONFLIK LINGKUNGAN LAHAN


BASAH DENGAN MENGGUNAKAN/MEMILIH SALAH SATU TEORI
PENYEBAB SENGKETA/KONFLIK
• BAGAIMANA SOLUSI PENYELESAIANNYA?
TEORI PENYELESAIAN SENGKETA

• Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, teori yang
dikemukakan oleh para ahli sering dijadikan acuan dalam memecahkan masalah yang
hidup dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat.

• Teori penyelesaian sengketa merupakan teori yang mengkaji dan menganalisis tentang
kategori atau penggolongan sengketa atau pertentangan yang timbul dalam masyarakat,
faktor penyebab terjadinya sengketa dan cara-cara atau strategi yang digunakan untuk
mengakhiri sengketa tersebut
TEORI KONFILK (DEAN G PRUITT &
JEFFREY Z. RUBIN)
Menurut Dean G Pruit & Jeffrey Z. Rubin penyelesaian sengketa ada 5 (lima) bentuk,
yaitu: (Pruitt. Dean G & Z. Rubin, 2004).
1. Contending (bertanding)
2. Yielding (mengalah)
3. Problem solving (pemecahan masalah)
4. With drawing (menarik diri)
5. In action (diam)
TEORI KONFLIK (DEAN G PRUITT &
JEFFREY Z. RUBIN)

Teori Konflik

Teori Fungsionalisme Teori Pendekatan


Struktural Konflik

Anda mungkin juga menyukai