Anda di halaman 1dari 21

Aekram

Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
Bab 2

Etika Bisnis dan


Tanggung Jawab Sosial

Oleh: Aekram Faisal

Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
Kepedulian Terhadap
Masalah Etika dan Sosial
 Etika Bisnis—standar perilaku dan nilai-nilai
moral yang mengatur tindakan dan pengambilan
keputusan di tempat kerja.
 Suatu organisasi yang ingin terus berkembang
dalam jangka panjang tidak akan dapat mewujud-
kannya tanpa mempertimbangkan etika bisnis

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. 2-3
Kepedulian Terhadap
Masalah Etika dan Sosial
 Bisnis memiliki tanggung jawab kepada :
• Pelanggan
• Karyawan
• Investor
• Masyarakat

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. 2-4
Lingkungan Etika yang Baru
 Persyaratan minimum program kepatuhan etika
• Standar dan prosedur seperti kode etik, mampu mendeteksi dan mencegah terjadinya
penyelewengan
• Adanya personel tingkat tinggi yang bertanggung jawab atas program kepatuhan etika
• Tidak ada wewenang dikresioner (kebijaksanaan) subtansial yang diberikan kepada
individu-individu yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyelewengan
• Komunikasi persyaratan kode etik secara efektif melali program-program pelatihan
etika
• Penciptaan sistem untuk memonitor, mengaudit dan melaporkan penyelewengan
• Penerapan kode etik dan hukman yang konsisten
• Perbaikan program kepatuhan etika secara terus-menerus

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. 2-5
 Tahap-tahap pengembangan Moral dan etika (Lawrence Kohlberg)

 Tahap –tahapTahap 1 : Prakonvensional


pengembangan moral dan etika
Individu utamanya akan mendahulukan kepentingan pribadinya.
Aturan-aturan diikuti hanya karena takut hukuman atau berharap
mendapatkan imbalan.

Tahap 2 : Konvensional
Individu mempertimbangkan kepentingan dan ekspektasi orang lain dalam
mengambil keputusan. Aturan-aturan diikuti karena ia merupakan salah
satu bagian dari anggota kelompok.

Tahap 3 : Pascakonvesional
Individu mengikuti prinsip pribadinya dalam menjawab dilema etika.
Ia akan mempertimbangkan kepentingan pribadi, kelompok dan
masyarakat

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. 2-6
Lingkungan Etika yang Baru
 Tantangan-tantangan umum etika bisnis

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-7
Lingkungan Etika yang Baru
 Tantangan-tantangan umum etika bisnis
• Konflik Kepentingan—situasi dimana keputusan
yang diambil terpengaruh oleh kepentingan /
keuntungan pribadi (kasus suap pada beberapa
skandal kredit macet).

• Kejujuran & Integritas—mengemukakan fakta


yang sebenarnya dan menjunjung tinggi prinsip-
prinsip etika di dalam semua keputusan bisnis.

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-8
• Loyalitas vs. Kebenaran—pelaku bisnis mengharap-
kan para karyawannya untuk loyal sekaligus “benar”.

• Pemberian Informasi (Whistleblowing)—


pengungkapan karyawan kepada publik, pemerintah
maupun media atas praktek-praktek yang sifatnya
melanggar etika, ilegal, atau amoral didalam
perusahaan / organisasinya.

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-9
Lingkungan Etika yang Baru
 Struktur lingkungan etis

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-10
Lingkungan Etika yang Baru
 Struktur lingkungan yang etis
• Kesadaran Etis (Ethical Awareness)
 Kesadaran etika merupakan dasar untuk membentuk
perilaku etis dalam suatu organisasi, membantu
karyawan mengidentifikasi masalah etika dan
memberikan panduan tentang bagaimana untuk
merespon harapan perusahaan
 Kode tingkah laku (Code of Conduct)—pernyataan
resmi yang menjelaskan apa yang diharapkan dan
diminta oleh perusahaan terhadap para karyawannya
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan etika

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-11
• Pertimbangan Etis (Ethical Reasoning)
 Kode tingkah laku tidak dapat cukup memberikan perincian solusi
untuk setiap situasi etika. Jadi perusahaan memberikan pelatihan
dalam penalaran etis.
• Tindakan Etis (Ethical Action)
 Membantu karyawan untuk memahami dan memikirkan
pemecahan masalah etika dan mengubahnya menjadi tindakan etis.
• Kepemimpinan Etis (Ethical Leadership)
 Eksekutif harus menunjukkan perilaku etis dalam tindakan mereka
agar dapat dijadikan teladan oleh karywannya.

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-12
Bertindak Secara Bertanggung Jawab

 Tanggung Jawab Sosial (social Responsibility)—dukungan


manajemen terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan
laba, kepuasan pelanggan dan kesejahteraan sosial dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan
• Audit sosial—prosedur formal yang menjelaskan dan
mengevaluasi seluruh aktifitas perusahaan berkaitan
dengan isu-isu sosial seperti konservasi, praktek
ketenagakerjaan, perlindungan lingkungan, dan filantropi /
kedermawanan.

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. 2-13
Bertindak Secara Bertanggung Jawab
 Tanggung jawab bisnis

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-14
Bertindak Secara Bertanggung Jawab
 Tanggung jawab bisnis
1. Tanggung Jawab kepada Masyarakat Umum

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-15
Bertindak Secara Bertanggung Jawab
 Tanggung jawab bisnis
2. Tanggung Jawab kepada Konsumen
• Konsumerisme—permintaan publik bahwa sebuah
bisnis mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan
konsumennya dalam pengambilan keputusan
• Hak-hak konsumen
yang diusulkan oleh
Presiden Kennedy

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-16
Hak-Hak Konsumen
•Hak untuk mendapatkan keamanan—konsumen harus
merasa yakin bahwa barang dan jasa yg mereka beli tidak akan
melukai dalam penggunaan yang wajar.
•Hak mendapatkan informasi—konsumen harus punya akses
informasi produk yang memadai agar bisa membuat keputusan
membeli yang bisa dipertanggung jawabkan.
•Hak untuk memilih—konsumen punya hak untuk memilih
barang dan jasa yang benar-benar diinginkan dan
dibutuhkannya
•Hak untuk didengar—konsumen harus dapat
mengekspresikan keluhan secara sah ke pihak yang
berkepentingan.

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-17
Label petunjuk yang konyol

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-18
Bertindak Secara Bertanggung Jawab
 Tanggung jawab bisnis
3. Tanggung Jawab kepada Karyawan
• Keselamatan Kerja
• Masalah Kualitas Kehidupan
• Memastikan adanya kesetaraan kesempatan kerja
• Diskriminasi usia
• Pelecehan seksual dan Seksisme yaitu tindakan-tindakan
tidak pantas yang bersifaat seksual didalam lingkungan
kerja

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-19
Tingkat cedera dan penyakit di tempat kerja

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. 2-20
Bertindak Secara Bertanggung Jawab
 Tanggung jawab bisnis
4. Tanggung Jawab kepada Investor dan
Komunitas Keuangan
• Tujuan mendasar dari setiap bisnis adalah untuk
membuat keuntungan.
• Investor dan komunitas keuangan menuntut bisnis
agar berperilaku secara etis maupun secara legal
dalam mengelola transaksi keuangan mereka.

Aekram
Aekram Faisal
Faisal
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
2-21

Anda mungkin juga menyukai