Anda di halaman 1dari 15

BAHASA

HUKUM
INDONESIA

BAHASA INDONESIA
PENDAHULUAN

– BAHASA INDONESIA
– BAHASA HUKUM INDONESIA
– KEGUNAAN MEMPELAJARI BAHASA HUKUM
– MAKSUD DAN TUJUAN
BAHASA INDONESIA

– Bahasa Indonesia merupakan bahasa pergaulan sehari-


hari di dalam masyarakat.
– Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa ilmu
pengetahuan.
– Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang
dipakai dalam pemerintahan.
Bahasa Indonesia terbuka terhadap istilah-
istilah asing dan tidak saja untuk digunakan
dalam berkomunikasi, tetapi juga untuk
memahami ilmu pengetahuan menurut
kekhususannya masing-masing, baik dalam
ilmu pengetahuan sosial maupun ilmu
pengetahuan alam.
Contohnya adalah Bahasa Hukum Indonesia
yang mempunyai karakter sendiri.
BAHASA HUKUM INDONESIA

– Apa yang dimaksud dengan Bahasa Hukum Indonesia?


– Bahasa Hukum Indonesia adalah Bahasa Indonesia yang khusus
dipakai dalam teori dan praktek hukum, di dalam bentuk aturan tidak
tertulis dan aturan tertulis, di dalam hukum adat atau hukum
perundangan, di dalam karya-karya tulis atau kepustakaan hukum, di
dalam musyawarah atau pembicaraan hukum, dan kesemua aspek
yang menyangkut hukum, yang bersifat khas hukum dengan
menggunakan bahasa sebagai alatnya, termasuk dalam ruang lingkup
Bahasa Indonesia.
Jadi, Bahasa Hukum Indonesia adalah
Bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam
bidang hukum, yang mengingat fungsinya
memiliki karakteristik tersendiri, sehingga
Bahasa Hukum Indonesia haruslah
memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah
Bahasa Indonesia.
Bahasa Hukum adalah Bahasa aturan dan peraturan yang
bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan keadilan.
Namun karena Bahasa Hukum adalah bagian dari Bahasa
Indonesia yang modern, maka dalam penggunaannya
Bahasa Hukum itu harus tetap, terang, monosemantik
(hubungan antara ungkapan dan makna yang tetap dan
tegas, contoh : asam) dan memenuhi syarat ektetika
Bahasa Indonesia.
Bahasa Hukum yang digunakan saat ini masih
bergaya orde lama, masih kurang sempurna
semantik kata, bentuk dan komposisi
kalimatnya, jadi masih terdapat istilah-istilah
yang tidak tetap dan kurang jelas.
Kelemahan ini dikarenakan Bahasa Hukum yang
digunakan sekarang dipengaruhi istilah-istilah
yang merupakan terjemahan dari Bahasa
Hukum Belanda.
Contoh : overmacht, bestuurdwang, in kracht
Dengan semakin banyaknya istilah asing yang
digunakan dalam Bahasa Hukum Indonesia
semakin memiskinkan Bahasa Indonesia sendiri.
Sehingga terkadang istilah hukum asing tersebut
memiliki terjemahan yang berbeda, sehingga
menimbulkan pertanyaan bagi orang awam.
Contoh : Bahasa Hukum Belanda “Hij Die” yang
diterjemahkan menjadi “barang siapa”.
Barang siapa yang dimaksud bukanlah barang
kepunyaan siapa, melainkan siapapun yang
berbuat.
Kegunaan mempelajari Bahasa
Hukum :
– Mengatasi kekurangsempurnaan dalam penggunaan
Bahasa Hukum dalam berbicara atau mengemukakan
pendapat hukum, membuat karangan ilmiah, membuat
aturan hukum, surat pengaduan, tuduhan, kesaksian,
tuntutan, pembelaan, keputusan atau untuk membuat
surat-surat perjanjian, akta-akta, surat gugatan, memori
banding, kasasi dan lain sebagainya.
Bahasa Hukum memiliki sifat-sifat yang khusus
yang bagi orang awam tidak mudah dipahami.
Kekhususan itu ada kalanya menyimpang dari
ketentuan-ketentuan yang umum dalam Bahasa
Indonesia.
Contoh :

– “Badu memukul Tatang”


– Dalam ketentuan Ilmu Bahasa maka :
– Badu = Subyek
– Memukul = Predikat
– Tatang = Obyek
Tetapi dalam Ilmu Hukum “Tatang” tidak mungkin
menjadi Obyek

Kenapa ???

Tatang Subyek
Di dalam Ilmu Hukum hanya
benda atau yang bukan
subyek hukum yang dapat
menjadi obyek hukum
Contoh lain dalam Hukum Pidana :

– Istilah “tertangkap tangan” atau “tertangkap basah”


bukan berarti tertangkap dalam keadaan basah,
melainkan tertangkap ketika sedang berbuat.

Anda mungkin juga menyukai