Cetakan : Ke-5
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kebanggan bangsa Indonesia dan yang merupakan kekaguman dari
bangsa-bangsa lain adalah dikarenakan bangsa kita yang terjadi dan berbagai macam
suku bangsa yang berbeda-beda bahasa dan kebudayaannya ini memiliki bahasa
perundangan negara dibuat dalam satu bahasa, bahsa hukum indonesia, sehingga tidak
Bahasa indonesia yang khusus dipakai dalam teori dan praktek hukum, didalam
bentuk aturan tidak tertulis dan aturan tertulis, didalam hukum adat atau hukum
perundangan, yang bersifat khas hukum dengan menggunakan bahasa sebagai alatnya,
Jadi Bahasa Hukum Indonesia adalah bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam
karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-
gaya bahasanya yang khusus dan kandungan artinya yang khusus. Bahasa hukum
adalah bahasa aturan dan peraturan yang bertujuan untuk mewujudkan ketertiban
dan keadila, untuk mempertahankan kepentingan umum dan kepentingan pribadi di
dalam masyarakat.
Searah tujuan dengan maksud dan tujuan symposium tersebut maka uraian
Indonesia.
BAB II
BEBERAPA PENGERTIAN
Bahasa adalah kata-kata yang digunakan sebagai alat bagi manusia untuk
terutama dalam hubungannya dengan manusia lain. Jika manusia menyatakan kata-
kata dengan ucapan, kita sebut bahasa lisan. Jika kata-kata itu dilukiskan dalam
bentuk tulisan dengan sebutan bhasa tulisan. Jika lukisan kata-kata itu berbentuk
gambar atau tanda, maka kita sebut bahasa perlambang atau bahasa pertanda.
Dan berbagai macam seperti bahasa keluarga atau bahasa ibu, bahasa daerah,
bahasa asing, bahasa sekolah, bahsa komunikasi resmi, bahasa sehari-hari, bahasa
pengantar, dan bahasa yang dipelajari dan dipakai dalam dunia ilmu pengetahuan
Semantik berasal dari bahasa Inggris “semantics” yang disebut juga semasiology.
Semantik hukum adalah ilmu pengetahuan hukum yang menyelidiki makna atau arti
kata-kata hukum, perhubungan dan perubahan arti kata-kata itu dari zaman ke zaman
Berbeda dari kata-kata yang terurai dalam kalimat sastra umum yang sifatnya
menyatakan sesuatu perasaan atau fikiran, yang mungkin menunjukkan sebab dan
akibat dari apa yang dialami, maka kata-kata itu terurai dalam bentuk kaidah hukum,
bukan hanya menyatakan dan memberikan penilaian tetapi juga bersifat imperatif.
Jadi kaidah hukum itu mengandung kata-kata perintah dan larangan, apa yang harus
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, tidak sedikit yang mengandung
paksaan.
Sifat ilmu pengetahuan hukum atau singkatnya ilmu hukum adalah dogmatisdan
sistematis, Dogmatis artinya berprasangka baik, berpedoman pada cara dan pendirian
tertentu yang dianggap baik, sistematis artinya kebulatan pengertian dimana yang satu
bertautan dengan yang lain, ada hubungan fungsi antara yang satu dan yang lain.
Fiksi hukum adalah sesuatu yang khayal yang digunakan di dalam ilmu hukum
dalam bentuk kata-kata, istilah-istilah yang berdiri sendiri atau dalam bentuk kalimat
menggunakan kata-kata yang indah dalam bentuk puisi atau prosa, lukisan atau
lambang pepatah atau peribahasa. Pada masyarakat modern cara-cara lama itu sudah
Tidak semua kata, istilah dan kalimat yang menunjukkan suatu kaidah hukum,
baik yang dikemukakan dengan lisan atau dinyatakan dengan tertulis dalam bentuk
perundangan itu sudah jelas dan mudah dipahami. Oleh karenanya di dalam ilmu
pengetahuan hukum dikenal beberapa cara penafsiran hukum, yaitu cara penafsiran
Bahasa keilmuan hukum atau jelasnya bahasa keilmuan tentang hukum adalah
bahasa hukum teoritis, yaitu bahasa hukum yang bersifat ilmiah yang digunakan
dalam mempelajari hukum sebagai ilmu pengetahuan. Bahasa keilmuan ini meliputi
berbagai istilah hukum yang dipakai oleh para pengajar ilmu hukum, di dalam
berbagai peraturan perundang undangan dan keputusan keputusan yang berisi hukum
Dilihat dari pemakaiannya bahasa hukum itu dapat dibedakan antara bahasa
keilmuan yang bersifat ilmiah semata-mata dan bersifat ilmiah praktis. Bahasa hukum
banyak dipakai di dalam praktek kita disebut bahasa hukum praktis. Bahasa hukum
praktis terdiri dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur kehidupan manusia, dan
masyarakat.
Didalam uraian ini kita akan bicarakan adalah bahasa hukum teoritis yaitu istilah-
istilah hukum yang memberikan pengertian hukum secara teoritis yang diantaranya
telah kita uraikan dalam Bab II tentang beberapa pengertian diatas. Bahasa hukum
teoritis ini dipelajari dalam mata pelajaran pengantar ilmu hukum, dibawah ini kita
istilah adat berasal dari bahasa arab adah, yang maksudnya juga kebiasaan. Jadi
istilah kebiasaan dan istilah adat mempunyai maksudnya juga kebiasaan. Namun
menurut ilmu hukum, kebiasaan dan adat itu dapat dibedakan pengertiannya.
Perbedaan itu dapat dilihat dan segi pemakaiannya sebagai peri-laku atau tingkah-laku
manusia.
merupakan tidak saja kebiasaan perorangan tetapi juga kebiasaan masyarakat. Apabila
kebiasaan tersebut itu selalu dilakukan orang banyak maka kebiasaan itu menjadi
adat. Jadi adat adalah kebiasaan pribadi yang diterima dan dilakukan masyarakat.
kebiasaan dan adat itu, ada kebiasaan di luar perundangan dan ada kebiasaan yang
diakui oleh perundangan. Sedangkan adat selalu diartikan diluar perundangan. HAl
mana menyebabkan ada istilah hukum kebiasaan, hukum adat yang merupakan
Istilah hukum adat berasal dan istilah arab huk’m dan adah. Kata
berarti kebiasaan. Dari kedua kata itu lahirlah istilah hukum adat yang mengandung
arti aturan kebiasaan. Dalam perkembangan istilah hukum adat tidak saja
mengandung arti hukum kebiasaan yang tradisional, yang juga disebut hukum
adat(dalam arti sempit) tetapi juga termasuk hukum kebiasaan yang modern. Pada
umumnya hukum adat(dalam arti luas) tidak tertulis dalam bentuk perundangan dan
tidak dikodifikasi, jadi tidak tersusun secara sistematis dan tidak dihimpun dalam
bentuk kitab perundangan. Bentuk hukum adat tidak teratur, keputusannya tidak
penjelasan, bahkan kebanyakan tidak ditulis atau dicatat. Jadi yang dimaksud dengan
istilah hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis dalam bentuk perundangan
negara, termasuk pula hukum kebiasaan. Dengan demikian maka hukum adat dapat
dibedakan dalam arti sempit dan dalam arti luas. Semua peraturan yang tertulis dalam
bentuk keputusan yang dibuat dengan sistem tertentu, terutama oleh pemerintah
negara dan adakalanya dalam bentuk kodifikasi kita sebut perundang undangan. Jadi
antara orang yang satu dan yang lain, antara orang dengan masyarakat antara
masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain hubungan-hubungan yang diatur oleh
hukum itu disebut hubungan hukum sebagai terjemahan dari bahasa Belanda
rechtsbetrekking.
istilah hubungan hukum menunjukkan adanya dua segi yang tarik menarik yaitu
adanya hak dan kewajiban, bagi hak dan kewajiban yang sifatnya satu pihak saja
Hak dan kewajiban dalam hubungan hukum itu diatur dalam peraturan hukum
misalnya dalam jual-beli sebagaimana diatur dalam pasal 1475 KUH Pendata
dikatakan “jual beli adalah persetujuan dimana pihak yang satu mengikat diri untuk
menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah
disepakati”.
kemasyarakatan, hubungan antara yang satu dan yang lain didalam masyarakat. Jadi
ditunjukkan kepada semua orang yang melakukan hubungan jual-beli aturan demikian
itu dalam ilmu hukum disebut ilmu objektif yaitu yang menunjukkan aturan hukum.
Apabila aturan hukum itu dikaitkan dengan para pelaku yang mengadakan hubungan
hukum sehingga karena terjadinya hubungan itu menimbulkan hak maka disebut
hukum subjektif. Dalam hal ini hukum mengandung arti Hak. Di dalam bahasa hukum
Belanda baik hukum sebagai aturan maupun hukum sebagai hak disebut recht.
Istilah hak tidak saja mengandung arti kekuasaan tunggal tetapi juga kekuasaan
ganda oleh karena itu suatu hak dapat merupakan serangkaian serangkaian kekuasaan
atau kewenangan.
kekuasaan atau kewenangan, namun sejauh mana batas ruang lingkup dari suatu hak
dibatasi oleh hak yang lebih tinggi yaitu kekuasaan yang mengatur hak-hak itu di
dalam atau di luar perundangan. Jelasnya hak-hak itu akan Tidak ada jika ia diberikan
oleh penguasa jika penguasa tidak memberikan hak-hak kepada warganya artinya jika
undang-undang itu tidak mengaturnya maka hak-hak itu tidak ada. Begitu pula
berlaku bahkan dilanggar oleh pihak penguasa sendiri maka hak-hak itu menjadi
Sima.
Jadi ada tidaknya suatu hak atau timbulnya suatu hak karena suatu peristiwa
hukum yang terjadi menurut ilmu hukum hak-hak itu dapat dibagi dalam dua
kelompok yaitu yang disebut dengan istilah hak absolut dan hak relatif. Hak Absolut
adalah hak yang mutlak diberikan kepada setiap subjek hukum untuk berbuat dalam
menghormati hak absolut seseorang. Hak relatif adalah hak yang diberikan oleh
hukum hanya kepada subjek hukum lain yang tertentu agar ia berbuat sesuatu tidak
Baik hak Absolut maupun hak relatif masih dapat dibedakan dalam beberapa
macam hak. Hak Absolut dibedakan dalam hak asasi manusia, hak publik absolut, dan
hak privat Absolut. Hak relative dibedakan dalam hak publik relatif, hak keluarga
Istilah subjek hukum dimaksudkan adalah orang yang mempunyai hak dan
kewajiban sedangkan istilah objek hukum dimaksudkan adalah sesuatu yang bernilai
kewajiban dapat dibedakan antara orang yang merupakan badan manusia yang
dilahirkan Tuhan ke muka bumi dan orang yang merupakan badan hukum yang dibuat
Baik orang sebagai badan manusia dan orang sebagai badan hukum kesemuanya
Badan hukum yang tidak bernyawa seperti manusia tidak mempunyai hak-hak
asasi seperti manusia, Ia hanya diadakan karena kebutuhan yang menyangkut harta
manusia perseroan, Yayasan begitu pula negara merupakan badan hukum dilihat dan
adanya harta kekayaan yang terpisah dari pengurus dan anggota anggotanya.
6. Peristiwa Hukum
Istilah peristiwa hukum adalah terjemahan dari istilah hukum Belanda rechtsfeit
yang mengandung arti kejadian yang diatur oleh hukum. Bagaimana dengan istilah-
istilah hukum yang telah diuraikan sebelumnya begitu pula istilah peristiwa hukum ini
yang lain. Peristiwa hukum adalah peristiwa kemasyarakatan yang diatur oleh hukum
BAB IV
BAHAS HUKUM KETATANEGARAAN
dan bahasa hukum hukum ketatanegaraan berarti bahasa yang dipakai dalam
Didalam uraian ini yang akan dibicarakan hanya beberapa pengertian istilah yang
dipakai dalam hukum ketatanegaraan pada umumnya, baik yang dipakai dalam ilmu
1. KONSTITUSI
adalah dasar hukum. Perbedaan antara konstitusi dan UUD adalah pada bentuknya
yang tertulis maupun tidak tertulis didalam suatu naskah tertentu. Apabila hukum
dasar itu tertulis dalam bentuk suatu naskah undang-undang tertentu maka ia
merupakan undang-undang dasar atau disebut konstitusi formal. Jika hukum dasar itu
terutama bersandar pada hukum tidak tertulis (konvensi), maka ia disebut konstitusi
2. KONVENSI
Istilah konvensi berasal dari bahasa prancis convention yang dalam hal itu
berarti kebiasaan atau kelaziman. Konvensi merupakan aturan-aturan yang antara lain
kepentingan politik, misalnya disebut konvensi bem (1886) tentang perlindungan hak
cipta, atau disebut convention for the protection of human rights and fundamental
freedoms, yang dicetuskan oleh majelis eropa (council of europe) pada tahun 1950.
3. BENTUK KETATANEGARAAN
hubungan antara yang satu dan yang lain menurut kedudukan tertentu, misalnya
a. Negara kesatuan
Dengan istilah negara kesatuan, yang dimaksud adalah suatu negara yang
daerahnya tidak terbagi-bagi dalam bebrerapa bagian yang berdiri sendiri, yang
Dengan istilah negara serikat atau disebut juga negara federasi (bondstaat), maka
yang dimkasud adalah suatu negara yang wilayahnya terdiri dari beberapa negara
Istilah koloni berasal dari istilah inggris colony atau istilah belanda kolonie yang
artinya jajahan, yaitu suatu negara yang dijajah negara lain. Wilayah negara jajahan
merupakan bagian dari negara penjajah atau dapat juga sebgai wilayah sendiri.
e. Uni
anggota dalam mengurus internasional dilaksanakan oleh suatu badan yang dibentuk
bersama, tetapi apabila masing-masing negara itu masih tetap mengurus urusan luar
negeri dan dalam negerinya sendiri, maka bentuk uni itu dikatakan uni personal.
f. Kerajaan
Istilah kerajaan atau istilah asingnya monarchi berarti suatu negara yang
g. Republik
Istilah republik berasal dari bahasa latin respublica yang artinya kepentingan
hukum.
h. Demokrasi
demokrasi adalah didasarkan pada keyakinan bahwa semua manusia adalah anggota
4. IDEOLOGI NEGARA
Pengertian ideologi negara adalah padangan hidup atau cita-cita hidup dari
negara. Untuk mengetahui ideologi suatu negaradapat dilihat dari konstitusinya, dan
apabila tidak disebut dalam konstitusi maka dapat diketahui dari golongan
penguasanya. Jadi apabila negara itu dikuasai golongan nasional atau agama , maka
pandangan hidupnya nasional atau agama, dan apabila negara itu dikuasai golongan
sosialis atau komunis, maka pandangan hidupnya adalah sosialis atau komunis.
5. KEDAULATAN
Istilah kedaulatan adalah suatu pengertian tentang sifat negara (kerajaan) yang
6. TRIAS POLITICA
Istilah trias politica berasal dari doktrin (ajaran) montesquieu (1689-1755) yang
berarti tiga kekuasaan, maksudnya tiga kekuasaan yang terpisah, dimana alat-alat
peradilan). Menurut montesquieu agar kemerdekaan rakyat, hak-hak asasi rakyat tidak
diperkosa, maka tiga kekuasaan itu harus dipisah. Istilah lain dari trias politica yang
sejak manusia lahir dimuka bumi dan hidup bermasyarakat telah memiliki dan
membawa hak-hak asasinya. Sebelum lahirnya piagam PBB itu indonesia sudah lebih
dahulu menempatkan hak-hak asasi warganegaranya ke dalam UUD 1945 yang lahir
pada tanggal 18 Agustus 1945. Hak-hak asasi tersebut adalah sebagai berikut:
*Pasal 27 (1) tentang kesamaan kedudukan warga negara didalam hukum dan
pemerintahan,
*pasal 27 (2) tentang hak tiap warganegara atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak,
beribadah.
8. PERUBAHAN KONSTITUSI
adalah perubahan dalam arti pembetulan atau perbaikan dari isi bab atau pasal-pasal
tertentu dari undang-undang dasar. Apabila perubahan itu menyangkut dasar atau
9. HUKUM ADMINISTRASI
Hukum administrasi adalah hukum yang menata (mengatur) usaha (tugas jabatan)
perundangan, pelaksaan pemerintahan dalam arti luas dan juga tidak termasuk tugas
bestuurszorg.
internasional.
BAB V
berbagai istilah yang digunakan dalam ilmu pengetahuan hukum dan hukum
1. PANCASILA
Pancasila adalah kata majemuk dari Panca yang artinya Lima dan Sila yang
artinya asas atau dasar. Untuk pertama kalinya kata Pancasila itu dikemukakan oleh
Bung Karno dalam pidatonya di hadapan siding Dokuritsu Junbi Kosakai (Badan
Istilah Bhinneka Tunggal Ika berasal dari lontar Sutasoma karya Mpu
Tantular yang antara lain berbunyi “ Bhinneka Tunggal Ika, tan hana Dharma
mangrwa” maksudnya, berbeda itu satu, tidak ada kebenaran (agama) mendua.
Kata-kata Sang Bhumi Ruwa Jurai tercantum dalam lambang daerah tingkat
1 Provinsi Lampung. Kata-kata Sang Bhumi Ruwa Jurai adalah bahasa daerah yang
terdiri dari kata sang artinya yang mulia, bumi artinya tanah kediaman, ruwa artinya
dua, jurai artinya garis keturunan. Jadi Sang Bhumi Ruwa Jurai maksudnya adalah
tanah kediaman mulia dari dua asal keturunan, yaitu masyarakat penduduk aslidan
Menurut ajaran Hindu Bali kata Swastika itu terdiri dari kata su (baik) asti
(adalah) ke (menunjukkan sifat). Jadi Swastika bersifat baik. Kata-kata itu terjelma
swastiastu, maksudnya om (aksana suci untuk Sang Hyang Widhi), swasti (adalah
5. MUSYAWARAH
Istilah musyawarah berasal dari bahasa Arab dan ajaran islam, misalnya di
dalam Al-Qur’an surah Asysyuraa (42) ayat 38. Peribahasa Melayu mengatakan
“Bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat” artinya bersatunya air karena ada
berdasarkan keturunan melalui garis ayah (patrilineal), atau melalui garis ibu
(matrilineal) atau melalui garis kedua orang tua (parental, bilateral). Persekutuan-
persekutuan kekerabatan itu mempunyai tata-tertib adat sendiri dan pimpinan sendiri
bahkan ada kalanya mempunyai harta Bersama, milik Bersama, yang dikuasai secara
8. PERSEKUTUAN KETETANGGAAN
yang ikatannya didasarkan atas rasa kekeluargaan antara sesame anggota dikarenakan
genealogis)
9. PERSEKUTUAN KEORGANISASIAN
satu organisasi atau perkumpulan, di mana para anggota nya terikat satu sama lain
organisasi. Organisasi atau perkumpulan itu dapat berbentuk sederhana yang tidak
begitu teratur dan dapat berbentuk modern yang teratur dengan memakai anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga yang tertulis. Misalnya perkumpulan keagamaan,
A. Kewargaan
istilah kewargaan berasal dari kata dasar warga yang artinya anggota,
misalnya anggota keluarga, anggota perserikatan, warga kota artinya penduduk kota,
B. Keluarga
keluarga dalam arti sempit adalah orang seisi rumah, anak-isteri, batih;dalam arti
‘ Suami adalah kepala keluarga dan isteri adalah ibu rumah tangga’
2.Anak
A. Anak kandung
anak kandung adalah anak sendiri, yaitu anak turunan hasil pencampuran antara
suami isteri. Jika perkawinan suami dan isteri itu sah maka anak-anak turunan mereka
sesungguhnya tidak ada beda antara anak pria dan anak wanita menurut hukum.
anak wanita.
anak sulung adalah anak tua atau anak terutua, yaitu anak yang lahir pertama dar
adik adiknya, sedangkan anak bungsu adalah anak termuda atau terakhir dari
kakaknya.
yaitu misalnya belum memeiliki keturunan, atau belum memiliki dari diri sendiri.
ialah anak dari saudara atau kakak atau adik yang memiliki anak atau keturunan
di sebut kemenakan.
3.Perkawinan
A. Arti perkawinan
“perkawinan ilaha ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita untuk menjadi
sebuah keluarga”.
“hak kedudukan istri adalah seimbang dengan hak kedudukan suami dalam kehidupan
rumah tangga.
C. Harta perkawinan
D. Perkawinan campuran
yang dimaksud perkawinan campur ialah perkawinan antara uda orang yang di
E. Perceraian
Pasal 39 (1) UU no. 1/1974 menyatakan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di
A. Arti pewarisan
istilah pewarisan adalah kata bentukan dari kata dasar waris yang berasal dari
bahasa arab. Jadi waris berarti orang yang mendapat harta warisan dari pewaris yang
telas wafat.
B. Harta peninggalan
C. Sistem pewarisan
pewaris ialah orang yang mewariskan atau orang yang meneruskan harta
A. Arti perikatan
yang mengandung arti segala sesuatu yang ada hubungannya dengan ikatan.
B. Sah persetujuan
C. Hapusnya perikatan
D. Jual beli
adalah suatu persetujuan dimana pihak yang satu meningkatkan dirinya untuk
menyerahkan kebendaan dan pihak yang lain membayar harga yang telah di janjikan.
E. Sewa menyewa
F. Penitipan
ialah hal yang dititpkan dalam jangka waktu hingga di ambil kembali.
G. Perdagangan
A. Pembukuan
adalah hal yang dilakukan untuk mengatur segala sesuatu yang terlah di lakukan
B. Perseroan
adalah persekutuan dari beberapa orang firman, yaitu beberapa pesero atau sekutu
D. Persekutuan komanditer
dalam pasal 19 KUH dagang, adalah persekutuan dengan cara peminjaman uang
yang diadakan antara seorang sekutu atau lebih yang bertanggung jawab secara
pribadi dan untuk sluruhnya dengan seorang atau lebih sebagai pemberi uang(modal)
E. Perseroan terbatas
menurut pasal 36 KUH dikatakan perseroan terbatas tidak mempunyai firma dan
tidak memakai nama dari seseorang sekutunya atau lebih melainkan memakai nama
F. Makelar
G. Komisioner
adalah membuat perjanjian atas nama sendiri atau firma, atau atas perintah dan
untuk tanggungan orang lain dengan mendapatkan upah tertentu atau provosi.
BAB VII
Istilah pidana berasal dari bahasa Hindu Jawa yang artinya hukuman, nestapa
atau sedih hati, dalam bahasa Belanda disebut straf, dipidana artinya dihukum,
kepidanaan artinya segala sesuatu yang bersifat tidak baik, jahat, pemidanaan artinya
penghukuman. Jadi hukum pidana sebagai terjemahan dari bahasa Belanda strafrecht
adalah semua aturan yang mempunyai perintah dan larangan yang memakai sanksi
Asas hukum pidana adalah pokok dasar dalam aturan-aturan pidana, Asas
hukum pidanan di dalam KUH Pidana tercantum pada pasal 1 yang menyatakan,
“tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam
perundangan yang telah ada sebelum perbuatan dilakukan” Asas ini berasal dari bahsa
Latin yang menyatakan “nullum delictum, nulla poena, sine previae, lege poenali”,
yang artinya tiada peristiwa pidana, tiada pidana tanpa adanya aturan pidana terlebih
dahulu.
2. PERISTIWA PIDANA
Tindakan pidana atau delik, yang dimaksud adalah semua peristiwa perbuatan yang
hukuman (pidana) itulah yang dikualifikasi sebagai peristiwa pidana di dalam bahasa
Kata pelaku atau pembuat dalam hak ini berarti orang yang melakukan atau
orang yang membuat perbuatan salah dalam peristiwa pidana. Di dalam hukum
pidanan berlaku asaas “tiada hukuman tanpa kesalahan”. Asas ini berasal dari
keputusan Pengadilan Tinggi Negeri Belanda tanggal 14 Februari 1916. Jadi pelaku
dalam peristiwa pidana harus orang yang bertanggung jawab atas perbuatannya yang
salah.
4. KESALAHAN
Menurut hukum pidana kesalahan itu dalam arti luas dan dalam arti sempit.
Dalam arti kesalahan meliputi tiga analisir yaitu tentang pertanggung jawab, dari
pelaku, kesalahan dalam arti sempit yaitu kehilapan atau karena kesengajaan dan
5. HUKUMAN POKOK
Hukuman pokok itu ada lima macam, yaitu hukuman mati, hukuman penjara,
A. Hukuman Mati
nyawa terhukum.
B. Hukuman Penjara
D. Hukuman Denda
uang atau juga dalam arti uang yang harus dibayarkan sebagai hukuman
E. Hukuman Tutupan
6. HUKUMAN TAMBAHAN
A. Pencabutan Hak
dengan putusan hakim dapat dicabut dalam hal-hal yang ditentukan dalam
delik hukum dan delik undang undang. Yang dimaksud delik hukum adalah semua
8. PERBUATAN KEJAHATAN
B. Kejahatan Kesusilaan
C. Penghinaan
Perbuatan penghinaan adalah perbuatan yang dilakukan oleh siapa saja yang
D. Kejahatan Kebebasan
orang.
E. Pembunuhan
F. Penganiayaan
G. Pencurian
sesuatu atau seluruhnya atau Sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud
H. Pemerasan
I. Penggelapan
Penggelapan adalah perbuatan oleh siapa saja yang dengan sengaja dan
9. PERBUATAN PELANGGARAN
Jadi pelanggaran dalam arti umum ialah tubrukan, sedangkan dalam arti
hukum ialah perbuatan yang melanggar undang-undang. Hal mana berarti perbuatan
pelanggaran itu merupakan peristiwa pidana yang ringan jika dibanding kejahatan.
A. Kenakalan
kesusahan.
KUH Pidana barang siapa tanpa wewenang memakai gelar atau tanda
atau derajat asing, atau Ketika ditanya oleh penguasa yang wenang tentang
barang siapa dipanggil sebagai saksi, ahli atau jurubahasa, tidak datang
secara melawan hukum, diancam denda paling banyak enam puluh rupiah
E. Perbuatan Amoral
atau berpidato, atau membuat tulisan atau gambar yang melanggar kesusilaan
diancam hukuman kurungan paling lama tiga hari atau denda paling banyak
Hukum acara yang juga disebut hukum formal atau hukum proses adalah aturan-
aturan yang mengatur cara mempertahankan dan melaksanakan hukum material. Jadi
hukum acara itu mengatur bagaimana cara menyelesaikan perkara dihadapan hakim
1. PERADILAN
Peradilan artinya segala sesuatu tentang perkara pengadilan, atau tentang cara
sifat, perbuatan, perlakuan, yang adil, atau yang adil bagi kehidupan masyarakat.
2. HAKIM
Hakim berarti pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh Undang-
3. PERSIDANGAN
4. BANTUAN HUKUM
Perkara perdata menyangkut kepentingan orang yang satu dan orang yang
lain, baik sebagai pribadi maupun sebagai badan hukum. Istilah ini dikenal adalah
A. Gugatan
ialah orang lain, lawan perkara yang digugat, gugatan artinya sesuatu
yang digugat.
bahwa tergugat tidak hadir pada waktu sidang pengadilan yang pertama,
C. Perdamaian
D. Eksepsi
F. Kesaksian
diberikan saksi.
G. Sumpah
bersaksi kepada Tuhan atau sesuatu yang dianggap suci bahwa apa yang
dikatakan atau dijanjikan itu benar dan berani melakukan sesuatu atau
H. Pembuktian Perdata
atau tidak. Untuk itu Hakim harus melihat bahan-bahan bukti dari kedua
6. ACARA PIDANA
antara para pihak yang berkepentingan yang disebut penggugat dan tergugat, tetapi
A. Tersangka
atau penuntuttan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang
C. Penahanan
D. Polisi
E. Jaksa
F. Terdakwa
G. Sidang Pidana
H. Pembuktian Pidana
7. PUTUSAN PENGADILAN
diambil putusan. Jika penggugat atau tergugat atau para kuasanya telah
berkepentingan.
8. BANDING
Permintaan banding dalam arti luas berarti semua pernyataan keberatan tentang
suatu putusan dalam suatu perkara supaya putusan tadi diselidiki, ditinjau Kembali,
dan diperbaiki.
9. KASASI
Istilah kasasi artinya pembatalan atau pernyataan tidak sah oleh Mahkamah
Agung terhadap putusan Hakim karena keputusan itu bersalahan atau tidak sesuai
10. EKSEKUSI
Istilah eksekusi berasal dari bahasa asing, yang artinya adalah pelaksanaan, hal
dalam perkara yang pada tingkat pertama dilakukan oleh Pengadilan Negeri, maka
pelaksanaanya dilaksanakan atas perintah dan dengan pimpinan Hakim Ketua yang