Anda di halaman 1dari 4

Nama Dosen : YANA SUKMA PERMANA, SH,MH

Nama : Yosep Yopiana


NPM : 2007350014
Kelas : A.85
Ujian Tengah Semester : Bahasa Indonesia Hukum
Jawaban :

1) Bahasa Indonesia diketahui mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai bahasa


Nasional dan bahasa Negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,
fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai lambang kebanggaan kebangsaan,
indentitas nasional, alat perhubungan antar warga, antar daerah dan antar budaya,
serta alat pemersatu suku, budaya dan bahasa di Nusantara. Sedangkan dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai
bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, alat perhubungan tingkat
nasional dan alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Undang-Undang Dasar 1945. Bab XV Pasal 36 dalam UUD 1945 menegaskan
bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Sebagai bahasa negara, fungsi
bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa dalam penyelenggaraan administrasi
negara, seperti dalam penyelenggaraan pendidikan dan sebagainya.

2) perbedaannya adalah Bahasa baku adalah Bahasa yang di mana kita


gunakan dalam kegiatan formal , Sedangkan Bahasa hukum adalah
Bahasa yang bebas tetapi lebih merujuk ke orang yang lebih sering
berurusan dengan hukum. Sedangkan bahasa hukum Indonesia (BHI) adalah
bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam bidang hukum, yang mengingat
fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri; oleh karena itu bahasa hukum
Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kadiah-kaidah bahasa Indonesia.
Karakteristik bahasa hukum terletak pada kekhususan istilah, komposisi, serta
gayanya. BHI sebagai bahasa Indonesia merupakan bahasa modern yang
penggunaannya harus tetap, terang, monosemantik, dan memenuhi syarat estetika.
Simposium melihat adanya kekurangsempurnaan di dalam bahasa hukum yang
sekarang dipergunakan, khususnya di dalam semantik kata, bentuk, dan komposisi
kalimat. Terungkapnya kekurangsempurnaan di dalam bahasa.

3) (1) Fungsi Simbolik; fungsi simbolik memungkinkan kita berpikir secara hukum,
teratur dan sistematis. Menyampaikan pesan-pesan dalam komunikasi secara
ilmiah dan produktif.

(2) Fungsi Emotif; bahasa Indonesia hukum terbebaskan dari unsur-unsur emotif.
Sebab bahasa yang lazim digunakan dalam bidang hukum itu lugas, jelas dan
objektif. Bersifat emotif di sini dimaksudkan agar memaksa penggunaan bahasa
Indonesia hukum secara rasional, bukan dengan emosional.
(3) Fungsi Afektif; fungsi hukum yang satu ini berkaitan erat dengan sikap dan
perilaku. Diharapkan dengan bekerjanya fungsi afektif, bahasa Indonesia hukum
lewat norma-norma hukumnya dapat berkontribusi mengubah dan
mengembangkan kepribadian orang agar lebih taat terhadap aturan-aturan hukum.
4) (a) Sumber hukum materiil merupakan sumber daeri mana materi hukum
diambil. Sumber hukum ini menjadi faktor yang membantu menentukan isi atau
materi hukum. (b) Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang dikenal dalam
bentuknya. karena bentuknya itulah sumber hukum formil diketahui dan ditaati
sehingga hukum berlaku umum. Selama belum mempunyai bentuk, suatu hukum
baru merupakan persamaan hukum dalam masyarakat ataubaru merupakan cita-
cita hukum,oleh karnanya belum mempunyai kekuatan yang mengikat.Sumber-
sumber hukum formil meliputi: (i) Undang-undang. (ii). Kebiasaan dan adat
(convensi). (iii). Perjanjan antar Negara (Traktat). (iv). Keputusan-keputusan hakim
(Yurisprudensi). (v). Pendapat atau pandangan ahli hukum(doktrin). (c). Prinsip atau
asas hukum, sebagai sarana yang membuat hukum itu hidup, tumbuh dan
berkembang serta menunjukan kalau hukum itu bukan sekedar kosmos kaedah.
Kekosongan atau kumpulan dari peraturan belaka, sebab asas hukum itu
mengandung nilai-nilai dan tuntutan etis. Asas hukum tidak akan habis kekuatannya
dengan melahirkan suatu peraturan hukum, melainkan tetap saja ada dan akan
melahirkan suatu peraturan selanjutnya. (d). Ketentuan hukum maksudnya adalah
hal-hal yang berkaitan dengan hukum serta sudah ditetapkan hal-hal yang
menyangkut ketentuan tersebut.
5) (a) Bahasa dari bahasa Sanskerta adalah kemampuan yang dimiliki manusia
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata
dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik.
(b) Semantik Adalah – Pengertian, Sejarah, Jenis, Unsur, Manfaat, Analisis.
Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani ‘sema’ (kata benda)
yang berarti ‘tanda’ atau ‘lambang’. Kata kerjanya adalah ‘semaino’ yang berarti
‘menandai’ atau ‘melambangkan’. Yang dimaksud tanda atau lambang disini adalah
tanda-tanda linguistik.

Anda mungkin juga menyukai