Anda di halaman 1dari 10

PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN

KOMUNIKASI HUKUM

ARTIKEL ILMIAH NON PENELITIAN


Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia

Oleh
PRATIWI NOHO
NIM. 1011423044

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS HUKUM
2023
PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN
KOMUNIKASI HUKUM

Pratiwi Noho
Fakultas Hukum
Universitas Negeri Gorontalo
Email:

Abstract
Komunikasi yang efektif dalam konteks hukum memiliki peran penting dalam
penyebaran informasi hukum yang akurat dan memastikan keadilan dalam sistem
hukum. Dalam konteks Indonesia, bahasa Indonesia memainkan peran sentral
dalam komunikasi hukum. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi peranan
bahasa Indonesia dalam pengembangan komunikasi hukum, dengan fokus pada
tinjauan pada mata kuliah jurusan hukum. Melalui peninjauan literatur dan
analisis teoritis, artikel ini menyoroti pentingnya penggunaan bahasa Indonesia
yang tepat dan jelas dalam dokumen hukum, proses peradilan, dan interaksi antara
pelaku hukum. Selain itu, artikel ini juga membahas tantangan dan kendala yang
mungkin muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks hukum,
serta mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan kompetensi bahasa Indonesia
mahasiswa jurusan hukum melalui mata kuliah yang relevan. Menjaga kualitas
komunikasi hukum melalui bahasa Indonesia yang efektif merupakan upaya
penting dalam memastikan aksesibilitas dan keadilan dalam sistem hukum
Indonesia. Artikel ini memperkaya pemahaman tentang peran bahasa Indonesia
dalam komunikasi hukum dan memberikan panduan bagi pengembangan
kurikulum di mata kuliah jurusan hukum.

Kata Kunci
Bahasa Indonesia, Komunikasi Hukum
Pendahuluan
Komunikasi yang efektif memainkan peran krusial dalam setiap aspek
kehidupan, tak terkecuali dalam konteks hukum. Dalam sistem hukum,
komunikasi yang tepat dan jelas sangat penting untuk memastikan penyebaran
informasi hukum yang akurat, pemahaman yang baik antara para pelaku hukum,
serta keadilan yang adil dan merata. Dalam konteks Indonesia, bahasa Indonesia
menjadi bahasa nasional yang memiliki peran sentral dalam komunikasi hukum.
Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai wadah
untuk menggambarkan, menerapkan, dan memahami prinsip-prinsip hukum yang
berlaku di negara ini.
Pentingnya bahasa Indonesia dalam komunikasi hukum menjadi semakin
signifikan dengan kompleksitas sistem hukum Indonesia yang terdiri dari berbagai
peraturan, prosedur, dan mekanisme hukum. Bahasa Indonesia digunakan dalam
berbagai dokumen hukum, termasuk undang-undang, peraturan pemerintah,
putusan pengadilan, akta notaris, surat kuasa, dan banyak lagi. Oleh karena itu,
kejelasan dan ketepatan bahasa Indonesia dalam dokumen-dokumen tersebut
menjadi kunci penting agar pesan hukum dapat dipahami dengan baik dan tidak
menimbulkan interpretasi yang salah.
Selain itu, bahasa Indonesia juga berperan dalam proses peradilan. Dalam
ruang sidang, penggunaan bahasa Indonesia yang jelas dan lugas oleh para hakim,
jaksa, pengacara, dan pihak-pihak terkait lainnya menjadi faktor penentu dalam
menyampaikan argumen, memahami pertanyaan dan jawaban, dan mengambil
keputusan yang adil. Interaksi antara pelaku hukum dalam bahasa Indonesia yang
baik juga berkontribusi pada efisiensi dan efektivitas sistem peradilan.
Namun, dalam praktiknya, terdapat tantangan dan kendala dalam
penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks hukum. Terminologi hukum yang
khusus dan kompleks seringkali sulit dipahami oleh masyarakat umum. Selain itu,
kejelasan dan kesesuaian bahasa dalam dokumen-dokumen hukum sering kali
menjadi perdebatan, yang dapat mempengaruhi penafsiran dan penerapan hukum
secara keseluruhan.
Dalam konteks pendidikan hukum, penting bagi mahasiswa jurusan
hukum untuk mengembangkan kompetensi bahasa Indonesia yang baik. Mata
kuliah jurusan hukum memiliki peran penting dalam pengembangan kompetensi
bahasa Indonesia mahasiswa, dengan memberikan pemahaman tentang
terminologi hukum, penulisan dokumen hukum, dan keterampilan komunikasi
hukum yang efektif.
Dalam artikel ini, kami bertujuan untuk mengeksplorasi peranan bahasa
Indonesia dalam pengembangan komunikasi hukum, dengan fokus pada tinjauan
pada mata kuliah jurusan hukum. Melalui peninjauan literatur dan analisis teoritis,
kami akan menyoroti pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan
jelas dalam dokumen hukum, proses peradilan, dan interaksi antara pelaku
hukum. Kami juga akan membahas tantangan dan kendala yang mungkin muncul
dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks hukum, serta mengidentifikasi
strategi untuk meningkatkan kompetensi bahasa Indonesia mahasiswa jurusan
hukum melalui mata kuliah yang relevan. Dengan menjaga kualitas komunikasi
hukum melalui bahasa Indonesia yang efektif, kita dapat memastikan aksesibilitas
dan keadilan dalam sistem hukum Indonesia.
Artikel ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang peran bahasa Indonesia dalam komunikasi hukum, serta
memberikan panduan bagi pengembangan kurikulum di mata kuliah jurusan
hukum. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi pada pengembangan sistem
hukum yang lebih baik dan terjamin keadilannya di Indonesia.
Pembahasan
Dalam konteks komunikasi hukum, bahasa Indonesia memainkan peran
yang sangat penting. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia digunakan dalam
berbagai dokumen hukum, seperti peraturan perundang-undangan, putusan
pengadilan, dan akta notaris. Kejelasan bahasa Indonesia dalam dokumen-
dokumen ini penting untuk memastikan pemahaman yang akurat dan menghindari
kesalahan penafsiran hukum. Selain itu, bahasa Indonesia juga digunakan dalam
proses peradilan, di mana hakim, jaksa, pengacara, dan pihak-pihak terkait lainnya
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia di ruang sidang. Penggunaan bahasa yang
jelas dan lugas memungkinkan pertanyaan dan jawaban yang tepat serta
memastikan bahwa argumen hukum dipahami dengan baik.
Meskipun bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam komunikasi
hukum, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam penggunaannya.
Salah satu tantangan utama adalah terminologi hukum yang khusus dan kompleks.
Istilah-istilah hukum seringkali sulit dipahami oleh masyarakat umum, yang dapat
menyebabkan kesulitan dalam memahami dokumen hukum atau proses peradilan.
Kejelasan dan kesesuaian bahasa dalam dokumen hukum seringkali menjadi
perdebatan, dan kesalahan dalam penulisan atau penerjemahan bahasa dalam
dokumen hukum juga dapat menyebabkan ketidakpastian hukum dan kesalahan
penafsiran.
Pengembangan kompetensi bahasa Indonesia pada mata kuliah jurusan
hukum memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam menggunakan bahasa Indonesia secara efektif dalam konteks hukum.
Melalui mata kuliah yang relevan, mahasiswa dapat mempelajari terminologi
hukum, penulisan dokumen hukum, dan keterampilan komunikasi hukum yang
efektif. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dapat belajar tentang penggunaan
bahasa Indonesia yang tepat dan jelas dalam konteks hukum, serta diajarkan
dalam menyusun dokumen hukum yang akurat dan memahami prinsip-prinsip
komunikasi hukum yang efektif.
Untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia yang efektif dalam
komunikasi hukum, beberapa strategi dapat diterapkan.

1. Pertama, perlu adanya pelatihan dan workshop bagi para profesional


hukum, termasuk hakim, jaksa, dan pengacara, untuk meningkatkan
pemahaman mereka tentang bahasa hukum dan penggunaan bahasa
Indonesia yang tepat.
2. Kedua, pengembangan materi ajar yang memperhatikan penggunaan
bahasaIndonesia dalam konteks hukum sangat penting. Kurikulum mata
kuliah jurusan hukum perlu memasukkan komponen-komponen yang
melibatkan pengembangan kompetensi bahasa Indonesia, seperti penulisan
dokumen hukum, pembacaan dan analisis kasus hukum, serta simulasi
peradilan dalam bahasa Indonesia.
3. Ketiga, kolaborasi antara lembaga pendidikan hukum dengan lembaga-
lembaga hukum yang terkait, seperti Pengadilan, dapat menjadi sarana
untuk mengintegrasikan penggunaan bahasa Indonesia dalam praktik
hukum. Mahasiswa dapat terlibat dalam magang atau praktikum di
lembaga-lembaga ini, di mana mereka dapat terbiasa berkomunikasi dalam
bahasa Indonesia dengan profesional hukum dan mempraktikkan
keterampilan bahasa hukum yang mereka pelajari.
4. Keempat, pengembangan kamus hukum yang komprehensif dan mudah
dipahami juga dapat menjadi alat yang berguna dalam memfasilitasi
pemahaman masyarakat umum terhadap terminologi hukum. Kamus
semacam ini dapat menyediakan definisi yang jelas dan contoh
penggunaan istilah-istilah hukum dalam bahasa Indonesia yang mudah
dipahami.
5. Terakhir, penting untuk memperhatikan kemajuan teknologi dalam
pengembangan komunikasi hukum. Teknologi dapat digunakan untuk
memfasilitasi terjemahan dokumen hukum, pengembangan aplikasi hukum
berbasis bahasa Indonesia, serta penyediaan sumber daya online yang
memperluas aksesibilitas terhadap informasi hukum dalam bahasa
Indonesia.

Melalui implementasi strategi-strategi ini, penggunaan bahasa Indonesia


dalam komunikasi hukum dapat ditingkatkan. Dengan bahasa Indonesia yang
dipahami dengan baik dan digunakan secara tepat, aksesibilitas terhadap informasi
hukum akan meningkat, dan keadilan dalam sistem hukum Indonesia dapat
tercapai dengan lebih baik. Selain itu terdapat beberapa aspek-aspek yang
mendukung untuk berbahasa yang baik dan benar seperti.

1. Bahasa sebagai alat komunikasi: Bahasa merupakan alat komunikasi yang


penting dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam bidang hukum.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memainkan peran utama dalam
memfasilitasi komunikasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat
dalam proses hukum, seperti hakim, pengacara, jaksa, terdakwa, saksi, dan
pihak-pihak yang terlibat dalam persidangan. Bahasa yang jelas, lugas, dan
akurat memungkinkan informasi hukum untuk disampaikan dengan tepat
dan dipahami dengan baik oleh semua pihak yang terlibat.
2. Mencegah kesalahan penafsiran: Dalam hukum, kejelasan dan ketepatan
bahasa sangat penting untuk mencegah kesalahan penafsiran. Dokumen
hukum yang tidak jelas atau mengandung kesalahan dalam penggunaan
bahasa dapat menyebabkan ketidakpastian hukum dan mempengaruhi
keputusan-keputusan yang diambil oleh pengadilan. Oleh karena itu,
penting bagi para profesional hukum, seperti notaris, pengacara, dan
hakim, untuk menguasai bahasa Indonesia dengan baik agar dapat
menyusun dokumen-dokumen yang jelas dan menghindari kesalahan
penafsiran yang dapat merugikan pihak-pihak yang terlibat.
3. Representasi yang adil: Bahasa yang digunakan dalam proses hukum harus
memastikan representasi yang adil bagi semua pihak yang terlibat. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional memungkinkan setiap individu untuk
berkomunikasi dalam proses hukum tanpa hambatan bahasa. Penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar juga dapat meminimalkan
kesenjangan komunikasi antara pihak yang memiliki akses terbatas
terhadap bahasa asing atau istilah-istilah hukum yang kompleks.
4. Pengembangan hukum Indonesia: Bahasa Indonesia juga berperan dalam
pengembangan hukum Indonesia sebagai sistem hukum yang independen
dan berdaulat. Penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dalam peraturan
perundang-undangan dan putusan pengadilan memastikan bahwa hukum
tersebut dapat dipahami oleh semua warga negara Indonesia tanpa kecuali.
Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia yang baik juga membantu
memperkuat identitas hukum Indonesia dan mempromosikan keseragaman
dan kekonsistenan dalam penegakan hukum.
5. Perlindungan hak-hak individu: Bahasa Indonesia yang jelas dan mudah
dipahami juga memainkan peran penting dalam perlindungan hak-hak
individu. Setiap orang harus dapat memahami hak-haknya yang diatur
dalam undang-undang dan peraturan hukum. Bahasa yang tidak ambigu
dan mudah dipahami memungkinkan individu untuk mengetahui hak-hak
mereka dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
melindungi diri mereka sendiri.
Kesimpulan
Pentingnya bahasa Indonesia dalam komunikasi hukum sangatlah
signifikan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memainkan peran penting
dalam memfasilitasi komunikasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat
dalam proses hukum. Bahasa yang jelas, lugas, dan akurat memastikan
pemahaman yang tepat terhadap dokumen-dokumen hukum, menghindari
kesalahan penafsiran, dan mencegah ketidakpastian hukum.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik juga memastikan representasi yang adil
bagi semua pihak yang terlibat dalam proses hukum. Bahasa tersebut
meminimalkan kesenjangan komunikasi dan memungkinkan setiap individu untuk
berpartisipasi tanpa hambatan bahasa.
Selain itu, bahasa Indonesia berperan dalam pengembangan hukum
Indonesia sebagai sistem hukum yang independen dan berdaulat. Penggunaan
bahasa Indonesia yang tepat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan
pengadilan memastikan pemahaman yang merata dan memperkuat identitas
hukum Indonesia.
Dalam perlindungan hak-hak individu, bahasa Indonesia yang jelas dan
mudah dipahami sangat penting. Setiap orang harus dapat memahami hak-haknya
yang diatur dalam undang-undang dan peraturan hukum, dan bahasa yang baik
memungkinkan individu untuk melindungi diri mereka sendiri.
Dengan demikian, pemahaman dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dalam konteks hukum adalah kunci untuk mencapai keadilan, kepastian hukum,
dan perlindungan hak-hak individu dalam sistem hukum Indonesia.
Referensi
Marsha. S. 2022. Penafsiran Pemakaian Bahasa Indonesia Sebagai Alat
Komunikasi Hukum. Jurnal Pembahsi. 12 (1). 2022.
Ubaidullah, Sri. S. 2020. Urgensi Bahasa Indonesia dalam Ilmu Hukum.
Prosiding Seminar Nasional. 2020.
Rina. D. 2017. Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah. 24 (2).
Juli-Desember 2017.
Dwipa. 2022. Komunikasi dan Komuniaksi: Duel Hukum Interpretasi Komunikasi
dan Interaksi Sosial. Guepedia. Cetakan Juli 2022.

Anda mungkin juga menyukai