Pancasila merupakan dasar falsafah pemungutan pajak.Pancasila dengan kelima silanya,harus mendapat tempat dan dijabarkan dalam setiap peraturan perundang-undangan perpajakan merupakan,cerminan dari pancasila dengan kelima silanya. Adapun hubungan kelima sila Pancasila dengan pemungutan pajak di Indonesia,sebagai berikut : 1. Sila Pertama,Ketuhanan Yang Maha Esa Salah satu butir pengalaman sila pertama Pancasila adalah percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Dalam kaitannya dengan pemungutan pajak,bahwa setiap agama-agama surgawi mengajarkan kewajiban umatNya untuk taat kepada perintah negara, termasuk memberikan apa yang menjadi kewajibannya kepada negara dan masyarakat yaitu membayar pajak 2. Sila Kedua,Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab Pajak selain harus memenuhi keadilan harus juga sesuai dengan peradaban manusia.keadilan yang merupakan salah satu syarat yudiris dari pajak pajak tercermin dalam prinsip non diskriminasi,prinsip daya pikul,artinya bahwa tidak ada perbedaan antara golongan dan ideologi.Kemanusiaan artinya bahwa perlakuan wajib pajak harus secara manusia.Perlakuan manusiawi tidak boleh melanggar hak asasi manusia.Pungutan yang melampaui batas sehingga tidak memungkinkan manusia hidup secara layak adalah melanggar kemanusiaan yang beradab 3.Sila ketiga,Persatuan Indonesia Wujud ketiga Pancasila antara lain adalah rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara serta menetapkan kepentingan bangsa dan neagara di atas kepentingan pribadi atau golongan.Dalam kaitannya dengan perpajakan hal ini dapat menentukan bahwa kewajiban perpajakan sebagai bentuk partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam membiayai pembangunan nasional.dengan pajak,berarti seseorang telah menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan. 4.Sila Keempat,Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Perwujutan sila keempat dari sila Pancasial terdapat dalam pasal 23 ayat (2) UUD 1945,yang menyebutkan bahwa semua pajak-pajak untuk kegunaan kas negara berdasarkan undang-undang.Kerakyatan mengandung arti bahwa rakyat ikut dalam Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin secara langsung oleh rakyat. 5.Sila Kelima,Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Pajak merupakan suatu alat untuk membiayai kepentingan masyarakat umum.asa keadilan tercermin dalam ketentuan bahwa tidak semua warga negara sebagai wajib pajak, undang-undang perpajakan yang berlaku menentukan kriteria untuk adanya seorang menjadi wajib pajak.Demikian juga halnya bahwa terhadap wajib pajak dengan penghasilan yang sama tidak berarti dikenankan tarif pajak yang sama Pemerataan pembangunan yang dibiayai dengan pajak-pajak dilaksanakan melaui delapan (8) jalur pemerataan yaitu: 1.Pemerataan pemenuhan kebuthan pokok rakyat,khusus pangan,sandang dan perumahan 2.Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan 3.Pemerataan pembagian pendapatan 4.Pemerataan kesempatan kerja 5.Pemerataan kesempatan berusaha 6.Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,khususnya generasi muda dan kaum wanita 7.Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah di tanah air 8.Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan