Anda di halaman 1dari 9

HYPERTENSI DALAM

KEHAMILAN

By cicih. S. SST.MM
Hypertensi dalam kehamilan
Dipengaruhi oleh :
a. Usia : - Insiden tinggi pada primigravida muda
meningkat pada primigravida tua,
- wanita usia ˂ 35 th insiden ˃ 3 x lipat.
- wanita hamil ˃ 35 th dapat terjadi hipertensi
laten.
b. Paritas : Primigravida tua lebih tinggi untuk PEB
c. Ras/ golongan etnik : Bias ( perbedaan perlakuan )
d. Keturunan : Riwayat kelg resiko meningkat 25 %.
e. Diet/ gizi : tidak bermakna ( ˂ kalsium, Obesitas )
f. Iklim : trofis insiden lebih tinggi.
g. Tingkah laku : merokok wkt hamil → IUGR padajanin.
h. Hiperplasentosis : Proteinuria+ hipertensi gravidarum →
↑ kehamilan kembar dizigotik dari pada
monozigotik
A. Pre eklamsia : adl penyakit dg tanda adanya hipertensi, oedem
dan protein yg timbul karena kehamilan.
Diagnosa : - kenaikan sistole ≥ 30 mmhg dan diastole ≥ 15
mmhg → pemeriksaan TD 2 x dg rentang
waktu 6jam dlm istirahat
- Edema ( penimbunan cairan dlm tubuh → dg
tanda ↑ BB ≥ 1kg/mgg, bengkak di kaki/tangan
/muka
- Proteinuria ( konsentrasi protein lebih 0,3 gr/lt
dlm 24 jam atau hsl lab 1-2 + atai 1 gr/lt yg
dikeluarkan dg waktu 6 jam.
Gejala : * Penambahan BB yang berlebihan
* Oedem
* Hipertensi
* Proteinuria
* Sakit kepala daerah frontal, penglihatan kabur,
nyeri efigastrium mual & muntah ( Infending Eklamsia )
KLASIFIKASI Pre Eklamsia

1. Pre Eklamsia Ringan : - TD 140/90 mmHg ( kenaikan


sistole 15 mmhg, diastole 30mmhg
→ diukur2x dg jarak & saat tidur
terlentang )
- Proteinuria 0,3 gr/ lt atau 1+ atau 2+
- Edema jari, muka, BB naik ˃ 1 kg/mg
2. Pre Eklamsia Berat : - TD ≥ 160/110 mmHg
- Proteinuria 5 gr/lt atau lebih
- Oliguria ( urine ˂ 500/ 2 jam )
- Oedema paru dan sianosis
- Gangguan cerebral/ visus, nyeri
efigastrium
Etiologi :
 - Secara pasti belum ada
- Sering terjadi pada primigravida, tuanya kehamilan, gemelli
Pencegahan : - ANC
- Ukur TD, BB, kadar protein Tiap mgg
- Diagnosa dini , diet, b/p akhiri kehamilan
PENANGANAN
1. PRE EKLAMSIA RINGAN :
- Rawat jalan : * istirahat, diet rendah karbohidrat/lemak/garam.
* Sedative ringan ( fenobarbital 3x30 mg/oral selama 2 hr.
* Roboransia
* Kunjungan ulang tiap 1 mgg
- Rawat pusk/rs : * pada prematur jika TD normal tunggu sampai aterm
* Bila aterm TD turun, blm normotensif akhiri kehmln.
* Bila aterm tgg partus spontan/indikasi induksi perslnn.
2. Pre eklamsia berat
* Etiologi :
- Eklamsia berat tdpt hipoksia serebral karena
spasme kuat dan edema.
- Hipoksia terjadi karena konvulsi.
* Pre Eklamsia Berat di RS
Penangan Aktif
* bila indikasi ibu : - kehamilan ˃ 37 mgg
- Terdapat tanda infending
- Gagal terapi konservatif
* bila indikasi janin : - Ada tanda fetal distres
- Ada tanda IUFD
3. EKLAMSIA
* merupakan serangan konvulsi yang biasa yang terjadi pada kehamilan
tetapi tidak selalu komplikasi dari pre eklamsia.
* Konvulsi dapat terjadi sebelum, selama, sesudah persalinan.
* Dengan ANC, INC ber standar tinggi maka konvulsi PP jarang
terjadi.
* Observasi thd TD + Protein urine harus dilakukan selama peroide PP.
BAHAYA EKLAMSIA
* IBU : - Cerebral hemorrhage
- Pasien dg oedem+ oliguria → perkembangan paru2 mjd
bengkak/GGA
- Inhalasi darah/mukus menunjukan asfiksia/pneumonia.
- Gagal hepar
- Kematian
* Janin : - Plasenta tidak utuh/ dysfungsi plasenta.
- Retardasi / IUGR , hipoksia.
- konvulsi dalam intrapartum berbahaya untuk janin →
hipoksia intra uterin yg disebabkan karena kontraksi
- Kematian perinatal 15 %.
KOMPLIKASI : - kematian ibu dan janin
- Solusio plasenta
- Perdarahan otak
- Kelainan mata
- Edema paru
- Nekrosis hati
- kelainan ginjal
- Prematur
- Lidah tergigit, trauma, fraktur karena
jatuh,
- DIC
 PENATALAKSANAAN
- SELAMA KONVULSI : * Memelihara kebersihan jalan nafas
* Melindungi ibu dari trauma.
- PENATALAKSANAAN SELANJUTNYA :
1. Observasi konvulsi
a. Magnesium Sulfat (efektif & reaksi cepat, 52 % mencegah konvulsi).
b. Diazepam 10-40 mg/ IV diikuti infus 20-80 mg dalam 500 cc dextrose
5 % → 30 tts/mnt.
2. Observasi TD
3. Pengobatan :
* Pemberian sedatif , obat anti hipertensi , anti biotik, diuretik < 20 ml/jm
4. Penanganan di RS :
* Rawat inap/ Isolasi
* 4 gr MgSo4 40 % dalam larutan 100cc Nacl 0,9 % IV → 15 menit
* Disusul 8 gr IM MgSo4 40 % dalam larutan 25 ml boka/boki masing-
masing 4 gram ( Mgso4 40% 8 gr + RL 500cc → 6 jam ).
* Maintenance 6 jam diberikan lagi 4 gram IM MgSo4
* Observasi keracunan MgSo4
* Penanganan Obstetric : akhiri tanpa memandang usia kehamilan

Anda mungkin juga menyukai