Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

“FILARIASIS”

Disusun oleh:
dr. Muhamad Renaldi
INTERNSIP KEMENTRIAN KESEHATAN PUSKESMAS RANGKASBITUNG
2023
IDENTITAS ANAMNESA

 Nama : Tn. S
 Umur : 47 tahun
 Jenis kelamin : laki-laki
 Diambil dari :
 Alamat : kp. Pst sukaraja
 Tanggal : 27 juni 2023
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ojek
 Status : Sudah menikah
KELUHAN UTAMA

Tn. S 47 tahun dengan datang ke poli umum Puskesmas


Rangkasbitung dengan keluhan bengkak di kaki kanan sejak 1
minggu yang lalu

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Ny. T 44 tahun dengan datang ke poli umum


Puskesmas Rangkasbitung dengan keluhan kaki kanan
bengkak sejak 1 minggu yang lalu, awalnya os mengeluh
demam naik turun dan kaki terasa nyeri dan membengkak,
pitting edem (-), os mengeluh sakit kepala dan terasa berat,
mual (-), muntah (-)
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU RIWAYAT PENGOBATAN

Hipertensi  Tidak ada


RIWAYAT KELUARGA RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis, GCS E4M6V5
 Status Gizi

Berat Badan : 70 kg Tinggi


Badan : 162 cm
IMT : 26,67kg/m2
Kesan : Overweight

 Tanda-Tanda Vital (TTV) Tekanan


darah: 152/100 mmHg Nadi :
90 x/menit,
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 37,2 0C
Kepala : Normochepal, rambut tidak mudah
rontok

Mata : Pupil isokor, RCL/RCTL +/+


kongjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : simetris, deformitas (-)/(-),
sekret/darah (-)/(-)

Hidung : Deviasi septum (-), sekret


(-)/(-), darah (-)/(-), nafas cuping hidung (-)
Mulut: Sianosis (-), mukosa bibir kering,
coated tongue (-) perdarahan gusi (-), faring
hiperemis (-)
Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran
tiroid (-)
 Thorax
Paru-paru:

Inspeksi : Normochest, pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela


iga (-)/(-)
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri teraba simetris

Perkusi : sonor di kedua lapang paru, batas paru hepar pada ICS V

dextra Auskultasi : vesikuler (+)/(+), rales (-)/(-), ronki (-)/(-), wheezing (-)/(-)

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V linea axillaris anterior


sinistra

Perkusi : batas jantung kanan di ICS IV linea parasternalis


dextra, batas jantung kiri di ICS V linea axillaris anterior sinistra Auskultasi :
BJ I-II reguler, murmur (-),gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung (+), striae (-), supel
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatomegali (-),
spleenomegali (-), Turgor kulit baik
Perkusi : timpani (+) pada semua lapang abdomen

Ekstremitas
Hangat Edema Sensori
+ + - - + +
+ + + - + +
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis

Filariasis dd/ abses pedis


dextra dd/ selulitis

Hipertensi
Penatalaksanaan

Albendazole 1X400 MG

Dexteem 3X1

Nadic 2X1

Amlodipin 1x5 mg
Definisi

Filariasis atau yang lebih dikenal juga


dengan penyakit kaki gajah merupakan
penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan
ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Etiologi
Filariasis disebabkan oleh infeksi cacing
filaria yang hidup di saluran dan kelenjar
getah bening

Wuchereria Brugia Brugia


bancrofti malayi timori
Vektor

Di Indonesia telah terindentifikasi 23


spesies nyamuk dari 5 genus yaitu
Mansonia, Anopheles, Culex, Aedes,
dan Armigeres yang menjadi vektor
filariasis
Hospes

Manusia Hewan
Siklus hidup
cacing filariasis
Pola Penyebaran
Tipe Perkotaan Tipe Pedesaan
 Jakarta, Bekasi,
Tangerang, Semarang,  sedangkan Wuchereria
dan Pekalongan. bancrofti tipe
Wuchereria bancrofti pedesaan ditularkan
Wuchereria bersifat periodik oleh nyamuk dengan
bancrofti nokturna, artinya berbagai spesies
mikrofilaria banyak antara lain Anopheles,
terdapat dalam darah Culex, dan Aedes.
tepi pada malam hari.

nyamuk Culex quinquefasciatus yang


berkembangbiak di air limbah rumah
tangga
Pola Penyebaran
tipe periodik tipe subperiodik
nokturna nokturna
 mikrofilaria  mikrofilaria
ditemukan dalam ditemukan lebih
darah tepi pada banyak pada siang
Wuchereria malam hari. Nyamuk hari dalam darah
malayi penularnya adalah tepi. Nyamuk
Anophelesbarbirostis penularnya adalah
pada daerah Mansonia sp pada
persawahan daerah rawa

tersebar di Sumatera, Kalimantan,


Sulawesi, dan beberapa pulau di Maluku
Pola Penyebaran
tipe periodik
tipe non periodik nokturna
 mikrofilaria ditemukan  mikrofilaria
dalam darah tepi pada ditemukan dalam
malam maupun siang darah tepi pada
Wuchereria hari. Nyamuk malam hari. Nyamuk
penularnya adalah penularnya adalah
Timori Mansonia uniformis Anopheles barbostis
yang ditemukan di di daerah
hutan rimba persawahan
tersebar di kepulauan Flores, Alor, Rote, Timor,
dan Sumba (non periodik), Nusa Tenggara Timur
dan Maluku Tenggara (periodik nokturna)
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan biologic
3. Lingkungan social
4. Ekonomi
Faktor yang mempengaruhi Filariasis
Gejala
dengan demam berulang 1-2 kali atau lebih
setiap bulan selama 3-4 hari apabila bekerja
berat, timbul benjolan yang terasa panas dan
Akut nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa adanya
luka di badan, dan teraba adanya tali urat
seperti tali yang bewarna merah dan sakit mulai
dari pangkal paha atau ketiak dan berjalan
kearah ujung kaki atau tangan
Gejala

ditandai dengan pembesaran pada kaki,


tangan, kantong buah zakar, payudara dan alat
Kronis kelamin wanita sehingga menimbulkan cacat
yang menetap
Eliminasi filariasis
menurut kemenkes

pemberian Obat Filariasis yang disertai dengan


Pencegahan Massal surveilans serta
(POPM) penatalaksanaan kasus
kronis.
Medikalmentosa

• DEC

• Ivermectin
Tatalaksana
• Doksisiklin

• Paracetamol
Non Medikalmentosa

• Istirahat
Tatalaksana • Membersihkan kaki dengan air dan sabun

• Menghindari gigitan nyamuk


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai