Anda di halaman 1dari 16

INDIVIDU

DALAM
DUNIA BISNIS
Kelompok 5
Anggota Tim:
• ANDRIAN
• ANDINI AULIA
• GENTA GUSTIANSYAH
• MUHAMMAD DAVA
• FERNANDO MARTINEZ
• BONA FERGIO
• AL. AT. TEJANA
Latar Belakang
Dalam aspek etika, individu dalam dunia bisnis tentu memiliki latar
belakang yang sangat kuat, dari peran maupun profesi tertentu.
Dengan berkembangnya etika di dunia bisnis, setiap individu pasti
memiliki kemampuan yang baik dalam mengambil keputusan dan
dapat berkontribusi hal positif dalam dunia bisnis. Tidak hanya itu,
pendidikan etika juga merupakan latar pendidikan yang baik agar
setiap individu dapat mengambil keputusan yang baik dan etis.

Banyaknya para individu yang memungkinkan mereka untuk


berinteraksi seperti negoisasi, perundingan, atau melakukan sebuah
pengenalan juga di butuhkan etika yang baik agar hal tersebut dapat
berjalan dengan baik. Maka etika bukan hal yang asing lagi dalam
dunia bisnis terutama untuk setiap individu.
ETIKA MENJADI
KARYAWAN
Menurut salah satu ahli, yaitu James J. Spillane, etika
adalah memperhatikan tingkah laku manusia dalam
mengambil keputusan yang berkaitan dengan moral. Nah
etika ketika menjadi karyawan itu berhubungan dengan
etika kerja.

Menurut salah satu website, (stekom.ac.id) Etika kerja


adalah kemampuan untuk mempertahankan nilai-nilai
moral yang tepat di tempat kerja.
MORAL YANG BAIK SEBAGAI
KARYAWAN
Moral menjadi salah satu faktor penting, untuk menunjang kinerja para
karyawan, maka dari itu di butuhkan manajemen yang baik dari pihak
atasan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik. Zainun (1986)
menerangkan bahwa aspek-aspek yang mempengaruhi terbentuknya
moral kerja adalah :
a. Hubungan kerja yang harmonis.
b. Kepuasan para petugas terhadap tugas dan pekerjaannya.
c. Suasana dan iklim keija yang bersahabat.
d. Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi.
e. Adanya tingkat kepuasan ekonomi dan material lainnya yang
memadai.
Dengan beberapa aspek tersebut, kita dapat mengetahui seperti apa
aspek yang menjadi salah satu syarat untuk terbentuknya moral yang
baik bagi karyawan.
TANGGUNG JAWAB
KARYAWAN
Tanggung jawab karyawan itu adalah kewajiban mereka untuk mematuhi
semua peraturan/regulasi tertulis maupun tidak tertulis di dalam sebuah
perusahaan. Jadi tanggung jawab merupakan sebuah keseharusan untuk
setiap karyawan, baik untuk peraturan atau pekerjaan yang sudah di
berikan atau di percayakan.
ETIKA
KEPEMIMPINAN
APA YANG MENDEFENISIKAN KEPEMIMPINAN YANG HEBAT ?

Berikut adalah beberapa defenisi pemimpin yang hebat :

1. Integritas
Pemimpin dan karyawan hanya perlu menunjukkan keberanian dan
integritas pribadi untuk melakukan apa yang benar. Oleh karena itu,
etika seorang pemimpin haruslah tegak dan hormat. Ini akan
diperjuangkan dalam memutuskan apa yang dianggap benar atau
tidak. Sehingga hal inilah yang akan melahirkan integritas dalam
bekerja dan berprofesi.
2. Loyalitas
Untuk mendapatkan kepercayaan, dibutuhkan loyalitas. Untuk
mencapainya memang perlu adanya ketidaknyamanan. Hubungan
persahabatan sangat diperlukan di masa-masa sulit. Loyalitas akan
diperoleh melalui dukungan dan dedikasi tugas yang ada.
3. Kejujuran
Setiap orang yang ada di perusahaan, harus menjaga sikap jujurnya,
ketika menjalankan rutinitas kerjanya. Mereka juga harus jujur ​dan
tidak menipu atau menyebarkan informasi kepada orang lain.
LANDASAN ETIKA
KEPEMIMPINAN
Etichal Leadership (Etika Kepemimpinan) merupakan cara pemimpin
memimpin sebuah organisasi sesuai dengan norma, bersikap tegas,
serta mampu memberikan standar etis yang jelas dan regulasi terhadap
perilaku etis untuk para pengikut, sehingga dalam hal pengambilan
keputusan dan menciptakan proses observasi untuk pengikut, mereka
berpegang teguh pada hal tersebut (Brown et al., 2005). Jadi apa
landasannya? Ya sesuai yang di jelaskan di atas, mereka berpegang teguh
pada norma dan regulasi yang ada, hal ini juga lah yang membuat
seseorang dapat di sebut sebagai pemimpin yang hebat. Maka dari itu
jika landasan tersebut saja masih kurang, seseorang sangat sulit jika di
katakan sebagai pemimpin yang baik.
ETIKA
PROFESIONAL
Etika profesional mencakup standar
perilaku pribadi dan perusahaan yang
diharapkan dari para profesional. Kata
profesionalisme pada mulanya
digunakan untuk kaum suatu ordo
keagamaan (Wikipedia).
ETIKA PROFESI DAN
MORAL IDENTITAS DIRI
Menurut Lubis (1994), etika profesi merupakan suatu sikap hidup,
yang mana berupa kesediaan untuk dapat memberikan pelayanan
profesional terhadap masyarakat dengan keterlibatan penuh serta
juga keahlian ialah sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan
tugas.

dapat disimpulkan bahwa etika profesi adalah pedoman dalam


bertingkah laku, baik di dalam lingkup kerja maupun pada kehidupan
sehari-hari demi mewujudkan ketertiban dan pelayanan yang baik
bagi masyarakat.
PRINSIP INTI ETIKA
PROFESI
Ada 4 prinsip yang mendasari etika profesi, yaitu

• Tanggung jawab
• Keadilan
• Otonomi
• Integritas moral.
TANTANGAN ETIKA
PEMASARAN
PEDOMAN NORMATIF UNTUK PEMASARAN

Pandangan filosofis dari marketing ethics bersifat


normatif, berfokus pada nilai, dan terkait dengan
pembenaran mengapa standar etika tertentu dapat
diimplementasikan pada suatu praktek tertentu dan
alasan yang mendasarinya. Para ahli di bidang normative
ethics menjelaskan bahwa terdapat empat jenis
normative ethics, yakni:
1. Consequentialism (Teleological evaluation)
2. Duty-based ethics (Deontological norms)
3. Contract-based morality
4. Virtue ethics
TANTANGAN ETIKA DALAM
PEMASARAN
Masyarakat dan konsumen saat sekarang,
terlebih lagi pada masa depan, akan peduli
terhadap kualitas dan memperhatikan sisi
moralitas dan tanggung jawab sosial
perusahaan. Termasuk dalam konteks ini
adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan
pemasaran dan dampaknya bagi stake holder
secara keseluruhan. Hal ini semakin di
pertajam dengan adanya bberbagai pendapat
miring yang berkaitan dengan pemasaran,
seperti rekayasa produk, penyalahgunaan label
dan iklan.
ETHICAL
BRANDINNG
Menurut Marion (2022), sebuah organisasi dapat di katakan sebagai
ethical brand apabila mereka menunjukkan kepedulian pada lingkungan,
komunitas, makhluk hidup, dan semuanya yang memiliki tempat di dunia
ini.
Jadi intinya jika sebuah brand memiliki etika yang baik, maka nama brand
tersebut akan baik pula. Karena bagus atau tidak nya sebuah brand di
tentukan oleh brand itu sendiri, maka etika merupakan salah satu hal
yang cukup baik untuk di jadikan sebuah strategi.
KESIMPULA
N
Intinya, etika merupakan penilaian untuk
masing-masing individu yang ada di
dunia ini termasuk dunia bisnis, maka
dari itu kita selaku manusia juga harus
mematuhi aturan dan regulasi yang ada
untuk menciptakan lingkungan bisnis
yang terorganisir dengan baik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai