Anda di halaman 1dari 14

FILSAFAT ILMU

Ahmad Taqwin
MANUSIA

Dalam kehidupanya, manusia diberi 3 Perangkat untuk bereksistensi dengan


lingkunganya:

Otak bekerja Berfikir


Manusia Mampu Menata
Hati berkerja Merasa
Hewan Tidak Mampu Menata
Nafsu bekerja Mau
Penataan tersebut meliputi ia tahu mana batas yang boleh difikirkan, dan mana batas
yang tidak boleh difikirkan, mana batas yang boleh dirasakan, dan mana batas yang
tidak boleh ia rasakan, serta mana batas yang boleh dikehendaki dan mana batas yang
tidak pantas dikehendaki

Kemampuan manusia yang mampu untuk menata otak, hati, dan nafsunya inilah yang
mengakibatkan manusia bereksistensi dan membedakan dirinya dengan makluk lainya.

Apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukan dan untuk apa sesuatu itu
dilakukan selalu tergantung pada tatanan nilai yang mengiringi hukum dan norma hidup
manusia. Ilmu seni, dan agama sebagai satu cipta, rasa dan karya manusia yang
menyatu dan terintegrasi dalam satu sistem pengetahuan yang disebut dengan
FILSAFAT.
FILSAFAT

“Suatu tatanan cara befikir ilmiah, sistematis, radikal, dan universal”

Ilmiah - Mempunyai kaidah dan prosedur keilmuan


Sistematis – Ada aturan yang tertata rapi
Radikal – Berfikir mendalam sampai ke akar akarnya
Universal – Menyeluruh dan menyentuh kesegala aspek kehidupan
FILSAFAT – FALSAFAT – FALSAFAH (ARAB) – PHILOSOPHY (INGGRIS)
ASAL KATA - PHILOSOPHIA (YUNANI)

SOPHIA –
PHILOS - PERSAHABATAN/CINTA/LOVE
KEARIFAN/KEBIJAKSANAAN

PHILOSOPHY – LOVE OF WISDOM


PECINTA
KEARIFAN/KEBIJAKSANAAN/KEBENARAN
ARTI MENURUT PARA
TOKOH

Plato – Pengetahuan untuk mencari kebenaran yang hakiki

Aristoteles – Ilmu (Pengetahuan) mengungkap kebenaran yang meliputi


metafisika, logika, etika, estetika

Rene Descartes – Kumpulan semua pengetahuan yang menyangkut manusia,


alam, dan Tuhan sebagai pokok penyelidikan.

Fisafat adalah kumpulan semua pengetahuan tentang kebijaksanaan/kearifan;


melalui proses berfikir mendalam-rasional-logis-ilmiah; dilandasi prinsip mencari
kebenaran.
Berfilsafat diawali dengan keinginan untuk berfikir tentang ketahuan.

Tahu Tentang;

- Apa yang disebut benar dan salah = Logika


- Apa yang disebut baik dan buruk = Etika
- Apa yang disebut dengan Indah dan Jelek = Estetika

Logika yang permanen menjadi ilmu

Etika yang permanen menjadi agama

Estetika yang permanen menjadi seni


Membahas tentang ilmu agama dan seni harus dilakukan satu penataan yang
rapi dan tepat dengan mengunakan sistem rangkaian:

- APA = ONTOLOGI

- BAGAIMANA =
EPISTIMOLOGI

- UNTUK APA = AKSIOLOGI


ONTOLOGI

Menceritakan hakikat dari pengetahuan dan dari mana asal sumber


pengetahuan tersebut.

EPISTIMOLO
GI
Menceritakan bagaimana proses pengetahuan itu disusun dan dibangun, dan
kaidah-kaidah yang diterapkan serta prinsip yang digunakan.

AKSIOLOG
I
Menceritakan apa tujuan pengetahuan itu disusun serta hikmah pengetahuan
tersebut untuk kemaslahatan manusia.
PENJABARAN ILMU AGAMA DAN
SENI
ONTOLOGI EPISTIMOLOGI AKSIOLOGI
Logiko, Hipotetiko, Bahasa, Logika,
ILMU Pengalaman Logika Membantu Hidup Manusia
Matematika, Statiska
Memberi Arah, Pedoman
AGAMA Tuhan, Rosul Kitab Suci, Ajaran / Keyakinan
Hidup
Memberi Nilai/Makna
SENI Ilusi Apresiasi, Ekspresi, Kreasi
Hidup

Berfikir bahwa ilmu, agama dan seni merupakan satu rumpun pengetahuan yang satu
tapi berbeda-beda merupakan satu kerja filsafat.
MEMULAI
FILSAFAT
Adalah tahu apa yang harus difikirkan dan tahu apa yang tidak harus di
fikirkan. Manusia, digolongkan dalam kerja fikirnya menjadi empat golongan,
yakni:

 Ada manusia tahu bahwa dia tahu = Kita ikuti


 Ada manusia tahu bahwa dia tidak tahu = Kita ajari
 Ada manusia tidak tahu bahwa dia tahu = Kita bangunkan
 Ada manusia tidak tahu bahwa dia tidak tahu = Kita tegur
PESAN
SEDERHANA
Adalah ketahuilah apa yang kamu tahu dan ketahuilah apa yang tidak kamu
tahu. Tidak ada agama bagi orang yang tidak berfikir.
Tidak ada artinya berfikir tanpa pesan agama. Aksiologi ilmu sebagai bagian
terakhir dari proses kerja ilmu, merupakan hal penting yang harus dijadikan
nilai hikmah dalam pembahasan Filsafat Ilmu.

FILSAFAT
ILMU
Aktivitas-aktivitas perenungan-perenungan seseorang dalam upaya untuk
memecahkan masalah-masalah yang timbul di sekitar hakekat ilmu,
perkembangan ilmu dan penerapan ilmu
“ Jika kalian ingin mengetahui Tuhanmu, maka ketahuilah dirimu”

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai