SAP – II (DUA)

SAP – II (DUA)
ILMU PENGETAHUAN DAN SOSIOLOGI
A. PENGERTIAN ILMU
PENGETAHUAN

B. SOSIOLOGI SEBAGAI
ILMU PENGETAHUAN

I. ILMU C. PERBANDINGAN
SOSIOLOGI DENGAN
PENGETAHUAN ILMU SOSIAL
DAN SOSIOLOGI LAINNYA

D. MANFAAT ILMU-ILMU
SOSIAL DAN
HUBUNGAN ANTARA
ILMU-ILMU SOSIAL
DENGAN SOSIOLOGI

E. METODE-METODE
SOSIOLOGI
 SAP – II (DUA)
ILMU PENGETAHUAN DAN SOSIOLOGI

A. SEJARAH SINGKAT
PERKEMBANGAN
SOSIOLOGI DI DUNIA

II. SEJARAH
PERKEMBANGAN
SOIOLOGI

B. PERKEMBANGAN
SOSIOLOGI DI
INDONESIA
KOMPETENSI PENDUKUNG

SETELAH MENGIKUTI MATERI KULIAH INI,

DIHARAPKAN:

1. MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI PENGERTIAN

PENGETAHUAN, ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN.
2. MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN SOSIOLOGI SEBAGAI
SUATU ILMU PENGETAHUAN.
3. MAHASISWA MAMPU MEMAPARKAN PERBANDINGAN
SOSIOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA.
4. MAHASISWA MAMPU MENDESKRIPSIKAN MANFAAT ILMU-
ILMU SOSIAL DAN HUBUNGAN ANTARA ILMU-ILMU SOSIAL
DENGAN SOSIOLOGI.
5. MAHASISWA DAPAT MENGENAL METODE-METODE
SOSIOLOGI.
6. MAHASISWA MAMPU MENGURAIKAN SEJARAH SINGKAT
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI.
7. MAHASISWA MAMPU MENDESKRIPSIKAN PERKEMBANGAN
KOMPETENSI PENDUKUNG

SETELAH MENGIKUTI MATERI KULIAH INI,

DIHARAPKAN:

1. MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI PENGERTIAN

PENGETAHUAN, ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN.
2. MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN SOSIOLOGI SEBAGAI
SUATU ILMU PENGETAHUAN.
3. MAHASISWA MAMPU MEMAPARKAN PERBANDINGAN
SOSIOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA.
4. MAHASISWA MAMPU MENDESKRIPSIKAN MANFAAT ILMU-
ILMU SOSIAL DAN HUBUNGAN ANTARA ILMU-ILMU SOSIAL
DENGAN SOSIOLOGI.
5. MAHASISWA DAPAT MENGENAL METODE-METODE
SOSIOLOGI.
6. MAHASISWA MAMPU MENGURAIKAN SEJARAH SINGKAT
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI.
7. MAHASISWA MAMPU MENDESKRIPSIKAN PERKEMBANGAN
 SAP – II (DUA)
ILMU PENGETAHUAN DAN SOSIOLOGI
A. PENGERTIAN ILMU
PENGETAHUAN

B. SOSIOLOGI SEBAGAI
ILMU PENGETAHUAN

I. ILMU C. PERBANDINGAN
SOSIOLOGI DENGAN
PENGETAHUAN ILMU SOSIAL
DAN SOSIOLOGI LAINNYA

D. MANFAAT ILMU-ILMU
SOSIAL DAN
HUBUNGAN ANTARA
ILMU-ILMU SOSIAL
DENGAN SOSIOLOGI

E. METODE-METODE
SOSIOLOGI
 SAP – II (DUA)
ILMU PENGETAHUAN DAN SOSIOLOGI

A. SEJARAH SINGKAT
PERKEMBANGAN
SOSIOLOGI DI DUNIA

II. SEJARAH
PERKEMBANGAN
SOIOLOGI

B. PERKEMBANGAN
SOSIOLOGI DI
INDONESIA
 A. PENGERTIAN
PENGETAHUAN, ILMU
DAN ILMU
PENGETAHUAN
 I. ILMU PENGETAHUAN
DAN SOSIOLOGI
I. SCIENCE
MANUSIA DICIPTAKAN OLEH ALLAH SWT.
SEBAGAI MAKHLUK YANG SADAR

 BERPIKIR
 MERASA
 BERKEHENDAK
 DENGAN PIKIRANNYA

ILMU PENGETAHUAN

DENGAN KEHENDAKNYA

MENGARAHKAN PERILAKUNYA

DENGAN PERASAANNYA (MOOD)

MENCAPAI KESENANGAN
 SARANA UNTUK MEMELIHARA DAN
MENINGKATKAN ILMU PENGETAHUAN

LOGIKA
LOGIKA BEKERJA DENGAN TEPAT DAN
BENAR
 APAKAH SAMA ANTARA
PENGETAHUAN & ILMU PENGETAHUAN?

PENGETAHUAN = KESAN/INFORMASI
DITANGKAP OLEH PANCA INDERA

KALAU DEMIKIAN
ILMU …?
ILMU PENGETAHUAN…?
 PENGERTIAN-PENGERTIAN DASAR
A. PENGERTIAN PENGETAHUAN

TAHU & PENGETAHUAN

• (KNOW TO DO)
• (KNOW HOW)
• (KNOW WHY)

1. PENGERTIAN (UNDERSTANDING)
2. SIKAP (ATTITUDE) TERTENTU
MELALUI PENDIDIKAN & PENGALAMAN

LATIHAN DAN PRAKTEK KETERAMPILAN KEBIASAAN/

ATAU KEKULINAAN
KETANGKASAN
 PETER DRUCKER; (DALAM BUKUNYA YANG BERJUDUL
“THE EFFECTIVE EXECCUTIVE”) MENJELASKAN BAHWA 
KEBIASAAN YANG BERURAT BERAKAR YANG TANPA
DIPIKIRKAN (IN THINKING HABIT) TELAH MENJADI
KONDISI TAK SADAR (REFLEX CONDITION), TETAPI
SEBELUMNYA HARUS MERUPAKAN PENGETAHUAN YANG
DIPELAJARI DAN DIBIASAKAN.
GLADDEN (DALAM BUKUNYA “ESSENTIALS OF PUBLIC
ADMINISTRATION”), BERANGGAPAN ILMU SAMA DENGAN
KETERAMPILAN, HANYA KETERAMPILAN YANG
DIPEROLEH MELALUI LATIHAN DAN BELAJAR.

B. PENGERTIAN ILMU (SCIENCE)

PROF. VAN POELJE

ILMU ADALAH TIAP KESATUAN PENGETAHUAN, DIMANA
MASING-MASING BAGIAN BERGANTUNGAN SATU SAMA
LAIN YANG TERATUR SECARA PASTI MENURUT ASAS-
ASAS TERTENTU.
PROF. NAWAWI
 ILMU JUGA HARUS MEMILIKI OBJEK, METODE, SISTEMATIKA
DAN MESTI BERSIFAT UNIVERSAL.

SOEJONO DIRJOSISWORO
 ILMU ADALAH KESATUAN PENGETAHUAN YANG
TERORGANISIR ATAU MERUPAKAN AKUMULASI PENGETAHUAN
YANG DISISTEMATISKAN.

CATATAN:
JADI ILMU ADALAH BAGIAN DARI PENGETAHUAN  SETIAP ILMU
ADALAH PENGETAHUAN, TETAPI TIDAK SETIAP PENGETAHUAN
ADALAH ILMU.

CONTOH:
PENGETAHUAN BUKAN ILMU, ANTARA LAIN: SENI &
HUMANIORA.

NAMUN ADA JUGA SENI SEKALIGUS ILMU, SEPERTI: POLITIK

DAN ADMINISTRASI  NIAGA /BISNIS ATAU NEGARA/PUBLIK.

Sumber: Inu Kencana Syafiie (Ilmu Politik; 1997 : 1-3)

C. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
1. SONDANG P. SIAGIAN
ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI SUATU OBJEK ILMIAH YANG
MEMILIKI SEKOLOMPOK PRINSIP, DALIL, RUMUS YANG MELALUI
PERCOBAAN YANG SISTEMATIS DILAKUKAN BERULANG KALI,
TELAH DIUJI KEBENARANNYA.

2. SOERJONO SOEKANTO
ILMU PENGETAHUAN ADALAH PENGETAHUAN (KNOWLADGE)
YANG TERSUSUN SISTEMATIS, DENGAN MENGGUNAKAN
KEKUATAN PIKIRAN, PENGETAHUAN YANG SELALU DAPAT
DIPERIKSA DAN DIKONTROL DENGAN KRITIS OLEH SETIAP ORANG
LAIN YANG MENGETAHUINYA.

UNSUR YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TERGABUNG DALAM

SUATU KEBULATAN : PENGETAHUAN  TERSUSUN SECARA
SISTEMATIS  MENGGUNAKAN PEMIKIRAN  OBYEKTIF ATAU
UMUM.
C. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
3. SOEDJONO DIRDJOSISWORO
ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI SUATU PENDEKATAN TRHADAP
SELURUH DUNIA EMPIRIS, YAITU DUNIA YANG TERIKAT OLEH
FAKTOR RUANG DAN WAKTU, DUNIA YANG PRINSIPNYA DAPAT
DIAMATI OLEH PANCA INDERA MANUSIA.

SYARAT-SYARAT/CIRI-CIRI ILMU PENGETAHUAN:

 SISTEMATIS,
 METODIS,
 RASIONAL/LOGIS ,
 EMPIRIS, UMUM, DAN
 AKUMULATIF.
PADA HAKIKATNYA  ILMU PENGETAHUAN TIMBUL KARENA ADANYA
HASRAT INGIN TAHU DALAM DIRI MANUSIA. HASRAT INGIN TAHU
TERSEBUT TIMBUL OLEH KARENA BANYAK SEKALI ASPEK-ASPEK
KEHIDUPAN YANG MASIH GELAP BAGI MANUSIA DAN MANUSIA INGIN
MENGETAHUI KEBENARAN DARI HAL-HAL YANG TIDAK
DIKETAHUINYA TERSEBUT.
 MANFAAT
MENUNTUT ILMU ?

ILMU PENGETAHUAN BERTUJUAN AGAR MANUSIA LEBIH

MENGETAHUI DAN MENDALAMI SEGALA SEGI
KEHIDUPAN. SELANJUTNYA MANUSIA DITUNTUT UNTUK
DAPAT MERAMAL (PREDICTION) YAITU SUATU
KEMAMPUAN UNTUK MENETAPKAN KECENDERUNGAN-
KECENDERUNGAN DAN KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN
DIMASA MENDATANG.
 SOSIOLOGI
SEBAGAI SUATU ILMU SOSIAL

TEORI  HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL FAKTA

ATAU LEBIH (FAKTA  DAPAT DIUJI SECARA EMPIRIS)

TEORI SOSIAL SEPANTASNYA BERGUNA UNTUK

MENDEKATI SISTEM SOSIAL. KONSTRUKSI TEORI
ADALAH SEBUAH TAHAPAN DARI SELURUH PEKERJAAN
DAN METODOLOGI ILMIAH.

TEORI LAHIR DARI SERANGKAIAN PERJUANGAN YANG

MENGGUNAKAN AKAL SEHAT, HIPOTESIS, DAN
EKSPERIMEN YANG DAPAT DIGUNAKAN DI LUAR
LABORATORIUM (PENGAMATAN PADA LINGKUNGAN
SOSIAL)
GUNA TEORI (SOSIOLOGI)
1. IKHTISAR HAL-HAL YG TELAH DIKETAHUI SERTA
DIUJI KEBENARANNYA.

2. PETUNJUK PADA KEKURANGAN PADA SESEORANG

YANG MEMPERDALAM PENGETETAHUAN SOSIOLOGI.

3. MEMPERTAJAM FAKTA SOSIOLOGI.

4. MEMBINA STRUKTUR KONSEP.

5. MENGETAHUI KEARAH MANA MASYARAKAT AKAN

BERKEMBANG
 SOSIOLOGI ADALAH PENGETAHUAN ATAU ILMU
TENTANG SIFAT MASYARAKAT, PERILAKU MASYARAKAT,
DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT. SOSIOLOGI
MERUPAKAN CABANG ILMU SOSIAL YANG
MEMPELAJARI MASYARAKAT DAN PENGARUHNYA
TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA.

 SEBAGAI SUATU ILMU (CABANG ILMU FILSAFAT),

SOSIOLOGI DICETUSKAN PERTAMA KALI OLEH
ILMUWAN PERANCIS, AUGUSTE COMTE. COMTE
KEMUDIAN DIKENAL SEBAGAI BAPAK SOSIOLOGI.

 NAMUN DEMIKIAN, SEJARAH MENCATAT BAHWA EMILE

DURKHEIM — ILMUWAN SOSIAL PERANCIS, YANG
KEMUDIAN BERHASIL MELEMBAGAKAN SOSIOLOGI
SEBAGAI DISIPLIN AKADEMIS. SEBAGAI SEBUAH ILMU,
SOSIOLOGI MERUPAKAN PENGETAHUAN
 SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
MEMPUNYAI BEBERAPA OBJEK

OBYEK MATERIAL:
OBJEK MATERIAL SOSIOLOGI ADALAH KEHIDUPAN
SOSIAL, GEJALA-GEJALA DAN PROSES HUBUNGAN
ANTARA MANUSIA YANG MEMENGARUHI KESATUAN
MANUSIA ITU SENDIRI.

OBYEK FORMAL:
OBJEK FORMAL SOSIOLOGI LEBIH DITEKANKAN
PADA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL ATAU
MASYARAKAT. DENGAN DEMIKIAN OBJEK FORMAL
SOSIOLOGI ADALAH HUBUNGAN MANUSIA ANTARA
MANUSIA SERTA PROSES YANG TIMBUL DARI
HUBUNGAN MANUSIA DI DALAM MASYARAKAT.
OBYEK BUDAYA:
OBJEK BUDAYA SALAH SATU FAKTOR YANG
DAPAT MEMENGARUHI HUBUNGAN SATU
DENGAN YANG LAIN.

OBYEK AGAMA:
PENGARUH DARI OBJEK DARI AGAMA INI
DAPAT MENJADI PEMICU DALAM HUBUNGAN
SOSIAL MASYARAKAT, DAN BANYAK JUGA
HAL-HAL ATAUPUN DAMPAK YANG
MEMENGARUHI HUBUNGAN MANUSIA.
B. DIMENSI-DIMENSI ILMU SOSIAL
PADA DASARNYA, DIKENAL EMPAT JENIS DIMENSI DALAM
PENDEKATAN TEORI SOSIAL.
1. DIMENSI KOGNITIF
DALAM DIMENSI INI, ILMUWAN SOSIAL AKAN SELALU
BERBICARA MENGENAI TEORI SOSIAL SEBAGAI CARA
UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN TENTANG DUNIA
SOSIAL. DI SINI TERLETAK EPISTEMOLOGI (CAB ILMU
FILSAFAT TENTANG DASAR-DASAR & BATAS-BATAS
PENGETAHUAN) YANG MEMBANGUN BERBAGAI
METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL.
2. DIMENSI AFEKTIF
MERUPAKAN SEBUAH KONDISI DI MANA TEORI YANG
DIBANGUN MEMUAT PENGALAMAN DAN PERASAAN DARI
TEORETISI YANG BERSANGKUTAN. DIMENSI INI
MEMPENGARUHI KEINGINAN UNTUK MENGETAHUI (TO
KNOW) DAN MENJADI BENAR (TO BE RIGHT). KEDUA HAL INI
3. DIMENSI REFLEKTIF
TEORI SOSIAL HARUS MENJADI BAGIAN DARI DUNIA
SEBAGAIMANA IA MENJADI CARA UNTUK
MEMAHAMI DUNIA. DENGAN KATA LAIN, TEORI
SOSIAL HARUS MENCERMINKAN APA YANG TERJADI
DI LUAR SANA DAN APA YANG TERJADI PADA KITA
SEBAGAI SALAH SATU ELEMEN DARI SISTEM SOSIAL
YANG ADA.

4. DIMENSI NORMATIF, YANG MEMPERLUAS DIMENSI

KETIGA.
DALAM DIMENSI INI, TEORI SOSIAL SEPANTASNYA
MEMUAT SECARA IMPLISIT ATAUPUN EKSPLISIT
TENTANG BAGAIMANA SEHARUSNYA DUNIA YANG
DIREFLEKSIKANNYA ITU.

KEEMPAT DIMENSI INI MEMBANGUN SELURUH

PENDEKATAN DALAM PROSES KONSTRUKSI TEORI-TEORI
BIDANG KAJIAN SOSIOLOGI

 SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU SOSIAL YANG FOKUS

KAJIANNYA MENGENAI TINGKAH LAKU MANUSIA
MEMPUNYAI BIDANG KAJIAN YANG SANGAT LUAS,
ANTARA LAIN BIDANG KAJIAN SOSIOLOGI INDUSTRI,
SOSIOLOGI HUKUM, SOSIOLOGI PENDIDIKAN,
SOSIOLOGI PERKOTAAN, SOSIOLOGI PEDESAAN,
SOSIOLOGI KESEHATAN, DAN LAIN-LAIN.

 SOSIOLOGI INDUSTRI MENGKAJI MASALAH FENOMENA

INDUSTRI DENGAN MENITIKBERATKAN KAJIANNYA
PADA FAKTOR MANUSIA, DAN MENGAITKANNYA
DENGAN FAKTOR MESIN SERTA MEKANISME KERJA
PABRIK YANG BERORIENTASI PADA EFISIENSI DAN
EFEKTIVITAS.
 SEDANGKAN SOSIOLOGI HUKUM MERUPAKAN
CABANG SOSIOLOGI YANG MENGKAJI FENOMENA-
FENOMENA HUKUM YANG ADA DI MASYARAKAT.
 SEMENTARA ITU SOSIOLOGI PENDIDIKAN
MENGKAJI PROSES-PROSES SOSIOLOGIS YANG
BERLANGSUNG DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN
DENGAN TEKANAN DAN WILAYAH TEKANANNYA
PADA LEMBAGA PENDIDIKAN.
 DI LAIN PIHAK SOSIOLOGI PERILAKU
MENYIMPANG MENGKAJI PERILAKU DAN KONDISI
YANG DIANGGAP TIDAK SESUAI DENGAN NORMA-
NORMA YANG SUDAH DISEPAKATI DALAM
MASYARAKAT.
 DALAM MELAKUKAN KAJIANNYA, TERUTAMA PADA
MASYARAKAT MODERN, SOSIOLOGI PERLU BEKERJA
SAMA DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA
MEMBENTUK KAJIAN MULTIDISIPLINER.

 ANTROPOLOGI BISA MEMBANTU SOSIOLOGI DALAM

HAL METODOLOGI MENGINGAT ANTROPOLOGI
MEMPUNYAI PENGALAMAN YANG SANGAT PANJANG
DALAM MELAKUKAN PENELITIAN YANG BERSIFAT
KUALITATIF.

 PSIKOLOGI BISA MEMBERI MASUKAN BAGI SOSIOLOGI

DALAM HAL INFORMASINYA MENGENAI
KECENDERUNGAN-KECENDERUNGAN YANG SIFATNYA
INDIVIDUAL. SEMENTARA ITU SOSIOLOGI JUGA HARUS
MEMINTA BANTUAN AHLI SEJARAH UNTUK MEMBERI
INFORMASI TENTANG PROSES HISTORIS YANG ADA
DALAM FENOMENA PERUBAHAN SOSIAL.
 C. PERBANDINGAN SOSIOLOGI
DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA

• UNTUK MEMBEDAKAN SOSIOLOGI DENGAN ILMU-ILMU

PENGETAHUAN LAINNYA YANG TERGABUNG DALAM ILMU-
ILMU SOSIAL, MASIH BANYAK KESIMPANGSIURAN KARENA
PEMBEDAANNYA TIDAK TEGAS. BUKAN HANYA
MENYANGKUT PERBEDAAN DALAM ISI ATAU OBYEK
PENYELIDIKAN, AKAN TETAPI JUGA MENYANGKUT
PERBEDAAN TEKANAN PADA UNSUR-UNSUR OBYEK YANG
SAMA ATAU LEBIH JELAS LAGI PENDEKATAN YANG
BERBEDA TERHADAP OBYEK YANG SAMA.

• TEGASNYA  SOSIOLOGI MEMPELAJARI MASYARAKAT

DALAM KESELURUHANNYA & BERHUBUNGAN ANTARA
ORANG-ORANG DALAM MASYARAKAT TERSEBUT.
• MASYARAKAT YANG MENJADI OBYEK ILMU-ILMU
SOSIAL DAPAT DI LIHAT SEBAGAI SESUATU YANG
TERDIRI DARI BEBERAPA SEGI, ANTARA LAIN:

1. ILMU EKONOMI
PADA HAKIKATNYA MEMPELAJARI USAHA-USAHA
MANUSIA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
MATERIILNYA DARI BAHAN-BAHAN YANG TERBATAS
PERSEDIAANYA.
MISALNYA:
• ILMU EKONOMI BERUSAHA MEMECAHKAN
PERSOALAN YANG TIMBUL KARENA TIDAK
SEIMBANGNYA PERSEDIAAN PANGAN
DIBANDINGKAN DENGAN JUMLAH PENDUDUK.
• ILMU EKONOMI JUGA MEMPELAJARI USAHA-USAHA
APA YANG DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKSI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
KONSUMEN (DEMAND DAN SUPPLY).
2. ILMU POLITIK
MEMPELAJARI DARI KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG
MENYANGKUT SOAL KEKUASAAN.
MISALNYA: DAYA UPAYA UNTUK MEMPEROLEH
KEKUASAAN YANG DALAM SOSIOLOGI DIGAMBARKAN
SEBAGAI BENTUK PERSAINGAN (COMPETITION) BAHKAN
PERTIKAIAN (CONFLICT), PENGGUNAAN KEKUASAAN DAN
JUGA BAGAIMANA MENGHAMBAT PENGGUNAAN
KEKUASAAN.

3. ILMU JIWA SOSIAL (PSIKOLOGI SOSIAL)

PADA HAKIKATNYA SUATU ILMU PENGETAHUAN YANG
MENELITI PERILAKU MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU. ILMU
JIWA MENYELIDIKI TINGKAT KEPANDAIAN SESEORANG,
KEMAMPUAN, DAYA INGATANNYA DAN DAYA
EMOSIONALNYA, SEBAGAIMANA TELAH DIPENGARUHI
ATAU DITIMBULKAN OLEH SITUASI-SITUASI SOSIAL
DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT SEHARI-HARI.
ILMU JIWA SOSIAL JUGA MEMUSATKAN PERHATIANNYA
TERHADAP INDIVIDU, AKAN TETAPI TEKANANNYA
DILETAKKAN PADA PERILAKU INDIVIDU DALAM
KEHIDUPAN BERSAMA.
4. ILMU ANTROPOLOGI
KHUSUSNYA ANTROPOLOGI SOSIAL, AGAK SULIT UNTUK
DIBEDAKAN DENGAN SOSIOLOGI. ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI
SERING DIGABUNGKAN DALAM SATU BAGIAN.
ROBERT BIERSTEDT
ANTROPOLOGI MEMUSATKAN PERHATIAN KEPADA MASYARAKAT-
MASYARAKAT YANG MASIH SEDERHANA TARAF
KEBUDAYAANNYA, SEDANGKAN SOSIOLOGI MENYELIDIKI
MASYARAKAT MODERN YANG SUDAH KOMPLEKS.
SELO SOEMARJAN & SOELAEMAN SOERMARDI
MENGATAKANBAHWA ANTARA SOSIOLOGI DENGAN
ANTROPOLOGI SOSIAL TERDAPAT PERBEDAAN DALAM PANGKAL
TOLAKNYA. KALAU DILIHAT MASYARAKAT-MASYARAKAT DALAM
PERALIHAN SEBAGAI SUATU PROSES SALING PENGARUH
MEMPENGARUHI ANTAR UNSUR-UNSUR TRADISIONAL DAN
UNSUR-UNSUR MODERN. DIMANA ANTROPOLOGI BERTITIK
TOLAK PADA UNSUR-UNSUR TRADISIONAL, SEDANGKAN
SOSIOLOGI TERUTAMA MEMPERHATIKAN UNSUR-UNSUR YANG
BARU (MODERN).
5. ILMU SEJARAH
SOSIOLOGI DAN SEJARAH KEDUANYA MERUPAKAN ILMU-ILMU
SOSIAL YANG MENELAAH KEJADIAN-KEJADIAN DAN
HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG DIALAMI MASYARAKAT
MANUSIA.

SEJARAH TERUTAMA MEMPERHATIKAN PERISTIWA-PERISTIWA

YANG TERJADI PADA MASA SILAM DAN MENEMUKAN SEBAB-
SEBAB TERJADINYA PERISTIWA-PERISTIWA TERSEBUT UNTUK
MENDAPATKAN PENGERTIAN YANG MENDALAM TENTANG
KEJADIAN-KEJADIAN TERSEBUT DAN TERUTAMA MENGAPA
SAMPAI KEJADIAN ITU TERJADI (SIFAT UNIKNYA).

SEMENTARA SOSIOLOGI JUGA MEMPERHATIKAN PERISTIWA-

PERISTIWA YANG TERJADI PADA MASA SILAM YANG
MERUPAKAN PROSES KEMASYARAKATAN YANG TIMBUL DARI
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA DALAM SITUASI DAN KONDISI
YANG BERBEDA.
6. ARKEOLOGI
ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI ADAT
KEBUDAYAAN GOLONGAN ATAU BANGSA YANG TELAH
SILAM. ADAT KEBUDAYAAN ITU DIPELAJARI DARI SISA
BARANG DAN TULISAN YANG DIPAKAI OLEH ORANG-
ORANG ZAMAN DUHULU, KARENA BARANG-BARANG
ITU AKHIRNYA ADALAH HASIL KEBUDAYAAN ATAU
HASIL USAHA BERSAMA DARI GOLONGAN YANG
DIPELAJARI.

7. ETNOLOGI
ILMU YANG MEMPELAJARI DAN MENELITI MENGENAI
ADAT ISTIADAT DALAM KEBUDAYAAN SUATU BANGSA
(CULTURAL ANTHROPOLOGY).
D. MANFAAT ILMU-ILMU SOSIAL DAN HUBUNGAN
ANTARA ILMU-ILMU SOSIAL DENGAN
SOSIOLOGI

1. ADANYA SUATU TERMINOLOGI

(PERISTILAHAN/DEFENISI) UMUM YANG
MENYERAGAMKAN BERBAGAI DISIPLIN PERILAKU.

2. SUATU TEKNIK PENELITIAN TERHADAP ORGANISASI-

ORGANISASI YANG BESAR DAN KOMPLEKS.

3. SUATU PENDEKATAN SINTESIS (PADUAN/GABUNGAN)

YANG MENIADAKAN ANALISIS FRAGMENTARIS
(BAGIAN-BAGIAN/BUKAN SUATU KEUTUHAN) DALAM
RANGKA HUBUNGAN INTERNAL ANTARA BAGIAN-
BAGIAN YANG TIDAK DAPAT DITELITI DI LUAR
KONTEKS YANG MENYELURUH.
4. SUATU SUDUT PANDANG YANG MEMUNGKINKAN
ANALISIS TERHADAP MASALAH-MASALAH
SOSIOLOGI DASAR.

5. PENELITIAN YANG LEBIH BANYAK TERTUJU PADA

HUBUNGAN DARI BAGIAN-BAGIAN, DENGAN
TEKANAN PADA PROSES DAN KEMUNGKINAN
TERJADINYA PERUBAHAN.
6. KEMUNGINAN MENGADAKAN PENELITIAN SECARA
OPERATIF DAN OBYEKTIF TERHADAP SISTEM
PERILAKU YANG BERORIENTASI PADA TUJUAN ATAU
DIDASARKAN PADA TUJUAN, PROSES KOGNITIF-
SIMBOLIS, KESADARAN DIRI DAN SOSIAL, TAHAP-
TAHAP KEADAAN DARURAT SECARA SOSIAL
BUDAYA.
E. METODE-METODE
SOSIOLOGI
• PADA SETIAP ILMU PENGETAHUAN SENANTIASA MEMPUNYAI
METODE KERJA SECARA UMUM. METODE MERUPAKAN PROSEDUR
BERPIKIR YANG TERATUR UNTUK DIGUNAKAN DALAM SUATU
PENELITIAN DALAM RANGKA UPAYA MEMPEROLEH KESIMPULAN
(KONKLUSI) ILMIAH YANG BERDASARKAN ANGGAPAN-ANGGAPAN
DASAR DAN HIPOTESIS TERTENTU.
• SOSIOLOGI PADA DASARNYA MEMPUNYAI DUA CARA (METODE)
DALAM MENGKAJI MASYARAKAT SEBAGAI OBYEKNYA :

1. METODE KUANTITATIF
SUATU CARA PENELITIAN YANG DALAM ANALISIS DATANYA
MENGUTAMAKAN KETERANGAN BERDASARKAN ANGKA-ANGKA,
GEJALA-GEJALA YANG DITELITI DIUKUR DENGAN SKALA, INDEKS, TABEL
ATAU FORMULA-FORMULA TERTENTU YANG PADA DASARNYA
CENDERUNG MENGGUNAKAN UJI STATISTIK.

2. METODE KUALITATIF
SUATU CARA PENELITIAN YANG LEBIH MENGUTAMAKAN CARA
KERJANYA DENGAN MENJABARKAN HASIL PENELITIAN BERDASARKAN
PENILAIAN-PENILAIAN TERHADAP DATA YANG DIPEROLEH. METODE INI
DIPAKAI APABILA DATA HASIL PENELITIAN TIDAK DAPAT DIUKUR
DENGAN ANGKA ATAU DENGAN UKURAN-UKURAN LAIN YANG BERSIFAT
EKSAK.
• MENURUT ABU AHMADI (1985) ADA BEBERAPA METODE
YANG DIGUNAKAN SOSIOLOGI DALAM MENYELIDIKI
SASARANNYA, YAITU:
YAITU SUATU CARA PENELUSURAN
TERHADAP KEBUDAYAAN SERTA
STRUKTUR MASYARAKAT YANG TELAH
HISTORICAL- LAMPAU, UNTUK KEMUDIAN DIAMBIL
METHOD SURI TELADANNYA BUAT YANG AKAN
DATANG BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP
YANG TERDAPAT DIDALAMNYA.

YAITU DENGAN MEMBANDINGKAN SUATU

MASYARAKAT DGN MASYARAKAT LAIN, SUATU
KELOMPOK DGN KELOMPOK LAIN, SUATU
COMPARATIVE KEBUDAYAAN DGN KEBUDAYAAN LAIN, MAKA
METHOD AKAN DIDAPATKAN GARIS-GARIS PERSAMAAN
YANG BERLAKU UMUM, SEHINGGA KITA DAPAT
PULA MEMBERIKAN PREDIKSI TERHADAP
PERKEMBANGAN BERIKUTNYA.
 YAITU MENGUKUR GEJALA-GEJALA
SOSIAL YANG MENAMPAK SECARA
STATISTICAL-
KUANTITATIF, YANG KEMUDIAN KITA CARI
METHOD
POKOK PERSOALANNYA YANG JUGA AKAN
BERSIFAT KUALITATIF.

YAITU MENYELIDIKI PERISTIWA-

PERISTIWA YANG TERJADI DI SEKITAR
CASE-STUDY KELOMPOK MASYARAKAT, MAUPUN
METHOD LEMBAGA-LEMBAGA TERTENTU UNTUK
MENDAPATKAN GARIS-GARIS POKOK DARI
PERISTIWA TERSEBUT. METODE INI SERING
PULA DISEBUT SURVEY.
• METODE SOSIOLOGI LAINNYA DIDASARKAN PADA
PENJENISAN, ADA DUA:

– METODE INDUKTIF
YAITU SUATU METODE YANG MENARIK
KESIMPULAN DARI DATA DAN FAKTA YANG
DIPEROLEH DENGAN MEMPELAJARI SUATU GEJALA
YANG KHUSUS UNTUK MENDAPATKAN KAIDAH-
KAIDAH YANG BERLAKU DALAM LAPANGAN YANG
LEBIH LUAS.

– METODE DEDUKTIF
YAITU SUATU METODE YANG MENGANALISIS FAKTA
DAN DATA YANG DIPEROLEH DENGAN
MENGURAIKANNYA KAIDAH-KAIDAH YANG
DIANGGAP BERLAKU UMUM UNTUK KEMUDIAN
DIPELAJARI DALAM KEADAAN YANG KHUSUS.
 II. SEJARAH
PERKEMBANGAN
SOSIOLOGI
 A. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN
SOSIOLOGI DI DUNIA
• MENURUT PETER BERGER PEMIKIRAN SOSIOLOGIS
BERKEMBANG MANAKALA MASYARAKAT MENGHADAPI
ANCAMAN TERHADAP HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PERMASALAHAN SOSIAL YANG MEMANG RIIL
TERJADI “ANCAMAN TERHADAP TATANAN SOSIAL”
(THREATS TO THE TAKEN-FOR GRANTED WORLD)  AWAL
PARA AHLI FILSAFAT MELAKUKAN RENUNGAN SOSIOLOGIS.
• BERBAGAI PERISTIWA & KONDISI YANG
MELATARBELAKANGI KELAHIRAN SOSIOLOGI DAN
MENDORONG KEKUATAN PERTUMBUHAN SOSIOLOGI SERTA
SERANGKAIAN PERUBAHAN PANJANG YANG MELANDA
EROFA BARAT DI ABAD PERTENGAHAN, MENURUT L.
LAEYENDECKER & RITZER, ANTARA LAIN :
 TUMBUHNYA KAUM KAPITALIS PADA AKHIR ABAD 15;
 REVOLUSI POLITIK DI FRANCIS DAN REVOLUSI INDUSTRI DI
INGGRIS ABAD 18;
 MENINGKATNYA INDIVIDUALISME; URBANISASI;
FEMINISME; PERUBAHAN KEAGAMAAN; DAN LAHIRNYA IP.
MODERN.
PERUBAHAN-PERUBAHAN BESAR DI ABAD PENCERAHAN, TERUS
BERKEMBANG SECARA REVOLUSIONER SEPANJANG ABAD KE-18 M.
DENGAN CEPAT STRUKTUR MASYARAKAT LAMA BERGANTI DENGAN
STRUKTUR YANG LEBIH BARU. HAL INI TERLIHAT DENGAN JELAS
TERUTAMA DALAM REVOLUSI AMERIKA, REVOLUSI INDUSTRI, DAN
REVOLUSI PERANCIS. GEJOLAK-GEJOLAK YANG DIAKIBATKAN OLEH
KETIGA REVOLUSI INI TERASA PENGARUHNYA DI SELURUH DUNIA.
PARA ILMUWAN TERGUGAH, MEREKA MULAI MENYADARI
PENTINGNYA MENGANALISIS PERUBAHAN DALAM MASYARAKAT.
CONTOH:
REVOLUSI PERANCIS BERHASIL MENGUBAH STRUKTUR
MASYARAKAT FEODAL KE MASYARAKAT YANG BEBAS.
GEJOLAK ABAD REVOLUSI ITU MULAI MENGGUGAH PARA ILMUWAN
PADA PEMIKIRAN BAHWA PERUBAHAN MASYARAKAT HARUS DAPAT
DIANALISIS. MEREKA TELAH MENYAKINKAN BETAPA PERUBAHAN
MASYARAKAT YANG BESAR TELAH MEMBAWA BANYAK KORBAN
BERUPA PERANG, KEMISKINAN, PEMBERONTAKAN DAN KERUSUHAN.
BENCANA ITU DAPAT DICEGAH SEKIRANYA PERUBAHAN
MASYARAKAT SUDAH DIANTISIPASI SECARA DINI.
PERUBAHAN DRASTIS YANG TERJADI SEMASA ABAD REVOLUSI
MENGUATKAN PANDANGAN BETAPA PERLUNYA PENJELASAN
RASIONAL TERHADAP PERUBAHAN BESAR DALAM
MASYARAKAT.
ARTINYA:
1. PERUBAHAN MASYARAKAT BUKAN MERUPAKAN NASIB
YANG HARUS DITERIMA BEGITU SAJA, MELAINKAN DAPAT
DIKETAHUI PENYEBAB DAN AKIBATNYA.
2. HARUS DICARI METODE ILMIAH YANG JELAS AGAR DAPAT
MENJADI ALAT BANTU UNTUK MENJELASKAN PERUBAHAN
DALAM MASYARAKAT DENGAN BUKTI-BUKTI YANG KUAT
SERTA MASUK AKAL.
3. DENGAN METODE ILMIAH YANG TEPAT (PENELITIAN
BERULANG KALI, PENJELASAN YANG TELITI, DAN
PERUMUSAN TEORI BERDASARKAN PEMBUKTIAN),
PERUBAHAN MASYARAKAT SUDAH DAPAT DIANTISIPASI
SEBELUMNYA SEHINGGA KRISIS SOSIAL YANG PARAH DAPAT
PARA TOKOH SOSIOLOGI
MENURUT ALEX INKELES

PERINTIS ATAU PEMUKA PEMIKIRAN SOSIOLOGI (MASTERS OF

SOSIOLOGICAL THOUGHT):
AUGUSTE COMTE, HERBERT SPENCER, EMILE DURKHEIM,
MAX WEBER, DAN KARL MARX.

SOSIOLOGI KLASIK (CLASSICAL FOUNDERS):

SAINT SIMON, AUGUSTE COMTE, HERBERT SPENCER, EMILE
DURKHEIM, MAX WEBER, KARL MARX, PITIRIM A. SOROKIN,
DAN C.H. COOLEY.

SOSIOLOGI MODERN (CONTEMPORARY PERSPECTIVES) :

PITIRIM A. SOROKIN, TALCOT PARSONS,LEWIS A. COSER,
MILLS, SIMMEL, MERTON, HOMANS, GOFFMAN, MEAD, DAN
MERTON.
 ORANG PERTAMA YANG MEMAKAI ISTILAH SOSIOLOGI
DAN YANG MEMBEDAKAN ANTARA RUANG LINGKUP
DAN ISI SOSIOLOGI DENGAN RUANG LINGKUP DAN ISI
ILMU-ILMU PENGETAHUAN LAINNYA. SALAH SATU
SUMBANGAN PENTING COMTE BAGI SOSIOLOGI,
DALAM BUKUNYA COURSE DE PHILOSOPHIE POSITIVE,
COMTE MENGEMUKAKAN PANDANGAN MENGENAI
“HUKUM KEMAJUAN MANUSIA” ATAU “HUKUM TIGA
AUGUSTE JENJANG”, YAKNI :
COMTE 1. TAHAP TEOLOGIS ATAU FIKTIF
(1798-1835) SUATU TAHAP DI MANA MANUSIA MENAFSIRKAN
GEJALA-GEJALA SEKELILINGNYA SECARA TEOLOGIS,
YAITU DENGAN KEKUATAN- KEKUATAN YANG
DIKENDALIKAN ROH DEWA-DEWA (SUATU KEKUATAN
YANG BERADA DI ATAS MANUSIA).
2. TAHAP METAFISIK
PADA TAHAP INI MANUSIA MENGANGGAP BAHWA
DIDALAM SETIAP GEJALA TERDAPAT KEKUATAN-
KEKUATAN ATAU INTI TERTENTU YANG PADA AKHIRNYA
AKAN DAPAT DIUNGKAPKAN. MANUSIA MASIH TERIKAT
DENGAN CITA-CITA TERKAIT PADA SUATU REALITAS
TERTENTU.
 3. TAHAP ILMU PENGETAHUAN POSITIF

SUATU ILMU PENGETAHUAN BERSIFAT POSITIF,

APABILA ILMU PENGETAHUAN TERSEBUT
MEMUSATKAN PERHATIAN PADA GEJALA-GEJALA
YANG NYATA DAN KONKRIT, TANPA HALANGAN DARI
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN LAINNYA.
AUGUSTE SOSIOLOGI MERUPAKAN STUDI POSITIF TENTANG
COMTE HUKUM-HUKUM DASAR DARI GEJALA SOSIAL.
(1798-1835)
SARANA YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MELAKUKAN KAJIAN, ANTARA LAIN :
1). PENGAMATAN; 2). PERBANDINGAN; 3).
EKSPERIMEN; 4). METODE HISTORIS
(DOKUMEN SEJARAH, DSB)
KARENA MENURUT COMTE TANPA METODE KAJIAN
TERSEBUT, SOSIOLOGI BUKANLAH KAJIAN ILMIAH
MELAINKAN HANYA RENUNGAN ATAU KHAYALAN
BELAKA.
 SUMBANGAN PEMIIKIRAN PENTING COMTE DI
BIDANG SOSIOLOGI LAINNYA :

PEMBAGIAN SOSIOLOGI KE DALAM DUA

BAGIAN BESAR :

AUGUSTE SOSIOLOGI STATIS (SOCIOLOGY STATICS)

COMTE KAJIAN TERHADAP TATANAN SOSIAL DAN
(1798-1835) MEMUSATKAN PERHATIAN PADA HUKUM-
HUKUM STATIS YANG MENJADI DASAR DARI
ADANYA MASYARAKAT.

SOSIOLOGI DINAMIS (SOCIOLOGY DYNAMICS)

KAJIAN TERHADAP KEMAJUAN DAN
PERUBAHAN SOSIAL. COMTE YAKIN BAHWA
MASYARAKAT AKAN TERUS BERKEMBANG
MENUJU SUATU KESEMPURNAAN (MOBILITAS
SOSIAL DAN PEMBANGUNAN).
 ORANG PERTAMA YANG MENULIS TENTANG
MASYARAKAT ATAS DASAR EMPIRIS DAN
KONKRIT. IA MENGANALOGIKAN
MASYARAKAT SEBAGAI SUATU ORGANISME,
DIMANA SUATU ORGANISME AKAN
BERTAMBAH SEMPURNA BILA BERTAMBAH
KOMPLEKS DAN DENGAN ADANYA
HERBERT DIFERENSIASI ANTARA BAGIAN-BAGIANNYA.
SPENCER EVALUASI SOSIAL DAN PERKEMBANGAN
(1820-1903) SOSIAL PADA DASARNYA BERARTI
BERTAMBAHNYA DIFERENSIASI DAN
INTEGRASI, PENINGKATAN PEMBAGIAN
KERJA, DAN SUATU TRANSISI DARI KEADAAN
HOMOGEN KE KEADAAN YANG HETEROGEN.
DALAM BUKUNYA PRINCIPLES OF SOSIOLOGY,
SPENCER MENEGASKAN BAHWA PADA
MASYARAKAT INDUSTRI YANG TELAH
DIFERENSIASI DENGAN MANTAP, AKAN ADA
SUATU STABILITAS YANG MENUJU PADA
KEADAAN HIDUP YANG DAMAI.
 SEORANG ILMUAN YANG PRODUKTIF, KARYA-
KARYA UTAMANYA, AL : THE DIVISION O FLABOUR
IN SOCIETY (1968), RULES OF SOCIOLOGICAL
METHOD (1965), MORAL EDUCATION (1973)
BUKUNYA THE DIVISION OF LABOR IN SOCIETY,
MERUPAKAN UPAYA DURKHEIM UNTUK
MEMAHAMI FUNGSI PEMBAGIAN KERJA DALAM
EMILE
MASYARAKAT, SERTA UNTUK MENGETAHUI
DURKHEIM FAKTOR PENYEBABNYA. BAHWA SETIAP
(1858-1917) MASYARAKAT MEMERLUKAN SOLIDARITAS.
DURKHEIM MEMBEDAKAN DUA TIPE UTAMA
SOLIDARITAS :
SOLIDARITAS MEKANIK :
MERUPAKAN SUATU TIPE SOLIDARITAS YANG
DIDASARKAN ATAS PERSAMAAN. DIJUMPAI PADA
MASYARAKAT YANG MASIH SEDERHANA
(SEGMENTAL), DIMANA BELUM TERDAPAT
PEMBAGIAN KERJA YANG BERARTI. DIDASARKAN
PADA HATI NURANI KOLEKTIF.
 SOLIDARITAS ORGANIK:

LAMBAT LAUN PEMBAGIAN KERJA DALAM

MASYARAKAT SEMAKIN VARIATIF,
DIFERENSIASI, SPESIALISASI, SEHINGGA
SOLIDARITAS MEKANIK BERKMBANG MENJADI
EMILE SOLIDARITAS ORGANISK.
DURKHEIM
(1858-1917) PADA MASYARAKAT SISTEM SOLIDARITAS
ORGANIK MASING-MASING ANGGOTA
MASYARAKAT TIDAK DAPAT LAGI MEMENUHI
SEMUA KEBUTUHANNYA SENDIRI MELAINKAN
DITANDAI OLEH SALING KETERGANTUNGAN
YANG BESAR DENGAN KELOMPOK LAIN.

SOLIDARITAS ORGANIK MERUPAKAN SUATU

SISTEM YANG TERPADU YANG TERDIRI ATAS
BAGIAN YANG SALING BERKAITAN YANG LEBIH
DIDASARKAN PADA HUKUM DAN AKAL.
 SUMBANGAN UTAMA MARX BAGI SOSIOLOGI TERLETAK
PADA TEORINYA MENGENAI KELAS. MENURUT MARX
PERKEMBANGAN PEMBAGIAN KERJA DALAM KAPITALIS
MENUMBUHKAN DUA KELAS YANG BERBEDA :
KARL MARX
1) KAUM BOURGEOUISIE YANG MENGEKSPLOITASI
(1818-1883) KELAS DARI ORANG TIDAK MEMILIKI ALAT
PRODUKSI;
2) KAUM PROLETAR. KONFLIK YANG BERLANGSUNG
ANTARA KEDUA KELAS TERSEBUT AKAN
DIMENANGKAN OLEH KAUM PROLETAR, YANG AKAN
MENDIRIKAN SUATU MASYARAKAT TANPA KELAS.

DIKELOMPOKKAN KE DALAM MAZHAB-MAZHAB,

SESUAI DENGAN PENGARUH DARI ILMU-ILMU LAIN,
TOERI-TEORI YAITU :
SESUDAH 1. MAZHAB GEOGRAFIS DAN LINGKUNGAN;
COMTE 2. MAZAHB ORGANIS DAN EVOLUSIONER;
3. MAZHAB FORMAL;
4. MAZHAB PSIKOLOGI;
5. MAZHAB EKONOMI;
6. MAZHAB HUKUM.
KELAHIRAN SOSIOLOGI MODERN

SOSIOLOGI MODERN TUMBUH PESAT DI BENUA

AMERIKA, TEPATNYA DI AMERIKA SERIKAT DAN
KANADA.

MENGAPA BUKAN DI EROPA?

(YANG NOTABENE MERUPAKAN TEMPAT DIMANA
SOSIOLOGI MUNCUL PERTAMA KALINYA).

PADA PERMULAAN ABAD KE-20, GELOMBANG BESAR

IMIGRAN BERDATANGAN KE AMERIKA UTARA. GEJALA
ITU BERAKIBAT PESATNYA PERTUMBUHAN PENDUDUK,
MUNCULNYA KOTA-KOTA INDUSTRI BARU,
BERTAMBAHNYA KRIMINALITAS DAN LAIN LAIN.
KONSEKUENSI GEJOLAK SOSIAL ITU, PERUBAHAN
BESAR MASYARAKATPUN TIDAK TERELAKKAN.
 PERUBAHAN MASYARAKAT ITU MENGGUGAH PARA
ILMUWAN SOSIAL UNTUK BERPIKIR KERAS, UNTUK
SAMPAI PADA KESADARAN BAHWA PENDEKATAN
SOSIOLOGI LAMA ALA EROPA TIDAK RELEVAN LAGI.
MEREKA BERUPAYA MENEMUKAN PENDEKATAN BARU
YANG SESUAI DENGAN KONDISI MASYARAKAT PADA
SAAT ITU MAKA LAHIRLAH SOSIOLOGI MODERN

PENDEKATAN SOSIOLOGI MODERN CENDERUNG MIKRO

(LEBIH SERING DISEBUT PENDEKATAN EMPIRIS).
ARTINYA, PERUBAHAN MASYARAKAT DAPAT
DIPELAJARI MULAI DARI FAKTA SOSIAL DEMI FAKTA
SOSIAL YANG MUNCUL. BERDASARKAN FAKTA SOSIAL
ITU DAPAT DITARIK KESIMPULAN PERUBAHAN
MASYARAKAT SECARA MENYELURUH. SEJAK SAAT
ITULAH DISADARI BETAPA PENTINGNYA PENELITIAN
(RESEARCH) DALAM SOSIOLOGI.
B. PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DI
INDONESIA
1. PERMULAAN SOSIOLOGI DI INDONESIA
(SEBELUM KEMERDEKAAN RI)

A. AJARAN WULANG REH YANG DICIPTAKAN OLEH SRI

PADUKA MANGKUNEGORO IV DARI SURAKARTA.

MENGAJARKAN TATA HUBUNGAN ANTARA PARA ANGGOTA

MASYARAKAT JAWA YANG BERASAL DARI GOLONGAN-
GOLONGAN YANG BERBEDA (INTERGORUP RELATIONS).

SEHUBUNGAN AJARAN WULANG REH, SEORANG AHLI

BERNAMA CLIFFORD GEERTZ (BELANDA) PERNAH
MELAKUKAN PENELITIAN PADA MASYARAKAT JAWA, DAN
DIA MENGKLASIFIKASIKAN MASYARAKAT JAWA DALAM 3
(TIGA) TINGKATAN/STRATA:
1. STRATA PRIYAYI/KERATON
2. STRATA SANTRI/PEDAGANG
3. STRATA ABANGAN/RAKYAT JELATA.
B. KI HADJAR DEWANTORO
PENDIRI TAMAN SISWA PADA TANGGAL 3 JULI 1922 DI
YOGYAKARTA, MERUPAKAN PELOPOR UTAMA YANG
MELETAKKAN DASAR-DASAR BAGI PENDIDIKAN NASIONAL
DI INDONESIA. IA MEMBERIKAN SUMBANGAN YANG SANGAT
BANYAK PADA SOSIOLOGI TENTANG KONSEP-KONSEPNYA
MENGENAI KEPEMIMPINAN DAN KEKELUARGAAN
INDONESIA YANG DENGAN NYATA DIPRAKTEKKAN DALAM
ORGANISASI PENDIDIKAN TAMAN SISWA.
• PRINSIP DASAR DALAM PENDIDIKAN:
1. ING NGARSA SUNG TULADA
2. ING MADYA MANGUN KARSO
3. TUT WURI HANDAYANI

• KETIGA PRINSIP PENDIDIKAN INI SAMPAI SEKARANG MASIH

TERUS MENJADI PANDUAN DAN PEDOMAN DALAM DUNIA
PENDIDIKAN DI INDONESIA.
• SOSIOLOGI DIAJARKAN PERTAMA KALI
SEBAGAI ILMU PEMBANTU PELENGKAP
MATA KULIAH ILMU HUKUM PADA SEKOLAH
TINGGI HUKUM (RECHTSHOGESCHOOL) DI
JAKARTA.
• PADA TAHUN 1934/1935 KULIAH SOSIOLOGI
PADA STH DIHILANGKAN, ALASANNYA:
KARENA PARA GURU BESAR BERPENDAPAT
BAHWA PENGETAHUAN TENTANG BENTUK
DAN SUSUNAN MASYARAKAT BESERTA
PROSES-PROSES YANG TERJADI
DIDALAMNYA TIDAK DIPERLUKAN DALAM
HUBUNGAN DENGAN PELAJARAN HUKUM.
2. SESUDAH KEMERDEKAAN
TAHUN 1948 UNTUK PERTAMA KALI SOENARYO
KOLOPAKING MEMBERI KULIAH SOSIOLOGI DALAM
BAHASA INDONESIA PADA AKADEMI ILMU POLITIK DI
JOGYAKARTA. IA CUKUP TERKENAL KARENA
KEBERANIANNYA DAN JASANYA.

BUKU SOSIOLOGI DALAM BAHASA INDONESIA

DITERBITKAN:

1. TAHUN 1984 HASAN SHADILY MENERBITKAN BUKU

“SOSIOLOGI UNTUK MASYARAKAT INDONESIA”.

2. TAHUN 1950, BARDOSONO MENERBITKAN BUKU

SOSIOLOGI, YANG SEBENARNYA MERUPAKAN SEBUAH
DIKTAT YANG DITULIS SEORANG MAHASISWA YANG
MENGIKUTI KULIAH-KULIAH SOSIOLOGI.

3. TAHUN 1967, MAYOR POLAK JUGA TELAH MENULIS BUKU

MENGENAI SOSIOLOGI KHUSUS YANG BERJUDUL
“PENGANTAR SOSIOLOGI PENGETAHUAN, HUKUM DAN
4. TAHUN 1962 SELO SOEMARDJAN MENERBITKAN
BUKU SOSIOLOGI “SOCIAL CHANGES IN
JOGYAKARTA”.

5. DJODI GONDOKUSOMO (SEBELUM REVOLUSI FISIK

MENERBITKAN BUKU “SOSIOLOGI INDONESIA” YANG
MEMUAT BEBERAPA PENGERTIAN ELEMENTER DARI
SOSIOLOGI YANG TEORITIS DAN BERSIFAT SEBAGAI
FILSAFAT.

PERKEMBANGAN SELANJUTNYA, ADALAH DENGAN

DIAJARKANNYA SOSIOLOGI PADA BEBERAPA
FAKULTAS DAN DIBUKANYA JURUSAN SOSIOLOGI DI
BEBERAPA FAKULTAS DI INDONESIA (FAKULTAS
SOSIAL DAN POLITIK DI UGM, FAKULTAS ILMU
SOSIAL UI, DAN FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK DI
UNPAJ)