SURVEILANS SENTINEL

LEPTOSPIROSIS DI
PUSKESMAS KAB.
PANGANDARAN 2023
 Leptospirosis adalah penyakit demam akut pada manusia maupun hewan yang disebabkan oleh
bakteri Leptospira sp.
 Bakteri Leptospira masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang luka, lecet atau selaput lendir
(mata, mulut, nasofaring atau esofagus) dari urin binatang yang sakit/karier.
 Merupakan zoonosis dengan jangkauan terluas di dunia.
 Masa inkubasi 7 - 10 hari
 Dalam kondisi berat/komplikasi dapat menyebabkan kerusakan organ “Weils disease” yang
diawali dengan adanya ikterus, pendarahan dan gagal ginjal.
2
 TUJUAN UMUM
• UNTUK MENDAPATKAN GAMBARAN EPIDEMIOLOGI LEPTOSPIROSIS TERMASUK INSIDEN,
DISTRIBUSI, KECENDERUNGAN MUSIMAN, DEMOGRAFIS, FAKTOR RISIKO, GEJALA KLINIS, DAN
KEPARAHAN PENYAKIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT.

TUJUAN KHUSUS

1. MENGETAHUI DISTRIBUSI DAN INFORMASI DASAR KASUS LEPTOSPIROSIS PADA MANUSIA DAN FAKTOR
RISIKO DI DAERAH YANG PERNAH TERJADI KASUS LEPTOSPIROSIS.

2. MENINGKATKAN KEMAMPUAN DETEKSI DAN KEWASPADAAN KASUS LEPTOSPIROSIS BAGI TENAGA

KESEHATAN TERMASUK GEJALA KLINIS UMUM DAN FAKTOR RISIKO INFEKSI LEPTOSPIROSIS.

3. MENINGKATKAN KEMAMPUAN DETEKSI KASUS LEPTOSPIROSIS MELALUI PENGAMBILAN, PENGELOLAAN

SPESIMEN, DAN PEMERIKSAAN AWAL DAN KONFIRMASI KASUS LEPTOSPIROSIS (RDT, PCR DAN MAT).
 KRITERIA PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

1. MELAPORKAN KASUS LEPTOSPIROSIS DALAM 1-2 TAHUN TERAKHIR

2. TERLETAK DI DAERAH DENGAN FAKTOR RISIKO LEPTOSPIROSIS
BESAR
3. MEMPUNYAI KOMITMEN DAN KAPASITAS UNTUK MELAKSANAKAN
KEGIATAN SURVEILANS LEPTOSPIROSIS
4. STAF YANG BERKOMITMEN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN
SURVEILANS.
4
5. MEMILIKI SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN YANG BAIK.
 KRITERIA PEMILIHAN SENTINEL SITE
1. TERLETAK DI DAERAH YANG SEBELUMNYA MELAPORKAN KASUS
LEPTOSPIROSIS
2. TERLETAK DI DAERAH DENGAN FAKTOR RISIKO LEPTOSPIROSIS TERBANYAK
3. FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN : BANJIR, DAERAH RAWA, DAN PERUMAHAN
PADAT PENDUDUK DENGAN KEBERSIHAN KURANG
4. MEMILIKI KAPASITAS DAN KOMITMEN TINGGI UNTUK MELAKSANAKAN
KEGIATAN SURVEILANS LEPTOSPIROSIS
5. MEMILIKI SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN YANG BAIK
6. MEMILIKI KAPASITAS LABORATORIUM PUSKESMAS/RUMAH SAKIT SEPERTI :
SENTRIFUS, FREEZER KHUSUS PENYIMPANAN SAMPEL DAN LEBIH BAIK JIKA
DAPAT MELAKUKAN PEMERIKSAAN DARAH RUTIN DAN KIMIA DARAH 5
SURVEILANS SENTINEL LEPTOSPIROSIS
DI KAB. PANGANDARAN

6
 PENENTUAN SENTINEL SITE DI KAB. PANGANDARAN

• Puskesmas terpilih : PKM Cijulang dan PKM Kalipucang

• Pertimbangan :
 Wilayah Cijulang merupakan daerah dengan kasus Leptospirosis
tertinggi
 Merupakan PKM rawat inap dengan fasilitas memadai
 Mempunyai fasilitas penyimpanan sampel
 PKM Cijulang merupakan sentinel site di wilayah Pangandaran selatan
 PKM Kalipucang merupakan sentinel site di wilayah Pangandaran utara
 Pengiriman sampel dari sentinel site ke BBTKLPP Jakarta

7
 DEFINISI OPERASIONAL KASUS
•Demam akut atau riwayat demam > 37,5˚ C (dalam 2 minggu terakhir)
•Usia ≥ 5 tahun
•Minimal 2 gejala lain di bawah ini:
1. Sakit kepala
2. Nyeri otot
3. Lesu (malaise)
4. Mata merah (konjungtivis) tanpa disertai eksudat /purulen
5. Sakit kuning
6. Oliguria/anuria
7. Pendarahan (hemoptysis/pendarahan paru, hematemesis, hematuria, peteciae/ecchymosis,
hematochezia, melena)
8. Sesak nafas
9. Ruam (yaitu makulopapular atau petekie)

•Dan ada riwayat terpapar lingkungan yang terkontaminasi atau aktifitas yang merupakan faktor risiko
8
Leptospirosis dalam 2 minggu sebelumnya, seperti berikut :
 LINGKUNGAN YANG DAPAT TERPAPAR /
TERKONTAMINASI LEPTOSPIROSIS
Kontak atau aktivitas di tempat yang banyak terdapat tikus
Kontak dengan air banjir /genangan air/selokan
Aktifitas di sungai/danau
Aktifitas di persawahan/perkebunan
Kontak erat dengan hewan yang bisa terkena leptospirosis seperti sapi, kambing,
domba, anjing, kucing
Memegang atau menangani spesimen hewan/ manusia yang diduga terinfeksi
Leptospirosis dalam suatu laboratorium atau tempat lainnya
Pekerjaan yang berkaitan dengan kontak dengan sumber infeksi
Aktifitas dengan hobi dan olah raga seperti mendaki gunung, memancing, berenang,
arung jeram, dll 9
 ALUR PELAKSANAAN
SURVEILANS SENTINEL LEPTOSPIROSIS

1. Identifikasi kasus Suspek Leptospirosis di fasyankes (puskesmas/RS)

2. Mengisi form Surveilans Leptospirosis
3. Pengambilan sampel darah kasus
4. Pemeriksaan sampel darah di fasyankes (dengan RDT)
5. Penyimpanan sampel di fasyankes
6.Pengiriman sampel ke BBTKLPP Jakarta
7.Pemeriksaan sampel dengan metode PCR di BBTKLPP Jakarta
8.Pemeriksaan sampel dengan metode MAT ke BBTKLPP Surabaya
9.Pengolahan, analisis data dan pelaporan
10. Laporan feedback dari BBTKLPP Jakarta ke Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten, RS/PKM sentinel, dan
Kementerian Kesehatan

10
ALUR
LUR PEMERIKSAAN PASIEN

LUR PENGAMBILAN SAMPEL

12
13
14
15
MANAGEMEN SAMPEL
LEPTOSPIROSIS

16
 PENGELOLAAN SAMPEL LEPTOSPIROSIS

1.PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

2.PENGAMBILAN SAMPEL
3.PENYIMPANAN SAMPEL
4.PENGEPAKAN SAMPEL
5.PENGIRIMAN SAMPEL
6.PENCATATAN DAN PELAPORAN SAMPEL
PENDAHULUAN

Pengelolaan sampel bertujuan mendapatkan

spesimen/sampel dengan kualitas baik dan kuantitas
cukup.

Pengelolaan sampel yang baik akan mencegah

spesimen/sampel rusak selama proses pengiriman dan
memberikan hasil pemeriksaan yang akurat.
 1. PERSIAPAN PENGAMBILAN SAMPEL

Persiapkan tabung vacutainer EDTA

(ungu) 2 cc, plain (merah) <3 cc dan
cryo tube
APD (masker,sarung tangan)
Spuit 5 cc (jarum vacuntainer),
Tourniquet, alkohol swab, plester
Plastik klip/cryo box, Ice pack, cool
box
 2. PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan darah kasus suspek Leptospirosis
vacutainer EDTA (ungu) 2 cc, plain (merah) <3 cc

Sentrifus darah di tabung merah/SST lalu pindahkan serum dan

wholeblood ke 2 cryotube/cryovial 1.8 mL terpisah

Pemeriksaan serum menggunakan RDT Leptospira

Simpan sampel di dalam freezer (suhu -20 oC)

 3.PELABELAN & PENYIMPANAN SAMPEL
Pelabelan Spesimen
—Spesimen dalam cryotube diberi label ID surveilans dan dililit dengan
parafilm.

—Spesimen disimpan dalam cryobox Leptospirosis pada suhu -20 ° C

sebelum dikirim.
—Form Pengiriman spesimen diisi secara lengkap, beri label pada bagian
kanan atas.
TERIMA KASIH

23