4. Hubungan Dalam merintis usaha baru, beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin akan diperoleh
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki :
1. Pertanian, meliputi pertanian,kehutanan,
perikanan dan perkebunan. 2. Pertambangan, meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu dan bata. 3. Pabrikasi, meliputi usaha industri, perakitan dan sintetis. 4. Kontruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan , dan jalan raya. 5. Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel), grosir, agen, dan ekspor-impor. 6. Jasa keuangan, meliputi usaha perbankan, asuransi,dan koperasi. 7. Jasa perorangan, meliputi usaha potong rambut, salon, loundry,katering. 8. Jasa umum, meliputi usaha pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih
1. Perorangan
2. Persekutuan (Persekutuan terjadi apabila dua orang atau lebih
mengikat diri untuk memberikan suatu berupa uang, barang atau tenaga dalam bentuk suatu kerja sama)
3. Perseroan Terbatas (suatu persekutuan untuk
menjalankan usaha bersama yang memiliki modal terdiri dari saham - saham, dan pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya)
4. Firma (sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha
antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama) C. MEMBELI PERUSAHAAN YANG SUDAH DIDIRIKAN
Beberapa hal kritis yang digunakan untuk
menganalisis perusahaan yang akan dibeli, yaitu :
1. Alasan pemilik menjual perusahaan
2. Potensi produk dan jasa yang dihasilkan
3. Aspek legal yang dimiliki perusahaan
4. Kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual.
Wiralaba
► Kerja sama manajemen untuk menjalankan
perusahaan cabang/penyalur.
► Inti dari wiralaba adalah memberi hak monopoli
untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk.
► Contoh : Diler mobil, motor, bahan bakar, dll.
D. PROFIL USAHA KECIL DAN MODEL PENGEMBANGANYA
Usaha kecil memiliki profil tersendiri sesuai dengan
sifat struktur dan kulturnya, yaitu keterbatasan dalam
hal permodalan, manajemen, teknik opersional, akses
pemasaran, dan lain-lain
E. KERANGKA HIPOTESIS PENGEMBANGAN USAHA KECIL ► Mengidentifikasi cara mengembangkan usaha kecil.
Untuk pengembangan perusahaan diperlukan dua
keterampilan, yaitu keterampilan manajemen keuangan dan manajemen personal.
Kemampuan internal perusahaan yaitu kompetensi
khusus (distinctive competency ) berupa kreativitas dan inovasi. Lanjutan........
Untuk menghadapi kondisi jangka panjang perusahaan
harus menggunakan strategi yang berbasis pada pengembangan sumber daya (resources-based strategy).
Resources-based strategy ► Strategi perusahaan yang
menekankan pada penghubungan sumberdaya internal secara superior untuk menciptakan kompetensi inti dalam rangka menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif. Dalam konteks persaingan bebas menurut D’Aveni (1987) perusahaan harus menekankan pada strategi pengembangan kompetensi inti, yaitu pengetahuan dan keunikan untuk menciptakan keunggulan.
Untuk Keunggulan diciptakan melalui “ The New 7-
S’strategy (The New 7-S’s),” “ The New 7-S’strategy (The New 7-S’s),”
kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. 2.Strategic sooth saying ► Merancang strategi yang membuat kejutan atau yang mencengangkan. 3.Position for speed ► Posisi yang mengutamakan kecepatan. 4.Position for surprise ► Posisi untuk membuat kejutan 5.Shifting the role of the game ► Stragi untuk mengadakan perubahan / pergeseran peran yang dimainkan 6.Signaling strategic intent ► mengintikasikan tujuan dari strategi 7.Simultanous and seguential strategic thrusts ► Membuat rangkaian penggerak / pendorong strategi secara simultan dan berurutan. SEKIAN