Anda di halaman 1dari 17

USAHA BARU & MODEL

PENGEMBANGAN
Wirausahwaan merupakan potensi
pembangunan, baik dalam jumlah maupun
dalam mutu wirausahan.

Kenyataan bahwa jumlah wirausahawan


Indonesia masih sedikit dan mutunya belum
bisa optimal.

Persoalan pembangunan wirausahawan


Indonesia merupakan persoalan mendesak
bagi suksesnya pembangunan.
Ide dan Peluang Usaha
Ide dan peluang unsur penting dalam kewirausahaan.
Agar ide menjadi peluang, maka harus dievaluasi dengan
cara screening (penjaringan), yaitu:
1. Ide harus dimunculkan dalam bentuk yang riil (barang

dan jasa baru) yang berbeda di pasar. Barang dan jasa


yang berbeda itu harus menciptakan nilai efisiensi baik
bagi konsumen maupun pembeli potensial;
2. Mengamati pintu (asal-usul) peluang

3. Menjamin jumlah dan kualitas produk yang

dihasilkan;
4. Menaksir biaya awal;

5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.


Menciptakan peluang
Thomas W. Zimmemer

1) Produk baru harus segera dipasarkan;


2) Kerugian teknik harus rendah;
3) Ketika pesaing tidak agresif
mengembangkan strategi produk;
4) Pesaing tidak memiliki teknologi canggih;
5) Pesaing tidak memiliki strategi dalam
memperbaiki posisinya;
6) Perusahaan yang baru dirintis memiliki
sumber-sumber dan kemampuan dalam
menghasilkan produknya.
Memasuki Dunia Usaha
1) Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan
mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide,
organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Ada tiga
bentuk usaha baru yang dirintis, yaitu:

 Perusahaan milik sendiri (proprietorship), yaitu bentuk usaha


yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang;
 Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerjasama (asosiasi)
dua orang atau lebih yang secara bersama-sama
menjalankan usaha bersama, dan
 Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu
perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan
modal saham-saham.
Memasuki Dunia Usaha
2). Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu
dengan membeli perusahaan yang telah didirikan
atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan
nama dan organisasi usaha yang sudah ada.
3). Kerja sama manajemen (franchising), yaitu suatu
kerja sama antara entrepreneur (franchisee) dengan
perusahaan besar (franchisor/parent company) dalam
mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli
untuk menyelenggarakan usaha.
Kerja sama spt pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola
arus kerja, pemilihan karyawan, advertensi, pembukuan, pencatatan dan
akuntansi, standar, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan
sumber-sumber permodalan.
Calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha

Kemampuan teknik
kemampuan tentang bagaimana
memproduksi barang dan jasa
serta cara menyajikannya.

Kemampuan pemasaran
kemampuan tentang
bagaimana menemukan
pasar dan pelanggan serta
harga yang tepat.
Calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha

Kemampuan finasial
kemampuan tentang bagaimana
memperoleh sumber-sumber dana
dan cara menggunakannya

Kemampuan hubungan
kemampuan tentang bagaimana cara
mencari, memelihara dan
mengembangkan relasi, dan
kemampuan komunikasi serta
negosiasi.
Upaya Merintis Usaha Baru
1) Bidang dan Jenis Usaha yang Dimasuki.
a) Bidang Usaha Pertanian (Agriculture,), usaha pertanian, kehutanan,
perikanan, dan perkebunan;
b) Bidang usaha pertambangan (Mining) usaha galian pasir, galian tanah,
batu dan bata;
c) Bidang Usaha Pabrikasi (Manufacturing), usaha industri, assemblasi dan
sintesis;
d) Bidang Usaha Konstruksi (Construction), usaha konstruksi bangunan,
jembatan, pengairan dan jalan raya;
e) Bidang Usaha Perdagangan (Trade), usaha perdagangan kecil, grosir, agen,
dan ekspor-impor;
f) Bidang Usaha Jasa Keuangan (Financial Service), usaha perbankan,
asuransi dan koperasi;
g) Bidang Usaha Jasa Perorangan (Personal Service), usaha potong rambut,
salon, laundry dan catering;
h) Bidang Jasa-jasa Umum (Public Service), usaha pengangkutan,
pergudangan, wartel dan distribusi;
i) Bidang Jasa Wisata (Tourism), Jasa Biro Perjalanan; Pengusahaan objek
dan daya tarik wisata alam; penyedian akomodasi
Upaya Merintis Usaha Baru
2) Bentuk Usaha dan Bentuk Kepemilikan Perusahaan

a. Perusahaan Perorangan (soleproprietorship), perusahan


yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang;
b. Persekutuan (partnership), asosiasi yang didirikan oleh
dua orang atau lebih yang menjadi pemilik bersama dari
suatu perusahaan
c. Perseroan (Corporation), perusahaan yang anggotanya
terdiri atas para pemegang saham (pesero/stockholder),
yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap
utang-utang perusahaan sebesar modal yang disetor.
d. Firma, persekutuan yang menjalankan perusahaan di
bawah nama bersama. Apabila untung, maka keuntungan
dibagi bersama, sebaliknya bila rugi ditanggung bersama.
Upaya Merintis Usaha Baru
3) Tempat Usaha yang Akan Dipilih

tempat usaha harus mempertimbangkan aspek efisiensi dan


efektifitas
a. Apakah tempat usaha tersenut mudah dijangkau oleh
konsumen atau pelanggan atau pasar? Bagaimana akses
pasarnya?
b. Apakah tempat usaha dekat ke sumber tenaga?
c. Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong
lainnya seperti alat angkut dan jalan raya?

lokasi atau tempat usaha, ada beberapa alternatif yang bisa dipilih,
yaitu:
a. Membangun bila ada tempat yang strategis;
b. Membeli atau menyewa bila lebih strategis dan
menguntungkan;
c. Kerja sama bagi hasil, bila memungkinkan.
Upaya Merintis Usaha Baru
4) Organisasi Usaha yang Akan Digunakan
Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau
cakupan usaha, semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks
organisasinya.

5) Lingkungan Usaha
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat
jalannya perusahaan

Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitannya dengan


operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang
saham, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen dan
lainnya. Sedangkan lingkungan makro adalah lingkungan di luar
perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan
secara keseluruhan, yang meliputi:
(1) lingkungnan ekonomi;
(2) lingkungan teknologi;
(3) lingkungan sosiopolitik; dan
(4) lingkungan demografi serta gaya hidup.
Cara Mengembangkan Usaha
1). Tingkatkan Promosi
2) Kenali Kompetitor
3) Memperluas Jaringan
4) Tingkatkan Sumber Daya
5) Utamakan Pelayanan Konsumen

6) Lakukan Inovasi Produk

7) Minimalisasi Biaya Operasional


8) Investasi
9) Atur Keuangan dengan Baik
Strategi Marketing

1) Membangun Brand yang Kuat

2) Membuat Logo yang Menarik

3) Menulis Konten Sebagai Strategi Marketing

4) Gunakan Facebook Ads

5) Lakukan Riset Pasar

6) Manfaatkan Media Sosial

7) Evaluasi Bisnis Anda


Bisnis model canvas
Business Model Canvas (BMC) adalah kerangka kerja yang dikenal banyak untuk
mendefinisikan model bisnis startup. Business Model Kanvas disusun dengan tujuan untuk
menjelaskan, menilai, memvisualisasikan, serta mengubah model bisnis sehingga kinerja
yang dihasilkan oleh startup lebih maksimal. Model bisnis ini bisa diterapkan oleh semua
jenis startup tanpa terbatas sektor usaha. Bisnis model canvas adalah bagaimana memahami
bisnis dalam satu kertas.

Bisnis model kanvas adalah sebuah strategi dalam manajemen yang berupa visual chart
yang terdiri dari 9 elemen.( Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model
Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework
sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah
model bisnis.
Pemilihan Core Bisnis
Para pebisnis atau entrepreneur pemula
sering jatuh pada keinginan untuk
menangani bisnis dari hulu sampai hilir

Disarankan untuk focus pada salah satu core bisnis.


Misalnya bahan baku harus focus pada kualitas dan
persaingan harga. Menjadi producer harus focus
pada efisiensi atau capacity. Product brand harus
fokus pada development. Distribusi focus pada
kelengkapan product, penggunaan on line chanel.

Anda mungkin juga menyukai