Anda di halaman 1dari 26

DISASTER VICTIM

IDENTIFICATION GUIDE
INTERPOL 2009
dr. Indra Faisal, M.H.,Sp.F

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
MANAJEMEN BENCANA
• PRINSIP DASAR
– Manajemen informasi dan analisis status
– Identifikasi kebutuhan SDM dan logistik
– Pelaksanaan rencana operasional
– Penyediaan informasi akurat tentang
korban
• Komunikasi efektif

#
MANAJEMEN BENCANA
• Setiap operasi tanggap bencana dimulai
dengan merancang langkah darurat
untuk mencegah atau mengurai bahaya
lebih lanjut
– Pertolongan pertama bagi korban luka
– Langkah-langkah keamanan pribadi
– Langkah-langkah keamanan properti

#
MANAJEMEN BENCANA
• GAMBARAN SITUASI LOKASI BENCANA
– Tim ahli (ketua tim DVI, Sp. F, polisi)
– Evaluasi daerah bencana
– Status kematian
– Metode memindahkan dan mentransportasikan
jenazah
– Penyimpanan

#
MANAJEMEN BENCANA
• ORGANISASI MANAJEMEN
BENCANA
– Central emergency rescue unit
– Central investigation unit
– Victim identification unit
– Disaster investigation unit

#
CENTRAL EMERGENCY
RESCUE UNIT
• Memastikan tenaga medis mudah dikenali
• Penyelamatan dan perawatan medis
• Menetapkan kesiapan RS tanggap bencana
• Koordinasi transportasi korban luka
• Dokumentasi jumlah,kondisi&identitas korban
• Pusat informasi

#
CENTRAL INVESTIGATION UNIT

• Mengamankan lokasi bencana


• Pembentukan jalur tetap dengan pintu
masuk dan keluar tertentu
• Penugasan tanggung jawab untuk
relawan sipil yang sesuai

#
VICTIM IDENTIFICATION UNIT
• Identifikasi dan penyediaan SDM
• Jadwal waktu operasional
• Koordinasi komunikasi
• Pengadaan informasi bencana

#
PENGUMPULAN DATA
POSTMORTEM
• PENDINGINAN TUBUH
– Jenazah didinginkan pada suhu 4-6ºC
– Pada penyimpanan jangka panjang,
disimpan pada suhu -14ºC dan dibiarkan
hangat. sampai 4-6ºC sebelum dilakukan
pemeriksaan.
– Jika menggunakan es kering, tidak boleh
kontak langsung dengan tubuh jenazah.

#
PENGUMPULAN DATA
POSTMORTEM
• KAMAR JENAZAH
– Bertanggung jawab untuk keluar masuknya
semua jenazah dan mengawasi kebenaran
dan kelengkapan semua dokumen.
(Penerimaan, penyimpanan, pemeriksaan)
• TEMPAT PEMERIKSAAN
– Minimal tersedia air, drainase, dan listrik
serta APD

#
PENGUMPULAN DATA
POSTMORTEM
• PENOMORAN JENAZAH
– Setiap jenazah atau bagian tubuh diberi
satu nomor.
– Jika proses dilakukan oleh beberapa tim
internasional, kode negara harus
dicantumkan.
– Misalnya: Jerman 49-TKP-0001

#
TIM PEMERIKSA JENAZAH
• KETUA TIM
Mengatur ketersediaan personil, supervisi
aktivitas PM, dan kepatuhan keamanan
• REGISTRASI JENAZAH
Mengatur penomoran jenazah
• SPESIALIS SIDIK JARI
Mengambil dokumen sidik jari pada semua
jenazah. Pada bayi dan balita diambil sidik
kaki. #
TIM PEMERIKSA JENAZAH
• FOTOGRAFER
– Semua jenazah difoto. Setiap foto diberi nomor
PM. Difoto saat menggunakan pakaian & tidak.
– Foto semua tanda, label dan nomor jenazah.
– Foto seluruh tubuh, bagian atas dan bawah
tubuh, kepala dari depan, sudut 90º, tanda khas,
properti, tanda spesifik
– Foto gigi: tampak depan dgn gigi tertutup dan
terbuka rahang atas dan bawah, lateral kanan
dan kiri.
#
TIM PEMERIKSA JENAZAH
• Radiologi
– Xray seluruh tubuh dan gigi
– Tujuan: mencari sebab, cara dan
mekanisme kematian serta identifikasi
– Mendiagnosis luka, penyakit dan kelainan,
adakah benda asing, odontologi,
perbandingan AM/PM.

#
TIM PEMERIKSA JENAZAH
• PATOLOGI FORENSIK
– Tujuan: mengetahui sebab, cara dan
mekanisme kematian, waktu kematian,
identifikasi dan dokumentasi luka dan bukti2.
– Metodologi:
• PLPD
• Mengambil sampel toksikologi dan DNA

#
TIM PEMERIKSA JENAZAH
• ASISTEN OTOPSI
Membantu ahli patologi forensik
• PENCATAT OTOPSI
Melengkapi laporan PM sesuai instruksi
patologi forensik dan tanda tangan petugas
• BAGIAN PROPERTI
Mendata, memeriksa dan mendokumentasi
semua properti
#
TIM PEMERIKSA JENAZAH
• AHLI GIGI FORENSIK
Memeriksa gigi dengan prosedur yang
diperlukan : menggores jaringan lunak,
membersihkan gigi dan rahang, memeriksa
struktur, dan menilai status gigi
• PENCATAT GIGI FORENSIK
Mempersiapkan dan melengkapi f1 dan f2
berdasar pemeriksaan ahli gigi forensik
#
TIM PEMERIKSA JENAZAH
• ASISTEN RADIOGRAFI GIGI
Membantu proses pengambilan radiografi
gigi

#
PROSEDUR PEMERIKSAAN
• Jenazah di tempatkan di meja otopsi
• Catat dan foto nomor label jenazah
• Label di masukkan ke kantong bukti
• Foto tubuh berpakaian
• Pakaian dan properti dilepas sebelumnya di
foto sesuai posisi
• Foto tubuh telanjang
• Pemeriksaan luar dan dalam, sampel dna
dikumpulkan, foto ciri fisik penting
#
PROSEDUR PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan gigi
• Sidik jari
• Dokumentasi pakaian dan properti, setelah
itu masukan kantong barang bukti
• Pemeriksaan radiologi jika diperlukan

#
PEMERIKSAAN
IDENTIFIKASI PRIMER
• SIDIK JARI PM
– Menggunakan slide transparan yang dilabel
– Preparasi: jari dan tangan dibersihkan
dengan air atau alkohol dan keringkan
dengan handuk.
– Pisahkan permukaan kulit, beri fingerprint
powder, beri perekat dan beri label.
– Pada pembusukan, kulit dipisahkan, diberi
aceton. Pada jenazah yang mengering
#
dihangatkan.
PEMERIKSAAN
IDENTIFIKASI PRIMER
• SAMPEL DNA-PM

#
PEMERIKSAAN
IDENTIFIKASI PRIMER
• PEMERIKSAAN GIGI PM
– Penilaian status gigi sesuai nomenklatur
standar
– Mencatat posisi dan kelainan gigi
– Hasil radiologi diberi label

#
REKONSILIASI DAN
IDENTIFIKASI
• BAGIAN REKONSILIASI
– Berkas am dan pm disiapkan
– Berkas disusun sesuai identifikasi
– Setiap ahli bekerja sesuai tugas
• METODE EVALUASI
– Review temuan am dan pm
– Klasifikasi kolektiF: digunakan utk eksklusi
– Kesepakatan Menyusun daftar tanda kunci am
dan pm
– Pencocokan pertama
– Perbandingan individu
– Identifikasi #
KLASIFIKASI
• SEX
• RACE:
• USIA: BAYI, BALITA, ANAK, DEWASA,
LANSIA
• PANJANG BADAN

#
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai