Anda di halaman 1dari 11

DVI “DISASTER VICTIM

IDENTIFICATION”
INDRASTANTO D NOTANUBUN
09711320
DISASTER VICTIM
IDENTIFICATION (DVI)
• DVI: suatu prosedur untuk mengidentifikasi korban meninggal akibat bencana yang dapat
Dipertanggung jawabkan secara sah oleh hukum dan ilmiah serta mengacu pada Interpol
DVI Guideline.
• Disaster Operation Response:
1. Central Emergency Rescue unit
2. Central Investigation Unit
3. Victim Identification Unit
4. Disaster Investigation Unit
VICTIM IDENTIFICATION UNIT

The Recovery and Evidence Collection Team:


mengumpulkan tubuh korban meninggal dan barang-barang
milik korban

AM Team: mengumpulkan data antemortem dan menyiapkan


dokumen terkait, serta memberi kabar kerabat korban yang
teridentifikasi

PM Team: mengumpulkan data forensik dan dental


medis dari tubuh korban meninggal
CONT’

Reconciliation Team: mencocokkan data AM dan PM, serta memutuskan hasil


identifikasi korban

Care and Counselling Team: menyediakan konseling medis dan psikologis bagi
petugas DVI dan kerabat korban

Identification Board: menyediakan keputusan akhir tentang korban teridentifikasi,


melakukan sertifikasi DVI form
PROSEDUR IDENTIFIKASI
(MODIFIED INTERPOL DVI GUIDELINE)
• The Scene
• pemilahan antara korban hidup dan korban mati mengamankan barang bukti
yang dapat
• mengarahkan pada pelaku (apabila bencana yang terjadi merupakan bencana
yang diduga akibat ulah manusia)
• melabel korban meninggal (isi label: tim pemeriksa, lokasi penemuan, dan
nomor tubuh/mayat)
CONT’
• Post Mortem Examination
• dapat berlangsung bersamaan dengan fase pertama dan fase ketiga
• mencari data postmortem sebanyak-banyaknya
• pengambilan sidik jari
• pemeriksaan terhadap gigi, seluruh tubuh, dan barang bawaan yang melekat pada jenazah
• pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan DNA
• data ini dimasukkan ke dalam pink form berdasarkan standar interpol DVI
CONT’
• Ante Mortem Information Retrieval
• menerima laporan orang yang diduga menjadi korban
• meminta masukan data sebanyak-banyaknya dari keluarga korban
• Data: pakaian yang terakhir dikenakan, ciri-ciri khusus (tanda lahir, tato, tahi lalat, bekas operasi,
dan lainlain), data rekam medis dari dokter keluarga dan dokter gigi korban, data sidik jari dari
pihak berwenang (kelurahan atau kepolisian), sertA sidik DNA apabila keluarga memilikinya
• apabila tidak ada data sidik DNA korban maka dilakukan pengambilan sampel darah dari
keluarga korban
• data Ante Mortem diisikan ke dalam yellow form berdasarkan standar interpol DVI
CONT’
• Reconciliation
• Seseorang dinyatakan teridentifikasi pada fase keempat yaitu fase rekonsiliasi apabila terdapat
kecocokan antara data Ante Mortem dan Post Mortem dengan kriteria minimal 1 macam Primary
Identifiers (gigi, sidik jari, DNA) atau 2 macam Secondary Identifiers (visual, properti, medis)
• Debriefing
• dilakukan 3-6 bulan setelah proses identifikasi selesai
• semua orang yang terlibat dalam proses identifikasi berkumpul untuk melakukan evaluasi
terhadap semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proseS identifikasi korban bencana, baik
sarana, prasarana, kinerja, prosedur, serta hasil identifikasi
• dibahas: hal baik apa yang dapat terus dilakukan di masa yang akan datang, apa yang bisa
ditingkatkan, hal-hal apa yang tidak boleh terulang lagi di masa datang, kesulitan apa yang
ditemui dan apa yang harus dilakukan apabila mendapatkan masalah yang sama di kemudian hari
METODOLOGI IDENTIFIKASI
• METODE SEDERHANA
• Visual: penampakan luar jenazah masih baik
• Properti: benda masih melekat pada tubuh korban
• Dokumentasi: foto semasa hidup
• METODE ILMIAH
• sidik jari
• serologi
• odontologi
• antropologi
SETELAH KORBAN
TERIDENTIFIKASI
• Perawatan jenazah:
a. Perbaikan atau rekonstruksi tubuh jenazah
b. Pengawetan jenazah (bila memungkinkan)
c. Perawatan sesuai agama korban
d. Memasukkan dalam peti jenazah
• Kemudian jenazah diserahkan kepada keluarganya oleh petugas khusus dari Komisi Identifikasi berikut surat-surat yang
diperlukan pencatatan yang penting pada proses serah terima jenazah:
a. Tanggal dan jamnya
b. Nomor registrasi jenazah
c. Diserahkan kepada siapa, alamat lengkap penerima, hubungan keluarga dengan korban.
d. Dibawa kemana atau dimakamkan dimana
• Perawatan jenazah setelah teridentifikasi dilaksanakan oleh unsur Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Sosial dan Dinas
Pemakaman yang dibantu oleh keluarga korban.
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai