Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS OBSGYN

Nama dokter muda : indrastanto d notanubun

Nim : 09711320

Stase : ilmu obstetric dan ginekologi

Identitas Pasien : ny P

Rm : 0066XXX

Umur : 16th

Jenis kelamin :P

Diagnosis : G1P0A0 36 minggu, IUGR

Pengambilan kasus : minggu 10

Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya
wajib)
a. Ke-Islaman*
b. Etika/ moral
c. Medikolegal
d. Sosial Ekonomi*
e. Aspek lain (Hukum)

1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus

yang diambil ).

Pasien G1P0A0 36 minggu datang untuk control kehamilan dengan keluhan nyeri pinggang
dan tekanan darah meningkat, pasien merasakan nyeri terus menerus di daerah pinggang.
Apabila dibawa istirahat keluhan sedikit membaik, pasien mempunyai riwayat mual muntah
di awal kehamilan, pandangan kabur disangkal, demam (-), nyeri kepala (-), mual muntah (-).
Pasien rutin pemeriksaan kehamilan namun hampir tidak pernah meminum obat yang
diberikan dokter. Riwayat makan seperti biasa, makan 3x sehari. Suami perokok aktif
dirumah, pasien nikah 1x yaitu nikah siri dikarenakan pasien hamil sebelum menikah dengan
suami, sedangkan suami menikah 2x.

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus

Akhir-akhir ini kasus perzinaan semakin sering terjadi. Tidak hanya pada usia dewasa yang
melakukan perzinaan, tetapi perzinaan juga sering terjadi pada kaum muda. Salah satu
contoh terjadi pada Ny. P dan suaminya sekarang. Keduanya telah melakukan hubungan
suami istri tanpa adanya ikatan suami istri. Terjadinya kehamilan pada perzinaan juga akan
menimbulkan permasalahan lainnya, seperti pernikahan pada usia muda yang memberikan
timbulnya permasalahan baru, mental ibu yang belum siap.

3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan
evidence / referensi yang sesuai *

Di Indonesia, sebagai negara yang menganut budaya timur, melakukan hubungan seksual
diluar nikah merupakan suatu hal yang terlarang. Apalagi sampai terjadi kehamilan.
Kehamilan yang terjadi diluar pernikahan tersebut akan memberikan stigma negatif pada
masyarakat baik bagi diri sendiri maupun keluarga. Peristiwa ini akan menjadi perbincangan
hangat di lingkungan masyarakat. Baik secara langsung atau pun tidak, masyarakat akan
mengucilkan keluarga karena dianggap melanggar norma-norma kesopanan. Secara
ekonomi kedua belah pihak belum siap untuk hidup mandiri. bahkan belum mendapatkan
pekerjaan yang pasti. Padahal untuk membentuk sebuah keluarga diperlukan pendapatan
yang cukup, baik untuk menghidupi istri ataupun kelak anak mereka. Fakta ini akan
memberatkan keluarga kedua belah pihak, karena pasangan ini masih tergantung kepada
keluarganya masing-masing.

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai

Dalam islam, zina termasuk perbuatan dosa besar. Hal ini dapat dilihat dari urutan
penyebutannya setelah dosa musyrik seperti dalam surat (QS. Al-Isra’: 32)
“Dan janganlah kamu mendekati perbuatan zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk”.

Orang-orang yang melakukan perzinaan tidak akan pernah masuk surga bahkan untuk
mencium surga pun diharamkan baginya, seperti hadist yang diriwayatkan oleh Muslim.“
Ada dua golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai melihat mereka yaitu suatu
kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk memukuli orang-orang
dan wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka melenggang bergoyang. Rambutnya
ibarat punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga atau mencium harumnya
surga yang sebenarnya dapat dirasakan dari jarak sekian sekian”. (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai