KELOMPOK SGD 4
Data Antemortem
• Data khas korban sebelum meninggal seperti data umum korban, seperti nama,
umur, BB, TB, pakaian dan aksesoris yang dikenakan korban terakhir kali
Data Postmortem
• Data fisik yang diperoleh dari personal identification setelah korban meninggal,
seperti sidik jari, gol. Darah, konstruksi gigi geligi, foto rontgen
Kriteria RS Rujukan
• Lokasi berada di sekitar bencana
• Jika kapasitas fasilitas tidak mencukupi, di rujuk ke RS yang lebih baik
fasilitasnya
• Telah ditunjuk pemerintah dan mendapatkan akreditasi sesuai
tingkatannya
Kriteria tim medis
• Tim pencarian, penyelamatan dan penolongan pertama
Skema
Bom bunuh
diri
Korban Pembentukan
DVI
massal Tim
Learning Objectives
DVI
dan tahapannya
SPGDT DVI
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT)
• Suatu sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri dari
unsur pelayanan prarumah sakit, pelayanan di rumah sakit, dan
pelayanan antar-rumah sakit. Pelayanan berpedo-man pada respons
cepat yang menekankan pada “Time Saving is Life and Limb Saving”,
yang melibatkan masyarakat awam umum, awam khusus, petugas
medis, ambulans gawat darurat, dan sistem komunikasi.
Tahapan SPGDT
Penatalaksanaan
Fase Intra RS Korban Bencana
Massal di Rumah Sakit
Rumah
Sakit
Tahap 4 Pembanding
Data / Rekonsiliasi Oleh Unit Pembanding Data
Referensi :
Perkonsil No. 11 Tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Kompetensi yang harus dimiliki seorang dokter di Bagian Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal berdasarkan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012
4. Teknik Otopsi
4. Teknik Otopsi
5 Pengambilan Sampel
Vaginal swab 4A
Buccal swab 4A
Pengambilan darah 4A
Pengambilan urine 4A
Pengambilan jaringan 2
Pemeriksaan sperma 3
Histopatologi forensik 1
Fotografi forensik 3
5
Referensi :
Purwanti SH. Ilmu Kedokteran Forensik untuk Kepentingan Penyidikan. Jakarta:
Rayana Komunikasindo: 2014.
Aspek Hukum DVI
• UU No.24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
• UU No.2 tahun 2002 tentang Polri
• UU No.23 tentang kesehatan
• PP No.21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana
• Resolusi Interpol No.AGN/65/RES/13 year 1996 on Disaster Victim
Identification
• MOU Depkes RI-Polri tahun 2004
• MOU Depkes RI-Polri tahun 2003
Pasal 51 ayat 5 PP No 21 tahun 2008
• Terhadap masyarakat yang terkena bencana yang meninggal
dunia dilakukan upaya identifikasi dan pemakaman
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
• International Criminal Police Organization (Interpol). Interpol Disaster Victim
Identification Guide. Lyon: Interpol: 2018.
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Teknis Penanggulangan
Krisis Bencana Kesehatan Akibat Bencana. Jakarta: Depkes RI: 2007.
• Madea B. Handbook of Forensic Medicine. UK: Wiley Blackwell Imprint: 2014.
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Teknis Penanggulangan
Krisis Bencana Kesehatan Akibat Bencana. Jakarta: Depkes RI: 2007.
• Konsil Kedokteran Indonesia. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 11
Tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta: Konsil
Kedokteran Indonesia: 2012.
• Purwanti SH. Ilmu Kedokteran Forensik untuk Kepentingan Penyidikan. Jakarta:
Rayana Komunikasindo: 2014.