Anda di halaman 1dari 20

DASAR-DASAR DAN PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN

MENGONSTRUKSI TES OBJEKTIF JENIS ISIAN

KELOMPOK 1

1. Reka Junita 1513034004


2. Julius Siahaan 1513034010
3. Nurkholifah 1513034012
4. Nurdiah Septi A. 1513034034
5. Febri Kurniawan 1513034084
6. Ratna Shintia D.1513034086
Pembahasan...

1. Tes Objektif Jenis Isian

2. Item Tes Jawaban Singkat

3. Item Tes Melengkapi

4. Item Tes Asosiasi


A. Tes Objektif Jenis Isian

Tes objektif merupakan jenis tes hasil belajar yang terdiri dari
butir-butir soal (item) yang dapat jawab oleh testee dengan
jalan memilih salah satu jawaban (atau lebih) dengan cara
mengisikan (menuliskan) jawaban berupa kata-kata atau
simbol-simbol tertentu pada tempat atau ruang yang telah
disediakan untuk masing-masing butir items yang
bersangkutan.

Tes obyektif jenis isian adalah tes tertulis yang menuntut


siswa untuk mengisikan perkataan, ungkapan, atau kalimat
pendek sebagai jawaban dari kalimat tidak lengkap, atau
jawaban atas suatu pertanyaan atau jawaban atas asosiasi
yang harus dilakukan.
1. Tes jawaban bebas
dan jawaban
terbatas
Mengungkap kemampuan siswa
dengan cara bertanya.

Bentuk Tes Jenis Isian 2. Tes melengkapi

Mengungkap kemampuan siswa dengan


memberikan spasi atau ruang kosong untuk
diisi dengan jawaban (kata) yang tepat.

3. Tes asosiasi

Mengungkap kemampuan siswa dengan


menyediakan spasi yang diisi dengan
satu jawaban atau lebih
Petunjuk Penyusunan
Tes Jenis Isian

1. Membuat pertanyaan jangan terlalu 4. Berilah waktu maksimal 1 ½ menit


banyak kata yang dihilangkan untuk setiap nomor soal.

2. Jawaban yang diinginkan hendaknya 5. Jangan mengambil alih soal langsung


benar benar dibatasi dari buku teks

6. Hendaknya pengertian yang penting


3. Titik-titik sebaiknya diletakkan pada
saja, tetapi maksud dari kalimat tetap
ujung pernyataan
jelas dan mudah dipahami.
Kelebihan Tes Jenis Isian Kelemahan Tes Jenis Isian

1. Mudah dalam penyusunannya. 1. Cenderung lebih banyak mengungkap


2. Peserta didik dapat mengorganisasikan aspek pengetahuan atau pengenalan saja.
jawaban dengan pendapatnya sendiri. 2. Bahan yang diukur terlalu sedikit,
3. Test ini sangat cocok untuk mengukur sehingga agak sulit untuk mengukur
dan mengevaluasi hasil suatu proses penguasaan siswa.
belajar yang kompleks. 3. Kurang komprehensif.
4. Derajad ketepatan dan kebenaran murid 4. Membutuhkan waktu memeriksa
dapat dilihat dari kalimat-kalimatnya. hasilnya.
5. Jawaban diungkapkan dalam kata-kata 5. Murid tidak dapat menerka-nerka
dan kalimat sendiri. jawaban soal.
B. Item Tes Jawaban Singkat

Tes jawab pendek ini juga disebut dengan


soal jawab singkat adalah butir soal berbentuk
pernyataan yang dapat dijawab dengan satu
kata, satu frasa, satu angka atau satu formula.
Dengan kata lain, item tersebut berupa suatu
kelimat bertanya yang dapat dijawab dengan
singkat.
Petunjuk Penyusunan
Tes Jawaban Singkat

1. Nyatakan petunjuk tes yang singkat 3. Pertanyaan harus jelas, agar mendapat
dan jelas. jawaban yang singkat.

2. Tulis pertanyaan atau pernyataan, di 4. Buatlah kunci jawaban yang dapat


mana hanya ada satu kemungkinan digunakan sebagai acuan dalam
jawaban benar. pemberian nilai.

5. Menggunakan kalimat pertanyaan


langsung atau kalimat perintah.
Contoh dari tes jawaban singkat

1. Siapa orang yang pertama kali mendarat di bulan ?


2. Siapakah presiden Republik Indonesia yang pertama ?
3. Siapakah wakil presiden Republik Indonesia yang
pertama ?
Kunci Jawaban:
4. Apa nama ibukota Kalimantan Barat ?
5. Apa nama kota yang dijuluki sebagai kota hujan ?
1. Neil Amstrong
2. Ir.Soekarno
3. Mohammad Hatta
4. Pontianak
5. Bogor
Kelebihan Tes Jawaban Singkat Kelemahan Tes Jawaban Singkat

1. Menyusun soal relatif mudah. 1. Kurang dapat mengukur aspek pengetahuan


2. Kecil kemungkinan siswa menjawab yang lebih tinggi.
dengan menebak. 2. Menyulitkan pemeriksaan apabila jawaban
3. Menuntut siswa untuk dapat menjawab siswa membingungkan pemeriksa.
dengan singkat dan tepat. 3. Tidak cocok untuk mengukur hasil-hasil
4. Hasil penelitian cukup objektif. belajar yang kompleks.
5. Cocok untuk soal-soal hitungan. 4. Sulit menyusun kata-kata yang jawabannya
hanya satu dikarenakan hanya ada satu
jawaban yang benar saja.
C. Item Tes Melengkapi

Tes melengkapi adalah merupakan salah satu bentuk tes


jawaban bebas, dimana butir-butir soalnya berupa satu
kalimat dimana bagian-bagian tertentu yang dianggap
penting dikosongkan. Kepada testee diminta untuk
mengisi bagian-bagian yang ditiadakan tersebut (Chabib
Thoha, 1994: 67).
Petunjuk Penyusunan
Tes Melengkapi

1. Hindarkan dari pernyataan yang tidak 2. Jangan menghilangkan kata-kata kunci


jelas. terlalu banyak.

4. Jangan membuang kata terdepan dari


3. Jawaban terdiri dari satu kata.
suatu kalimat.

5. Disediakan kolom jawaban untuk 6. Sediakan kunci jawaban tentang semua


mempermudah skoring kemungkinan jawaban benar

8. Meskipun dalam satu kalimat ada lebih


7. Besar kolom yang dikosongkan untuk
dari satu isian hendaknya skoring tetap
diisi hendaknya sama.
berdasarkan jumlah isian.
Contoh dari item tes melengkapi

1. Rumah Gadang merupakan rumah adat yang berasal


dari Provinsi....
2. Kota....dijuluki sebagai kota hujan.
3. Jembatan Ampera terletak di Provinsi....yang telah
menjadi salah satu lambang Kota Palembang.
4. ....yaitu salah satu tarian yang berasal dari Sulawesi
Selatan. Kunci jawaban:

1. Sumatra Barat
2. Bogor
3. Sumatra Selatan
4. Tari Kipas
Kelebihan Tes Melengkapi Kelemahan Tes Melengkapi

1. Sangat mudah dalam penyusunannya. 1. Lebih cenderung mengungkap daya ingat


2. Lebih menghemat tempat (menghemat atau aspek hafalan saja.
kertas). 2. Butir- butir item dari test model ini kurang
3. Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi relevan untuk diajukan.
oleh test model ini. 3. Seringkali tester kurang berhati-hati dalam
4. Digunakan untuk mengukur berbagai taraf menyusun kalimat dalam soal.
kompetensi dan tidak sekedar mengungkap 4. Menyulitkan pemeriksa apabila jawaban
taraf pengenalan atau hafalan saja. siswa membingungkan.
D. Item Tes Asosiasi

Item tes jenis asosiasi sering disebut tes


identifikasi, karena pada proses evaluasi
para siswa diminta menghubungkan atau
mengidentifikasi satu konsep dengan
konsep lainnya.
Petunjuk Penyusunan
Tes Asosiasi

1. Nyatakan perintah pengerjaan tes 4. Kedua kolom sebaiknya memuat kata-


secara singkat dan jelas kata atau frasa yang sama tujuannya.

2. Guru sebaiknya lebih dahulu 5. Gunakan konsep-konsep yang dapat


melakukan pengelompokan fakta yang dihubungkan dengan konsep lain untuk
homogen. tujuan sama.

3. Berikan satu kolom untuk satu konsep, 6. Jumlah kolom jawaban pada umumnya
dan kolom yang lain untuk jawaban dibuat lebih banyak dibanding pada
yang dimaksud. jumlah pernyataan.
Contoh dari item tes asosiasi

Contoh 1
Tari Daerah Asal Daerah
Kunci jawaban:
1. Tari Tor-Tor 1. ............
Tari Daerah Asal Daerah 1. Sumatra Utara
1. Tari Tor-Tor 1. ............
2. Tari Piring 2.1.............
Tari Piring 1. ............ 2. Sumatra Barat
1. Tari Topeng 1. ............
3. Tari Topeng 3.1.............
Tari Cangget 4. ............ 3. Jawa Barat
1. Tari Pendet 5. ............

4. Tari Cangget 4. ............ 4. Lampung


5. Bali
5. Tari Pendet 5. ............
Contoh 2
Tujuan : Memahami hubungan sebab dan akibat dalam kondisi nyata.
Petunjuk : Isilah pernyataan dalam kolom kedua dan kemungkinan akibat yang bisa terjadi.

Faktor Penyebab Akibat


Faktor Penyebab Akibat
Kunci Jawaban:
1. Tidak mentaati 1. 1.Tidak
...........
mentaati peraturan 1. ...........
peraturan 1. Ribut di kelas 2. ........... 1. Diberi hukuman atau sanksi
1. Mengkonsusmsi makanan tidak 3. ...........
2. Ribut di kelas 2.sehat
........... 2. Dimarahi guru.

3. Mengkonsusmsi 3. ........... 3. Menibulkan berbagai penyakit.


1. Nilai raport tidak mencukupi KKM 4. ...........
makanan tidak 4. Dinyatakan tidak lulus.
sehat
4. Nilai raport tidak 4. ...........
mencukupi KKM
Kelebihan Tes Asosiasi Kelemahan Tes Asosiasi

1. Sangat mendukung terbentuknya 1. Banyak siswa kurang memahami


kemampuan siswa agar memiliki hubungan sebab akibat tersebut.
kompetensi dalam mengingat. 2. Siswa harus teliti dalam
2. Dapat mengetes kemampuan siswa mengidentifikasi satu konsep dengan
dalam mengidentifikasi hubungan konsep lainnya.
sebab akibat. 3. Memerlukan ingatan fakta dari para
3. Siswa mampu menunjukkan kegunaan siswa dengan cara yang tepat.
dan mengidentifikasi jenis-jenis alat
yang diinginkan.
SEKIAN....
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai