Anda di halaman 1dari 12

TEATER

KONTEMPORER
KELOMPOK 3

ALFIQRI DJALAL (03)


ANNISA RARA SALVIRA (10)
DEA RAHMA SABRINA (17)
IQBAL PREGINATA GINTING (24)
MUHAMAD DAFFA RAIHAN (31)
Q’RA AYU AMANDHA (38)
SHERENIKA PUTRI (45)
PENGERTIAN TEATER KONTEMPORER
Teater kontemporer merupakan konsep aktualisasi diri manusia dan penghargaan atas manusia lebih dari
sekedar obyek kehidupan agar dapat kembali berdaya secara kreatif dan lebih cerdas.

Istilah teater berasal dari kata Theatron, yang artinya “tempat di ketinggian” dari Yunani yang
merupakan sebutan untuk sebuah tempat yang digunakan untuk meletakkan sesajian persembahan bagi
dewa pada zaman Yunani Kuno.

Sedangkan dalam KBBI, teater adalah gedung atau ruangan tempat pertunjukan sandiwara, film. Namun
pengertian tersebut berkembang yang kemudian teater tidak hanya berarti tempat, tetapi diartikan lebih
luas menjadi segala hal yang dipertunjukkan di depan orang disebut teater.

Pengertian seni rupa kontemporer berarti seni rupa yang diciptakan terikat pada berbagai konteks ruang
dan waktu yang menyelimuti seniman, audiens dan medannya. Istilah kontemporer sendiri berasal dari
Bahasa Inggris “contemporary” yang berarti apa-apa atau mereka yang hidup pada masa yang bersamaan
(D. Maryanto, 2000). Artinya Seni rupa kontemporer bersifat kekinian karena diciptakan di masa yang
masih bersamaan dengan kita dan dunia seni secara umum.
PENGERTIAN TEATER KONTEMPORER
Teater merupakan seni drama yang merupakan dan
menampilkan penampilan perilaku manusia dengan gerak serta
tari, dan juga dalam nyanyiannya terdapat dialog serta akting
pemain. Dalam sejarahnya, Yunani tercatat sebagai bangsa
pertama yang mengembangkan teater, tepatnya sekitar 2.500
tahun yang lalu.

Meskipun begitu istilah “seni rupa kontemporer” tidak dapat


diterjemahkan begitu saja sebagai seni masa kini seperti yang
dijelaskan di atas. Istilah seni rupa kontemporer di dunia masih
menimbulkan perdebatan. Terutama karena tidak ada ciri khusus
yang dominan dan dapat dirujuk untuk menunjuk pada suatu
praktik atau bentuk seni yang baku. Hal itu sangat wajar karena
bentuk seni rupa ini sendiri masih dalam tahap perkembangan,
bahkan berkembang dengan kita baik sebagai seniman, kritikus
maupun hanya sekedar penikmat.
MUSIK KONTEMPORER
Musik kontemporer pertama kali muncul pada masa
abad ke-19. Kemunculannya berawal dari
suatu gerakan seni lukis impresionis. Kelompok yang
membentuk gerakan tersebut ialah
sekelompok pelukis dari Prancis, yaitu Degas, Monet,
Renoir, dan beberapa lagi yang lain.

Seni musik kontemporer kerap dianggap sebagai seni


musik yang unik dan inovatif. Hal ini
dikarenakan seorang musisi biasanya menggunakan
gabungan dari bunyi tepuk tangan,
berbagai gesekan, atau bunyi-bunyi lain yang bisa
dihasilkan oleh benda yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
CIRI - CIRI TEATER KONTEMPORER
 Merupakan sebuah hasil dan gagasan atau ide dari pada sutradara itu sendiri

 Menggunakan bahasa nasional atau internasional di dalam dialognya

 Pertunjukan teater diselenggarakan sesuai dengan tema

 Dapat dilakukan pada pentas tertutup atau pentas terbuka, tanpa atau dengan panggung bahkan di jalanan

 Berisi nilai atau pesan dari isi gagasan dan ide sutradara yang hendak disampaikan pada penonton
tertargetnya

 Dialognya sebagian dari naskah, sebagian improvisasi


KONSEP TEATER KONTEMPORER
Konsep merupakan dasar berdirinya sebuah karya atau sebuah pemikiran yang digunakan
untuk membangun sebuah hal.

Kontemporer sendiri memiliki sebuah konsep bahwa manusia tidak perlu untuk selalu
berarah pada sebuah nilai yang sering dianggap sebagai suatu sumber dari segalanya.

Teater kontemporer termasuk bagian dari seni kontemporer, sehingga konsep yang ada
pada teater kontemporer tidak harus dimiliki dan diciptakan oleh manusia yang bersifat
masa kini tetapi juga harus memiliki cita rasa pembebasan pikiran.
KONSEP TEATER KONTEMPORER
Segala tontonan yang mengandung arti, misi, dan gerakan, untuk membebaskan
diri dari lingkup waktu, tempat, situasi, nilai-nilai, serta pemahaman - pemahaman
logika yang tidak relevan lagi merupakan pertunjukan kontemporer.

Karena itu, wujudnya bisa menjadi pertunjukan eksperimental, yang merupakan


usaha untuk pencarian - pencarian idiom dan bahasa pengucapan yang baru dan
juga dapat berwujud pertunjukan konvensional, yang memanfaatkan semua
konvensi pertunjukan yang sudah diterima oleh masyarakat, namun memberikan
nuansa yang baru atau lain dari sebelumnya sehingga konsep dan pemahaman yang
diketahui oleh masyarakat bukan hanya itu saja, melainkan dapat mendapatkan
pemikiran pemikiran yang baru serta hal hal yang baru di dalam kehidupan
TEKNIK SENI PERAN
TEATER KONTEMPORER
Teknik proses latihan terdiri dari tiga cara berikut :

1. Olah tubuh, yaitu


Melatih anggota badan agar mencapai kelenturan.
Misalnya :
Seorang pemain memerankan kera dengan jalannya yang
merangkak dan sesekali meloncat serta naik pohon.
Pemain yang memerankan tokoh kera itu sejak muncul di
atas panggung sampai akhir permainan harus melakukan
gerakan berjalan, merangkak, loncat, dan bahkan
bergelayunan di pohon.
TEKNIK SENI PERAN
TEATER KONTEMPORER
2. Olah vokal, yaitu
• Menguasai Tempo cepat lambat pemain dalam
mengucapkan kalimat
• Mengusai dinamika penekanan pada sebuah kalimat
• Intonasi kalimat yang baik
• Artikulasi yang baik agar setiap kata yang disampaikan
dapat terdengar jelas

3. Olah Sukma, yaitu


Melatih konsentrasi agar terbiasa memusatkan pikiran
terhadap sesuatu dengan penuh konsentrasi maka dapat
terhindar dari lupa dialog juga lupa bloking (permainan
tempat), serta gestur/sikap badan.
MACAM - MACAM GERAK PADA
TEATER KONTEMPORER
• Movement : perpindahan tempat pemain dari satu tempat ke tempat lain.

• Gestures : gerakan badan dengan angautanya, ke kiri, ke kanan, berputar


kebelakang dengan salah satu kaki sebagai porosnya.

• Business : gerakan kecil yang dilakukan, misalnya gerak tangan, jari,


kepala.

• Gait : gerakan besar, misalnya cara berjalan.

• Detail : gerakan yang lebih kecil, misalnya menarik nafas, mengernyitkan


kedipan mata, alis/dahi dan sebagainya.
TUJUAN TEATER KONTEMPORER
Teater kontemporer bertujuan untuk menghasilkan dan membebaskan pemikiran
orang - orang yang masih bertujuan pada suatu nilai, misalnya pemikiran tentang
segala konsep harus sama dan bergandengan dengan logika.

Teater kontemporer juga bertujuan untuk mendapatkan sebuah penghargaan dan


tepuk tangan dari para penonton, tetapi lebih bertujuan untuk menyampaikan
gagasan serta ide sutradara kepada penonton, sehingga pesan - pesan yang
disampaikan dapat tersampaikan secara tepat pada penontonnya dan juga
menampilkan peranan manusia bukan sebagai tipe melainkan sebagai individu yang
dalam dirinya terkandung potensi yang besar untuk tumbuh dengan kreatifitas yang
tanpa batas.

Anda mungkin juga menyukai