Lintas Budaya Riset
Lintas Budaya Riset
Kelompok VI
Arya Kurniawan Effendi 2220522040 M. Arief Wahyudi G 2120522085
Pendahuluan
1. Globalisasi dan keragaman populasi telah meningkatkan pentingnya penelitian lintas budaya dalam
mengatasi kesenjangan kesehatan di antara kelompok budaya yang tidak dominan.
2. Penelitian lintas budaya menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan kompetensi dan perencanaan
yang matang.
3. Area-area kunci yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian lintas budaya mencakup pemilihan fokus
penelitian, masalah etika, adaptasi budaya alat ukur dan intervensi penelitian, rekrutmen dan retensi
peserta, strategi pengumpulan data, analisis data, serta diseminasi hasil penelitian.
4. Pendekatan yang dianjurkan untuk mengatasi tantangan ini adalah melalui riset berbasis komunitas
partisipatif.
Penelitian lintas budaya terjadi dalam tiga konteks utama :
1. Perbandingan fenomena atau perilaku antara dua atau lebih budaya.
2. Keterlibatan peneliti dan peserta penelitian dari latar belakang budaya yang
berbeda.
3. Penggunaan pengukuran dari satu budaya untuk kelompok budaya lainnya.
Ford at al ( 2008) Karakteristik Peneliti Responsif Lintas
Budaya
Survei sering digunakan tetapi harus hati-hati dalam konteks lintas budaya.
Pentingnya mengevaluasi kebijaksanaan menggunakan alat ukur "WEIRD" dalam budaya yang berbeda.
Pertimbangan tentang kemauan dan kemampuan peserta budaya lain untuk menyelesaikan survei.
1. Pengikutsertaan anggota komunitas dalam CBPR memerlukan waktu untuk membangun hubungan dan
mendidik mereka agar bisa berpartisipasi dalam penelitian.
2. Proses peninjauan hasil penelitian oleh komunitas dan persetujuan publikasi sebelum penyebaran dapat
memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk publikasi.
3. Pengumpulan data lintas budaya mungkin memerlukan lebih banyak waktu daripada penelitian di
pengaturan lain karena berbagai faktor seperti pengembangan formulir persetujuan yang relevan secara
budaya.
4. Waktu juga dapat memiliki makna budaya yang berbeda di berbagai kelompok etnis, dan peneliti perlu
memahami orientasi waktu dalam kelompok budaya yang diteliti.
5. Masalah waktu juga dapat berkaitan dengan penjadwalan pertemuan antara anggota komunitas dan
peserta penelitian, yang perlu memperhitungkan rutinitas dan batasan waktu anggota komunitas serta
peserta penelitian.
Pertimbangan Waktu Dalam Penelitian Lintas Budaya
Penelitian lintas budaya melibatkan sejumlah pertimbangan waktu. Membangun hubungan dan pendidikan
anggota komunitas memerlukan waktu. Peninjauan komunitas dan persetujuan publikasi dapat memperlambat
publikasi. Faktor lain seperti pengembangan formulir persetujuan budaya, pengumpulan data yang memakan
waktu, dan persepsi waktu yang berbeda dalam berbagai budaya juga mempengaruhi jadwal penelitian.
Sehingga, pemahaman tentang konsep waktu dalam budaya dan pertimbangan waktu peserta serta mitra
komunitas sangat penting.
Strategi Promosi Penelitian Lintas Budaya