Produsen di Bidang Peternakan • Hamid (1972) tingkat keberhasilan usaha para produsen hasil pertanian sangat tergantung kepada alam, sedangkan produsen hasil-hasil industri tidak demikian halnya. • Pada usaha pertanian yang kecil (small scale) produsen lebih bersifat generalis, sedangkan pada usaha industri-industri seperti pabrik pekerjaan memproduksikan sesuatu barang telah dispesialisasikan. Lab. Ekonomi Peternakan Fapet Unpa d Hasil Bumi Hasil Industri a. Permintaannya lebih banyak bersifat tidak elastis a. Permintaannya lebih banyak elastis b. Biaya pengumpulan amat besar karena tersebarnya b. Biaya pengumpulannya relatif sangat kecil tempat-temat produksi c. Sebelum diproduksikan atau dihasilkan atau dibeli c. Standarisasi dan grading dilakukan setelah terlebih dahulu ditetapkan suatu standard. produksi atau hasil diperoleh atau dibeli. Jadi Seorang pedagang pengecer sebelum ia membeli seorang pedagang pengumpul tidak dapat barang ia terlebih dahulu menetapkan jenis melakukan standarisasi dan grading sebelum ia barang mana yang akan ia beli berdasarkan membeli atau memiliki hasil pertanian yang akan standard atau kualitas yang ia butuhkan diperdagangkannya. d. Prihak produsen yang aktif mencari pembeli, d. Petani produsen dalam proses penjualan bersifat misalnya dengan sales promotion dan advertising. pasif (diam) dan para pedagang pengumpul yang Produsen yang akan beri kredit kepada pihak aktif melakukan pembelian. Dengan demikian pembeli dalam usaha untuk memperoleh jaminan maka sering terjadi pihak pembeli memberi kredit agar barangnya dapat terjual petani produsen agar produsen dapat terikat untuk e. Yang memgang peranan utama ialah pedagang- menjual hasilnya kepada pihak pembeli pedagang perantara “grosir”. Grosir yang e. Yang memegang peranan utama adalah pedagang berhubungan dengan produsen dan membeli pengumpul. Pedagang pengumpul yang barang dalam jumlah yang besar kemudian ia mengumpulkan hasil-hasil pertanian yang tersebar menyalurkannya dalam unit-unit kecil kepada dan dalam jumlah yang kecil dari produsen, pedagang pengecer kemudian ia menjualnya ke pedagang besar dengan unit yang lebih besar
Lab. Ekonomi Peternakan Fapet Unpa
d Pangsa Pasar • Pemimpin pasar (40%) memiliki pangsa pasar terbesar di pasar produk yang relevan memperbesar permintaan pasar keseluruhan, berusaha melindungi pangsa pasarnya saat ini, dan berusaha memperbesar pangsa pasarnya • Penantang pasar (30%) menyerang pemimpin pasar dan pesaing lain secara agresif untuk memperbesar pangsa pasar memilih dari lima jenis serangan umum: frontal, rusuk, pengepungan, penghindaran, gerilya, atau kombinasinya mendiskon harga, memproduksi barang bergengsi, memproduksi berbagai ragam barang, berinovasi dibidang produk atau distribusi, memperbaiki pelayanan, menurunkan biaya manufaktur, atau beriklan secara intensif • Pengikut pasar adalah perusahaan peringkat dua yang ingin mempertahankan pangsa pasarnya dan tidak ingin menimbulkan gejolak pemalsu, pengklon, peniru, atau pengadaptasi • Pengisi relung pasar adalah perusahaan yang melayani segmen pasar kecil yang tidak dilayani oleh perusahaan besar spesialisasi Lab. Ekonomi Peternakan Fapet Unpa d Brand Image • Citra dapat melekat pada suatu produk, perusahaan, merek, orang atau hal lain yang dapat kita berikan penilaian. • Mengukur citra ada dua kesulitan: 1. Pertama adalah konseptualisasi citra. Citra adalah konsep yang mudah dimengerti tetapi sulit dijelaskan secara sistematis karena sifatnya abstrak. 2. Kedua adalah pengukuran. Tinggi sebuah tembok mudah diukur tetapi alat ukur citra tidak pasti karena abstrak dan subjektif. Hal ini disebabkan oleh data kualitatif yang didapat melalui wawancara. Lab. Ekonomi Peternakan Fapet Unpa d “something is difficult but possible” • Ada dua pendekatan dalam mengukur citra: 1. Pendekatan tidak terstruktur (unstructured approach): merefleksikan citra di benak konsumen menurut mereka sendiri 2. Pendekatan terstruktur (structured approach): peneliti menyajikan dimensi yang jelas, kemudian responden berespons terhadap dimensi-dimensi yang dipertanyakan itu
• Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam mengukur
brand image adalah diagram ular melalui metoda semantic differential dan likert scale. (Modul V Praktikum Pemasaran)
Lab. Ekonomi Peternakan Fapet Unpa
d Referensi • Hamid, A.K. 1972. Tataniaga Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. • Kotler, P dan Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi ke-12. Penerbit Erlangga. Jakarta. • Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kelima. Penerbit Andi. Yogyakarta. • Simamora, B. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.