Program pada Tahap-Tahap

Fungsi Konseling
P s i k o l o g i K o n s e l i n g
Dinda Cahya Novianti
21010664124
2021A
PREVENTIF
Bimbingan dan penyuluhan diberikan dengan maksud
mencegah terjadinya kesulitan yang dapat
mempengaruhi individu.
(Surianti, 2019)

PENERAPAN
Pendidikan karakter merupakan salah satu program konseling preventif, Konselor
memberikan penjelasan tentang nilai-nilai moral dan karakter positif, membantu
mereka dalam pengambilan keputusan yang baik, serta memberikan dukungan
emosional. Tujuan program ini adalah untuk mencegah terjadinya kesulitan atau
masalah, contohnya untuk menghindari dampak negatif dari pornografi dan
perilaku seksual yang tidak sehat serta menjadi individu yang lebih baik dan
beretika dalam masyarakat.
(Winata et al, 2019)
KURATIF
Bimbingan diberikan yang bertujuan mencegah
atau mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi
oleh individu-individu.
(Surianti, 2019)

PENERAPAN
Konseling krisis adalah sebuah program pendekatan yang
diimplementasikan Konselor untuk memberikan bantuan kepada individu
yang sedang mengalami trauma atau krisis emosional. Program ini
melibatkan serangkaian langkah-langkah yang terstruktur, dimulai dari
perencanaan, identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, terapi, hingga
evaluasi. Sebagai contoh untuk mengatasi trauma pada korban bullying

(Bunu, 2020)
PRESERVATIF
Pendekatan dalam konseling yang bertujuan
untuk mencegah atau mengurangi munculnya
masalah psikologis atau emosional sebelum
masalah tersebut menjadi lebih parah.
(Hartono, 2015)

PENERAPAN
Program preservatif yang diterapkan mencakup penggunaan
sanksi atau hukuman sebagai langkah untuk menghentikan
suatu perilaku yang buruk, sebagai contoh perilaku bullying dan
membuat pelaku merasa takut untuk mengulangi tindakan
tersebut. Di sisi lain, bagi siswa yang sudah terlibat dalam kasus
bullying, konselor juga terlibat dalam memfasilitasi partisipasi
mereka dalam berbagai kegiatan sekolah, seperti ekstrakurikuler
yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, sebagai bagian
dari proses penyembuhan dan reintegrasi.
(Bu’ulolo et al., 2022)
DEVELOPMENTAL
Mengembangkan individu ke potensi terbaiknya melalui
program komprehensif yang mempertimbangkan
tahapan perkembangan individu
(Prasetiawan & Supriyanti, 2016)

PENERAPAN
Program bimbingan dan konseling untuk anak autis adalah sebuah inisiatif
pendekatan yang dilakukan Konselor. Ini bertujuan untuk membantu anak autis dan
keluarganya dalam mengoptimalkan kemampuan anak tersebut. Program ini
mengikuti tiga tahap yang terstruktur, yaitu identifikasi anak dan keluarga,
perancangan program khusus, dan eksekusi program dengan melibatkan anak,
orangtua, dan konselor. Sebagai contoh dalam upaya mengatasi permasalahan yang
dihadapi oleh anak autis dan keluarganya.
(Sari, 2020)
 REFERENSI
Bu’ulolo, S., Zagoto, S., & Laia, B., (2022).PERAN GURU BIMBINGAN
DAN KONSELING DALAM MENCEGAH BULLYING DI SMA NEGERI 1
AMANDRAYA TAHUN PELAJARAN 2020/2021. COUNSELING FOR
ALL: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2 (1).
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Counseling
Bunu, Y. H. (2020). Peran Konseling dalam Mereduksi Traumatik
pada Siswa yang Mengalami Bullying. Cendekia, 14 (2), 93–109.
Hartono, Dr., M.Si. (2015). Psikologi konseling Edisi Revisi. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Prasetiawan, H & Supriyanti, A (2016). GUIDANCE AND
COUNSELING COMPREHENSIF PROGRAM IN EARLY CHILDHOOD
EDUCATION BASED ON DEVELOPMENTAL TASK. Jurnal CARE Edisi
Khusus Temu Ilmiah, 3 (3).
Sari, N. (2016). Pola pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk
mengoptimalkan kemampuan anak autis di sekolah dasar. JBKI
(Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia), 1(2), 31-35.
Surianti, S. (2019). Metode Preventif Kuratif Dalam Menangani
Penyimpangan Seksual Remaja Perspektif Konseling Islam. Jurnal
Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani, 5(1), 26-
34.
Winata, K. A., Fauzi, T., & Surtiyoni, E. (2022). Model Bimbingan
Konseling Berbasis E-Modul: Upaya Preventif Terhadap Perilaku
Pornografi Siswa MTs Negeri 1 Muratara. Suluh: Jurnal Bimbingan
dan Konseling, 8(1), 16-25.