Anda di halaman 1dari 14

KONSERVASI ABAKA

SECARA IN VITRO
di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Ananda Putri Dewantari Masailla


S612302001
Latar Belakang
PENDAHULUAN

• Tanaman Abaka adalah tanaman


pisang (Musaceae) memiliki potensi
yang penting karena sebagai
penyedia bahan serat untuk
pembuatan uang, ban, tali, karung
dsb
• Kebutuhan yang banyak, lahan
yang terbatas dan banyak yang
tidak membudidayakan maka dari
perlu konservasi
Tujuan
PENDAHULUAN

1. Mengetahui bagaimana mekanisme teknik konservasi in


vitro Abaka yang diterapkan oleh pihak Balittas
2. Mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembuatan media
kultur
3. Mengetahui tingkat kontaminasi dalam teknik kultur
jaringan
4. Mengetahui karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan kalus beberapa klon Abaka yang ada di
Balittas
PROFIL INSTITUSI
MITRA

BALITTAS
PEMBAHASAN

KEGIATAN KONSERVASI
• Sterilisasi
• Pembuatan Media Kultur dan Larutan Stok
• Subkultur Abaka
• Pengamatan Pertumbuhan beberapa klon
Kalus Abaka
PROFIL INSTITUSI
MITRA

R inkubasi R Pembuatan media

R Subkultur
STERILISAS
STERILISASI

Sterilisasi Sterilisasi Uap


Sterilisasi LAF
Kering basah
TAHAP PEMBUATAN MEDIA
KULTUR
PEMBUATAN MEDIA
KULTUR
PEMBUATAN MEDIA
KULTUR
TAHAP SUBKULTUR
PENGAMATAN

Abacatas 1 Abacatas 3 Tangongon


PENGAMATAN

Tingkat Keberhasilan dalam


Pembuatan Media
98.86%
Tingkat Kontaminasi dalam
Subkultur Abaka
• Abacatas 1 10%
• Abacatas 3 0
• Tangongon 20%
Nama Rerata Rerata
PENGAMATAN

Klon pertamba pertambaha


han n berat
ukuran (mg)
(mm)
Abacatas 1,4 102,1
1
Abacatas 3,7 128,9
1
Tangongo 2,8 107,4
n
PENGAMATAN
KESIMPULA
KESIMPULAN

N
1. Teknik konservasi Abaka oleh Balittas merupakan jenis
konservasi jangka pendek dengan memnfaatkan Teknik
kultur jaringan
2. Tingkat keberhasilan untuk pembuatan media untuk
konservasi di Balittas yaitu didapati 98,86%
3. Tingkat kontaminasi dalam teknik kultur jaringan masing
masing diperoleh 10% -20%.
4. Klon Abacatas 3 adalah yang paling baik dari segi berat,
ukuran, warna dan bentuk.

Anda mungkin juga menyukai