Reward &
Punishment
Reward sebagai reinforcement penguatan diantaranya adalah sebagai berikut:
4). Mengendalikan serta memodifikasi tingkah laku siswa yang kurang positif serta
mendorong munculnya tingkah laku yang produktif.
Jadi dari beberapa tujuan reward tersebut dapat disimpulkan
bahwa reward diberikan kepada anak agar menjadi motivasi,
karena pemberian hadiah kepada anak akan berdampak besar
manfaatnya sebagai pendorong dalam belajar.
Syarat dalam memberikan reward yang harus dipahami yaitu adalah sebagai
berikut:
1). Untuk memberikan ganjaran yang paedagogis perlu sekali guru mengenal
betul-betul anak didiknya dan tahu bagaimana menghargai mereka dengan tepat
2). Jangan sampai menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi peserta didik
yang lain yang merasa pekerjaannya juga lebih baik, tetapi ia tidak mendapat
reward.
3). Memberi ganjaran hendaklah hemat, jika terlalu sering akan menghilangkan
arti ganjaran sebagai alat pendidikan.
4). Reward lebih baik diberikan setelah anak didik menunjukkan prestasi
kerjanya. Jika diberitahukan terlebih dahulu akan berpotensi untuk memancing
mereka mengerjakan tugasnya terburu-buru.
5). Jangan sampai reward yang diberikan kepada peserta didik diterimanya
dengan “upah” dari hasil jerih payahnya dalam mengerjakan tugas.
1) Hukuman diadakan untuk membasmi kejahatan atau
meniadakan kejahatan.
1). Berkaitan dengan pelanggaran atas tindakan menyimpang dari norma sosial
atau perbaikan tingkah laku dari tindakan amoral yang dilakukan di masyarakat
sebagai proses interaksi antara anak dengan lingkungan masyarakat, maka
punishment diberikan secara langsung oleh pendidik dan pihak sekolah.